Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julianti
"Skripsi karya Julianti dengan judul 'Analisa cara pemakaian Shuujoshi Ne dan Yo dalam naskah drama Seishun Kazoku' membicarakan cara penggunaan Shuujoshi (Partikel) dalam bahasa Jepang Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pemakaian Shuujoshi Ne dan Yo di akhir kalimat Penelitian ini menggunakan naskah drama Seishun Kazoku sebagai sumber data, karena shuujoshi pada umumnya dipakai dalam percakapan Dengan menggunakan metode deskriptif dan kepustakaan, dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan yaitu adanya perbedaan yang cukup besar di antara keduanya dan bila salah atau tertukar dalam pemakaiannya dapat menimbulkan kesalah pahaman/pengertian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Yanti
"ABSTRAK
Penelitian mengenai makna dan pemakaian morfem kondisional nara, tara, to, dan ba telah dilakukan untuk skripsi mencapai gelar sarjana sastra. Tujuannya adalah untuk mengetahui pemakaian morfem kondisional dan makna kalimat kondisional bahasa Jepang modern. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan, dan analisa bersifat deskriptif dan induktif. Hasil dari penelitian ini berupa kesimpulan-kesimpulan yang berusaha memberi gambaran bagaimana makna dan pemakaian morfem kondisional itu. Kesimpulan-kesimpulan itu adalah sebagai berikut: 1 Pemakaian morfem kondisional menunjukkan syarat/pengandaian terhadap hal atau keadaan pada masa sekarang atau akan datang yang bersifat individual, dan kondisional tentang kebiasaan, kepastian / kebenaran yang bersifat umum, atau gejala alam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariestyani Wahyu Perwitasari
"Penelitian ini berfokus pada upaya menjelaskan budaya Jepang dengan menggunakan analisis metafora pada lirik lagu enka dalam Besuto Hitto Daizenshu 2005. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif.
Analisis metafora dalam penelitian ini menggunakan teori metafora konseptual Lakoff dan Johnson. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan metafora yang terdapat pada lirik lagu enka dan menemukan latar belakang penggunaan metafora tersebut. Sumber data yang digunakan adalah kumpulan lirik lagu enka yang terdapat dalam Besuto Hitto Daizenshu 2005 terbitan Boutique-sha tahun 2004 yang dipilih secara purposive berdasarkan tema yaitu rasa cinta dan kehilangan.
Dan analisis terhadap lirik lagu enka dalam Besuto Hitto Daizenshu 2005, metafora yang ditemukan adalah sebagai berikut: "Kehidupan adalah perjalanan", "Penderitaan adalah jalan menanjak", "Penderitaan adalah hujan dan/atau angin", "Penderitaan adalah rasa dingin", "Penderitaan adalah barang bawaan", "Kebahagian adalah bunga mekar", "Kebahagiaan adalah matahari", "Kebahagiaan adalah musim semi", "Kebahagiaan adalah hari cerah", "Kesedihan adalah bunga gugur", "Cinta adalah bunga", "Harapan adalah besok", "Impian adalah bunga", "Jiwa adalah api", "Jiwa adalah entitas", "Kehidupan adalah entitas", "Kebahagiaan adalah entitas", "Mired ikatan hati adalah entitas", "Penderitaan adalah entitas", "Kesedihan adalah entitas", "Kesusahan adalah entitas", "Cinta adalah entitas", "Impian adalah entitas", "Harapan adalah entitas", dan "Hati adalah ruang". Sedangkan latar belakang penggunaan metafora tersebut ada hubungannya dengan pengalaman orang Jepang dengan lingkungannya. Budaya Jepang yang terlihat dari latar belakang metafora tersebut adalah: 1) kedekatan orang Jepang dengan alam, 2) adanya sensitifitas "aware" dan 3) konsep ketidak kekalan "mujo"."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T 20820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nalti Novianti
"ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan pada pemahaman pembaca terhadap budaya dan masyarakat Kansai khususnya Osaka melalui unsur humor yang ada di dalam cerita rakugo Kansai, karya Katsura Beichoo.
Pemahaman atas humor didasarkan pada pilihan dari para informan, dan dianalisis melalui teori frame dari David Raskin. Kontradiksi frame menimbulkan faktor kejutan ( surprise ) pada puncline nya. Selain itu ketidakselarasan ( Incongruity ) juga menjadi pemicu timbulnya unsur humor sesuai dengan teori dari Alison Ross.
