Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wia Zuwila Nuzia
Abstrak :
Pemanfatan tenaga penolong persalinan berhubungan secara tidak langsung dengan kematian perempuan melahirkan. Tingginya angka kematian maternal antara lain disebabkan adanya komplikasi sebelum dan sesudah persalinan dan terlambat dalam merujuk kasus yang berisiko tinggi, juga kurangnya pemanfatan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan. Secara khusus pemanfaatan penolong persalinan dikalangan perempuan bekerja berkaitan erat dengan sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik perempuan bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor demografi, sosial dan ekonomi terhadap penolong persalinan perempuan bekerja di Indonesia. Penelitian ini berangkat dari kerangka pikir Andersen dan Kroeger yang menganalisis data sekunder dengan responden 8007 perempuan bekerja berstatus kawin dan pernah melahirkan anak dalam 5 tahun terakhir yang merupakan responden Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003. Mengingat keterbatasan data, variabel yang diteliti sebagai variabel tidak bebas yaitu penolong persalinan dokter atau bidan dan lainnya. Sebagai variabel bebas digunakan variabel umur perempuan bekerja, pendidikan perempuan, pendidikan suami, jumlah anggota dalam rumah tangga, kepemilikan rumah tangga, lokasi tempat tinggal dan lapangan pekerjaan perempuan. Data di olah dengan menggunakan piranti lunak statistik SPSS 10. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial dengan menggunakan model regresi logistik biner. Analisis deskriptif menggambarkan pola dan perbedaan penolong persalinan menurut karakteristik demografi, sosial dan ekonomi perempuan bekerja di Indonesia. Sedangkan analisis inferensial mempelajari pengaruh faktor-faktor karakteristik demografi, sosial dan ekonomi terhadap penolong persalinan perempuan bekerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa perempuan bekerja yang berpendidikan SD kebawah, berumur 15-20 tahun, mempunyai suami berpendidikan SD, mempunyai anggota rumah tangga 5 atau lebih, mempunyai kepemilikan rumah tangga rendah, tinggal di perdesaan dan bekerja disektor pertanian, mempunyai persentase paling rendah dalam memanfaatkan tenaga kesehatan dalam proses persalinannya. Sedangkan perempuan bekerja yang berpendidikan SLTA+, berumur 20-30 tahun, mempunyai suami berpendidikan SLTA+, mempunyai anggota rumah tangga 4 atau kurang, mempunyai kepemilikan rumah tangga tinggi, tinggal di daerah perkotaan dan bekerja di sektor non pertanian, mempunyai persentase tertinggi untuk menggunakan penolong persalinan dolcter atau bidan. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa secara umum karakteristik demografi, sosial dan ekonomi perempuan bekerja mempunyai pengaruh pada pemanfatan penolong persalinan kecuali umur. Tingkat pendidikan perempuan bekerja, tingkat pendidikan suami, jumlah anggota rumah tangga, kepemilikan rumah tangga, lokasi tempat tinggal dan lapangan pekerjaan perempuan mempunyai pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap pemanfaatan penolong persalinan dikalangan perempuan bekerja di Indonesia.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Mulia
Abstrak :
Studi tentang pola perbedaan dan faktor yang mempengaruhi praktek KB jangka pendek dan jumlah anak dalam rumah tangga dilakukan dalam dua tahap, pertama dengan memakai metode analisa regresi logistik multinomial untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi dan demografi dan jumlah anak terhadap praktek KB, kedua menggunakan analisis regresi linier untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi dan demografi dan praktek KB terhadap jumlah anak. Studi dilakukan mengingat bahwa upaya program KB untuk menurunkan kelahiran telah menunjukkan keberhasilan dengan penurunan angka kelahiran total (TFR) dari 5,6 anak pada periode 1970-an menjadi 2,6 anak pada periode 2002-2003. Kondisi saat iuti dimana TER di Indonesia telah sampai ke level 'hard rock' dimana untuk menurunkan TFR ke level lebih rendah lebih sulit dari sebelumnya. Untuk analisis ini digunakan Data SDKI 2003-2003 dengan menggunakan program