Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Prawira Satrio Putra
"Permukiman kumuh sudah lama menjadi salah satu permasalahan di perkotaan, salah satunya di Jakarta. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan perbaikan permukiman melalui Program Kampung Deret yang saat ini tengah dilakukan di Jakarta. Salah satu lokasi pembangunan Program Kampung Deret ialah di Kampung Petogogan, Jakarta Selatan. Dalam penelitian ini menggunakan metode Studi Kasus dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisis aspek utama dari Program Kampung Deret serta mengkaji dampak pembangunan Program tersebut bagi warga Kampung Petogogan.
Dari hasil pembangunan Kampung Deret Petogogan, aspek utama yang menjadi tujuan perbaikan dalam Program Kampung Deret, yaitu aspek fisik bangunan dan ketersediaan PSU. Dengan kondisi permukiman yang ada saat ini membuat warga lebih merasa nyaman. Namun beberapa kebiasaan buruk masih dilakukan oleh warga yang kedepannya dapat berdampak negatif terhadap kondisi permukiman saat ini. Sehingga perlu adanya sosialisasi dan pembinaan serta kontrol dari Pemerintah pasca pembangunan, Agar hasil dari pembangunan Program Kampung Deret dapat bertahan hingga kedepannya.

Slums have long been one a problem in urban areas, including Jakarta. Various attempts have been made to overcome this issue, one is through housing improvement called Kampung Deret Program that is currently being conducted in Jakarta. One site that has done this program is Kampung Petogogan, South Jakarta. This research uses qualitative approach as the case study method to analyze the main aspects of the program as well as assessing the impacts of the program on the residents of Kampung Petogogan.
From the results of the Kampung Deret Petogogan development, the main aspect, which is the goal of improvement in Kampung Deret Program, is the physical aspect of the building and the availability of public infrastructure, facilities and utillities. The current settlement conditions make the people feel more comfortable. However, the residents? bad habits could adversely affect the condition of the settlement in the future. Therefore, socialization, supervision and control by the government after the development are much needed so that the results of Kampung Deret development program can last until the future.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Rin Diani
"Pandemi COVID-19 telah menimbulkan perubahan di bidang lingkungan, ekonomi dan sosial serta mengancam pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sebagai unit terkecil dari lingkungan binaan, rumah harus bersifat adaptif terhadap COVID-19, memproteksi para penghuninya, sekaligus menjaga keberlanjutan. Penelitian ini difokuskan pada dampak dan masalah spasial yang dihadapi oleh keluarga akibat COVID-19, working from home, dan schooling from home serta merancang rumah yang tahan pandemi. Tujuan penelitian secara umum adalah mengembangkan rumah adaptif COVID-19 dan berkelanjutan. Pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode penelitian kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan datanya dilakukan dengan kuesioner dan wawancara semistruktur secara online. Metode analisinya berupa statistik deskriptif dan recursive qualitative thematic analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga terbukti mengalami dampak dan masalah spasial akibat COVID-19, working from home, dan schooling from home. Model rumah yang didesain tidak dapat dibuktikan bersifat adaptif COVID-19 karena bersifat teoritis tetapi terbukti berkelanjutan menurut asesmen mandiri EDGE.

COVID-19 has brought about changes in environmental, economic, and social aspects and has threatened sustainable development throughout the world, including Indonesia. As the smallest unit of the built environment, the house must be adaptive to COVID-19 and protective, while maintaining sustainability. This research focuses on the impacts and spatial problems on families due to COVID- 19, working from home, and schooling from home as well as designing pandemicresistant houses. The purpose is to develop a COVID-19 adaptive and sustainable house. The approach is qualitative with quantitative and qualitative research methods. The data were collected by questionnaires and online semi-structured interviews. The analytical methods are descriptive statistics and recursive qualitative thematic analysis. The results show that families have experienced impacts and spatial problems due to COVID-19, working from home, and schooling from home. The theoretical models cannot be proven to be COVID-19 adaptive but proven sustainable based on the EDGE self-assessment."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laily Kurniasari
"ABSTRAK
Peningkatan penduduk kota telah menimbulkan berbagai dampak. Salah satu dampaknya adalah meningkatnya permintaan rumah layak huni, namun peningkatan ini tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah lahan di kota. Keterbatasan lahan di kota mengakibatkan harga lahan menjadi tinggi dan tidak terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Mereka menempati lahan dengan peruntukan bukan untuk permukiman seperti bantaran sungai, rel kereta api dan mengakibatkan kekumuhan pada kawasan perkotaan. Kondisi kumuh terjadi di Kelurahan Kotabaru Kota Serang. Berbagai upaya penanganan permukiman kumuh telah lama dilakukan, namun kenyataannya secara keseluruhan program penanganan permukiman kumuh yang telah dilaksanakan hasilnya belum menunjukkan perubahan yang signifikan dalam membantu penataan dan perbaikan permukiman kumuh. Untuk mengetahui penanganan permukiman kumuh yang tepat maka perlu dilakukan identifikasi tingkat kekumuhan berdasarkan karakteristik lingkungan, ekonomi, dan sosial masyarakatnya; menganalisis tingkat partisipasi masyarakat; dan menyusun konsep penanganan permukiman kumuh dengan pendekatan partisipasi masyarakat.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode campuran untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa strata kekumuhan di permukiman Kotabaru terdiri dari kumuh sedang RW 1 dan RW 2 dan kumuh berat RW 3 dan RW 5 . Partisipasi masyarakat di Kelurahan Kotabaru pada tingkatan sedang dan rendah. Tingkat partisipasi rendah yaitu di RW 5 dan tingkat partisipasi sedang di RW 1,2, dan 3. Tingkat kekumuhan yang berbeda membutuhkan penanganan yang berbeda pula, untuk wilayah kumuh sedang, penanganan melalui peremajaan dengan land sharing. Untuk wilayah kumuh berat penanganan melalui pembangunan rumah susun.

