Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Handy Suryadi
"Penyakit Tidak Menular menjadi kontributor tertinggi dalam kematian secara global. Proporsi 80% PTM hadir di negara berkembang, sehingga PTM juga menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Cakupan pelaksanaan posbindu PTM hanya mencapai 50% dan belum diketahui penyebab pasti rendahnya cakupan skrining FR PTM pada triwulan pertama tahun 2022. Tujuan penelitian untuk mengetahui kinerja Posbindu PTM dalam adaptasi kebiasaan baru di Puskesmas Kecamatan Penjaringan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mengetahui kinerja dan mendapatkan informasi dari beberapa informan mengenai suatu proses dan aktivitas di Posbindu PTM. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen, dilakukan di Puskesmas Penjaringan II, Puskesmas Kamal muara, Puskesmas Kapuk Muara pada bulan Mei-Juni 2022. Informan kunci dalam penelitian ini adalah pelaksana program posbindu, informan pendukung adalah koordinator kader, PJ program PTM, kepala puskesmas kelurahan, Kasie Kesra kelurahan dan peserta posbindu. Hasil penelitian didapatkan kinerja posbindu PTM belum sesuai standar. Sumber daya manusia sudah mencukupi disetiap posbindu, masih ditemukan posbindu dengan sarana dan prasarana kurang memadai, kepemimpinan yang sudah cukup baik. Faktor individu ditemukan kemampuan dan keterampilan kader dalam melaksanakan pelayanan posbindu yang masih kurang, faktor psikologis motivasi instrinsik sebagian besar sudah baik.Upaya perbaikan dengan peningkatan jalinan dengan lintas sektor, pengadaan pelatihan kader dan pengajuan kebutuhan sarana dan prasarana.

Non communicable disease is the highest contributor in terms of mortality globally. The proportion of 80% of PTM is present in developing countries, so that PTM is also the highest cause of death in Indonesia. The scope of the implementation of the PTM Posbindu only reached 50% and the exact cause of the low PTM FR screeningcoverage in the first quarter of 2022. The purpose of this study was to determine the performance of the PTM Posbindu in adapting new habits at the Penjaringan Subdistrict Health Center. This study uses a qualitative approach, which aims to determine the performance and obtain information from several informants regarding a process and activity at Posbindu PTM. Data collection using the deep interview method, observation, and document review, was carried out at the Penjaringan II Health Center, Kamal Muara Health Center, Kapuk Muara Health Center in May-June 2022. The key informants in this study were thePosbindu program implementer, the supporting informant was the cadre coordinator, the PJ program PTM,head of village health center, Head of Sub-district Welfare Section and participants of posbindu. The results showed that the performance of PTM posbindu was not up to standard. Human resources are sufficient in each posbindu, there are still posbindu with insufficient facilities and infrastructure, the leadership is quite good. Individual factors found the ability and skills of cadres in carrying out posbindu services were still lacking, psychological factors were mostly good. Improvement efforts by increasing crosssectoral relationships, providing cadre training and submitting requests for facilities and infrastructure."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evy Luciana
"Aktivitas fisik sebagai salah satu pilar penatalaksanaan Diabetes Mellitus dan pemeriksaan HbAlc sebagai evaluasi kendali gula darah jangka panjang seringkali tidak digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai fisibilitas dan efektivitas aktivitas fisik dan kendali gula darah pada penyandang DM tipe 2 di masyarakat pada umumnya.
Studi menggunakan desain kohort prospektif dengan 5 bulan masa pengamatan (12 November 2007 - 9 April 2008) dan 2 lokasi pengambilan sampel: di kelompok senam DM (persadia) dan di poliklinik DM RS Husada, Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non-random sampling secara consecutive selama 2 bulan masa enrollment. Sampel adalah 95 orang penyandang DM tipe 2 yang telah menandatangani formulir informed consent.
Variabel independen utama adalah aktivitas fisik yang dinilai baik dari segi frekuensi, durasi, intensitas maupun kompositnya, menggunakan kuesioner yang telah divalidasi. Sedangkan variabel dependen-nya adalah kendali gula darah yang dinilai dari kadar HbAlc plasma vena darah dalam persen. Data dikumpulkan dan diukur dua kali: pada awal dan akhir penelitian (minimal 12 minggu setelah data pertama diambil). Analisis multivariat dilakukan dengan Regresi Cox Proportional Hazard menggunakan perangkat STATA versi 9.2.
