Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurlailani
"Myortvie Dushi karya Nikolai V Gogol adalah novel komedi satiris hasil karya seorang pengarang yang realis. Novel ini dianalisis dari sisi tokoh dan penokohannya, karena kedua faktor inilah yang dianggap sebagai yang paling menonjol. Chichikov sebagai tokoh utama dan tokoh-tokoh bawahan lainnya didiskripsikan sebagai tokoh-tokoh yang mewakili jamannya. Karakteristik yang ditampilkan Gogol melalui tokoh-tokohnya itu adalah simbol dari kebobrokan masyarakat Rusia pada waktu itu. Analisis penokohan yang terdiri dari asal-asul, keadaan lahiriah dan perkembangan watak merupakan suatu formulasi terpadu yang pada akhirnya memberikan gambaran kepada kita seorang tokoh yang utuh dan menyeluruh. Myortvie Dushi adalah salah Satu karya Masterpiece Nikolai V Gogol, disamping Revizor. Dalam karyanya ini, secara eksplisit Gogol menghadirkan tema sentral yang mewakili jaman_nya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Arnada
"Novel Taras Bulba ditulis Gogol ketika ia mengerjakan penulisan tentang alam Ukraina. Taras Bulba, merupakan fiksi sejarah yang terangkum dalam buku kumpulan karangan berjudul Mirgorod yang semata-mata diciptakannya karena kecintaan dan kekagumannya akan alam Ukraina, tanah airnya. Kumpulan karangan Mirgorod boleh dikatakan sebagai potret kehidupan pribadi Gogol di tengan masyarakat Valikiye Sorochintky di daerah Ukraina. Masa kanak-kanak dan remajanya dihabiskan di tengah alam Ukraina; hal ini nampaknya mengakibatkan Gogol memiliki perasaan serta kenangan dan kecintaan yang begitu mendalam akan alam Ukraina. Sebagai akibatnya maka lahirlah beberapa novel yang dilatarbelakangi alam kehidupannya di masa lalu. Gogol lahir pada 1 April 1809 di kota Valikiye Sorochintky di daerah Ukraina. la tumbuh dan besar di tengah masyarakat pedesaan; hal ini membuat karya-karyanya senantiasa melukiskan sosok kehidupan dan tradisi masyarakat dimana ia dibesarkan. Konsep realismenya lebih banyak dimungkinkan lahir karena pengaruh kehidupan masyarakat seperti yang dialaminya sejak masa kanak-kanak hingga ia berangkat dewasa. Pada awalnya, alam pemikiran Gogol merupakan perpaduan antara seni dan sejarah; hal ini terlihat ketika ia, pada tahun 1834, mengajar sejarah sastra Rusia di Universitas Petersburg. Perpaduan konsep seni dan sejarah menyebabkan banyak mahasiswanya tidak bisa menangkap dan mencerna ilmu yang diajarkannya. Karena kekecewaan yang begitu mendalam ketika menghadapi kenyataan bahwa konsep yang dirancangnya sedemikian rupa gagal diterima mahasiswanya, maka Gogolpun keluar dari universitas dan bertekad meninggalkan dunia keilmuannya. Ia memilih menjadi sastrawan yang berjuang dengan pena dan ketajaman pikiran. Tekadnya dilukiskan dengan sebaris kalimat yang terasa mempunyai kekuatan; Bidang kata-katalah yang menjadi tempat pengabdianku (Mashinsky, 1980). Sastra klasik Rusia selalu diilhami oleh ide-ide Humanisme. Sebagian besar sastra Rusia abad 19 merupakan satu-satunya cara yang legal untuk protes terhadap kekuasaan tirani dari golongan pemilik tanah. Vissarion Belinsky, kritikus yang juga demokrat besar, mencatat bahwa masyarakat Rusia menganggap para penulisnya sebagai satu satunya pemimpin, pelindung, dan penyelamat mereka dari otokrasi Rusia....