Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Rachmawati M.P.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik gambaran pada mamografi dengan keganasan pada hasil histopatologi serta kesesuaian BI-RADS mamografi dengan hasil histopatologi. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan data sekunder yaitu 85 pasien perempuan dengan kelainan jinak/ganas pada payudara yang menjalani mamografi dan biopsi bedah atau core biopsy di RS kanker Dharmais Januari 2011 sampai Desember 2012. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kesesuaian antara kecurigaan tingkat keganasan berdasarkan kategori BI-RADS mamografi dengan hasil pemeriksaan histopatologi. Mamografi memiliki sensitifitas 100% dan spesifitas relatif 88,9%, nilai duga negatif 100% dan nilai duga positif 97,1%. Mamografi berperan penting dalam mendiagnosis kelainan payudara.

This study aims to investigate the characteristics of the mammography findings with malignancy on histopathology results and the association of the BI-RADS mammography with histopathological results. This study used a cross-sectional design with secondary data of 85 female patients with benign /malignant breast abnormality who underwent mammography and surgical biopsy or core biopsy at Dharmais cancer hospital in January 2011 until December 2012. The results showed there is association between the level of suspicion of malignancy based on the BIRADS category mammography with histopathological examination. Mammography had a sensitivity rate 100% and a relative specificity rate 88.9%, negative predictive value 100% and a positive predictive value 97.1%. Mammography plays an important role in the diagnosis of breast abnormalities.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Ayu Treswari
"Sistem staging klinis kanker serviks tidak selalu akurat terutama dalam mengevaluasi invasi parametrium, dinding pelvis, metastasis kelenjar getah bening (KGB), serta estimasi ukuran tumor. Pencitraan seperti CT-scan bermanfaat dalam mengevaluasi hal-hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian perluasan tumor dan penyebaran limfatik dari kanker serviks stadium awal berdasarkan CT-scan dibandingkan temuan patologi anatomi (PA) post histerektomi. Dari penelitian ini didapatkan tidak adanya perbedaan bermakna antara temuan CT-scan dan temuan PA dalam menilai metastasis KGB regional, sehingga CT-scan bermanfaat dalam pemetaan KGB saat limfadenektomi. Stadium IB memiliki tingkat kesesuaian terbesar antara stadium CT-scan dengan stadium PA, sedangkan ketidaksesuaian terbesar pada stadium IIB.

Clinical staging system of cervical cancer not always accurate, especially in evaluating parametrial invasion, pelvic wall, lymph node metastasis, and the estimated size of the tumor. Imaging such as CT-scan is useful in evaluating such matters. This study aimed to see the compatibility between the tumor's expansion and the lymphatic spread of the early-stage cervical cancer, by using CT-scan compared to the histopathology results. The result showed that there was no significant difference between the CT-scan findings and the histopathology findings in assessing regional lymph nodes metastasis, so that CT-scan is useful in mapping the lymph nodes when lymphadenectomy. Stage IB has the greatest level of concordance between.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Brenda Cindy Bernard
"Angka kejadian kanker rektal sekarang ini semakin meningkat. Semakin dini kasus ini dapat didiagnosis, maka prognosis pasien dengan kanker rektal akan semakin baik. Keterlibatan jaringan mesorektal yang ditemukan pada CT Scan abdomen-pelvis merupakan indikasi adanya metastasis pada kelenjar getah bening regional. Keterlibatan jaringan mesorektal pada CT Scan abdomen-pelvis mempengaruhi stadium dan penatalaksanaan pasien kanker rektal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan keterlibatan jaringan mesorektal yang ditemukan pada Computed Tomography abdomen-pelvis pasien kanker rektal dengan metastasis kelenjar getah bening regional. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara keterlibatan jaringan mesorektal dengan metastasis pada kelenjar getah bening regional (pN) pada pasien kanker rektal.

