Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pauline Endang Praptini
"Tujuan: Mengurangi risiko PKV di Indonesia dengan menurunkan kadar kolesterol dan apolipoprotein B melalui pemberian serat larut β-glukan Tempat: P.T. National Gobel, Bogor.
Bahan dan Cara: Penelitian eksperimental dengan disain pre dan post test, dengan subyek penelitian pria, usia > 40 tahun, kadar kolesterol total 220-300 mg/dL, tidak menderita hipotiroid, gangguan hati, sindroma nefrotik, diabetes melitus dan tidak mengkonsumsi obat penurun kolesterol. Subyek penelitian diberikan 75 g oatmeal yang mengandung 3,5 g serat larut β-glukan setiap hari selama 42 hari. Data yang dikumpulkan meliputi data sosiodemografi, pemeriksaan antropometri, data asupan makan sebelum dan selama penelitian, pola makan dan pemeriksaan kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan apolipoprotein B plasma sebelum dan sesudah penelitian.
Hasil : Data sosiodemografi menunjukkan sebagian besar subyek mempunyai aktivitas ringan, berpendidikan sedang dan mempunyai penghasilan di atas garis kemiskinan. Data antropometri menunjukkan IMT dan rasio Lpe/Lpa sebelum dan sesudah penelitian tidak berbeda bermakna (p>0,05), sedangkan pada Lpe terjadi penurunan yang bermakna (p<0,05). Penilaian pola makan subyek penelitian menunjukkan sebagian besar subyek mempunyai pola makan yang cukup. Asupan energi dan zat gizi sebelum dan selama penelitian tidak berbeda bermakna (p>0,05), kecuali asupan serat yang meningkat bermakna (p<0,05) selama penelitian. Persentase asupan energi dan zat gizi bila dibandingkan dengan yang dianjurkan, antara lain didapatkan persentase asupan lemak jenuh lebih dari yang dianjurkan sedangkan asupan serat kurang dari yang dianjurkan. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan apolipoprotein B sesudah penelitian menunjukkan penurunan yang bermakna (p<0,01).
Kesimpulan: Kadar kolesterol yang tinggi pada subyek penelitian kemungkinan disebabkan asupan lemak jenuh yang tinggi dan asupan serat yang rendah. Pemberian 75 g oatmeal selama 42 hari terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan apolipoprotein B.

SubjectsObjectives: To reduce CVD risks in Indonesia by reducing the elevated plasma cholesterol and apolipoprotien B level with β-glucan soluble fiber. Location: P.T. National Gabel, Bogor.
Material and Method: Experimental study with pre and post test design bad been carried out on male subjects age > 40 years, with total cholesterol concentration 220 to 300 mg/dl, not suffer from hypothyroid, liver disorder, nephritic syndrome, diabetes mellitus, and did not take any cholesterol reducing agents. Subjects were given 75 g of oatmeal (contain 3.5 g β-glucan soluble fiber) daily for 42 days. The data collected before and during the study were sociodemographic data, anthropometric and food intake. Eating pattern, total cholesterol, LDL cholesterol, and apolipoprotein B plasma level were also recorded before and after the study.
Result: Socio-demographic data showed that most of the subjects have light activities, moderate education and have monthly income per capita above the poverty line. Anthropometric data showed that BMI and WHR did not differ significantly before and after the study. Eating pattern assessment showed that most of the subjects had moderate eating pattern. Energy and nutrient intake before and after the study did not significantly different (p>0,05) except for fiber intake which increased significantly (p<0,05) during the study. Percentage of nutrient and energy intake compared with recommended showed that saturated fat intake is higher while fiber intake is lower. The study showed a significant decrease in the concentration of plasma total cholesterol, LDL-cholesterol and apolipoprotein B.
Conclusion: High cholesterol level in the subjects was likely brought about by high saturated fat and low fiber intakes consumption of 75 g oatmeal daily for 42 days showed to lower the concentration of the plasma total cholesterol, LDL cholesterol and apolipoprotein B.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T5772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismeila Murtie Rahenod
"Penyakit jantung koroner (PJK) telah menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Selain mengakibatkan kematian, penyakit ini juga mempunyai dampak sosial dan ekonomi. Oleh karena itu diperlukan suatu usaha pennggulangan yang dapat dimassyarakatkn. Oislipidemia merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap timbulnya PJK. Latihan fisik aerobik yang teratur dengan intensitas sedang akan mempengaruhi metabolisme lipoprotein, sehingga dapat diharapkan mengurangi risiko terjadinya PJK. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh latihan fisik aerobik yang teratur dengan intensitas sedang pada profil lipid dan juga faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap PJK. Selain itu juga diteliti adanya korelasi antara perubahan berat badan dan perubahan gambaran lipid plasma. Penelitian dilakukan terhadap 30 orang laki-laki anggauta Klub Aerobik PKO dr Sadoso Krida Loka Senayan Jakarta yang berumur 40-60 tahun. Pada awal penelitian diberikan kuesioner, sedangkan pemeriksaan fisik dan pengambilan darah dilakukan pada awal penelitian dan setelah latihan selama 12 minggu. Terhadap darah dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol HOL dan kolesterol LOL. Gambaran awal rata-rata profil lipid tidak lebih baik dari keadaan populasi pada umumnya. Setelah latihan fisik yang teratur selam 12 minggu. 3 kali dalam 1 minggu selama 1 jam, didapatkan penurunan kadar kolesterol total dari 234 , 77 mg/dl menjadi 236,11 mg / dl (3,11 %). trigliserida dari 163,67 mg/dl menjadi 160,10 mg/dl (2,18 %), kolesterol LOL dari 183 . 70 mg/dl menjadi 166.73 mg/dl (9,24 %). Sedangkan kolesterol HOL menunjukkan peningkatan dari 44,47 mg/dl menjadi 49 , 60 mg/dl (11 . 34 %). Keadan 1n1 mengakibatkan penurunan yang bermakna dar i rasio kolesterol total/kolesterol HOL dari 5,55 menjadi 4,82 (13.1 %) dan rasio kolesterol LOL/kolesterol HDL dari 4,18 menjadi 3,42 (11.8 %). Mengingat kadar kolesterol LOL. rasio kolesterol total/kolesterol HDL dan rasio kolesterol LDL/kolesterol HDL merupkan prediktor yang berbanding lurus dengan risiko kejadian PJK, serta kadar kolesterol HOL merupakan prediktor yang berbnding terbalik dengan risiko kejadin PJK, dapat diharapkan bahwa latihan ini telah dapat menurunkan risiko PJK. Pada penelitian ini juga tampak bahwa perubahan gambaran lipid plasma lebih merupakan akibat latihan ae robik yang teratur dari pada perubahan berat badan."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library