Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shinta Gusrinarti
Abstrak :
HIV & AIDS mengancam para pekerja sektor tambang dan panas bumi di Indonesia. Untuk itu dilakukan upaya pencegahan HIV & AIDS di tempat kerja yang merupakan bagian dari usaha kesehatan kerja di perusahaan. Tesis ini mengkaji upaya promosi kesehatan di tempat kerja terkait penanganan masalah HIV & AIDS di tempat kerja yang dilakukan oleh empat perusahaan sektor pertambangan dan panas bumi di Indonesia berdasarkan konsep Piagam Ottawa yang diintegrasikan dengan pemenuhan peraturan pemerintah tentang pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS di tempat kerja dan Kaidah ILO tentang AIDS dan Dunia Kerja. Penelitian ini merupakan studi kualitatif jenis studi kasus dengan desain studi deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa aspek personal skill development yang berfokus pada edukasi HIV & AIDS kepada pekerja memiliki peran utama dalam mencegah dan menanggulangi HIV & AIDS di tempat kerja. Sementara itu, aspek community action yang berfokus pada kerjasama dengan organisasi eksternal menjadi elemen dengan pemenuhan minim. Untuk itu, perusahaan perlu mengembangkan strategi kerjasama untuk aksi komunitas yang lebih baik dalam rangka mengembangkan program pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS di tempat kerja.
HIV & AIDS threats workers in mining and geothermal sector in Indonesia. Therefore, effort in HIV & AIDS prevention in workplace is done which is part of occupational health in company. This thesis studies workplace health promotion effort on HIV & AIDS in workplace by four companies comprised of mining and geothermal companies in Indonesia based on Ottawa Charter concept which is being integrated with government regulation on prevention and management of HIV & AIDS in workplace and ILO Code of Practice on HIV & AIDS and the World of Work. This research is a qualitative study with case study approach and descriptive study design with content analysis. The study result found that personal skill development which focused on HIV & AIDS education to workers has been playing major roles in preventing and managing HIV & AIDS in workplace. Meanwhile, community action aspect which focused on cooperation with external organization has becomed the element with minimum compliance. Therefore, companies should develop cooperation strategy for a better community action in order to evolve HIV & AIDS prevention and management program in workplace.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Puspitasari
Abstrak :
ABSTRAK
Penyakit Jantung Koroner adalah pembunuh nomor satu di dunia, sulit ditangani karena banyak faktor risiko yang berkontribusi. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku hidup pekerja PT. BXX yang dibentuk oleh faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor pendorong, menggunakan sequential exploratory design, dimulai dengan pengambilan data kuantitatif untuk melihat gambaran faktor risiko perilaku hidup, diikuti kualitatif melalui Focus Group Discussion untuk memperdalam analisis faktor risiko yang teridentifikasi. Hasil telitian mend apatkan perilaku hidup sebagian besar pekerja PT. BXX tidak sehat, yaitu 57,89% responden kurang konsumsi sayur dan buah, 46,05% responden tidak berolahraga, 40,79% kurang olahraga, dan 93,42% responden mengalami kelebihan berat badan dan kegemukan.
ABSTRACT
Coronary Heart Disease is the number one killer in this world, it is difficult to be cured because there are many factors that contributing on it. This research aims to identify life behavior of PT. BXX workers which formed by pre-disposing factors, enabling factors, and reinforcing factors. Sequential exploratory design is used by collecting quantitative data at the beginning to describe the risk factors of life behavior, followed by the qualitative data which is collected by holding a Focus Group Discussion to analyze the identified risk factors further. This research result shows that the life behavior of majority of PT. BXX workers are unhealthy, which are explained more that 57.89% of the respondents are consuming less vegetable and fruit, 46,05% of the respondents are not working out, and 93,42% of the respondents are overweight and obese
2017
T48318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candraditya Dwaya Putra
Abstrak :
ABSTRAK
Tenaga kerja merupakan aset yang berharga bagi kegiatan ekonomi, oleh karena itu kesehatan dan keselamatan manusia saat bekerja harus di lindungi. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hak para pekerja dan merupakan hak asasi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kecelakaan kerja menggunakan analisis spasial di perusahaan tambang PT X dengan bantuan analisis statistik spasial yaitu Getis-Ord (Gi*). Getis (Gi*) merupakan salah satu metode statistik spasial untuk menentukan hotspot pada suatu area berdasarkan pengelompokkan spasial dari data insiden. Hasil penelitian menunjukkan insiden paling sering terjadi di jalan hauling yang paling sering disebabkan oleh buruknya maintenance dengan nilai z score 3,21 dan operator tidak mentaati peraturan yang telah ditetapkan dengan nilas z score 3,022.