Hasil penelitian ini menemukan adanya hubungan antara aktivitas fisik dan kendali gula darah pada 95 orang penyandang DM tipe 2 di RS Husada Jakarta (HRadjusted = 0,54; 95%CI 0,27-1,11) selelah dikQntrol terhadap variabel pengobatan dan pola konsumsi serat. Dengan demikian, tenaga kesehatan tidak perlu lagi ragu-ragu untuk menganjurkan para penyandang DM tipe 2 untuk mengintegrasikan aktivitas fisik ke dalam kehidupan mereka sehari-hari guna memperbaiki kendali gula darahnya.

Physical acitivity is often underutilized as one of the cornerstones of diabetes management and so is the use of HbAlc in long-term glycemic control. The purpose of this study is to assess the feasibility and effectiveness of physical activity and blood glucose control among diabetes type 2 patients in general population.
A prospective cohort study design was used to conduct the study for a period of 5 months (l2th November 2007 - 9th April 2008) using 2 catchment areas: diabetes exercise club (persadia) and diabetes policlinic Husada Hospital, Jakarta. A non-random (consecutive) sampling technique during a 2-month enrollment period yielded a participation of 95 type 2 diabetes patients as study subjects, all of whom have signed informed consents.
The main independent variable assessed was physical activity in the forms of frequency, duration, intensity and composite using validated questionnaires whilst the outcome of blood glucose control expressed as percentage of plama venous HbAlc. Data were collected twice: at baseline and at least 12 weeks after. Multivariate analysis was conducted using Cox Proportional Hazard Regression and the software STATA 9.2 version.
Results from the study found an association between physical activity and blood glucose control among 95 diabetes type 2 patients in Husada Hospital Jakarta (HRadjusted = 0,54; 95%CI 0,27-1,11) after adjusting for drug therapy and dietary pattern consumption of fibre. ThUs. health care providers should not be hesitant to advice diabetics patients to integrate physical activity into their daily lives in order to improve their glycemic control.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21174
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tirza Z. Tamin
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
D1750
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Wardani Hakim
"Latar Belakang: Pada keadaan obesitas, adipokin sebagai hormon klasik dilepaskan untuk mengubah metabolisme jaringan dan/atau organ. Adipokin dapat meningkatkan inflamasi dan berkontribusi pada peningkatan risiko kardiovaskular. Terapi konvensional untuk mengobati obesitas meninggalkan banyak efek samping. Acalypha indica (Ai) menunjukkan potensi yang menjanjikan sebagai herbal alternatif untuk mengatasi obesitas terkait sindrom metabolik. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan mekanisme kerja ekstrak etanol akar Ai terhadap perbaikan profil lipid, adipokin anti-proinflamasi di jaringan adiposa viseral serta VICAM-1, ICAM-1 di jaringan aorta tikus Sprague-Dawley jantan obes yang diinduksi oleh diet tinggi fruktosa kolesterol (DTFK).
Metode: Studi eksperimental pada 18 ekor tikus Sprague-Dawley jantan yang diberikan DTFK dan 6 ekor tikus dengan diet normal selama 16 minggu, Pembagian kelompok hewan coba sebagai berikut: Kelompok diet Normal, DTFK, DTFK+Ai 400 mg/kgBB/p.o, dan DTFK+Gemfibrozil 31 mg/kgBB/p.o. Terapi diberikan selama 8 minggu bersamaan dengan DTFK. Parameter yang diukur adalah berat badan awal dan akhir, Indeks Lee, profil lipid serum, adipokin inflamasi, VICAM-1, ICAM-1. Studi molecular docking telah dilakukan terlebih dulu untuk membuktikan kandidat senyawa dari Ai yang bekerja pada protein target. Pemeriksaan histopatologi jaringan adiposa viseral dilakukan untuk melihat bentukan dan jumlah crown like structure (CLS) dan perubahan struktur adiposit.
Hasil: Hasil studi Molecular Docking Ai menunjukkan bahwa senyawa nicotiflorin dapat berikatan dengan IL-6 (∆G=-9,95 kkal/mol) dan geraniin dapat berikatan dengan PPAR-a (∆G= -8,93 kkal/mol). Ai secara bermakna dapat mencegah kenaikan berat badan tikus dengan mempertahankan nilai Indeks Lee<300. Selain itu, Ai dapat menurunkan adipokin proinflamasi: leptin, TNF-a, dan IL-6, dan leptin pada tikus obes (p<0,05). Tikus yang diberi Ai mempunyai kadar dan ekspresi adiponektin serta ekspresi PPAR-a yang lebih tinggi, jumlah CLS lebih sedikit (p>0.05), serta persentase adiposit dengan ukuran kecil yang lebih sedikit pada jaringan adiposa viseral (p=0.048). Ai juga menurunkan ekspresi VICAM dan ICAM di jaringan aorta (p>0.05).