(ibid, 1980). Tradisi satire Rusia diwariskan dari tiap generasi penulis Rusia ke generasi berikutnya; berawal dari Kantemir ke Fonvizin, kemudian diteruskan oleh Gribayedov dan Gogol. Gogol menciptakan jenis dengan isi baru dan memberinya kedalaman yang belum pernah ada dengan gayanya yang artistik. Tulisannya menandai suatu perkembangan baru. Kritik Realisme, sebuah ragam kesusastraan yang menyatakan protes dari sebagian besar masyarakat Rusia terhadap ketidakpastian dan kepincangan sosial. Karya-karya Gogol berlangsung pada tahun 1830 sampai 1840. Gaya penulisannya yang serius, kritis, tetapi mengandung humor memiliki daya refleksi yang amat besar. Ia menunjukkan kepada semua golongan masyarakat tentang kenyataan dan kemungkinan yang jauh lebih baik. Dengan munculnya Gogol, sastra Rusia mendapat seorang pewaris dan penerus Pushkin, penulis terbesarnya. Namun Gogol meneruskan Pushkin dengan gayanya sendiri. Pushkin merangkum semua aspek kehidupan manusia, sedangkan dunia fiksi Gogol tidak seuniversal dan mencakup semuanya seperti Pushkin. Realisme Gogol diilhami oleh analisis yang berani terhadap fenomena sosial pada masa hidupnya. Gogol berusaha mengungkapkan segala yang ideal lewat protes terhadap fakta mengerikan yang ia lihat di sekitarnya. Karyanya didominasi oleh semangat penyangkalan (ibid. 1980."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Fadlil
"Sekitar abad ke tujuh belas suatu sistem pintu terbuka diberlakukan oleh Peter the Great (Peter yangAgung) sehingga memberikan keleluasaan masuknya pengaruh luar ke Rusia, termasuk dalam bidang ilmu-ilmu sastra. Pada abad ke Sembilan belas merupakan zaman keemasan bagi kesusastraan di kurun abad tersebut lahirlah pengarang pengaranng besar Rusia, seperti: Vasily Adreievitch Zhukovsky, Nikolai Gogol, termasuk juga Sergeivitch Pushkin. Alexander Sergeivitch Pushkin (1799-1837), penyair kenamaan Rusia, dilahirkan di Moskow pada tanggal 26 Mei 1799. Ayahnya keturunan keluarga bangsawan, nenek moyang dari sisi ibunya keturunan Negro. Pushkin dibesarkan dalam lingkungan yang terpelajar, namun hubungan dengan orang tuanya tidak begitu harmonis, tidak adanya kecocokan dan hampir bisa dipastikan dia kehilangan kasih sayang dari mereka. Di sekolah, Pushkin dianggap sebagai murid yang luar biasa, dihadapan teman-teman dan gurunya Pushkin memperlihatkan bagaimana mudahnya dia menulis sajak. Setelab menyelesaikan sekolahnya pada tahun 1817, Pushkin bekerja di Kernentrian Luar Negri di Petersburg (sekarang Leningrad). Tahun-tahun kehidupan Pushkin di Petersburg diisi dengan menulis sajak-sajak yang berbau politik, salinan sajak-sajak pamflet ini disebarluaskan secara tidak sah sehingga polisi-polisi rahasia Tsar yang telah mengawasi kegiatannya menangkap Pushkin untuk diserahkan kepada Tsar. Pada tahun 1820, oleh Tsar, Pushkin diasingkan ke Selatan Rusia. Di pengasingan, Pushkin mendapatkan pengaruh-pengaruh yang kuat dari suasana alam yang ganas luar biasa dan dari orang-orang yang dia temui selama di pengasingan. Keadaan tersebut menhentuk watak Pushkin untuk dapat berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi. Pada tahun 1820, Pushkin menyelesaikan buku Ruslan i Lyudmila (Ruslan dan Lyudmila), sebuah dongeng yang disajikan dalam bentuk sajak, penyajiannya dianggap cukup mempesona. Sisa hidupnya dihabiskan dengan pengawasan secara ketat oleh polisi-polisi rahasia Tsar. Pushkin dan istrinya menjadi korban intrik-intrik kehidupan kalangan atas, dan sebagai akibatnya dia terbunuh ketika melakukan duel melawan Dantes dalam rangka mempertahankan kehormatan dirinya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyanto Herlambang
"ABSTRAK