ABSTRACT
Labor is a valuable asset for economic activity, therefore human health and safety work must protected. Occupational safety and health is the right of workers and is a basic human right. This study aims to examine occupational accidents using spatial analysis in PT. X mining companies with spatial statistical analysis of Getis-Ord (Gi*). Getis (Gi*) is one of the spatial statistical methods for determining hotspot in an area based on spatial grouping of incident data. The results showed that incidents were most frequent on hauling roads most often caused by poor maintenance with z score of 3.21 and the operator did not comply with the established rules with z score of 3.02
2017
T47995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Andryana
Abstrak :
Bekerja di ketinggian bagi tim SAR merupakan jenis pekerjaan yang mempunyai resiko bahaya yang tinggi seperti terjatuh, tertimpa benda, tersetrum, kebakaran, dan lain-lain. Akses tali telah diterapkan secara luas dalam setiap pekerjaan di ketinggian, namun penerapanya membutuhkan keterampilan yang baik agar resiko bahaya terjatuh dapat dicegah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat pada perilaku selamat petugas Potensi SAR yang mengikuti pelatihan penyelamatan di ketinggian menggunakan akses tali (rope access). Desain penelitian ini adalah cross-sectional, menggunakan metode penelitian analitik korelatif dengan pendekatan semikuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara. Populasi penelitian meliputi seluruh Potensi SAR di daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang telah mengikuti pelatihan Rope Acces di Basarnas sebanyak 1500 orang dan sampel diambil dengan teknik acak sebanyak 30 orang. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa variabel persepsi dan pelatihan berhubungan dengan perilaku selamat, sedangkan variabel pengetahuan, fasilitas, upaya penyelamatan di ketinggian, dan dukungan tidak berhubungan dengan perilaku selamat. Direkomendasikan antara lain memastikan petugas Potensi SAR memahami posisi tubuh ergonomis, mewajibkan mengikuti pelatihan sebelum melakukan pertolongan di ketinggian, dan menerapkan reward bagi petugas Potensi SAR yang telah mengikuti pelatihan dengan baik. ......Working at height for the SAR team is a type of work that has a high risk of danger such as falling, falling over objects, electrocuted, fire, and others. Rope access has been widely applied in every work at height, but its application requires good skills so that the risk of falling hazard can be prevented. The purpose of this study was to determine the contribution of predisposing factors, enabling factors and reinforcing factors to the behavior of potential SAR survivors who participated in rescue training at altitude using rope access. The design of this research is cross-sectional, using corelative analytical research methods with a semicitative approach. Data were collected using a questionnaire, observation, and interview. The study population covered all the SAR potential in the East Kalimantan and North Kalimantan regions that had participated in Rope Access Training in Basarnas of 1500 people and samples were taken by random sampling technique of 30 people. The results of the study showed that the variables of perception and training were related to survivors behavior, while the variables of knowledge, facilities, rescue efforts at heights, and support were not related to survivors behavior. The recommended recommendations include ensuring SAR Potential officers understand ergonomic body positions, requiring training before high altitude relief, and applying rewards for SAR Potential officers who have attended training well.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapto Budi Nugroho
Abstrak :
Latar Belakang: Pandemi COVID-19 di Indonesia belum resmi berakhir, dan karena perilaku protektif yang terlihat diabaikan, menjadi sangat penting untuk terus dikampanyekan guna meningkatkan kesadaran masyarakat dan menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mengendalikan penyebarannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi risiko dan pengalaman masyarakat terhadap penularan COVID-19 di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode lintang potong dan dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2022 dengan menggunakan survei daring. Kuesioner dikembangkan berdasarkan kuesioner standar (ECOM, 2015) tentang persepsi risiko wabah penyakit menular. Kuesioner ini kemudian didistribusikan melalui berbagai platform media sosial, termasuk WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Hasil: Penelitian ini mengungkapkan bahwa responden wanita lebih banyak daripada pria (61,3%), memiliki pendidikan sarjana (38,5%), bekerja di perusahaan swasta (32,3%), dan