Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Ihda Tartila
"Perawatan pasca operasi adalah perawatan yang diterima pasien sesudah dilakukan tindakan pembedahan, dimulai setelah prosedur pembedahan hingga selesainya masa rawat inap pasien di rumah sakit. Dua puluh empat jam pertama pasca operasi adalah periode awal pemulihan pasien setelah menjalani anestesi umum atau regional yang membutuhkan pemantauan dan perawatan khusus. Selama periode ini, perawat bertanggungjawab dalam perencanaan dan pelaksanaan perawatan pasca operasi. Salah satu peran penting perawat adalah sebagai edukator yang mengedukasi pasien agar memahami kondisi pasca operasi dan hal- hal yang harus diperhatikan untuk mencegah komplikasi serta mencapai derajat kesehatan yang optimal. Laporan kasus ini menganalisis implementasi edukasi perawatan post operasi pada 24 jam awal pasca operasi oleh perawat serta rekomendasi untuk mengoptimalkan implementasi. Penilaian implementasi dilakukan dengan observasi partisipatif dan wawancara. Hasil wawancara didapatkan dalam 24 jam periode awal pasca operasi 40% perawat melakukan edukasi. Hambatan yang ditemukan perawat dalam mengimplemetasikan edukasi pasca operasi pada periode awal adalah beban kerja dan keterbatasan sumber daya manusia. Pembuatan tools edukasi periode awal pasca operasi dapat membantu meningkatkan implementasi edukasi perawatan post operasi oleh perawat.

Postoperative care is the care that patients receive after surgery, starting from post surgical procedure until the end of the patient's care in the hospital. First twenty-four hours post-operative is the initial period of recovery for a patient after anesthesia which requires special monitoring and care. During this period, the nurse is responsible for planning and implementing postoperative care. One of the important roles of nurses is as educators who educate patients to understand postoperative conditions and things that must be considered to prevent complications and achieve optimal health status. This case report analyzes the implementation of postoperative care education in the first 24 hours after surgery by nurses and recommendations for optimizing implementation. Implementation assessment was carried out by participatory observation and interviews. The results of the interviews were obtained within 24 hours of the initial postoperative period, 40% of nurses provided education. Obstacles found by nurses in implementing postoperative education in the early period were workload and limited human resources. Making educational tools for the early postoperative period can help improve the implementation of postoperative care education by nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizla Syabanni
"Motor neuropati adalah salah satu komplikasi dari diabetes melitus tipe 2. Tanda dan gejalanya adalah kelemahan otot, atrofi otot, otot berkedut dan kram, kekakuan sendi serta paralisis otot. Kondisi dari motor neuropati yang terjadi terus-menerus tanpa penanganan dapat mengakibatkan ulserasi kaki atau amputasi kaki serta lebih lanjut mengakibatkan penurunan kualitas hidup individu dengan diabetes melitus. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari latihan ROM sebagai bentuk intervensi untuk menurunkan tanda dan gejala motor neuropati pada pasien selama 30 menit satu kali setiap hari dalam lima hari. Hasil intervensi dievaluasi menggunakan alat ukur Goniometer dan dilakukan pada saat sebelum dan sesudah intervensi. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan sudut sendi pergelangan kaki dan jari-jari kaki setelah dilakukan latihan ROM. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa latihan ROM dapat diaplikasikan sebagai salah satu intervensi untuk menangani masalah motor neuropati pada pasien DM tipe II di rumah sakit.