Unsur humor yang terdapat dalam rakugo Kansai dilatarbelakangi oleh kebudayaan yang ada dalam lingkung masyarakat Kansai, dan Osaka pada khususnya. Osaka yang dikenal sebagai kota dagang yang kaya akan budaya pedagangnya (shounin bunka ). Dari budaya pedagang yang ingin menjaga hubungan baik antar sesama itulah sistem hubungan pararel muncul dan lahir lah budaya tertawa (wahha bunka ).
Dalam penelitian ini, metode wawancara digunakan untuk menguji pemahaman informan terhadap hal yang melatar balakangi unsur humor dalam rakugo Kansai. Informan terdiri dari dua kelompok, yaitu orang Kansai dan non Kansai. Data yang terkumpul dianalisis melalui teori Sperber dan Wilson mengenai teori relevansi, yang akan menghubungkan antara cerita dan budaya.
Dari analisis terhadap hasil wawancara, disimpulkan bahwa : Orang Kansai yang dibesarkan dalam lingkung budaya yang sama dengan latar cerita rakugo Kansai, tebih memahami setiap latar betakang dari unsur humor di dalam rakugo Kansai. Sedangkan orang non Kansai mengerti akan unsur humor yang terdapat di dalam cerita rakugo
Kansai, namun pendapat yang dinyatakan oleh informan non Kansai, lebih mengarah kepada pandangan stereotype mereka terhadap orang Osaka.
Penelitian ini difokuskan pada pemahaman pembaca terhadap budaya dan masyarakat Kansai khususnya Osaka melalui unsur humor yang ada di dalam cerita rakugo Kansai, karya Katsura Beichoo.
"
2007
T 20515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wening Gayatri
"Setelah menyelesaikan masa kuliah di Seksi Jepang, Jurusan Asia Timor,. Fakultas Sastra Universitas Indone_sia, tergerak hati penulis untuk mencoba menterjemahkan suatu karya sastra Jepang modern. Maksud hati ini makin kuat oleh ucapan H. B. Jassin {1976:18), bahwa menterjemahkan buku-buku sastra dunia ke bahasa Indonesia sa_ma artinya dengan memperkaya kesusastraan Indonesia dan mempercepat perkembangannya. Penterjemahan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan sebuah karya sastra Jepang modern kepada masyarakat In_donesia, agar dapat dimanfaatkan untuk menyelami alam pikiran dan keadaan masyarakat di mana karya tadi dila_hirkan. Hingga saat ini, telaah sastra terhadap karya-karya sastra Jepang masih sedikit sekali dilakukan di Indonesia. Oleh sebab itu, usaha-usaha memperkenalkan karya sastra dari negeri itu penting untuk dikembangkan terus agar minat untuk melakukan penelaahan tersebut juga dapat meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumanto
"Since the amendment of patent law (Law No. 47 Year 2003), there have been cases of employees' claim towards their companies regarding the intellectual property rights produced in the relationship. The occurrence of this case is because according to the constitution individual rights iss admitted. This is regulated in the article 32 of Nihon-Koku Kempoo (1947) that stipulated "No person shall be denied the right of access to the courts". Based on this constitution (kempoo), there is new rights to go to the court for each person-to have access in the court. Shuji Nakamura sued Nichia Corporation to the Tokyo District Court to claim the right of "reasonable remunerations" as a reward for his invention based on article 35 (3) (4) the Patent Law (Law No. 47 Year 2003). This prosecution as caused controversy in the public. The company has the opinion thaht the employees are their members and therefore the invention that they produced in the work relationship is the property of the company. On the contrary, the employees have the opinionthat even though the create the invention in the work relation, however, because their invention has provided great profit to the company, it is fair if the company share a reasonable remuncration part of the profit. In the past, the Japanese employees tend to have high work moral. They have the shido ethics (unlimited loyalty) towards the company. However, with the occurrence of the case of Nakamura we can say that there is a shifting of legal culture from unlimited loyalty in to "give and take" one or limited loyalty. SImilarly, with the sifting of shundonshugi or collectivism into kojinshugi namely individualism. Nakamura demanded the justice in terms of economy and ignored the company reward, ignored the Japanese cultural values. The Japanese employees lost their work moral because it is shaken by economic view. The case of Nakamura indicates that these is a change of culture which cause a controversy between law and work morale (culture)."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
D634
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library