Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raphita Diorarta
"Covid-19 merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 yang ditemukan di Wuhan pada tahun 2019. Kelompok orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) rentan terhadap Covid-19 dikarenakan mereka sangat mungkin memiliki kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan sendiri termasuk perawatan diri selama pandemi. Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi keluarga dalam merawat ODGJ yang terkonfirmasi Covid-19, dan hal ini dapat berdampak secara psikologis, fisik, sosial dan juga ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi pengalaman keluarga merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dengan Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif dan dianalisis dengan metode Colaizzi. Pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam. Penelitian pengalaman keluarga dalam merawat ODGJ dengan Covid-19 melibatkan sepuluh partisipan, partisipan terdiri dari tujuh orang perempuan dan tiga orang laki-laki. Sepuluh partisipan sudah merawat ODGJ dengan diagnosa medis Skizofrenia kurang lebih selama 2 tahun sampai 10 tahun. Penelitian ini dilaksanakan secara daring dan luring, sembilan partisipan diwawancarai secara daring menggunakan aplikasi zoom meeting dan whatsapp video call dan satu partisipan diwawancarai secara luring dilaksanakan di wilayah rumah sakit pada saat partisipan mengantarkan pasien untuk kontrol. Penelitian dilaksanakan pada minggu kedua bulan November 2021 sampai minggu pertama bulan Desember 2021. Tema-tema yang muncul dari penelitian ini adalah : (1) situasi perawatan yang hampir sama dalam merawat ODGJ tanpa dan dengan Covid-19, (2) perbedaan dalam merawat ODGJ pada saat terkonfirmasi Covid-19 dan sebelum terkonfirmasi Covid-19, (3) sumber internal keluarga yang digunakan selama merawat ODGJ dengan Covid-19, dan (4) sumber eksternal keluarga yang digunakan selama merawat ODGJ dengan Covid-19. Peneliti merekomendasikan perawat jiwa untuk dapat bekerja sama dengan keluarga dalam mendukung pemulihan ODGJ dengan Covid-19, serta perawat jiwa juga dapat memenuhi kebutuhan keluarga akan informasi, dukungan, dan keterampilan dalam perawatan. Pemberian informasi juga dapat diberikan dengan intervensi keluarga yaitu Family Psychoeducation (FPE).

Covid-19 is a respiratory disease caused by SARS-CoV-2 which was discovered in Wuhan in 2019. Groups of people with mental disorders are vulnerable to Covid-19 because they are very likely to have difficulties in their own needs including self-care during pandemic. This condition is a challenge for families in caring for people with mental disorders who are confirmed with Covid-19, and this can have a psychological, physical, social and economic impact. This study aims to obtain a description of the experience of families caring for people with mental disorders (ODGJ) with Covid-19. This study use a descriptive phenomenological approach and analyzed by the Colaizzi method. Data collection using in-depth interviews. Research on family experiences in caring for people with mental disorders with Covid-19 involved ten participants, the participants consisted of seven women and three men. Ten participants had treated ODGJ with a medical diagnosis of Schizophrenia for approximately 2 to 10 years. This study was conducted online and offline, nine participants were interviewed online using the zoom meeting application and whatsapp video call and one participant was interviewed offline conducted in the hospital area when the participants took the patient for control. The study was carried out in the second week of November 2021 until the first week of December 2021. The themes that emerged from this study were: (1) almost the same treatment situation in treating ODGJ without and with Covid-19, (2) differences in treating ODGJ when confirmed Covid-19 and before confirmed Covid-19, (3) internal family sources used while treating ODGJ with Covid-19, and (4) family external sources used while treating ODGJ with Covid-19. Researchers recommend mental nurses to be able to work together with families in supporting the recovery of ODGJ with Covid-19, and mental nurses can also meet the family's needs for information, support, and skills in care. Information can also be given through family intervention, namely Family Psychoeducation (FPE)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Theresia M. Elsina
"Pendahuluan: Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan kronis yang ditandai dengan distorsi kognitif dan penarikan sosial. Gejala postif skizofrenia adalah halusinasi, sedangkan gejala negatif skizofrenia adalah defisit perawatan diri. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental pre-post test with control group menggunakan teknik purposive sampling yang dianalisis menggunakan univarat dan bivariat. Hasil: penelitian ini menunjukkan penurunan tanda dan gejala dan peningkatan kemampuan klien halusinasi dan defisit perawatan diri, serta peningkatan kemampuan pelaku rawat dalam merawat klien dengan halusinasi dan defisit perawatan diri setelah mendapatkan tindakan keperawatan generalis, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga. Kesimpulan: Tindakan keperawatan generalis, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga dapat menurunkan tanda dan gejala dan meningkatkan kemampuan klien halusinasi dan defisit perawatan diri, serta meningkatkan kemampuan pelaku rawat dalam merawat klien dengan halusinasi dan defisit perawatan diri Rekomendasi: Tindakan keperawatan generalis, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan sebagai upaya dalam proses pemulihan klien skizofrenia dengan halusinasi.