Motor Neuropathy is a complication of diabetes melitus type 2. The signs and symptoms of motor neuropathy are muscle weakness, muscle athropy, muscle twitch and cramps, joint stiffness and paralysis. The condition of motor neuropathy that occurs continuously without treatment can lead to foot ulceration or amputation of the foot, as well as further, result in decreased the quality of life of individuals with diabetes mellitus. This paper aims to determine the effectiveness of ROM exercises as a form of intervention to reduce signs and symptoms of motor neuropathy in patient for 30 minutes once daily in five days. The results of intervention were evaluated by using the Goniometer measurements and performed at pre and post intervention. The showed an increase in angle of ankle joints and metatarsophalangeal joints. Based on this analysze, can be concluded that ROM exercise can be applied as one of intervention to handle motor neuropathy problem in patient with type II of DM in hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raihandhana Putradista
"Praktik kerja profesi di PT Aventis Pharma periode bulan Mei tahun 2018 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di Distributor Farmasi ; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian di Distributor Farmasi serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan adalah Validasi pengiriman menggunakan passive packaging Styrofoam untuk pengiriman suhu -15 sd -60 C. Tujuan dari tugas khusus adalah memastikan bahwa pengiriman obat-obatan telah sampai pada tempatnya dalam kondisi yang baik.
Internship PT Aventis Pharma period of March- April 2018 purpose is to understand duties and responsibilities of pharmacist in Pharmacy distributor practice; to have knowledge, skills, and experience as a pharmacist in Pharmacy Distribution ; to learn about challenges and strategies to develop in Pharmacy Distributor. The specific assignment given is validation of delivery using Styrofoam as passive packaging for temperature of delivery between -15 to -60 C .The aims of specific assignment is ensure the delivery process of the drugs has been placed in a good storage condition duringd delivery. "
2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wudjuliani Mukhta
"Kista ovarium merupakan tumor jinak yang sering ditemukan pada wanita pada usia reproduksi. Kista ovarium yang terus-menerus membesar  akan menimbulkan nyeri pada abdomen. Manajemen nyeri sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya nyeri secara terus menerus yang dapat berkembang menjadi nyeri kronik. Salah satu manajemen nyeri yang dapat diterapkan adalah manajemen nyeri non-farmakologis melalui pemberian latihan deep breathing. Deep breathing dilakukan 3x dalam sehari selama 5-10 menit. Penerapan deep breathing dilakukan selama empat hari perawatan. Deep breathing dilakukan dengan menghirup udara melalui hidung selama selama empat detik hingga terasa dada terisi oleh udara, tahan hingga 3-5 detik, dan hembuskan udara melalui mulut yang mengerucut  selama empat detik. Deep breathing mengontrol nyeri dengan meminimalkan aktivitas saraf simpatis sistem saraf otonom dan menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga terjadi kondisi relaksasi. Setelah empat hari pemberian intervensi deep breathing, terjadi penurunan skala nyeri dari 7 menjadi 3. Penurunan skala nyeri ini ditandai dengan penurunan tekanan darah, frekuensi nadi, dan frekuensi napas. Hasil laporan kasus ini menandakan bahwa pemberian deep breathing efektif dalam penurunan skala nyeri pada pasien. Deep breathing dapat dilakukan oleh pasien sebagai latihan mandiri di rumah dalam mengatasi nyeri setelah nantinya selesai perawatan di rumah sakit. Kata Kunci: deep breathing, kista ovarium, nyeri