pernah tertular Covid (43,8%). Responden yang memiliki skor persepsi risiko di atas rata-rata adalah 60%. Menurut kesepuluh data distribusi persepsi risiko, sebagian besar responden menganggap COVID-19 sebagai ancaman. Memakai masker, rutin mencuci tangan, jaga jarak fisik, dan tinggal di rumah tetap menjadi pilihan dan efektif untuk mencegah penularan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki penularan COVID-19 yang intens secara langsung maupun tidak langsung. Kesimpulan: Meskipun sebagian besar responden khawatir akan penularan Covid-19, mereka menyatakan siap untuk penularan dan sadar bagaimana mengendalikan dan mencegah penularan. ......Background: The COVID-19 pandemic in Indonesia has not officially ended, and due to the apparent underestimation of protective behavior, it is imperative to continuously promote public awareness and implement health  protocols  to control its spread. Therefore, this study aims to analyze the community's risk perception and experiences of COVID-19 transmission in Indonesia. Methods: This cross-sectional study was conducted from July to August 2022 using an online survey. The questionnaire was developed based on a standard questionnaire (ECOM, 2015) on the risk perception of an infectious disease outbreak. It was then distributed through various social media platforms, including WhatsApp, Facebook, and Instagram. Result: This study revealed that there were more female respondents than men (61.3%), held bachelor’s degree (38.5%), work in private company (32.3%), and been infected by Covid (43.8%). Respondents who have risk perception score above average is 60%. According to all ten risk perception distribution data, most respondents considered COVID-19 a threat. Wearing mask, regularly wash hands, physical distancing, and stay at home still options and effective to prevent the transmission. This showed that most respondents had intense COVID-19 transmission directly or indirectly. Conclusion: Although most of respondents worry of Covid-19 transmission, they stated ready for transmission and aware how to control and prevent the transmission.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Isradi Zainal
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat risiko dari bahan berbahaya dan beracun yang ada di Kota Balikpapan. Metode yang digunakan adalah penilaian risiko dengan melihat potensi bahaya dan tingkat paparannya, mengacu pada Pedoman Penyusunan Program Kedaruratan Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2019. Data dan informasi yang dibutuhkan untuk penilaian risiko yaitu jenis kegiatan Pengelolaan B3, jenis industri, klasifikasi B3, jumlah B3, potensi bahaya terhadap keselamatan jiwa manusia; dan potensi ancaman terhadap fungsi lingkungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai risiko kedaruratan B3 di sektor Pertambangan Energi, Minyak, dan Gas Balikpapan dari pendekatan KLHK dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) masing-masing sebesar 32,87 dan 32,81, yang artinya berisiko sedang. Jenis B3 yang dominan adalah mudah terbakar dan korosif. Rata-rata nilai risiko kedaruratan B3 di Sektor Penyedia Air Bersih Balikpapan dari pendekatan KLHK dan Kemnaker masing-masing sebesar 24, yang artinya berisiko rendah. Jenis B3 yang dominan adalah korosif. Rata-rata tingkat risiko B3 di Kota Balikpapan dari pendekatan KLHK dan Kemnaker masing-masing sebesar 31,56 dan 31,51 (sedang). Potensi kedaruratan B3: terjadinya tumpahan B3, kebakaran, ledakan, paparan terhadap manusia dan pencemaran lingkungan. Program kedaruratan B3 meliputi tersusunnya infrastruktur dan penanggulangan B3 dan Limbah B3 ......This study aim is to determine the level of risk of hazardous and toxic materials in Balikpapan City. The method used was a risk assessment carried out by looking at the potential hazards and the level of exposure referring to the Guidelines for Preparation of Hazardous and/or Hazardous Waste Management Emergency Programs by the Ministry of Environment and Forestry in 2019. Data and information needed for risk assessment are: type of HTS Management activity, type of industry, HTS classification, amount of HTS, potential hazards to the safety of human life; and potential threats to environmental functions. The results showed that the average of HTS emergency risk value in the Balikpapan Energy, Oil and Gas Mining sector from the Ministry of Environment and Forestry (MEF) and the Ministry of Manpower approaches was 32.87 and 32.81, respectively; which means moderate risk. The dominant types of HTS are flammable and corrosive. The average of HTS emergency risk value in the Balikpapan Water Supply Sector from the MEF and Ministry of Manpower approaches is 24, which means low risk. The dominant type of HTS is corrosive. The average level of HTS risk in Balikpapan City as a whole from the MEF and Ministry of Manpower approaches is 31.56 and 31.51 (medium). If the highest category is taken, the risk level for HTS waste is at a low level. Potential for HTS emergencies: HTS spills, fires, explosions, exposure to humans and environmental pollution. The HTS emergency program includes infrastructure and countermeasures for HTS and HTS Waste
