Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
As-Suderi, Muhammad bin Abdurrahman
Jakarta: Gema Insani Press, 1997
297.5 SUD at
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Samsudin
Abstrak :
ABSTRAK
Penghitungan perancah kayu dilakukan dengan mengobservasi tiang tiang perancah, galang, multiplek, dan paku yang digunakan. Biaya tenaga kerja serta waktu yang diperlukan dilakukan wawancara langsung dengan pekerja/mandor. Sedangkan untuk scaffolding langsung mengunjungi lokasi dan mencatat berapa set scaffolding yang digunakan untuk luasan tertentu. Adapun luasan yang digunakan sebagai pembanding yaitu bangunan kantor SPBU No.14.201.103 Setia budi dengan ukuran 4m x 6m x 3,5m. sedangkan untuk perhitungan scaffolding pada bangunan mandiri yang di jalan pulau pinang disesuaikan dengan menghitung langsung jumlah scaffolding dengan luas kebutuhan seperti pada bangunan kantor SPBU No.14.201.103 Setia budi.berdasarkan perhitungan harga biaya perancah kayu untuk satu lantai Rp. 9.620.000,00 dan untuk lantai kedua Rp. 7.580.000,00 dan perhitungan harga biaya perancah scaffolding untuk satu lantai Rp.11.287.000,00 dan untuk lantai kedua Rp. 9.312.000,00. Untuk pelaksanaan pemasangan waktu yang diperlukan lebih lama perancah kayu daripada perancah scaffolding. Sedangkan bentuk hasil yang didapatkan (hasil cor) lebih baik dan stabil seperti pada gambar kerja. Berdasarkan penelitian ini maka biaya perancah kayu lebih murah daripada scafffolding bila dilihat dari jumlah tingkat ( tidak bertingkat banyak ). Dan untuk bangunan yang bertingkat banyak atau lebih dari dua tingkat dianjurkan menggunakan perancah Scaffolding.
Medan: Polimedia Negeri Medan, 2018
338 PLMD 21:4 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Veithzal Rivai Zainal
Jakarta: Rajawali, 2013
332.106 8 COM r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farizal
Abstrak :
Optimasi Biaya Penjadwalan Multi-Proyek pada Industri Pembuatan Mesin berbasis Engineer to Order. Paper ini membahas tentang penggunaan model mixed integer linear programming (MILP) untuk mengoptimalkan biaya dari problem penjadwalan multi-proyek pada industri pembuatan mesin. Industri ini dicirikan dengan adanya keterlambatan dalam memenuhi pesanan sehingga menyebabkan adanya biaya pinalti dan tambahan biaya pekerja. Karena itu tujuan dari studi ini adalah meminimalkan kedua biaya tersebut. Model yang dibangun dan dipecahkan dapat menunjukkan bagaimana mencapai tujuan tersebut yaitu melalui outsourcing (alih daya) atau melalui lembur. Model penjadwalan multi-proyek ini dipecahkan dengan menggunakan algoritma Branch & Bound yang telah di-coding dalam software Lingo 14,0. Hasil dari studi kasus yang menggunakan model ini menunjukkan jika sebuah perusahaan ingin menekan keterlambatan maka sebaiknya digunakan lembur bukan alih daya. Penggunaan lembur pada studi kasus dapat menekan keterlambatan multi-proyek hingga 144 hari atau 73,5%. Tetapi, jika perusahaan ingin menekan biaya maka alih daya harus digunakan. Dengan jalan ini perusahaan dapat mengurangi biaya sebesar 10.873.000 IDR atau 28,5%. Hasil ini menunjukkan model yang dibangun dapat digunakan sebagai model generic pada penjadwalan industry multi-proyek pembuatan mesin.
This paper discusses the utilization of mixed integer linear programming (MILP) model to optimize cost for multi- project scheduling in a machine maker company. The objective is to minimize total project?s penalty cost and labor cost. The model formulated shows how to achieve the objective i.e. whether to use outsourcing or overtime to finish all projects. The model of multi-project scheduling was solved by Branch & Bound algorithm coded in Lingo 14.0 software. The case study shows that if a company wants to minimize lateness, it should use overtime instead of outsourcing, which minimize total lateness of projects by 144 days or 73.5%. Whereas, if a company wants to optimize cost, they should use outsourcing instead of overtime, which reduces total cost of about 10,873,000 IDR or 28.5%. These results indicate that the model developed is applicable for optimizing multi-project scheduling.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library