Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Budiyanti
"Penelitian ini mencoba menganalisa implikasi dari timen inconsistency terhadap kebijakan moneter di Indonesia menggunakan model Barro-Gordon untuk inflasi dan output. Analisa dilakukan menggunakan metode maximum likehood dengan algoritma Kalman Fiter. Data yang diguakan adalah data kuartal Indoneisa dari tahun 1983:Q1-2008:Q1 yang terbagi kedalam dua sub periode, yaitu sebelum dan sesudah krisis. Hasilnya adalah terjadi time inconsistency dalam jangka panjang, baik pada waktu sebelum maupun sesudah krisis. Selain itu, berdasarkan model Barro-Gordon terjadi time inconsistency di Indonesia dalam jangka pendek pada periode sebelum krisis."
2010
T27696
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Aradea PS
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemungkinan terjadinya gelembung harga di pasar perumahan di Indonesia dan menentukan determinannya. Variabel penelitian meliputi indeks harga properti residensial (IHPR), pendapatan domestik bruto (PDB), inflasi, suku bunga, pengangguran perkotaan, dan pekerja keuangan-properti-asuransi untuk periode 1999:Q1 hingga 2012:Q4. Penelitian menggunakan metode Vector Error Correction Model (VECM) di mana akan dilakukan uji stasioneritas, kausalitas, penentuan kelambanan optimal, dan kointegrasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak pernah terjadi gelembung harga di pasar perumahan Indonesia, Sedangkan variabel yang signifikan berperan dalam dinamika perubahan harga jangka pendek adalah PDB.

ABSTRAK
This study analyzes the possiblity of price bubble formation in Indonesia Housing Market and determines its determinant. The research variables consist of residential property price index (IHPR), income/gross domestic products (GDP), inflation, interest rate, urban unemployment, and finance-property-insurance employee during 1999:Q1 until 2012:Q4. The methodology used is Vector Error Correction Model (VECM) which will apply stationerity, causality, lag choice, and cointegration test on the data The results show that there is no price bubble in Indonesia housing market. Variable that most significantly determining the dynamics changes of short-term price are income (GDP)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachriza
"Pengaruh perubahan nilai tukar terhadap perekonomian Indonesia menjadi topik menarik sejak terjadi krisis nilai tukar rupiah pada tahun 1997 yang telah menyebabkan keseimbangan internal semakin parah. Hal ini tercermin dari melonjaknya inflasi dari 5,17% pada tahun 1996/1997 menjadi 34,22% pada akhir tahun anggaran 1997/1998 (BI, 1998). Melemahnya nilai tukar telah menyebabkan kenaikan yang tinggi pada harga barang-barang yang mengandung komponen impor. Pada sisi fiskal, depresiasi rupiah yang tajam telah mengakibatkan pengeluaran pemerintah meningkat.
Keterkaitan antara nilai tukar dan inflasi akan semakin jelas ketika terjadi perubahan sistem nilai tukar dari sistem nilai tukar mengambang terkendali (managed floating exchange rate) ke sistem nilai tukar mengambang bebas (freefloating exchange rate). Inflasi mengalami trend kenaikan yang lebih tajam ketika diberlakukan free floating exchange rate sejak kuartal kedua tahun 1997. Fluktuasi inflasi juga lebih tampak ketika periode free floating exchange rate dibandingkan periode sebelumnya. Inflasi tampak mempunyai trend menurun ketika terjadi penguatan nilai tukar rupiah pada kuartal pertama tahun 1999.
Kenyataan lain akibat depresiasi rupiah adalah adanya kontraksi output ketika sistem nilai tukar yang dipakai free floating exchange rate. Depresiasi rupiah yang tajam terjadi setelah penerapan free floating exchange rate dibarengi dengan adanya kontraksi output Indonesia. Depresiasi rupiah mengakibatkan barang-barang modal yang dibutuhkan industri dalam negeri mengalami lonjakan harga. Keadaan ini membuat perusahaan mengurangi kapasitas produksi barang yang mempunyai kandungan impor tinggi. Penurunan kapasitas produksi inilah yang menandai telah terjadi kontraksi output. Dengan demikian depresiasi rupiah telah menyebabkan terjadinya penurunan output.
Model yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah VECM untuk melihat keterkaitan antara nilai tukar terhadap inflasi dan output dan peranan kebijakan nilai tukar terhadap inflasi dan dampak penerapan kebijakan nilai tukar terhadap output pada krisis tahun 1997/1998 dan krisis tahun 2008. Alasan menggunakan metode VECM untuk melihat dampak nilai tukar terhadap inflasi dan output baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

