Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novianti Tysmala Dewi
Abstrak :
Food insecurity is still prevalent in Indonesia with a serious level of hunger. This study was to assess the determinants of household food security during COVID-19 pandemic in Tulungagung, East Java. This cross-sectional study enrolled 187 parents (mother or father) who interviewed using telephone to collect data on socio-demographic characteristics, social assistance, impact of COVID-19, household food security. The study used Household Food Insecure Assess Scale (HFIAS), dietary diversity scale, and coping strategy and index instruments. This study found the prevalence of food insecurity in Tulungagung were 56.1%. After adjusting with several potential confounders, e.g. income (p=0.021) (AdjOR=2.388; 95%CI: 1.123-5.079), type of social assistance (NGO) (p=0.002) (AdjOR=3.945; 95%CI: 1.652-9.421), change in job status (p=0.044) (AdjOR=2.026; 95%CI: 1.210-7.064), drug affordability (p=0.004) (AdjOR=3.104; 95%CI: 1.436-6.712), coping strategy food compromisation (p=0.008) (AdjOR 10.134; 95%CI: 1.816-8.567), and number of coping strategy (p=0.009) (AdjOR 4.365; 95%CI: 1.450-3.083) were determinants factor of household food security. It means that food security could be achieved by improving food availability, the ability to access economically in certain period. ......Kerawanan pangan rumah tangga masih banyak terjadi di Indonesia tingkat kelaparan yang tergolong serius. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor determinan ketahanan pangan rumah tangga pada masa pandemi COVID-19 di Tulungagung, Jawa Timur. Studi potong lintang ini mensurvei 187 kepala rumah tangga (ibu atau ayah) dengan wawancara telepon yang menilai karakteristik sosio-demografis, perlindungan sosial, dampak COVID-19, ketahanan pangan rumah tangga dengan Skala Penilaian Kerawanan Pangan Rumah Tangga (HFIAS), keragaman pangan dengan skala keragaman pangan, dan strategi koping dengan indeks strategi koping dan instrument indeks. Prevalensi kerawanan pangan adalah 56.1%. Setelah dilakukan uji regresi logistik, didapatkan pendapatan (p=0,021) (AdjOR=2,388; 95%CI: 1.123-5.079), jenis perlindungan sosial (LSM) (p=0.002) (AdjOR=3.945; 95%CI: 1.652 -9.421), perubahan status pekerjaan (p=0.044) (AdjOR=2.026; 95%CI: 1.210-7.064), perubahan harga obat (p=0.004) (AdjOR=3.104; 95%CI: 1.436-6.712), koping strategi kompromi pangan (p=0,008) (AdjOR 10,134; 95%CI: 1,816-58,567), dan jumlah strategi koping (p=0,009) (AdjOR 4,365; 95%CI: 1,450-13,083) merupakan faktor penentu ketahanan pangan rumah tangga. Ketahanan pangan dapat dicapai melalui peningkatan ketersediaan pangan, kemampuan akses ekonomi dalam periode tertentu.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakina
Abstrak :
Penelitian ini menemukan bahwa expertise paling banyak digunakan di putarankedua Pilkada DKI Jakarta, sedangkan rewarding paling banyak digunakan diputaran pertama. Punishing paling sedikit digunakan di kedua putaran tersebut.Rewarding, expertise, dan moral persuasion terbukti berpengaruh terhadappreferensi pemilih. Ketiga strategi ini signifikan pengaruhnya bagi seluruhpasangan di putaran pertama dan signifikan pula pengaruhnya hanya bagipasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di putaran kedua.Punishing di putaran pertama hanya signifikan pengaruhnya terhadap peluangmemilih bagi pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saeful Hidayat tetapitidak untuk kedua pasangan penantang lainnya. Dan, di putaran kedua tidakterbukti pengaruhnya terhadap preferensi pemilih bagi penantang maupunkompetitor.Variabel kontrol berupa pemimpin non muslim cukup baik menjelaskan peluangmemilih Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saeful Hidayat di putaran keduaPilkada DKI Jakarta 2017.Kata Kunci: Compliance Gaining, Pemasaran Politik, Rewarding, Punishing,Expertise, Moral Persuasion, dan Preferensi Pemilih. ......The Jakarta Regional Head Election This research result reveals that expertise was most used in the second round ofDKI Jakarta Election, meanwhile rewarding was mostly used in the first roundelection. Punishing is the least used in both round elections. Rewarding,expertise, and moral persuasion had been proven to have an effect on voterpreferences.The three of those strategies have significant influence to all the candidates in thefirst round election and they have also significant influence to Anies Baswedan Sandiaga Uno in the second round election. Punishing in the first round election had only significant effect on opportunity ofvoting behavior for the pair candidate, Basuki Tjahaja Punama Djarot SaefulHidayat but it is no longer for two other candidates pairs.The non Moeslem Leader as control variable is more reasonable to explain thevoting opportunities of Basuki Tjahaja Purnama Djarot Saeful Hidayat in thesecond round of 2017 Jakarta Election.Key Words Compliance Gaining, Political Marketing, Rewarding, Punishing,Expertise, Moral Persuasion, and Voter Preferences.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
D2338
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library