Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Ika Susilawati
Abstrak :
Kinerja sistem manajemen K3 yang unggul juga hielibatkan perhatian pada faktor prang, faktor organisasi dan faktor behaviour Pendekatan integrasi K3 pada system manajemen perusahaan memasukan aspek manajemen SDM dalam penerapannya. Dengan demikian manajemen SDM menjadi bagian dari upaya manajemen K3 di perusahaan dalam rangka mencapai sasaran K3 secara umum. Program HRD dalam kompetensi SDM khususnya safety officer di proyek juga merupakan program pengendalian resiko K3 secara administratif dalam upaya menurunkan dan mencegah terjadinya kecelakaanlinsiden ditempat kerja, balk terhadap K3 maupun lingkungan. Salah satu program pengendalian administratif pada kompetensi SDM adalah evaluasi jobdescription dan atau persyaratan lain yang terkait dengan tugas dan fungsi safety officer diproyek. Jobdescriplion merupakan cetak biru (blue print) dari harapan kinerja pada pemegang jabatan untuk acuan pelaksanaan kerja. Diharapkan tanggungjawab dan kewenangan yang diberikan tertulis dan dimengerti pemegang jabatan untuk melakukan tugas-tugasnya dan menghasilkan output yang diharapkan. Akan tetapi pada prakteknya di lapangan, jobdescription tersebut masih perlu diintreprctasikan ulang dan kebenarannya sangat tergantung pada pemaharnan dan kepentingan pengguna jobdescription tersebut. Unit-unit kerja menterjemahkan kembali dengan jobdescription masing-masing dan tidak standar. Perbedaan intrepretasi dapat membuat ketidakharmonisan sistem kerja yang pada akhirnya dapat membuat gangungan-gangguan dalarn proses manajemen perusahaan. Tesis ini mengevaluasi uraian tugas safety officer korporat (2000) yang masih berlaku di PT XYZ saat penelitian ini dilakukan. Alat evaluasinya adalah kerangka kompetensi kerja yang diharapkan dari petugas K3 di proyek setingkat dengan first-line supervisor. Hal ini dilakukan karena belum ada evaluasi jobdescription dan analisa kompetensi kerja pads safety officer di PT XYZ. Aspek yang dikaji adalah fungsi atau peran penting first-line supervisor K3 dan kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat berperan dalam mencegah,menangani dan mengurangi terjadinya keceiakaan/insiden. Kajian ini menghasilkan kerangka kompetensi tugas safety officer berbasis kinerja aktual yang diharapkan. Dibahas jugs aspek-aspek persyaratan jabatan (job spesification) seperti pendidikan, pelatihan untuk safety officer sebagai bentuk input SDM dan pertimbangan dalam menentukan tugas first-line supervisor K3. Kerangka ini yang menjadi acuan untuk melakukan evaluasi jobdescription safety officer.
Integrated Occupational Safety & Health (USH) approach in company's management system includes Human Resource (HR) management aspects in implementation. Good performance of OSH management system also involves great attention to the human factor, organizational factor and behavioral factor. Therefore HR Management has become part of efforts conducted by OSH management in order to achieve OSH objectives. HR Department program which deal with HR Competency, especially for Project Safety Officer , is part of OSH administrative control program to reduce and prevent workplace incident/accident that lead to loss regarding to either OSH related or environmental related issues. One methodology of administrative control program within HR competency is define a clear role and responsibility of a function or a job within work-system. Therefore there is a evaluation program to assess job description of Safety Officer in order to meet required work competency. Job description is a blue-print of expected job performance of the officer in order to do their duties. Management expects that by handing over written authority and responsibility. the officer will understand and running their duties accordingly to achieve desirable output. However in reality, the job description is required to be re-interpreted by the users, that leads to misunderstanding. individualize, non-standard job description. The difference in interpretation can lead to work system disharmony and creates disturbances in management practices. including employee satisfaction. This thesis evaluates Corporate Safety Officer Job description (2000) at PT XYZ, against the work competency framework of a first-line supervisor level OSH officer. This is done due to no job description evaluation and work competency analysis has ever been conducted for safety officer at PT XYZ. Aspect that is being analyzed mainly is the function and main role of first-line OSH supervisor, and competency required to be able to run the role in preventing, handling and reducing incident/accidents. This analysis will result in a performance based competency framework of the safety officer. Also being discussed in the thesis is the job specification aspects, such as education and training for safety officer, as an input and consideration to determining first-line OSH supervisor job. This framework will be a guideline to conduct an evaluation of safety officer job description.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T18990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Sukti Wibowo