Kesimpulan: Pemberian Ai pada tikus model obesitas dapat mencegah peningkatan berat badan, serta memiliki efek protektif dengan menurunkan kadar adipokin pro-inflamasi, adipogenesis, serta ekspresi molekul adhesi. Efek Ai ini sebagian dilakukan melalui pengaruhnya terhadap ekpresi PPARa di jaringan lemak viseral.

Background:. In obesity, adipokines are classically hormones to alter tissue and/or organ metabolism. Adipokines can increase inflammation and contribute to the development of obesity complications. Conventional therapy to treat obesity leaves many side effects. Acalypha indica (Ai) which showed promising potential as an herbal alternative to treat obesity related metabolic syndrome. This study was conducted to prove the mechanism of action of Ai root ethanol extract on lipid profile improvement, anti-proinflammatory adipokines in visceral adipose tissue and VICAM-1, ICAM-1 in aortic tissue of obese male Sprague-Dawley rats induced by high-fructose cholesterol diet (HFCD).
Methods: Experimental study on 18 male Sprague-Dawley rats given DTFK and 6 rats with normal diet for 16 weeks. The animal groups were divided as follows: Normal diet group, HFCD, HFCD+Ai 400mg/kgBW/p.o, and HFCD+Gemfibrozil 31 mg/khBW/p.o. Therapy was given for 8 weeks concurrently with HFCD. Parameters measured were initial and final body weight, Index Lee, serum lipid profile, inflammatory adipokines, VICAM-1, ICAM-1. Molecular docking studies have been carried out previously to prove candidate compounds from Ai that act on target proteins. Histopathological examination of visceral adipose tissue was performed to see the formation and number of crown like structure (CLS) and changes in adipocyte structure.
Results: The results of the Molecular Docking Ai study showed that nicotiflorin could bind to IL-6 (∆G=-9.95 kcal/mol) and geraniin could bind to PPAR-a (∆G=-8.93 kcal/mol). Acalypha indica could prevent rat weight gain by maintaining the Lee Index value <300. Rats treated with Ai had higher levels and expression of adiponectin as well as PPAR-a expression, less number of CLS (p>0.05), and a smaller percentage of small size adipocytes in visceral adipose tissue (p=0.048). Ai also decreased VICAM and ICAM expression in aortic tissue (p>0.05).
Conclusion: Administration of Ai to obese rats can prevent weight gain, and has a protective effect by reducing pro-inflammatory adipokine levels, adipogenesis, and expression of adhesion molecules. This effect of Ai is partly due to its effect on PPAR alpha expression in visceral adipose tissue.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diniwati Mukhtar
"ABSTRAK
Overweight dan obesitas adalah akumulasi lemak yang berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. Obesitas merupakan salah satu risiko untuk terjadinya gangguan kardiometabolik. Adanya polimorfisme gen UCP1, menyebabkan bervariasinya respons terhadap olahraga teratur SALI.Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh senam aerobik low impact SALI pada perempuan obes abdominal yang memiliki polimorfisme gen UCP1 terhadap parameter kardiometabolik lingkar pinggang LP , kadar trigliserida TG dan penanda inflamasi Monocyte Chemmoattractant Protein-1 MCP1 .Desain penelitian adalah non randomized controlled trial. Intervensi 12 minggu terhadap 55 orang wanita obes abdominal, terdiri dari 32 orang kelompok intervensi SALI dan 23 orang kelompok kontrol. Sebelum dan sesudah program dilakukan pemeriksaan parameter kardiometabolik LP, kadar TG dan MCP1. Pemeriksaan polimorfisme -3826 A>G gen UCP1 menggunakan teknik PCR diikuti teknik RFLP.Ditemukan frekuensi genotip AA 21 orang 38,2 , genotip AG 27 49,1 dan genotip GG 7 12,7 , dengan frekuensi alel G 0,40 . Subjek dengan kadar TG ge; 130 mg/dL kelompok SALI 100 responders, Kontrol 55 , dan kelompok kadar TG < 130 mg/dL, 22 . Subjek genotip GG polimorfisme gen UCP1 dengan kadar TG ge; 130 mg/dL high responders. genotip AA low responders. Temuan ini diperkirakan terkait jumlah langkah per hari kelompok genotip GG dengan TG ge; 130 mg/dL lebih tinggi dibandingkan kelompok nonresponders.

