Daunwati
Abstrak :
Tujuan : Mengetahui korelasi antara asupan besi. hemoglobin dan kadar feritin serum dengan indikator panjang badan untuk usia pada bayi stunring usia 6-I2 bulan.
Tempat : Pada 20 desa dan kelurahan di Kota dan Kabupaten Tangerang di wilayah binaan CARE International Indonesia.
Bahan dan cara: Pada penelitian dengan disain potong lintang ini didapatkan 3l subyek sesuai kriteria penelitian. Data yang dikumpulkan meliputi pendidikan formal ibu, status gizi berdasarkan HAZ, asupan kalori, protein dan besi dcngan menggunakan FFQ semikuantitati pemeriksaan laboratorium darah yaitu hemoglobin clan feritin serum. Uji statistik yang digunakan adalah Kolmogorov Smirnov, dan korelasi Pearson/spernmn's Rank.
Hasil : Pada penelitian ini didapatkan 5I,6% pendidikan formal ibu sekolah dasar/sederajat. Subyek merupakan kelompok stunting yang sebagian besar (80,6%) merupakan stunting sedang. serata asupan energi adalah 767,99_+;275,42 kkal/hari dan protein 2l,80_~§l l,08 g/hari. Asupan energi dan protein subyek yang rendah 74,2% dan 29% dibandingkan RDA. Rcrata asupan besi adalah 6,06 j 4, l 6 mg/hari, sebagaian besar subyek (8l%) dengan asupan besi kurang menurut RNI. Rerata kadar hemoglobin 10,041 1,32 g/dL dan kadar feritin serum didapatkan median 10,93 (l,62; 90,38) pg/L. Subyek yang mengalami anemia 71%, depiesi besi tanpa anemia 9,7% dan anemia defisiensi besi 41.9°/6. Pada analisis tidak didapatkan korelasi yang bermakna antara asupan besi dengan hemoglobin dan feritin scrum. Pada analisis korelasi antara hemoglobin dan feritin serum dengan HAZ skor tidak didapatkan korelasi bermakna.
Kesimpulan : Tidak didapatkan korelasi yang bemiakna antara asupan besi dengan hemoglobin dan feritin serum. Tidak didapatkan korelasi yang bcrmakna antara hemoglobin dan feritin serum dengan HAZ skor.
Objective :To know correlation between dietary iron intake, hemoglobin, serum feritin and height tbr age Z score in shunting infant age 6-I2 month.
Location : 20 villages and kelurahan in Tangerang City and District the area under serviced by CARE, international Indonesia (Cll).
Material and Method: A cross sectional study had been canied out on 31
subjects selected. Data collected consist of' respondent (mother) tbmial education, subject characteristic i.e HAZ, dietary intake of energy, protein and iron using semi quantitative FFQ, and laboratory examination lbr hemoglobin and serum ferritin. Statistical analysis was using Kolmogorov-Smimov and Pearson/Spearman?s rank correlation tests.
Result : Most of mothers? formal education was primary school (5l.6%). Majority ofthe subjects was in moderate stunting (80,6%). Average energy and protein intake were 767.99i275.42 kcal/day and 2 l,80il l,08 g/day. respectively. Subjects with low energy and protein intake as compared to the RDA are 74.2% and 29%, respectively. Average iron intake 6.061 4.l6 mg/day and 8l% of the subject had iron intake less than RNI. Average hemoglobin level was l0.04=t:l.32 g/dl, whereas median serum ferritin was l0.93 (1.62; 9038) ug/L. Subject with anemia, iron depletion without anemia and iron deficiency anemia were 71%,9.7%, and 4l.9%, respectively. There was no significant correlation between iron intake and hemoglobin. There was negative correlation between iron intake and serum ferritin (p>0.05). No significant correlation was found between hemoglobin and serum ferritin with HAZ score.
Conclusion: There were no significant correlations between iron intake with hemoglobin, and serum ferritin. There were no significant correlations between hemoglobin and serum ferritin with HAZ score unstinting infant 6-12 month.
2009
T32322
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library