An ovarian cyst is a benign tumor that is often found in women of reproductive age. Ovarian cysts that continue to enlarge will cause abdominal pain. Pain management is needed to prevent continuous pain that can develop into chronic pain. One of the pain management that can be applied is non-pharmacological pain management through the provision of deep breathing exercises. Deep breathing is done 3 times a day for 5-10 minutes. The application of deep breathing was carried out for four days of treatment. Deep breathing is done by inhaling air through the nose for four seconds until the chest is filled with air, hold for 3-5 seconds, and exhale through the pursed mouth for four seconds. Deep breathing controls pain by minimizing the activity of the sympathetic nerves of the autonomic nervous system and causing vasodilation of blood vessels resulting in a relaxed st ate. After four days of giving the deep breathing intervention, there was a decrease in the pain scale from 7 to 3. The decrease in the pain scale was marked by a decrease in blood pressure, pulse rate, and respiratory rate. The results of this case report indicate that giving deep breathing is effective in reducing pain scale in patients. Deep breathing can be done by the patient as an independent exercise at home in dealing with pain after finishing treatment at the hospital. Keywords: deep breathing, ovarium cyst, pain"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Alawiah
"Spinal Cord Injury (SCI) merupakan gangguan neurologis yang dapat mengganggu semua aspek kehidupan individu yang mengalaminya mulai dari fisik, psikososial dan ekonomi yang berujung pada kecacatan menetap. SCI menimbulkan sejumlah besar kondisi kesehatan sekunder, termasuk nyeri, kelenturan, penurunan kemandirian, konstipasi, disfungsi kandung kemih, dan penurunan kualitas hidup. Kontraktur dapat berkembang dengan cepat dengan imobilitas dan kelumpuhan otot. Sendi yang diimobilisasi terlalu lama menjadi kaku akibat kontraktur tendon dan kapsul sendi. Selain itu, imobilisasi terlalu lama juga otot akan mengalami atropi atau penyusutan karena tidak digerakan. Maka dari itu, latihan ROM merupakan salah satu intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas fisik, kekuatan otot, dan mencegah kontraktur. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk menyajikan hasil efektifitas latihan ROM terhadap kekuatan otot pada pasien SCI disertai tetraplegi. Metode yang digunakan yaitu berbentuk studi kasus pada pasien dengan SCI disertai tetraplegi dan penelusuran literatur mengenai evidence base practice mengenai efektifitas latihan ROM pada pasien SCI. Latihan ROM dilakukan sebanyak 4 kali sehari yaitu pagi, siang, sore, dan malam dengan durasi 15-30 menit. Hasil studi kasus ini menunjukan bahwa latihan ROM terbukti efektif dalam meningkatkan kekuaatan otot pasien SCI disertai tetraplegi. Perawat dapat menerapkan latihan ROM ini pada pasien dan mengajarkannya pada pasien dan keluarganya.
Spinal Cord Injury (SCI) is a neurological disorder that can interfere with all aspects of the life of the individual who experiences it, starting from the physical, psychosocial and economic aspects that lead to permanent disability. SCI results in a large number of secondary health conditions, including pain, spasticity, reduced independence, constipation, bladder dysfunction, and reduced quality of life. Contractures can develop rapidly with immobility and muscle paralysis. Joints that are immobilized for too long become stiff due to contractures of the tendons and joint capsules. In addition, immobilization for too long will cause the muscles to atrophy or shrink because they are not moved. Therefore, ROM training is an intervention that aims to increase physical activity, muscle strength, and prevent contractures. The aim of this scientific work is to present the results of the effectiveness of ROM exercises on muscle strength in SCI patients accompanied by tetraplegia. The method used is in the form of a case study in patients with SCI accompanied by tetraplegia and a literature search regarding the evidence base practice regarding the effectiveness of ROM exercises in SCI patients. ROM exercises are performed 4 times a day, namely morning, afternoon, evening and night with a duration of 15-30 minutes. The results of this case study show that ROM exercises are proven to be effective in increasing the muscle strength of SCI patients accompanied by tetraplegia. Nurses can apply these ROM exercises to patients with SCI and teach them to patients and their families."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lu`lu` Hardianti
"Perpindahan penduduk ke daerah perkotaan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan sehubungan dengan perilaku gaya hidup yang tidak sehat, termasuk perilaku merokok. Perilaku merokok dapat menimbulkan berbagai penyakit, terutama penyakit pernapasan. Efusi pleura terjadi akibat penumpukan cairan di dalam rongga pleura melebihi kapasitasnya yang dapat dipicu oleh perilaku merokok. Kondisi efusi pleura ditandai dengan keluhan nyeri dada dan juga sesak. Kondisi nyeri yang tidak ditangani dengan tepat dapat menjadi kronis dan menimbulkan penurunan kenyamanan dan kualitas hidup. Oleh sebab itu, karya ilmiah ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian kompres dingin sebagai manajemen nyeri non-farmakologis pada pasien dengan efusi pleura.
Kompres dingin diterapkan pada pasien selama 3 hari  berturut-turut dengan frekuensi 1-2 kali per hari di area dada. Kompres dingin dilakukan dengan menggunakan handuk dan air dingin selama ±20 menit dengan suhu 15-27 C. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa terjadi penurunan rata-rata skala nyeri poin sebesar 5 poin dalam 3 hari dengan skala 0-100 melalui numeric rating pain scale. Oleh sebab itu, pemberian kompres dingin ini dapat menjadi salah satu terapi nyeri non-farmakologis pada pasien dengan EF sehubungan dengan dampak positif yang ditunjukkan dalam hasil ini.