The incidence of rectal cancer is now increasing. The earlier cases can be diagnosed, the prognosis of patients with rectal cancer are better. Mesorektal tissue involvement were found in the abdominal-pelvic CT scan is an indication of the presence of metastases in regional lymph nodes. Mesorektal tissue involvement on CT scan of the abdomen-pelvis affect stage and management of rectal cancer patients. This study was conducted to determine the relationship of tissue involvement mesorektal found on abdominal-pelvic computed tomography rectal cancer patients with metastatic regional lymph nodes. The results of this study showed no correlation between tissue involvement mesorektal with metastasis in regional lymph nodes (pN) in patients with rectal cancer."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca N. Angka
"Faktor perturnbuhan cndote1 vaskular atau Vascular Endothelial Growth Factor (selanjutnya disebut VEGF) adalah suatu glikoprotein dimer yang dihasilkan oleh sel tumor dan jaringan yang memerlukan pasokan pembuluh darah baru. Beberapa penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan antara penyebaran ke kelenjar gctah bening ketiak dengan ekspresi VEGF C dan D terutama pada kanker payudara jenis duktal invasif. Ekspresi berlebihan dari VEGF disenai ekspresi berlebihan dari HER2 kanker payudara. Lebih jauh diketahui bahwa ekspresi VEGF berhubungan dengan penyebaran ke kelenjar getah bening ketiak. Pengaruh faktor ini mendorong peneliti untuk mempelajari kanker payudara stadium II dengan HER-2 posltif karena penyebaran ke kelenjar getah benlng ketiak pada sisi yang sama dengan kanker payudara, mulai ditemukan pada stadium II baik pada tumor ukuran di bawah 2 em ataupun pada tumor berukuran lebih dari 2 em. Dalam penelitian ini dinilai poia ekspresi VEGF pada subjek dengan penyebaran ke kelenjar getah bening (N l) dan pada keadaan belum adanya keterlibatan kelenjar getah bening (NO). Ekspresi VEGF dapat diamati dan diukur derajatnya pada jaringan kanker payudara dengan teknik imunohistokimia. Pola ekspresi yang didapatkan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat melihat sifat biologik kanker payudara dalam hal penyebarannya ke kele11iar gctah bening ketiak dan dapat digunakan sebagai faktor prediksi dalam hal penyebarannya.

Vascular Endotbelia1 Growth Factor (VEGF) is a chimeric glycoprotein produced by tumor cells and tissues that require ample blood supply. Some studies have suggested that there is an association between metastasis of cancer cells to the axillary lymph nodes and VEGF C and D especially in ductile invasive breast carcinoma. The over expression from VEGF together with HER-2 were found in 77.2 percent of breast cancer patients. Furthermore evidence suggest that VEGF expression is connected with the spread of cancer to the axillary lymph nodes. We examined breast cancer stage II with HER-2 positive, as the spread of cancer cells to the axillary lymph nodes from the same breast cancer side will only be found at stage H for both tumor under 2 em or more than 2 em. We examined VEGFC the its relationship with axillary lymph node. The results from this research is aimed at monitoring the spread of breast cancer to the axillary lymph nodes and to predict its spread and therefore to find the most effective treatment management for this type of cancer. We analyzed VEGF-C expression in 95 sample breast cancer stage ll with HER-2 positive from 1999 2009. There is no significant associated between VEGF-C expression and axillary lymph node (p = 0.089)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32374
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosakawati
"Tujuan Pemeriksaan: Membuktikan bahwa KSB tipe agresif menunjukkan ekspresi Ki-67 lebih tinggi dibandingkan dengan yang non-agresifi.
Material dan Metode: Pada penelitian ini didapatkan sampel sebanyak 46 blok parafin jaringan KSB tipe agresif dan non-agresif di Insta1asi Patologi Anatomi RS Kanker ?Dharmais? yang memenuhi kritcria inklusi mulai tahun 1995 - 2008 serta dapat dilacak rekam mcdiknya untuk dapat diperiksakan ekspresi Ki-67 secara imunohistokimiau Analisa data karakteristik pasien dari sampel tersebut dilakukan secara bivariat berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, jenis histopatologi.
Hasil: Rerata umur 61.30 i 11,97 tahun dengan median 61.50 tahun, pasien termuda berumur 24 tahun dan tertua 84 tahun. Berdasarkan kelompok umur didapatkan hasil sebanyak 16 pasien ( 34,8%) berumur kurang dari 60 tahun dan 30 pasien ( 65,2%) bcmmur lebih atau sama dengan 60 tahun. Pembagian berdasarkan jenis kelamin dari 46 pasiqn, laki-laki berjumlah 14 (30,4%) dan perempuan 32 (69,6%)Ekspresi Ki-67 positif pada KSB sebanyak 29 (63%) dari 46 pasien dan ekspresi negatif 17 (37%) dari 46 pasien, dengan pcmbagian pada tipe agresif terdapat 23 (50%) dari 46 pasien dan tipe non agresif 12 (26%) dari 46. Ekspresi Ki-67 negatif pada tipe agresif scbanyak 6 (13%) dari 46 pasien dan 5 (11%) dari 46 pasien tipe non-agresif. KSB tipe agresif menunjukkan ekspresi Ki-67 Iebih tinggi 79,31% dibandingkan dengan KSB tipe non agresif 70,59%.
Kesimpulan: KSB tipe agresif menunjukkan ekspresi Ki-67 lebih tinggi 79,31% dibandingkan dengan KSB tipe non agresif 70,59%. Hasil uji statistik diperoleh p value 0.097. Ada perbedaan proporsi kejadian KSB antara yang negatif dengan posititf Dari hasil analisis diperoleh OR l.597, artinya KSB agrcsif mempunyai peluang 1.597 kali dibanding dengan KSB non agresif.

