Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elis Rora
"ABSTRAK
Kitosan selama ini dikenal sebagai biopolimer yang diperoleh dari kulit
udang dan merupakan bahan yang digunakan untuk membentuk khelat
dengan logam berat. Pada penelitian ini digunakan karboksimetil kitosan
yang merupakan turunan kitosan yang larut dalam air. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui konsentrasi karboksimetil kitosan efektif dan lama waktu
perendaman yang dapat menurunkan kandungan logam berat Hg, Pb dan Cd
pada daging kerang hijau (Perna viridis Linn.).
Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah kerang hijau (Perna
viridis Linn.). Pada penelitian ini dilakukan perendaman kerang hijau dengan
memvariasikan konsentrasi larutan karboksimetil kitosan yang berbeda,
yaitu : 0%, 0,5%, 1% dan 1,5% dengan lama perendaman 1 jam, 2 jam dan 3
jam. Pengamatan dilakukan meliputi kandungan awal Hg, Pb dan Cd pada
kerang hijau dan tingkat penurunan kandungan Hg, Pb dan Cd setelah
perlakuan.
Analisis AAS menunjukkan bahwa kandungan awal Hg, Pb dan Cd
pada kerang hijau masih di bawah batas maksimal yang diperbolehkan oleh
WHO dan Ditjen POM yaitu sebesar 500 ppb untuk logam Hg, 1000 ppb
untuk logam Cd dan 2000 ppb untuk logam Pb. Hasil penelitian menunjukkan
perlakuan yang paling efektif untuk penurunan logam berat Hg adalah
perendaman dengan larutan karboksimetil kitosan 1,5% selama 1 jam yang
dapat menurunkan kadar logam berat Hg sebesar 76,07%. Perlakukan yang paling efektif untuk penurunan logam berat Pb adalah perendaman dengan
larutan karboksimetil kitosan 1 % selama 2 jam yang dapat menurunkan
logam berat Pb sebesar 82,29% dan perlakuan yang paling efektif untuk
penurunan logam berat Pb setelah di spiked adalah perendaman dengan
larutan karboksimetil kitosan 1,5% selama 3 jam yang dapat menurunkan
logam berat Pb sebesar 90,67%. Sedangkan perlakuan yang paling efektif
untuk penurunan logam berat Cd adalah perendaman dengan larutan
karboksimetil kitosan 0,5% selama 1 jam yang dapat menurunkan logam
berat Cd sebesar 88,45%."
2007
S30674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Hernawati
"Latar belakang: Salah satu cara untuk meningkatkan keselamatan pasien adalah dengan manajemen risiko. Program manajemen risiko akan berjalan baik jika ada komitmen dan pengawasan dari pimpinan, tata kelola yang baik, metodologi dalam mengidentifikasi, evaluasi serta memonitoring risiko serta adanya evaluasi dan pelaporan berkala dari program manajemen risiko. Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlibatan perawat manajer dalam pelaksanaan manajemen risiko di rumah sakit. Metodologi penelitian: studi ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik Focus Group Interview pada 12 perawat manajer yang terdiri dari 1 Kepala Sub Instalasi, 7 Kepala Unit, dan 4 Ketua Tim yang dilaksanakan dalam tiga kali interview dimana satu kelompok terdiri dari empat orang. Analisis konten tematik digunakan untuk analisis data, data disajikan dengan pohon tematik. Daftar periksa kriteria konsolidasi untuk pelaporan penelitian kualitatif (COREQ) digunakan sebagai pedoman pelaporan penelitian. Hasil: Penelitian ini ditemukan enam tema: 1) Beragamnya persepsi perawat manajer tentang manajemen risiko, 2) Perawat manajer berperan penting dalam identifikasi awal risiko, 3) Proses perencanaan solusi memerlukan koordinasi antar unit dan kolaborasi interdisiplin, 4) Manajemen risiko digunakan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan, 5) Untuk masalah berdampak besar dilakukan Failure Mode and Effect Analysis, dan 6) Kesibukan, kurang pengetahuan, dan kurang terstrukturnya monitoring dan evaluasi menjadi faktor penghambat pelaksanaan manajemen risiko. Kesimpulan: Perlunya perbaikan kebijakan berkaitan dengan proses penyusunan daftar risiko dan sistim monitoring-evaluasi, mengenali faktor penghambat dan menggunakan manajemen risiko sebagai pertimbangan keputusan dapat meningkatkan keberhasilan pelaksanaan manajemen risiko.
......Background: Risk management is one strategy to raise patient safety. The leadership's dedication and oversight, sound governance, risk identification, assessment, and monitoring techniques, as well as routine program reporting and evaluation, will all contribute to the success of the risk management program. The purpose of this study is to outline nurse managers' contributions to hospital risk management initiatives. Research methodology: a descriptive qualitative method is used in this study. Twelve nurse managers were interviewed in three groups of four, with each group including four to five individuals, as part of the focus group interviewing technique utilized for data collection. Data analysis is done using theme content analysis, and the results are displayed using a
thematic tree. The consolidated criteria for reporting qualitative research (COREQ) checklist was used to guide research reporting. Results: This research found six themes: (i) Nurse managers have different perspectives on risk management; (ii) Nurse managers are crucial in identifying risk early on; (iii) Coordination and collaboration with relevant parties are required during the solution planning process; (iv) Risk management used as consideration for decision making, (v) Failure Mode Effect Analysis is performed for problems with significant consequences; and (vi) Lack of knowledge, busyness, and unstructured monitoring are factors inhibiting the implementation of risk management. Conclusion: Improving policies related to compiling risk registers and monitoring systems, recognizing inhibiting factors, and using risk management as a decision consideration can increase the success of risk management implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library