SPSS 11,5. Dari hasil analisa diperoleh bahwa faktor sosial ekonomi dan demografi serta jumlah anak sangat berpengaruh terhadap praktek KB rumahtangga, dan faktor sosial ekonomi dan demografi serta praktek KB sangat berpengaruh terhadap jumlah anak yang dimiliki. Faktor usia isteri tua berpengaruh terhadap pemilihan metode KB, Semakin tua usia isteri semakin cenderung untuk tidak KB, dan semakin tua isteri semakin banyak jumlah anak dalam rumahtangga. Isteri melahirkan diusia resiko cenderung tidak KB dibanding yang melahirkan diusia aman, dan isteri yang melahirkan anak diusia cenderung mempunyai anak lebih banyak dari yang melahirkan diusia aman. Beberapa variabel lainnya seperti pendidikan isteri dan suami, diskusi KB dengan suami, dikunjungi PKB 12 bulan terakhir, status kerja isteri, indek kekayaan, frekwensi perkawinan isteri, tempat tinggal dan wilayah propinsi mempunyai pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap praktek KB rumah tangga dan jumlah anak yang dimiliki.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lalu Rustam
Abstrak :
Partisipasi pria dalam praktek metode KB moderen di Indonesia masih sangat rendah. Berdasarkan basil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003, presentase pria yang pernah atau sedang mempratekkan metode KB moderen hanya 3,5%. Partisipasi pria adalah bentuk nyata dalam kepedulian dan tanggung jawab pars suami atau pria dalam pelaksanaan program KB dan Kesehatan Reproduksi (KR). Partisipasi yang dimaksud disini adalah menggunakan atau praktek salah satu cara pencegahan kehamilan seperti pakai kondom, kontap, sanggama terputus dan pantang berkala (BKKBN). Dalam penelitian ini akan dikaji berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi pasangan suami dan isteri dalam mempratekkan metode KB moderen untuk pria. Data yang akan dianalisis berkaitan dengan partisipasi pria dalam mernpraktekkan metode KB moderen untuk pria ini bersumber dari data SDKI 2002-2003. Tujuan umum yang ingin dicapai dalam studi ini adalah untuk mempelajari praktek metode KB moderen untuk pria dikalangan pasangan usia subur (PUS) serta untuk mengetahui pola dan perbedaan praktek metode KB moderen untuk pria yang kemudian dikaitkan dengan karakteristik sosio ekonomi dan demografi yang terdiri dari umur suami, umur isteri, pendidikan suami, status kerja suami, status kerja isteri, agama, daerah tempat tinggal, jumlah anak masih hidup (AMH) baik yang tinggal bersama maupun yang tidak tinggal bersama atau berada ditempat lain, sikap terhadap program KB dan faktor indeks kekayaan. Berdasarkan hasil analisis deskriptf menunjukkan bahwa persentase pasangan suami dan isteri yang pemah atau sedang mempratekkan metode KB moderen untuk pria lebih tinggi pada pasangan suami dan isteri yang umur suami dan isteri lebih tua, berpendidikan tinggi, suami dan isteri berstatus kerja, bertempat tinggal diperkotaan, memiliki jumlah anak banyak, baik yang tinggal bersama maupun yang tidak tinggal bersama atau berada ditempat lain, sikap pasangan suami dan isteri yang setuju terhadap program KB dan mempunyai indeks kekayaaan yang tinggi. Sementara hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa latar belakang karakteristik secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peluang pernah atau sedang mempratekkan metode KB moderen untuk pria antara lain umur isteri, pendidikan suaini,status kerja suami, daerah tempat tinggal, jumlah anak masih hidup (AMI), sikap nterhadap program KB dan indeks kekayaan. Sedangkan agama dan status kerja isteri secara statistik tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap probabilitas suami pernah atau sedang mempratekkan metode KB moderen untuk pria.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T20178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadi Ahmad Roswandi
Abstrak :
ABSTRAK