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Sari Tua Roy
Abstrak :
Periode masa pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Hingga tgl 16 September 2021, data kejadian konfirmasi positif Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 226.236.577 kasus yang tersebar di 224 negara, dengan 4.654.548 kasus diantaranya meninggal dunia (WHO, 2021). Di Indonesia, pada periode yang sama, jumlah kasus positif mencapai 4.181.309 kejadian, dengan kasus kematian sebanyak 139.919 jiwa dan kasus sembuh sebanyak 3.968.152 orang (covid19.go.id). COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Berbagai kebijakan telah dilakukan pemerintah untuk mencegah dan mengendalikan penularan, namun tingginya interaksi dan mobilitas masyarakat masih menjadi faktor yang berkontribusi mengakibatkan adanya kasus baru setiap harinya. Kelompok pekerja adalah salah satu kelompok masyarakat dengan persentase yang cukup besar, yakni 69.17% (BPS, Februari 2020). Tempat kerja merupakan salah satu lokasi yang berpotensi mengakibatkan penularan COVID-19 dikarenakan interaksi dan mobilitas pekerja yang sangat tinggi. Dengan kata lain risiko penularan yang terdapat di tempat kerja akan sangat berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung kepada lingkungan masyarakat dan rumah tangga. Sektor tempat kerja yang termasuk dalam risiko tinggi penularan COVID-19 adalah sektor transportasi publik karena menjadi tempat interaksi dan bertemunya sejumlah orang dengan berbagai kondisi yang berbeda-beda. Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dilihat bahwa penerapan manajemen pencegahan dan pengendalian COVID-19 di lingkungan tempat kerja memiliki kontribusi yang sangat penting guna memutus rantai penularan di masyarakat. Karakteristik risiko dan proses bisnis di perusahaan PT. X yang merupakan tempat kerja sekaligus tempat umum, yakni sebagai moda transportasi publik tentu menjadi keunikan tersendiri dibandingkan dengan tempat kerja pada sektor indsutri lainnya. Selain itu lokasi tempat kerja yang berada tepat di pusat kota menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu PT. X sangat perlu memiliki upaya-upaya pengendalian risiko yang baik dan dapat diandalkan. Kegagalan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi COVID-19 dapat mengakibatkan berbagai kerugian, baik berupa korban jiwa, gangguan operasional, penurunan citra dan kepercayaan publik pada perusahaan, hingga gangguan bisnis yang dapat berdampak tidak hanya dalam lingkup internal PT. X namun juga ke pihak-pihak terkait lainnya. Penelitian ini ditujukan untuk melihat sejauh mana PT. X selaku perusahaan yang bergerak di sektor transportasi publik perkeretaapian melakukan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi COVID-19 di tempat kerja. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional deskriptif analitik dengan pendekatan mixed method (kualitatif & kuantitatif) melalui metode wawancara mendalam, observasi, kuesioner dan telaah dokumen untuk meninjau penerapan manajemen pencegahan dan pengendalian infeksi COVID-19 di tempat kerja sektor transportasi publik perkeretaapian, PT. X. Data kuantitatif yang akan dikumpulkan oleh peneliti di antaranya berupa data perusahaan terkait status COVID-19 di tempat kerja, mencakup profil risiko pekerja, riwayat infeksi COVID-19 di tempat kerja, gambaran pengetahuan dan sikap terhadap upaya pengendalian risiko COVID-19, serta ketersediaan sarana-prasarana pencegahan dan pengendalian COVID-19. Penelitian ini dilakukan di PT. X yang bergerak di sektor transportasi publik perkeretaapian dan berada di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian dilakukan pada periode bulan Oktober hingga Desember 2021. Responden penelitian adalah manajemen dan pekerja PT. X yang terlibat langsung dalam mendesain, membuat perencanaan, pelaksanaan, hingga mengevaluasi penerapan manajemen pencegahan dan pengendalian infeksi COVID-19 di perusahaan. Responden tersebut di antaranya adalah perwakilan manajemen perusahaan, unit kerja Divisi Risk, Quality, Safety, and Security Management (RQSM), Departemen Quality, Safety, Health, and Environment (QSHE), dan beberapa perwakilan pekerja worksite dari unit kerja terkait. Management pencegahan dan pengendalian infeksi COVID-19 di PT. X merupakan bagian dari komitmen dan kebijakan K3 perusahaan yang tertuang dalam Kebijakan