ABSTRACT
Overweight and obesity were the accumulation of excessive fat that could harm health. Obesity was a risk for cardiometabolic disorders. The polymorhism of UCP1 gene, caused variations in response to regular exercise. This study aims to investigate the influence of low impact aerobics exercise LIAE in abdominal obes women who had the polymorphism of UCP1 gene on cardiometabolic parameters, waist circumference WC , levels of triglyceride TG and inflammatory markers Monocyte Chemoattractant Protein 1 MCP1 . The study design was non randomized controlled trial. A total of 55 women subjects moderately obes women were divided into two groups on the basis of location. Thirty two subjects of LIAE group and 23 a non LIAE control group. Subjects were not restricted in foods consumed. The study period was 12 weeks. Outcome assessments for analyses were completed at baseline and 12 weeks for cardiometabolic parameters WC, TG and MCP1. Examination of the polymorphism 3826 A G UCP1 gene using PCR technique followed by RFLP technique. The frequencies of three genotypes of 3826 A G polymorphism of UCP1 gene were AA, AG, and GG were of 21 38.2 , 27 49.1 and 7 12.7 respectively with the G allele frequency of 0.40 . Post study obtained the subjects with TG baseline TG ge 130 mg dL 100 LIAE responders group, Control 55 , while TG "
2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andon Hestiantoro
"ABSTRAK
Pada perempuan pascamenopause diperlukan marka biokimiawi dan klinis pada masa jendela terapeutik yang diharapkan dapat digunakan untuk menapis HKND yang berperan sangat penting dalam menghindari dampak demensia tipe alzheimer setelah terapi hormon. Penapisan HKND dapat dimanfaatkan juga untuk upaya terapeutik HKND pada perempuan pascamenopause dan mencegah perburukan ke dalam kondisi demensia tipe alzheimer. Dilakukan studi potong lintang pada 282 perempuan pascamenopause di Jakarta yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok positif dengan HKND dan kelompok tanpa HKND. Pemeriksaan dilakukan pada sejumlah variabel seperti usia, lama menopause, keluhan vasomotor, IMT, kadar FSH, kadar LH, kadar leptin, kadar estradiol, dan status kognitif, kemudian dianalisis secara statistik. Diperoleh nilai FSH yang berhubungan bermakna dengan kejadian HKND p = 0,018 , serta variabel lain seperti nisbah FSH/estradiol p = 0,029 dan nisbah FSH/sOB-R p = 0,011 , sementara variabel lain tidak bermakna. Analisis multivariat menunjukkan nisbah FSH/estradiol adalah variabel yang paling berperan terhadap kejadian HKND, dengan nilai OR 1,15. Berdasarkan kurva ROC didapat nilai titik potong nisbah FSH/estradiol dalam memprediksi HKND adalah 1,94 dengan sensitivitas 66,5 dan spesifisitas 46,8 . Nisbah FSH/estradiol pada perempuan pascamenopause yang menderita HKND yang lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan kelompok tanpa HKND dikaitkan dengan peran neuron KNDy terhadap peningkatan sekresi GnRH dan rendahnya neurosteroid estradiol di otak perempuan pascamenopause yang berisiko menderita HKND. Nilai nisbah FSH/estradiol > 1,94 dapat digunakan untuk penapis diagnostik HKND pada perempuan pascamenopause.

ABSTRACT
Biochemical and clinically important markers are needed in the window therapeutic period for postmenopausal women which are expected to be used as a screening methods for CIND as it is very important in avoiding the effect of dementia associated Alzheimer disease after hormone therapy. CIND screening was also useful for CIND treatment strategies in postmenopausal women and preventing postmenopausal women from impaired cognitive function due to dementia. A cross sectional study included 282 postmenopausal women in Jakarta was done, and subjects were further classified into two groups, with CIND and without CIND. Several related variables such as age, duration of menopause, vasomotor symptoms, BMI, FSH level, LH level, leptin level, estradiol level, and cognitive status, were assessed and analyzed statistically. The prevalence of CIND was significantly correlated with FSH level p 0.018 , along with ratio of FSH levels estradiol p 0.029 and ratio of FSH sOB R p 0.011 , while other variables were not. By multivariate analysis, FSH estradiol ratio of 1.15 was found as the most significant factor with probability of having CIND in postmenopausal women. Using the ROC curve, the ratio threshold of FSH estradiol to predict CIND was 1.94, with sensitivity 66.5 and specificity 46.8 . Level of FSH estradiol ratio in postmenopausal women with CIND was significantly higher than women without CIND, and is related to the role of KNDy neurons that induce the secretion of GnRH, and low level of neurosteroid estradiol in postmenopausal women rsquo s brain with risk of CIND. Ratio of FSH estradiol levels 1.94 could be used for screening methods of CIND in postmenopausal women."
2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library