Selama periode 2000 2010 Indonesia mengalami peningkatan persentase pengguna suntik KB Fenomena ini dapat berdampak pada pembiayaan alat kontrasepsi dan penurunan tmgkat kelahiran di Indonesia pada waktu yang akan datang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pemakaian kontrasepsi suntik KB di Indonesia Data yang digunakan adalah hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 Analisi regresi logistik bmer digunakan dalam studi ini Variabel variabel bebas yang dianalisis adalah umur jumlah anak masih hidup keinginan tambahan anak pendidikan tempat tinggal status bekerja mdeks kekayaan pengetahuan alat/cara KB pengetahuan efek samping tujuan berKB, persetujuan suami dan ketersediaan sumber pelayanan Hasil penelitian menunjukkan bahwa probabilitas menggunakan suntik KB pada wanita kawin berumur muda, mempunyai anak masih hidup lebih dan 2 mgm tambahan anak tidak sekolah atau tamat SD tmggal di pedesaan tidak bekeija indeks kekayaan rendah mengetahui alat/cara KB mengetahui efek samping alat/cara KB bertujuan ikut KB untuk penjarangan dan dilayani di sumber pelayanan swasta.
ABSTRACT
During the penod of 2000-2010 the percentage of women who used injectable mcreased notably This phenomenon will have consequences m the sustainability of the govemment of Indonesia to finance contraceptives and on fertility decline m the future This research s aim is to analyze determinants of the use of injectable contraceptives The data used is the 2007 Indonesia DHS, employmg bmary logistic regression model The independent vanables are age of respondents number of livmg children desire for more children highest education level place of residence working status wealth mdex knowledge of modem contraceptive methods knowledge of contraceptive side effects one s goals of family plannmg husband s approval on family plannmg and the type of Service provider The results show that the factors that are statistically sigmficant affectmg the probability of usmg injectable contraceptives are the age of respondent number of livmg children desire for more children highest education level place of residence working status wealth index knowledge of modem contraceptive methods knowledge of side effects one s goals of family plannmg and the type of Service provider The probability of usmg injectable contraceptives are higher among currently marned women aged 15 49 years who are younger, have higher number of livmg children desire more children have lowest level of education livmg m rural areas are not working have low wealth mdex have knowledge of modem family plannmg method have knowledge of side effect, with spacmg as contraceptives goals and who attend pnvate family plannmg Services.
2011
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Fernando
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh otonomi perempuan, faktor sosial dan ekonomi serta faktor biologis terhadap interval kelahiran pertama dan interval kelahiran kedua di Indonesia dengan menggunakan data SDKI 2012. Analisis multivariat pada penelitian ini menerapkan model regresi Cox. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa otonomi perempuan dalam rumah tangga signifikan mempengaruhi interval kelahiran pertama dan interval kelahiran kedua. Pada model interval kelahiran pertama, faktor terkuat dalam menentukan kecepatan perempuan mempunyai anak pertama adalah penggunaan alat kontrasepsi dan tingkat pendidikan. Sementara pada model interval kelahiran kedua, faktor terkuat dalam menentukan kecepatan perempuan mempunyai anak kedua adalah kelangsungan hidup anak pertama dan lama abstinensi. ...... The aim of this research is to study the impact of women's autonomy in household and socio-economic and biological factors on first birth interval and second birth interval in Indonesia. The data used come from the results of the 2012 Indonesia Demographic and Health Survey using Cox regression (proportional hazard model). The result shows that women's autonomy in household have significant impacts on first birth interval and second birth interval. In the first birth interval model, the most influential variabels that affected the length of marriage to first birth interval are contraception using and education attainment. Otherwise in the second birth interval model, the survival of index child and abstinence duration is more influential.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ubro, Mincie H.
