Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Attali, Jacques
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997
303.49 ATT mt
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Alifiah Nur Zahidah
"Kekerasan obstetrik merupakan manifestasi dari kolonisasi rahim yang tersembunyi dan membudaya dalam praktik medis. Konstruksi biomedis yang patriarkal membuat kekerasan obstetrik sering kali dinormalisasi dalam praktik medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara mendalam fenomena kekerasan obstetrik di Indonesia melalui kompleksitas pengalaman perempuan sebagai ‘tubuh yang melahirkan.’ Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis berparadigma feminis dengan melibatkan 5 (lima) subjek penelitian yang dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan obstetrik paling sering terjadi saat persalinan, dibandingkan pada saat kehamilan dan pasca persalinan. Kekerasan verbal dan fisik adalah kekerasan yang paling merefleksikan symbolic violence dan embodied oppressions. Para subjek memaknai kekerasan verbal sebagai penghakiman atas tubuh, sementara kekerasan fisik justru dimaknai sebagai tindakan yang harus dilakukan yang memperkuat dalih “menolong persalinan.” Konteks hidup perempuan yang serba terbatas dan posisi yang inferior membuat perempuan mengalami kesulitan membebaskan diri (mendekolonisasi rahim). Meski merasa sebagai ‘tubuh yang dilanggar,’ perempuan berespons dengan ketidaksadaran (unawareness) atau sikap pasif (passive awareness) terhadap kekerasan yang mereka alami. Perempuan masih terperangkap dalam ‘illusion of ‘choice’ karena tidak memiliki opsi lain untuk kehamilan dan persalinan selanjutnya. Dengan demikian, pengalaman tubuh yang melahirkan dan dilanggar menjadi chaotic narratives, merefleksikan ketidakberdayaan tubuh yang teralienasi sehingga menimbulkan rasa trauma.
Obstetric violence is a manifestation of hidden and ingrained uterine colonization within medical practices. The patriarchal construction of biomedicine often normalizes obstetric violence in clinical settings. This study aims to explore in depth the phenomenon of obstetric violence in Indonesia by examining the complex experiences of women as “birthing bodies.” The research adopts a feminist phenomenological qualitative approach, involving five (5) purposively selected subjects. The findings reveal that obstetric violence occurs most frequently during childbirth, compared to pregnancy and postpartum periods. Verbal and physical violence are the forms of abuse that most clearly reflect symbolic violence and embodied oppressions. The subjects interpreted verbal violence as a judgment on their bodies, while physical violence was often rationalized as a necessary action under the guise of “helping the delivery process.” Women’s constrained life contexts and their inferior societal position make it difficult for them to liberate themselves (decolonize their wombs). Despite perceiving themselves as “violated bodies,” the women responded to the violence they experienced with unawareness or passive awareness. Women remain trapped in an “illusion of choice” due to the lack of alternatives for subsequent pregnancies and childbirths. As such, the experience of being both a birthing and violated body becomes a chaotic narrative, reflecting the helplessness of an alienated body and resulting in profound trauma."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Listyowati
"Perempuan nelayan di Desa Morodemak dan Desa Purworejo, Kecamatan Bonang Kabupaten Demak yang dalam kehidupan sehari-hari berjuang menghadapi ideologi patriarki, dan harus menghadapi banjir rob yang terjadi hampir setiap hari dengan ketinggian air yang berbeda-beda, mulai dari setinggi mata kaki sampai setinggi dada orang dewasa. Penelitian ini menggali pengalaman perempuan nelayan di dua desa tersebut dalam menggunakan agensinya untuk membangun respon atas ideologi patriarki dan bencana banjir rob yang berkelindan erat dengan berbagai bentuk ketidakadilan gender. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan feminis dan menggunakan teori agensi yang dikembangkan Ortner dan teori ekologi politik feminis yang dikembangkan Elmhirst sebagai pisau analisis. Penelitian ini menunjukkan bahwa walau menghadapi berbagai bentuk ketidakadilan gender, perempuan nelayan mempunyai kemampuan untuk menggunakan agensinya untuk bertindak mengatasi bencana di tengah komunitas pesisir yang mengadopsi ideologi patriarki yang kuat.
Women fishermen in Morodemak Village and Purworejo Village, Bonang District, Demak Regency, who in their daily lives struggle with the patriarchal system, have to face tidal floods that occur almost every day with varying water levels, from ankle-high to chest-high. mature. This research explores the experiences of fishing women in these two villages in using their agency to develop a response to the tidal flood disaster which is closely intertwined with various forms of gender inequality. This research was conducted qualitatively with a feminist approach and used agency theory developed by Ortner and feminist political ecology theory developed by Elmhirst as analytical tools. This research shows that despite facing various forms of gender inequality, female fishermen have the ability to use their agency to act to overcome disasters in coastal communities that have a strong patriarchal system."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library