Purposed: To prove that aggressive type basal cel carcinoma shows Ki-67 expression higher than non aggressive type.
Method: In this study obtained samples of 46 paraffin blocks of Dharmais Cancer Center that the criteria of inclusion from the year 1995-2008 to be assessed Ki-67 expression in histochemistry. Patient characteristics of the data analysis was performed by bivariate sample based on age groups, types of sex, type of histopathology.
Result: Rcrata age ot`61 .30 += 11.97 years with a median of 61.50 years, Patient 24 years old the youngest and the oldest 84 years. Based on the results obtained ages of 16 Patient (34.8%) aged less than 60 years and 30 Patient (65.2%) aged more than or equal to 60 years. Distribution based on the type of sex from 46 Patient, 14 men (30.4%) and 32 women (69.6%). The results of expression of Ki-67 negative on aggressive type of 6 (13%) of 46 patients and 5 (11%) of 46 patients with non-aggressive type. Aggressive type of BCC, Ki-67 expression is higher by 79.31% compared to non-aggressive type of BCC 70.59%.
Conclusion: Aggressive type of BCC, Ki-67 expression is higher by 79.31% compared to non-aggressive type of BCC 70.59%. Results obtained by statistical test p value of 0097. There is a difference between the proportion of negative events with BCC positive. The results of analysis OR 1597, that means aggressive BCC has chance BCC 1.597 times compared with non-aggressive.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32294
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sambuaga, Maria Kristanti
"ABSTRAK
Karsinoma sel basal (KSB) merupakan salah satu tipe kanker kulit yang memiliki prevalensi yang tinggi di berbagai belahan dunia. Adapun disregulasi jalur sonic hedgehog agaknya memiliki peran krusial dalam patogenesis KSB, baik pada KSB herediter maupun sporadik. Meskipun sejauh ini banyak kasus KSB dapat ditangani melalui pendekatan terapi bedah maupun radioterapi, beberapa kasus agaknya bersifat resisten dengan pendekatan-pendekatan di atas. Berdasarkan investigasi kami sebelunya, ditemukan bahwa sebagian kasus, terutama subtipe yang tergolong agresif, memiki kecenderungan terjadinya kasus rekurensi yang lebih tinggi. Sesuai dengan panduan NCCN bagi KSB, kasus-kasus yang demikian agaknya memerlukan pendekatan lainnya; di sinilah peran dari preparat inhibitor jalur sonic hedgehog menjadi bermakna. Untuk menyelidiki lebih lanjut sejauh mana peran jalur sonic hedgehog dalam perkembangan kasus KSB di Indonesia, serta perannya dalam perkembangan pola pertumbuhan agresif yang ditemukan pada beberapa subtipe KSB, kami mengobservasi ekspresi faktor transkripsi GLI1 ? yang berperan sebagai marker dari jalur ini - pada sejumlah subtipe histologi KSB.
Metode penelitian menggunakan blok parafin sebagai sampel, yang diperoleh dari arsip Instalasi Patologi Anatomi Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD), Indonesia, yang berasal dari jaringan KSB pasien yang berobat di RSKD sepanjang periode 2006-2010. Ekspresi GLI1 dievaluasi melalui teknik imunohistokimia. Dari hasil yang diperoleh, tidak diteukan korelasi yang kuat dan bermakna antara ekspresi GLI1 dengan agresifitas pola pertumbuhan subtipe histologi KSB.