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pola dan perbedaan fertilitas dan juga mempelajari faktor sosio-ekonomi, budaya dan demografi yang mempengaruhi fertilitas di kawasan Indonesia Timur. Data yang digunakan adalah Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 dengan menerapkan metode analisis tabulasi silang dan regresi logistik biner. Wanita yang memiliki tiga anak atau lebih, cenderung lebih tinggi pada wanita yang berumur 35 ? 49 tahun, berpendidikan rendah, wanita dengan preferensi jenis kelamin anak laki-laki, menikah pada umur kawin pertama ≤ 20 tahun, tinggal didaerah perdesaan, bekerja dan yang pernah mengalami kematian anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor sosial ekonomi, budaya dan demografi secara statistik signifikan mempengaruhi fertilitas di Indonesia Timur. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fertilitas di Indonesia Timur adalah adalah umur wanita, pendidikan wanita, preferensi jenis kelamin anak, umur kawin pertama dan kematian anak. ...... The objectives of this paper is to studying the patterns and differences of fertility and also studying the socio-economic, culture and demographic factor that affecting fertility in Eastern Indonesia. The data used are from results of Indonesia Demographic and Health Survey, 2012 The analysis using crosstabulation and binary logistic regression. lower educated, women with gender preference son, first married at age ≤ 20 years of marriage, living in the rural areas, worked and women who have experienced child mortality. The results showed the socioeconomic, culture and demographic factor significantly affect fertility in Eastern Indonesia. Women who have three more children is higher in women aged 35-49 years, The factors significant affected fertility in Eastern Indonesia is women aged, education, child gender preference, first age at marriage and child mortality.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Ardianti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tingkat pendidikan dan jumlah anak masih hidup terhadap keinginan mempunyai anak lagi di Indonesia yang dikaitkan dengan variabel sosial, ekonomi dan demografi. Hasil dari metode logistik biner multifaktorial terhadap wanita kawin berusia 15-49 tahun ditemukan bahwa dengan memperhatikan tingkat pendidikan dan jumlah anak masih hidup, partisipasi bekerja, indeks kekayaan menengah dan tinggi, dan tinggal di perkotaan memiliki pengaruh negatif terhadap keinginan mempunyai anak lagi. Sementara itu, usia wanita kawin 15-34 tahun dan komposisi jenis kelamin anak yang tidak seimbang memberikan pengaruh positif terhadap keinginan menambah anak. ......The objective of this research is to study the effect of education and the number of children on married womens desire to have more children in Indonesia by controlling other social, economic, and demographic variables. The results of multifactorial binary logistic on married women aged 15-49 years show that the level of education and number of children, working participation, middle and high wealth index, living in urban areas have negative effects on women?s desire to have more children. Nevertheless, women?s age 15-34 years old and imbalanced sex composition of children positively influence womens desire to have more children.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darojad Nurjono Agung Nugroho
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pola, perbedaan dan determinan sosioekonomi dan psikologi-orientasi sosial preferensi fertilitas pria kawin usia 15-54 tahun di Indonesia. Data yang digunakan bersumber dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 dan dianalisi secara analisis deskriptif dan inferensial dengan menggunakan model logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor pendidikan pria dan pasangan, jenis pekerjaan pria, indeks kekayaan rumah tangga, preferensi komposisi jenis kelamin anak, akses media, diskusi KB dan peran istri dalam pengambilan keputusan rumah tangga memengaruhi preferensi fertilitas pria kawin di Indonesia. Faktor-faktor penguat mempunyai pengaruh paling kuat terhadap preferensi fertilitas, yaitu preferensi komposisi jenis kelamin anak dan indeks kekayaan.