Slovo Q Polku Igoreve (Syair Tentang Barisan Igor), puisi naratif yang mengangkat salah satu sisi kehidupan nyata dari perjuangan seorang Pangeran Rus' di abad XII. Ia memiliki hasrat untuk mengembalikan wariaan kebesaran negeri Rus', yang telah direbut oleh bangsa nomaden Polovtsy. Meskipun suara persatuan telah ia kumandangkan, sebagai suatu panggilan bagi saudara-saudaranya, tapi pertempuran berdarah yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut, di tengah aliran deras sungai Don, hanya membawa kekalahan bagi putera-putera Rus'. Kesedihan atas kekalahan pasukan Igor di medan pertempuran, bukan hanya membangkitkan kenangan-kenangan lama yang indah dari perjalanan bangsa Rus` sejak abad IX - XII, namun juga mengundang pertanyaan, Mungkinkah tanda-tanda akan runtuhnya kebesaran bangsa Rus' sudah makin dekat? Puisi anonim ini, yang lahir di saat krisis persatuan melanda negeri Rus', mengungkapkan dan mempertanyakan, sikap seorang Pangeran sebagai seorang pemimpin dalam menghadapi permasalahan-permasalahan, yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup bangsanya. Selain itu juga, terdapat berbagai ragam tema-tema kecil yang berbicara, antara lain tentang: simbol-simbol dari dunia mistis, nafas keagamaan di negeri Rus', eksistensi perempuan sebagai ibu, keseimbangan di antara kebebasan individu dan masyarakatnya, serta rasa cinta kasih diantara manusia, tumbuhan dan hewan

"
1996
S14843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maidar
"Sejarah Eropa sekitar awal abad ke-19, mempunyai era aneka perubahan vital. Eropa Barat yang lebih dinamis, pernah dipimpin oleh Napoleon 1 dari Prancis untuk berlaga dengan kekuatan Eropa Timur, yang dipimpin oleh Alexander I dari Rusia serta dimotori oleh beberapa tokoh militer seperti Kutuzov. Klimaks perang terjadi pada 1812. Be.dasarkan tulisan para sejarawan sosial dan tulisan Tolstoy -- Voine i Mir --, dapat juga direkonstruksikan suatu gejolak spirit patriotisme dari rakyat (narod) Rusia yang mulai bertumbuh, dan dengan keyakinan keagamaannya, rakyat Rusia juga bangkit menentang penindasan, dan memperoleh kemenangan moral. Akibat perang patriotis Rusia 1812, terdapat beberapa refleksi eksistensi sejarah secara filosofis seperti terkandung dalam Voine I Mir, yang dominan difokus pada dimensi kemanusiaan dan kerakyatan, untuk menghadapi perang dan damai yang terus berlangsung dalam sejarah umat manusia. Tapi, dengan kekuatan moral kehidupan dapat dijalankan menuju suatu harapan ideal."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Saptenno
"Di dalam percaturan Sastra Rusia, Fyodor Mikhailovich Dostoyevski dikenal sebagai pengarang yang sangat produk_tif, dan mempunyai orientasi pemikiran baru. Prestuoleniye Nakazaniye, sebuah novel psikologis merupakan salah satu bukti keunggulan Dostoyevski dalam merangkaikan pelbagai aspek kenyataan yang saling bertentangan di dalam diri ma_nusia. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis novel ini, dari segi tokoh dan penokohan; yaitu sejauh mana novel ini menampilkan pertentangan batin sambil mencoba untuk menja lankan refleksi tentang manusia, tentang diri kita sendi_ri. Dua tema pokok dipaparkan di dalam skripsi ini: latar belakang dan anali sis novel Prestuoleniye Nakazaniye. Novel Prestuoleniye Nakazaniye memang menarik untuk dibahas, karena sarat dengan persoalan manusia yang hanya dapat dipahami sebagai mahluk paradoksal, penuh ketegangan abadi dalam dirinya. Gambaran manusia sebagai sebuah misteri, sebuah masalah yang tidak pernah selesai dimengerti. Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library