Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maulina Maharningrum
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S31310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Chairunnisa
"Penelitian tentang potensi pencegahan kanker dari ekstrak kasar H. atra di Indonesia belum pernah dilakukan. Penelitian dilakukan untuk menguji ekstrak kasar Holothuria atra sebagai pencegah kanker melalui uji mikronukleus terhadap sumsum tulang Mus musculus jantan galur DDY. Potensi ekstrak kasar H. atra sebagai pencegah kanker diketahui dengan menentukan persentase jumlah mikronukleus (MN) pada 2000 sel eritrosit polikromatik (PCE).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi MN pada 4 kelompok perlakuan yang dicekok larutan ekstrak kasar H. atra dosis 0,33; 0,66; 0,99 dan 1,32 g/kg bb selama 7 hari berturut-turut dan diinjeksi kolkisin pada hari ke-7 (KP1, KP2, KP3, KP4) berbeda secara nyata (p < 0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol positif yang hanya dicekok akuades dan disuntik kolkisin pada hari ke-7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian larutan ekstrak kasar H. atra dengan dosis 0,33; 0,66; 0,99 dan 1,32 g/kg bb berpotensi mencegah kanker dengan parameter penurunan jumlah MN pada 2000 PCE mencit galur DDY.

Research about the cancer-prevention activity of crude extract from Holothuria atra Jaeger in Indonesia has never been done. Therefore, this study were performed to test the cancer-prevention potency of H. atra crude extract using the micronucleus test of male mice (Mus musculus L.) DDY bone marrow. The cancer-prevention potency was knew by counting micronucleus (MN) in 2000 polychromatic erythrocyte cells (PCE).
In this study, MN frequency in 4 treatment groups which given H. atra dose 0,33; 0,66; 0,99 and 1,32 g/kg body weight orally (KP1, KP2, KP3 and KP4) significantly decrease if compare to positive control group. Our data showed that treatment of H. atra crude extract's solution with dose 0,33; 0,6; 0,99 and 1,32 g/kg body weight can reduce the frequency of micronucleus in PCE from bone marrow smears induced by 1 mg/kg body weight colchicine intraperitoneally.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1321
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Januar Hakam
"Penelitian tentang potensi aktivitas antikanker ekstrak kasar Holothuria atra di Indonesia belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, telah dilakukan penelitian untuk menguji potensi antikanker ekstrak kasar H. atra menggunakan uji mikronukleus dari sumsum tulang Mus musculus jantan galur DDY yang sebelumnya telah diinduksi 0,66 mg/kg bb kolkisin secara intraperitoneal. Hasil pengujian aktivitas antikanker secara in vivo menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kasar H. atra dengan dosis 0,33; 0,66; 0,99; dan 1,32 g/kg bb selama 7 hari secara oral mampu menurunkan frekuensi sel eritrosit polikromatik (PCE) bermikronukleus secara nyata (p < 0,05) yang diamati melalui preparat apusan sumsum tulang paha mencit. Dosis 0,33; 0,66; 0,99; dan 1,32 g/kg bb secara berurutan mampu menurunkan frekuensi sel PCE bermikronukleus sebanyak 51,24%; 59,70%; 63,68%; dan 68,66%. Namun, dosis ekstrak kasar H. arta yang optimum belum ditemukan. Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak kasar H. atra mempunyai potensi aktivitas antikanker.