Sistem Manajemen Terintegrasi (Keselamatan Perkeretaapian, K3, Mutu, Lingkungan, dan Pengamanan). Tujuan dari penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi tersebut di antaranya adalah untuk meningkatkan perlindungan tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja, menyediakan lingkungan yang aman, efisien, dan produktif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, serta komitmen untuk menghilangkan setiap potensi bahaya K3 dan mengurangi risiko K3. Risiko K3 mencakup risiko keselamatan kerja dan risiko kesehatan kerja. Salah satu risiko kesehatan yang dikelola adalah risiko penularan COVID-19 di lingkungan PT. X melalui penerapan manajemen pecegahan dan pengendalian infeksi COVID-19. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh gambaran implementasi penerapan manajemen pencegahan dan pengendalian infeksi COVID-19 di tempat kerja yang mencakup risiko terhadap pekerja, pengguna jasa, dan keberlangsungan usaha. PT. X melakukan berbagai upaya sistematis untuk mengendalikan risiko transmisi virus SARS-CoV-2 di tempat kerja dan juga di seluruh fasilitas sarana dan prasarana perkeretaapian. Pencegahan dan pengendalian risiko yang dilakukan mencakup dari beberpa pendekatan, yaitu melalui kebijakan dan upaya-upaya strategis yang ditetapkan manajemen, optimalisasi peran pekerja moda transportasi, dan juga partisipasi kerjasama dari pengguna jasa. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, terdapat sejumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 di PT. X. Secara keseluruhan, ositivity rate sepanjang tahun 2021 adalah sebesar 22%, dengan kejadian tertinggi berada pada periode Juni 2021 sebesar 38% dan Juli 2021 sebesar 29% sejalan dengan tingginya trend kasus “second wave” varian delta di Indonesia. Namun sejak periode pandemi COVID-19 dimulai pada Maret 2020, tidak terjadi cluster baru transmisi SARS-CoV-2 di tempat kerja maupun di wilayah operasional PT. X. Hal ini mencerminkan upaya penerapan manajemen pencegahan dan pengendalian infeksi COVID-19 yang dilakukan di PT. X sudah cukup efektif. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari upaya dan kerjasama berbagai pihak dalam menjalankan arahan yang ditetapkan oleh perusahaan juga penerapan prosedur 3T (testing, tracing, dan treatment) dalam setiap kasus suspect ataupun konfirmasi positif yang ditemukan, baik yang bergejala ringan, sedang, hingga berat. ......The period of the Covid-19 pandemic still occurs in Indonesia and even throughout the world. As of September 16, 2021, positive confirmed cases of Covid-19 worldwide have reached 226,236,577 cases spread across 224 countries, with 4,654,548 death cases (WHO, 2021). In Indonesia, during the same period, the number of positive cases reached 4,181,309 cases, with 139,919 deaths and 3,968,152 recovered cases (covid19.go.id). COVID-19 is an infectious disease caused by the SARS-CoV-2 virus. Various policies have been carried out by the government to prevent and control transmission, but the high interaction and mobility of the community is still a contributing factor resulting new cases every day. Workers is one of the community groups with a fairly large percentage, namely 69.17% (BPS, February 2020). The workplace is one of the locations that has the potential to cause COVID-19 transmission due to the very high interaction and mobility among the workers. In other words, the risk of transmission in the workplace will have a direct or indirect impact on the community and household environment. The workplace sector that is included in the high risk of COVID-19 transmission is the public transportation sector because it is a place for interaction and meeting point of peoples with different conditions. Based on this background, the implementation of COVID-19 prevention and control management in the workplace environment has a very important contribution to break the chain of transmission in the community. Characteristics of risk and business processes in the company PT. X which is a workplace as well as a public place, namely as a mode of public transportation, is certainly unique compared to workplaces in other industrial sectors. In addition, the location of the workplace which is in the city center is a huge challenge. For that PT. X really needs to have good and reliable risk control efforts. Failure to prevent and control COVID-19 infection can result in various losses, both in the form of fatalities, operational disruptions, a decline in public image and trust in the company, to business disruptions that can have an impact not only within the of PT. X internally but also to other related parties. This research is intended to see how PT. X, as a company engaged in the railway public transportation sector, has made efforts to prevent and