ABSTRACT
Basal cell carcinoma (BCC) is one form of skin cancer that has high prevalence worldwide. It seems that the aberration of sonic hedgehog pathway plays pivotal roles in its pathogenesis, whether hereditary or sporadically. Though many cases of BCC can be treated by surgical procedures or radiotherapy, some cases seem to be resistant with the aforesaid approaches. In our previous investigation, we found that several cases, especially subtypes with aggressive growth pattern, have high tendency of recurrence. In accordance with NCCN Guidelines for BCC, such cases may need another approach; hence the use of the inhibitor of sonic hedgehog pathway (such as SMO-inhibitor), may be crucial. In order to further investigate the role of sonic hedgehog signaling pathway in the development of BCC cases in Indonesia, as well as its role in aggressive growth pattern of some BCC subtypes, we observe the expression of GLI1 transcription factor ? as the marker of the pathway ? in various histological subtypes of BCCs.
The method used paraffin blocks, as samples, collected from the archives of Department of Anatomical Pathology, Dharmais Cancer Hospital, Indonesia, which were originated from BCC patients of the hospital from the period of 2006 up to 2010. The expression of GLI1 was investigated by immunohistochemical technique. According to the result, there is no significant correlation between the expressions of GLI1 and the aggressiveness of the growth pattern of BCCs histological subtypes.
"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Tjintya Sarika
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan menilai perbandingan efektivitas terapi adjuvan injeksi kombinasi intrastromal IS dan intrakameral IK vorikonazol VCZ dengan intrastromal IS VCZ pada ulkus kornea jamur derajat sedang akibat Aspergillus fumigatus. Uji eksperimental tersamar acak dilakukan pada 11 kelinci albino New Zealand white yang terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu kontrol, injeksi intrastromal, serta intrastromal dan intrakameral. Parameter yang dinilai adalah perubahan klinis, mikologis, dan histopatologik kornea. Sebagian besar subjek pada grup kombinasi memperlihatkan kecendrungan perbaikan klinis dibandingkan kelompok kontrol namun tidak bermakna secara statistik p>0,05 . Pemeriksaan histopatologik memperlihatkan kecenderungan peningkatan jumlah sel radang pada kelinci yang dilakukan inokulasi pada kedua matanya.

ABSTRACT
The purpose of this study was to compare the efficacy of intrastromal IS and combined with intracameral IK voriconazole VCZ therapy in moderate keratomycosis caused by Aspergillus fumigatus in rabbits. A randomized, masked, controlled experimental study was administered on 11 albino New Zealand white rabbits, which latter allocated into three different treatment groups of control, intrastromal VCZ and combinations. Clinical grading was performed at multiple times, while mycology analysis and histopathological examination were performed after treatment. All subjects in combination groups demonstrated a tendency of better clinical response with decreasing size of epithelial defect and infiltrate but statistically not significant p 0,05 . "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library