Introduction: Schizophrenia is a psychiatric disorder characterized by cognitive distortion and social withdrawal. Symptoms after schizophrenia are hallucinations, negative symptoms of schizophrenia are self-care deficits. Methods: The research design used was a quasi-experimental pre-post test with control group using purposive sampling technique which was analyzed using univariate and bivariate methods. Results: This study showed a decrease in signs and symptoms and an increase in the client's ability to hallucinate and self-care deficit, as well as an increase in the ability of caregivers to treat clients with hallucinations and self-care deficits after receiving self-care, cognitive therapy and family psychoeducation. Conclusion: Actions involving generalists, cognitive therapy and family psychoeducation can reduce signs and symptoms and improve the client's ability to hallucinate and self-care deficits, as well as improve the ability of caregivers in caring for clients with hallucinations and self-care deficits Recommendation: General treatment measures, cognitive therapy and education family is recommended as an effort in the recovery process of schizophrenic clients with hallucinations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Kartikasari
"Gangguan jiwa adalah perubahan signifikan pada pikiran, perasaan maupun perilaku yang dialami individu. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) umumnya menunjukkan perubahan signifikan yang terjadi melalui tanda gejala yang muncul serta berkurangnya atau bahkan hilangnya kemampuan melakukan aktivitas dalam hidup. Kondisi ini memerlukan penanganan segera melalui upaya kuratif. Upaya kuratif yang ditempuh pada perawatan berbasis rumah sakit harus disertai dengan upaya rehabilitatif pada perawatan berbasis komunitas. Salah satu program perawatan berbasis komunitas adalah rehabilitasi psikososial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pengalaman rehabilitasi psikososial pada ODGJ paska rawat inap. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang merupakan ODGJ peserta rehabilitasi psikososial yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan jenis wawancara semi berstruktur. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode colaizzi. Penelitian ini menghasilkan 4 tema yaitu: 1) Transisi paska rawat inap, 2) Motivasi melakukan rehabilitasi psikososial, 3) Dampak rehabilitasi psikososial terhadap upaya pemulihan, 4) Dukungan melakukan rehabilitasi psikososial. Penelitian ini merekomendasikan rehabilitasi psikososial sebagai upaya pemulihan lanjutan bagi ODGJ paska rawat inap.

A mental disorder is a significant change in the thoughts, feelings, or behavior experienced by an individual. People with mental disorders generally show substantial changes that occur through signs or symptoms that appear as well as a decrease or even loss of the ability to carry out life activities. This condition requires immediate treatment through curative efforts. Rehabilitation efforts in community-based treatment must accompany curative efforts in hospital-based care. One of the community-based care programs is psychosocial rehabilitation. This study aims to get an overview of the psychosocial rehabilitation experience in people with post-hospital mental disorders. The design of this research uses a qualitative approach with descriptive phenomenological methods. Participants in this study were seven people who were mentally impaired participants of psychosocial rehabilitation selected based on defined criteria. The data collection method used is in-depth interviews with semi-structured interviews. Data analysis in this study uses the Colaizzi method. The research finds four themes: 1) Transition post-hospital care, 2) Motivation for psychosocial rehabilitation, 3) Impact of psycho-social rehabilitation on recovery efforts, and 4) Support for psycho Social rehabilitation. This study recommends psychosocial rehabilitation as an advanced recovery effort for people with post-hospital mental disorders."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library