ABSTRACT
The increase in the urban population has led to various impacts. One consequence is the increasing demand for appropriate housing, but this increase is not offset by an increase in the amount of land in the city. Limitations of land in the city resulted in land prices high and not affordable by low income people. They occupied the land with the designation not to settlements such as riverbanks, railroad tracks and lead to slums in urban areas. Rundown condition occurs in Sub Kotabaru city of Serang. Various efforts to address the slum has long been done, but in fact the overall program management of slums that have been implemented the results have not shown significant changes in assisting the structuring and slum upgrading. To determine the proper handling of slums it is necessary to identify the level of squalor by environmental characteristics, economic, and social communities analyze the level of public participation and draft handling of slums with community participation approach. This study used a qualitative approach with a mix of methods to collect qualitative and quantitative data. The results of the study explained that the strata of untidiness in Kotabaru consists of slum settlements being RW 1 and RW 2 and seedy weight RW 3 and RW 5 . Community participation in the Village Kotabaru in moderate and low. The participation rate is low on RW 5 and RW participation rate was at 1, 2, and 3. squalor different level requires different handling, anyway, to the slums being, handling through rejuvenation with land sharing. To the slums of heavy handling through the construction of flats. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Yuniar Sandi
"Konsumsi energi pada sektor bangunan  mengkonsumsi sekitar 40% dari total konsumsi energi di dunia. Di Indonesia, sektor bangunan bertanggung jawab terhadap 50% konsumsi energi dari seluruh sektor dan lebih dari 70% konsumsi listrik secara keseluruhan Sementara itu potensi penghematan energi pada sektor bangunan di Indonesia bisa mencapai 10-30%. Sektor perkantoran merupakan salah satu penyumbang konsumsi energi terbesar pada sektor bangunan, sementara 50% dari energinya dikonsumsi pada beban penghawaannya. Pada penelitian ini saya mencoba untuk mengoptimalkan dan mereduksi beban penghawaan pada bangunan perkantoran (PIP2B) dengan tujuan koservasi dan efisiensi energi bangunan melalui strategi pada selubung bangunan (dinding, jendela dan ventilasi). Studi kasus kantor Pusat Informasi Pengembangan Pemukiman dan Bangunan (PIP2B) di Makassar. Metode penelitian menggunakan metode keseimbangan termal dengan menganalisis penghawaan yang dibebankan pada alat penghawaan bangunan (Air Conditioner), strategi pengendalian iklim mikro dan mengganti material (dinding, jendela dan ventilasi), sehingga dapat mereduksi beban penghawaan bangunan sesuai target dan standar yang akan dicapai sebesar 10-30% dalam efisiensi energinya. Hasil penelitian menunjukan beban penghawaan bangunan dari panas radiasi pada kondisi temperature terendah dan tertinggi sebesar 126,07 – 234,79 kW dengan nilai persentase 50% dibanding jenis beban penghawaan lainnya. Strategi konservasi dan efisiensi energi dilakukan sehingga dapat mereduksi beban penghawaan sebesar 66-62% pada kondisi terendah dan tertinggi, sehingga penghematan energi mencapai 17-19% dari total beban energi bangunan.
Kata kunci : Konservasi, Efisiensi, Energi, Bangunan, Beban Penghawaan, Selubung Bangunan.

Energy consumption in the building sector consumes around 40% of total energy consumption in the world. In Indonesia, the building sector is responsible for 50% of energy consumption from all sectors and more than 70% of overall electricity consumption while the potential for energy savings in the building sector in Indonesia can reach 10-30%. The office sector is one of the biggest contributors to energy consumption in the building sector, while 50% is from energy consumption to its burden. In this study, I tried to optimize and reduce the burden of building on office buildings (PIP2B) with the purpose of building conservation and energy efficiency through a strategy on the building envelope. Case study of the Office of Settlement and Building Development Information Center (PIP2B) in Makassar. The research method uses a balance method by analyzing approved air conditioning, a micro-conservation control strategy and replacing materials (walls, windows and ventilation), so as to reduce building awareness according to the target and the standard that will be needed is 10-30% in energy efficiency. The results showed the building load from radiation heat at the lowest and highest temperatures 126.07 - 234.79 kW with a percentage value of 50% compared to other types of load load. The conservation and energy efficiency strategies can reduce the cost of airing by 66-62% at the lowest and highest costs, thus saving energy reaching 17-19% of the total energy load of the building."
2019
T55400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library