Effect of exchange rate changes on the Indonesian economy has been a hot topic since the exchange rate crisis in 1997 that has led to increasingly severe internal balance. This is reflected in the soaring inflation of 5.17% in 1996/1997 to 34.22% at the end of fiscal year 1997/1998 (BI, 1998). The weakening of the exchange rate has led to a high rise in the price of goods that contain imported components. On the fiscal side, the sharp depreciation of the rupiah resulted in increased government spending.
The linkage between the exchange rate and inflation will be more apparent when there is a change of the exchange rate system from managed floating exchange rate to a free floating exchange rate system. Inflation experienced a sharper upward trend when applied free floating exchange rate since the second quarter of 1997. Fluctuations in inflation are also more visible when the period of free floating exchange rate compared to the previous period. Inflation appears to have a downward trend in the event of strengthening the exchange rate in the first quarter of 1999.
Another fact due to the depreciation of the rupiah is a contraction of output when the exchange rate system used free floating exchange rate. Sharp depreciation occurred after the adoption of free floating exchange rate coupled with a contraction of output in Indonesia resulting depreciation of capital goods needed domestic industry experienced a surge in prices. This situation makes the company reduce production capacity of goods that have a high import content. The decline in production capacity is what marks the output contraction has occurred. Thus depreciation has led to a decrease in output.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T42873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Andry Prima
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji keberadaan hubungan dua arah antara aliran
kapital keluar (capital outflow) dan tingkat hutang luar negeri (external debt net
flow) dengan mengambil subyek penelitian perekonomian Indonesia dalam 20
tahun terakhir. Pendekatan yang digunakan adalah dengan model Revolving Door
secara simultan guna mengobservasi interaksi kedua variabel diatas. Didalam
penelitian juga turut dianalisa peranan faktor kondusivitas ekonomi, yang diproksi
melalui variable indeks manufaktur dan suku bunga differensial, serta peran faktor
risiko, yang diproksi melalui indeks volatilitas global VIX dan variable risiko
politik domestik ICRG.
Hasil regresi 3SLS dan VEC secara signifikan menunjukkan adanya efek
revolving door di Indonesia dalam 3 tipe. Untuk setiap USD 1 peningkatan hutang
luar negeri akan menyebabkan USD 1.05 capital outflow dan sebaliknya setiap
USD 1 capital outflow akan meningkatkan hutang luar negeri sebesar USD 0.64.
Peningkatan indeks debt insolvency 1 bulan akan meningkatkan capital outflow
sebesar USD 53 juta per kuartal. Sedangkan peningkatan kondusivitas ekonomi,
yaitu suku bunga differensial dan pertumbuhan sektor manufaktur bersama-sama
dapat meredam USD 117 juta capital outflow per kuartal. Kedua faktor risiko juga
tampak berkontribusi terhadap peningkatan capital outflow dan peningkatan
hutang luar negeri walaupun tidak secara signifikan. Disini terlihat pentingnya
bauran kebijakan pemerintah untuk menjaga kondisi hutang luar negeri yang sehat
dan menciptakan kondusivitas ekonomi yang stabil guna menekan capital outflow.

ABSTRACT
This study analyze contemporaneous bi-directional causality between
capital outflow and external debt net flow in the Indonesian economy during the
last 20 years. Revolving door analysis was deployed to observe the simultaneous
interaction between the above mentioned variable. We also incorporated
economic conductiveness factors, such as manufacturing sector index and
differential interest rate, and also, risk factors, such as financial volatility index
VIX and domestic political risk ICRG, into the equations.
3SLS and VEC result have clearly showed 3 types of revolving door flows
forming within Indonesian economy. The results indicates that for every USD 1
increase of external debt will cause USD 1.05 increase of capital outflow and for
every USD 1 increase of capital outflow will cause USD 0.64 increase of external
debt. Further, a 1-month increase in debt insolvency index will result in USD 53
million capital to run out of the country quarterly. In the other hand, differential
interest rates and manufacturing sector growth will cummulatively dampen USD
117 million capital outflow quarterly. Both risk factors affects capital outflow and
external debt although not significantly. These findings have shown the
importance of government policies mix to maintain a healthy level of external
debt and also to promote a stable economic condition to prevent capital outflow."
2013
T46632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Rayson I.C.
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis spillover kebijakan QE Amerika Serikat terhadap aliran modal asing di Indonesia. Transmisi spillover QE melalui jalur likuiditas dan signaling masing-masing diukur menggunakan variabel 3-month T-bill rate AS serta VIX. Transmisi melalui jalur portfolio balance dikukur menggunakan variabel perbedaan suku bunga Indonesia dan AS, perbedaan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan AS, serta spread credit default swap CDS Indonesia juga. Metode estimasi menggunakan teknik VECM. Ditemukan bahwa transmisi spillover QE terutama melalui jalur likuiditas dan signalling. Selain itu spread CDS juga signifikan mempengaruhi aliran modal asing. Jalur portfolio balance maupun perbedaan tingkat pertumbuhan PDB mempengaruhi investasi asing langsung.

ABSTRACT
This study analyses the spillover of USA rsquo s QE policy towards capital flows in Indonesia. The spillover is estimated through the liquidity and signaling channels, respectively observed using the variables 3 month T bill rate and VIX. The spillover through the portfolio balance is observed using the variables of interest rate and growth rate differentials, as well as Indonesia rsquo s CDS spread. Estimation method used is VECM. The study finds that QE rsquo s spillover transmission to Indonesia goes through the liquidity and signaling channels. CDS spread also affects capital flow. The portfolio balance channel as well as the growth rate differential affect FDI.
"
2018
T51591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library