The migration of peole to urban areas has increase the risk for health problems related to unhealthy lifesytles in communities, including smoking behavior. Smoking can cause many diseases, especially respiratory disease. Pleural effusion happened because of fluid accumulation in pleural cavity and induced by cigarette. Pleural effusion manifestation is shortness of breath and chest pain. Pain that not treated correctly will be chronic and decrease the comfort and quality of life. Therefore, this case study aims to identify the effect of cold compress as non-pharmacological pain in patient with pleural effusion.
Cold compresses applied for 3 consecutive days with a frequency of 1-2 times per day in left chest area. It used a towel and cold water with 15-27 C for ±20 minutes each compress.  The result shows that there was a decrease in the pain mean scale by 5 points in 3 days on a scale of 0-100 through a numeric rating pain scale. So, it cold compress can be used as one of non-pharmacological pain management in patient with pleural effusion because of that result in this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Regita Sari Cahya Ningsih
"Tuli memiliki potensi untuk mengalami risiko imaturitas emosi yang akan berdampak pada pengambilan keputusan termasuk pada pemilihan pelayanan kesehatan. Pengambilan keputusan yang tidak tepat dalam memilih pelayanan kesehatan dapat mengakibatkan keterlambatan pendeteksian dini suatu penyakit seseorang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi serta karakteristik tuli dengan pengambilan keputusan dalam memilih pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif-analitik cross-sectional dengan melibatkan 100 responden melalui metode purposive sampling dengan pendekatan convenient sampling. Pengukuran kematangan emosi menggunakan kuesioner modifikasi Emotional Maturity Scale, sedangkan variabel pengambilan keputusan menggunakan kuesioner Decision Making. Pengambilan keputusan dalam memilih pelayanan kesehatan pada masyarakat tuli berhubungan dengan tingkat pendidikan (p < 0,0001; 95% CI), penghasilan (p < 0,0001; 95% CI) dan kematangan emosional (r = 0,738; p < 0,0001; 95% CI).
Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dengan pengambilan keputusan dalam memilih pelayanan kesehatan, yakni apabila semakin tinggi kematangan emosi maka akan semakin baik pengambilan keputusan dalam memilih pelayanan kesehatan. Penelitian ini merekomendasikan pembuatan program pengelolaan emosi seperti konseling terkait kontrol emosi; serta meningkatkan literasi bagi tingkat pendidikan; dan memberikan dukungan finansial pada masyarakat tuli sehingga dapat berdampak pada pengambilan keputusan.

Deafness has the potential to experience the risk of emotional immaturity which will have an impact on decision making including the selection of health services. Incorrect decision making in choosing health services can lead to delays in the early detection of a persons illness.
This study aims to determine the relationship between emotional maturity and deafness characteristics with decision making in choosing health services. This study used a cross-sectional descriptive-analytic research design involving 100 respondents through a purposive sampling method with a convenient sampling approach. Measurement of emotional maturity using a modified Emotional Maturity Scale questionnaire, while the decision-making variable uses the Decision Making questionnaire. Decision making in choosing health services in deaf communities is related to emotional maturity (r = 0.738; p <0.0001; 95% CI), education level (p <0,0001; 95% CI), and income (p <0, 0001; 95% CI).
The results of the analysis show that there is a significant relationship between emotional maturity and decision making in choosing health services, namely if the higher emotional maturity, the better the decision making in choosing health services. This study recommends making an emotional management program such as counseling related to emotional control and increase literacy for education level and provide financial support to deaf people so that it can have an impact on decision making.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Nisa Aprilya
"

Komunikasi terapeutik merupakan bagian penting dalam keberhasilan asuhan keperawatan. Mahasiswa keperawatan sebagai calon perawat dituntut untuk memiliki keterampilan berkomunikasi secara terapeutik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi penerapan teknik komunikasi terapeutik pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir. Desain penelitian menggunakan deskriptif cross-sectional dengan total sampel sebesar 263. Sampel diambil berasarkan teknik stratified random sampling dan random sampling pada tiga universitas terakreditasi A di area Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 51% telah menerapkan fase komunikasi terapeutik dengan baik dan 50,6% telah menerapkan teknik komunikasi terapeutik dengan baik. Penelitian mendapakan kesimpulan bahwa masih terdapat lebih dari 40% mahasiswa keperawatan tingkat akhir yang memiliki komunikasi terapeutik kurang, sehingga diperlukan perubahan strategi pembelajaran dalam upaya peningkatan kemampuan komunikasi terapeutik mahasiswa. 