Abstrak :
Nama : Eko Sukti WibowoProgram Studi : Magister Keselamatan dan Kesehatan KerjaJudul Tesis : Kajian Risiko Kebakaran Hutan dan Lahan PadaFasilitas Onshore Operations PT. XYZ Tahun 2017AbstrakKebakaran hutan dan lahan merupakan kejadian yang sering terjadi di fasilitas SumatraOnshore Operations PT. XYZ. Berdasarkan statistik terdapat 22 kasus kebakaran lahanantara tahun 2013 sampai 2015, terjadi antara bulan Juli sampai Oktober. Kebakaran inimenimbulkan kerusakan aset dan menggangu kegiatan operasional di lapangan. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko fasilitas Plant, Sumur dan Jalur pipa padaradius 25 meter terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan. Kemudian dapat ditentukankebijakan administratif dan teknis untuk menanggulangi dampak yang terjadi.Pengambilan data primer dalam penelitian ini adalah mengacu pada PeraturanPenanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman umum PengkajianRisiko Bencana. Sedangkan data sekunder diambil dari kajian risiko jalur pipa Level 1 danLevel 2 PT.XYZ. Dari hasil analisa data primer menunjukkan bahwa seluruh aset beradapada tingkat risiko rendah sampai dengan sedang terhadap bahaya kebakaran hutan danlahan. Aset dengan nilai indeks kerentanan paling tinggi sebesar 1.5 adalah sumur 13,jalur pipa 2, 3, 13, 14 dan trunk line. Sedangkan tingkat kapasitas berada pada tingkatindeks sedang dan tinggi.Sedangkan berdasarkan kajian risiko jalur pipa level 1 dan 2, terdapat beberapa jalur pipayang memiliki tingkat risiko yang Signifikan. Hal ini disebabkan oleh faktor korosi akbiatkerusakan coating. Untuk aset yang tidak memenuhi kriteria penerimaan PT. XYZ, sudahditerapkan proses mitigasi yang tepat dan terancana. Kebijakan penanggulangan bencanayang dilakukan adalah rutin revalidasi dokumen kajian risiko, evaluasi ulang strategiprogram surveillance dan land clearing, inspeksi dan program perlindungan jalur pipa,pelatihan tim tanggap darurat dan penduduk lokal, dll.Kata kunci: Kajian Risiko, Kebakaran hutan lahan, Jalur Pipa, PT. XYZ.
ABSTRACTName Eko Sukti WibowoStudy Program Magister Occupational Health and SafetyTitle Forest and Land Fire Risk Assessment at SumatraOnshore Operations Facilities of PT.XYZ Year 2017AbstractForest and land fire are recurring event at Sumatra Onshore Operations Facilities ofPT.XYZ. Statistic shows that there were 22 cases reported during 2013 until 2015, occurredamong May until October. This fire causing asset damaged and interrupted operationalactivities at field. This research is conducted to define risk level of Plant, Well and Flowlinewithin radius 25 meters from forest and land fire. Then able to determine administrativeand technical action to mitigate it effect.Primary data in this research was taken refer to lsquo Peraturan Penanggulangan BencanaNomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman umum Pengkajian Risiko Bencana rsquo . Meanwhile,the secondary data taken from pipeline risk assessment Level 1 and Level 2 of PT. XYZ.The analysis results of primary data shows that all A1 assets have low up to medium risklevel to forest and land fire hazards. Asset which has highest vulnerability index 1.5 areWell 13, flowline 2, 3, 13, 14 and Trunk line. Meanwhile the capacity index on medium high level.Then based on pipeline risk assessment level 1 and 2, there are some flowlines withsignificant risk level. It caused by external corrotions factors due to coating breakdown.However proper mitigation plan has been implemented specific for assets aren rsquo t meet withrisk acceptance criteria of PT. XYZ. Strategies that should be developed to mitigate impactare regular revalidation risk assessment study, re evaluate strategy surveillance and landclearing program, inspection and flowline protection programs, training socializationemergency respond team and local community, etc.Key words Risk Assessment, Forest and land Fire, Flowline, PT. XYZ
2017
T48553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library