Research on potential anticancer activity of Holothuria atra crude extracts in Indonesia has never been done. Therefore, we conducted a study to test the anticancer potential of H. atra crude extract using the micronucleus test of male Mus musculus strain DDY bone marrow who had previously been induced by 0.66 mg/kg bw colchicines intraperitoneally. Our data showed that treatment of H. atra crude extract at dose 0,33; 0,66; 0,99, and 1,32 g/kg bw for 7 days orally can reduce the frequency of micronucleus in polychromatic erythrocytes cells (PCE) from bone marrow smears. Dose of 0,33; 0,66; 0,99, and 1,32 g/kg bw in sequence can reduce the frequency of micronucleus in PCE as much as 51,24%; 59,70%; 63,68%; dan 68,66%. However, the optimum doses of H. atra crude extract has not been found. Based on these results we conclude that H. atra crude extract has potential anticancer activity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1341
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Mirafraditya Puspita Anggraini
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa penipisan zona pelusida dengan Laser Assisted Hatching dapat membantu dalam perkembangan dan viabilitas kultur embrio pascavitrifikasi. Embrio uji yang digunakan dalam penelitian yaitu embrio blastokista awal pascavitrifikasi yang dibagi menjadi lima perlakuan KK 1, KK 2, KP 1, KP 2, dan KP 3 dengan lima kali ulangan. KK 1 merupakan kelompok kontrol normal yang divitrifikasi tanpa penipisan zona pelusida dan dikultur selama 72 jam, KK 2 merupakan kelompok kontrol perlakuan tanpa vitrifkasi dengan penipisan zona pelusida dan dikultur selama 72 jam, KP 1, KP 2, dan KP 3 merupakan kelompok perlakuan blastokista awal yang divitrifikasi dan diberikan perlakuan penipisan zona pelusida masing-masing dengan ukuran dari keliling zona pelusida, keliling zona pelusida dan 2/3 keliling zona pelusida secara berurutan. Berdasarkan hasil penelitian persentase viabilitas, hatched embryo, dan degenerasi secara berturut KK 1 68,33 ;13,33 ;31,67 , KK 2 80,00 ;30,00 ;20,00 , KP 1 66,67 ;11,67 ;28,33 , KP 2 78,33 ;23,33 ;21,67 , dan KP 3 65,00 ; 6,67 ;35,00 . Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran penipisan keliling zona pelusida KP 2 merupakan ukuran yang paling efektif untuk membantu meningkatkan perkembangan kultur dan viabilitas blastokista awal karena ukuran tersebut mendekati perkembangan embrio pada KK2.

ABSTRAK
The aim of this study was to find out that the zona thinning of embryo with Laser Assisted Hatching can assist in the development and viability of embryo culture post vitrification. The embryo test used in the study was early blastocyst post vitrification divided into five treatments KK 1, KK 2, KP 1, KP 2, and KP 3 with five replications. KK 1 is a normal control group that is vitrified without thinning of the zona pellucida and cultured for 72 hours, KK 2 is a treatment control group without vitrification with zona thinning of zona pellucida and cultured for 72 hours, KP 1, KP 2, and KP 3 are blastocyst treatment groups A vitrified and thinning of pellucida zone treatment of each of the of the pellucida zone, of the pellucida zone and 2 3 of the pellucida zone in succession. Based on the results of the research, the percentage of viability, hatched embryo, and degeneration are respectively KK 1 68,33 13,33 31,67 , KK 2 80,00 30,00 20,00 , KP 1 66.67 , 11.67 , 28.33 , KP 2 78.33 23.33 21.67 and KP 3 65.00 6, 67 35.00 . The results of this study indicate that the thinning of the zona pellucida KP 2 is the most effective measure to help improve the development of early blastocyst culture and viability as it approximates embryonic development in KK2. "
2017
S69651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tresnawulan Nugrahayu
"Telah dilakukan studi pendahuluan tentang infeksi human T-cell
leukemia virus, type I (HTLV-1) di antara penderita leukemia/limfoma dan individu sehat normal di Jakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
frekuensi infeksi HTLV-1 pada kedua kelompok tersebut. Penelitian dilakukan
dengan teknik aglutinasi pasif untuk mendeteksi antibodi anti-HTLV-1 pada serum 50 penderita leukemiallimfoma dan 39 individu sehat normal. Pada kelompok penderita leukemia/limfoma ditemukan antibodi anti-HTLV-1 pada 2 orang (4%) dari 50 orang yang diteliti, sedangkan pada kelompok individu
sehat normal tidak ditemukan antibodi anti-HTLV-1 (0%) dari 39 orang yang diteliti. Dari uji x! diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna
dalam hasil uji aglutinasi pasif antara kelompok penderita leukemia/limfoma dengan kelompok individu sehat normal (a> 0,01 ). Dua seropositif yang ditemukan pada penelitian ini merupakan kasus sporadik sehingga dapat disimpulkan bahwa Jakarta bukan daerah endemik bagi infeksi HTLV-1."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Indah Irffiani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S31256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Juwariah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S31134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Qadarsih
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S31293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>