 

 


Therapeutic communication is an essential part of successful nursing care. Nursing students, as prospective nurses, are required to have therapeutic communication skills. The purpose of this study is to identify the implementation of therapeutic communication techniques in undergraduate nursing students. The study design used a descriptive cross-sectional with a total sample of 263. Samples were taken based on stratified random sampling and random sampling techniques at three universities around Jakarta. The results showed that 51% had applied the therapeutic communication phase well, and 50,6% had applied the therapeutic communication technique well. The study concluded that there are still more than 40% of undergraduate nursing students who have less therapeutic communication, so it is necessary to change learning strategies to improve students therapeutic communication skills.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Fitri Marsyia
"Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan siswa, seperti siswa dari sisi negara dan aktivitas organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas organisasi dengan kebiasaan makan siswa reguler dari sisi negara di Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang melibatkan 86 siswa dengan teknik purposive sampling. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p 0,05. Kesimpulannya adalah tidak ada hubungan aktivitas organisasi dengan kebiasaan makan siswa dari negara. Penelitian dapat digunakan sebagai bukti bagi siswa dengan kebiasaan makan yang buruk untuk meningkatkannya dan bagi fakultas untuk merancang program kebiasaan makan yang baik untuk siswa.

There are various factors that influence students eating habits, such as student from country side and organizational activity. The purpose of this study was to determine the relationship of organizational activity with regular students eating habits from country side in Nursing Faculty University of Indonesia. This research used cross sectional design involving 86 students with purposive sampling technique. The Results of Chi Square test obtained p value 0,05. The conclusion was no relation of organizational activity with eating habits of students from country side. Research can be used as evidences for students with poor eating habits to improve it and for faculty to design a good eating habits program to students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Susdia Lestari
"Influenza merupakan salah satu virus pandemik yang menjadi masalah global dan harus dikendalikan. Pengendalian penularan virus influenza bergantung pada perilaku kepatuhan terhadap standar tindakan pencegahan dan pemeliharaan kebersihan pernapasan. Mahasiswa memiliki risiko tinggi terhadap penularan influenza dari individu ke individu lainnya sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencegahan penularan influenza pada mahasiswa. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan metode total sampling sebanyak 156 responden. Berdasarkan data penelitian didapatkan bahwa perilaku mahasiswa dalam pencegahan penularan influenza yaitu 50,6 baik dan sisanya 49,4 kurang baik.
Hasil identifikasi perilaku didapatkan bahwa seluruh mahasiswa menutup mulut ketika batuk atau bersin dengan menggunakan lengan 64,1 dan menggunakan tisu 35,9. Mahasiswa yang melakukan imunisasi vaksin influenza yaitu 12,8, mahasiswa yang menggunakan masker dengan tepat yaitu 57,7. Perilaku tepat hand hygiene pada mahasiswa saat influenza yaitu 86,5. Peneliti merekomendasikan promosi kesehatan untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa dalam pengendalian infeksi virus influenza sehingga dapat menurunkan angka kesakitan.

Influenza was one of the pandemic virus which had become a global threat had to be controlled. Control over the transmission of the virus depended on compliance with standards of precautions and maintenance of respiratory hygiene. Students had a high risk of transmission of influenza from individuals to other individuals so that this study aims to determined the prevention behavior of influenza transmission. This research was cross sectional descriptive study used total sampling method with the number of respondents 156. Based on research data, student behavior in prevention of influenza transmission was 50,6 good and 49,4 was not.
All students covered their mouths when coughing or sneezing by used arms as much as 64.1 and 35.9 used tissues. Those who immunized influenza vaccine were 12.8. The correct student behavior in using the mask was 57.7. Hand hygiene behavior of students when suffering from influenza was 86.5 good. Researchers recommend that health promotion to be done to raise the awareness of students in the control of influenza virus infection so that it can reduce morbidity rate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>