ABSTRACT
This research aims to study the socio-economic and psychological-social orientation patterns, differentials and determinants of fertility preference among merried men aged 15-54 years in Indonesia. The data used come from the 2012 Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS). The data were analyzed descriptively and inferentially using a binary logistic model. The results of the stady show that the education and couple?s education, occupation, index of household wealth, children?s sex composition preference, media access, discusion family planning and couple?s autonomy in household decision-making statistically have significant effects on the ideal number of children among married men aged 15-54 years. The most significant factor is the children?s sex composition preference, followed by the wealth index., This research aims to study the socio-economic and psychological-social orientation patterns, differentials and determinants of fertility preference among merried men aged 15-54 years in Indonesia. The data used come from the 2012 Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS). The data were analyzed descriptively and inferentially using a binary logistic model. The results of the stady show that the education and couple’s education, occupation, index of household wealth, children’s sex composition preference, media access, discusion family planning and couple’s autonomy in household decision-making statistically have significant effects on the ideal number of children among married men aged 15-54 years. The most significant factor is the children’s sex composition preference, followed by the wealth index.]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarni Maniar Berliana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi status kehamilan pada wanita pernah kawin dan pengaruhnya terhadap perilaku perawatan kehamilan Data yang digunakan adalah hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007. Analisis regresi logistik biner dengan efek random dan regresi Iogisti k biner biasa digunakan dalam studi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan kehamilan yang tidak diharapkan lebih besar pada waniia yang mengandung pada umur lebih tua, berpendidikan lebih rendah, tidak memiliki otonomi dalam pemeriksaan kesehatan pribadinya, berasal dari rumah tangga menengah atau miskin, dan tinggal di perkotaan. Selain itu, terdapat perbedaan risiko kehamilan yang tidak diharapkan untuk wanita dengan karakteristik sosial-ekonomi dan demografi yang sama. Kehamilan yang tidak diharapkan memperbesar kecenderungan wanita untuk tidak memeriksakan kehamilannya pada semester pertarna kehamilan, tidak melakukan jumlah kandungan permeriksaan kehamilan sesuai anjuran program, atau tidak memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan profesiona.
This study aims to investigate fzctors aj_?%cting pregnancy intention among ever married women and their ejfects on prenatal care behavior. The data used for the analvsis is j$'om the 2007 Indonesia Demographic and Health Survey. Binary logistic regression with random-eject and ordinary logistic regression were applied in the stuafv. The findings show that the probability of unintended pregnancy is higher among women who were pregnant at older ages, had lower education, had no autonomy in her own health care, came from poorer household and lived in urban areas. The results also show that there is correlation between unintended pregnancy risk for women with the same socioeconomics and demographic characteristics. Unintended pregnancy increased the risk that women would not use prenatal care in the first trimester, make recommended number of prenatal care visits, and receive prenatal care from professional source.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33399
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Toma Afriandi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pola, perbedaan dan determinan partisipasi pria dalam KB dan kesehatan ibu menurut faktor-faktor predisposisi (predisposing), pemungkin (enabling), dan penguat (reinforcing). Data yang digunakan bersumber dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 dengan menerapkan metode analisis tabulasi silang dan regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor predisposisi (umur, pendidikan, jenis pekerjaan, jumlah anak masih hidup, pengetahuan alat kontrasepsi), pemungkin (pengetahuan tempat mendapat kondom, paparan media) dan penguat (diskusi dengan istri, diskusi dengan dokter) mempengaruhi partisipasi pria kawin dalam KB dan kesehatan ibu. Faktor-faktor penguat mempunyai pengaruh paling kuat terhadap partisipasi pria dalam KB dan kesehatan ibu. ......This research aims to study patterns, differences, and determinant of men's participation in family planning and maternal health based on the factors of predisposing, enabling, and reinforcing. Data used in the research was collected through Indonesian Demography and Health Survey in 2012 and used crosstab analysis and binary logistic regression. The result of the research shows that the factors of predisposing (age, education, profession, number of living children, knowledge of contraception), enabling (knowledge of place to get condom, media exposure), and reinforcing (discussion with wife, discussion with doctor) influence the participation of married men in family planning and maternal health. The factors of reinforcing strongly influence the participation of married men in family planning and maternal health.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>