control COVID-19 infections in the workplace. This study uses an analytical descriptive cross-sectional study design with a mixed method approach (qualitative & quantitative) through in-depth interviews, observation, questionnaires and document review methods to review the implementation of COVID-19 infection prevention and control management in the workplace of the railway public transportation sector, PT. X. Quantitative data that will be collected by researcher include company data regarding the status of COVID-19 in the workplace, including worker risk profiles, history of COVID-19 infection in the workplace, description of knowledge and attitudes towards COVID-19 risk control efforts, and availability of COVID-19 prevention and control facilities. This research was conducted at PT. X which is engaged in the railway public transportation sector located in DKI Jakarta Province. The research was conducted in the period from October to December 2021. The research respondents were the management and workers of PT. X who is directly involved in designing, planning, implementing, and evaluating the implementation of COVID-19 infection prevention and control management in the company. The respondents included representatives of company management, the work unit of the Risk, Quality, Safety, and Security Management (RQSM) Division, the Department of Quality, Safety, Health, and Environment (QSHE), and several representatives of worksite workers from related work units. Management of prevention and control of COVID-19 infection at PT. X is part of the company's Occupational Health and Safety (OSH) commitments and policies as stated in the Integrated Management System Policy (Railway Safety, OSH, Quality, Environment, and Security). The objectives of implementing the Integrated Management System include increasing the protection of workers and other people in the workplace, providing a safe, efficient, and productive environment to prevent work accidents and occupational diseases, as well as a commitment to eliminate any potential hazards related OSH and reduce the risk of OSH, innclude occupational safety risks and occupational health risks. One of the health risks that is managed is the risk of transmission of COVID-19 in the PT. X through the implementation of management of prevention and control of COVID-19 infection. Based on the research that has been carried out, an overview of the implementation of the management of prevention and control of COVID-19 infection in the workplace is obtained, which includes risks to workers, passengers, and business continuity. PT. X made various systematic efforts to control the risk of transmission of the SARS-CoV-2 virus in the workplace and in all railway facilities and infrastructure. The risk prevention and control carried out cover several approaches, namely through policies and strategic efforts determined by management, optimizing the role of workers in transportation modes, as well as collaborative participation from passengers. Although various efforts have been made, there are a few positive confirmed cases of COVID-19 at PT. X. Overall, the positivity rate throughout 2021 is 22%, with the highest percentage was occurred in the period of June 2021 at 38% and July 2021 at 29% in line with the high trend of “second wave” delta variant cases in Indonesia. However, since the COVID-19 pandemic period began in March 2020, there have been no new clusters of SARS-CoV-2 transmission in the workplace or in the operational area of ​​PT. X. This reflects the efforts to implement the management of prevention and control of COVID-19 infection carried out at PT. X is already quite effective. This achievement is inseparable from the efforts and cooperation of various parties in carrying out the directions set by the company as well as the implementation of 3T procedures (testing, tracing, and treatment) in every suspect or positive confirmed cases, whether with minor, moderate, to severe symptoms.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lelitasari
Abstrak :
Kelelahan dalam operasi tambang merupakan isu yang serius dan merupakan kontributor signifikan untuk terjadinya kecelakaan. Secara hukum perusahaan yang mengoperasikan tambang batubara harus mengembangkan dan mengimplementasikan strategi untuk mengendalikan setiap risiko keselamatan dan kesehatan yang berhubungan dengan kelelahan pada pekerja. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan instrumen penilaian kinerja manajemen risiko kelelahan di perusahaan tambang batubara di Indonesia. Pendekatan studi merupakan gabungan antara pendekatan kualitatif untuk menemukan indikator kinerja dan kuantitatif untuk menguji validitas, reliabilitas dan kualitas instrumen penilaian kinerja manajemen risiko kelelahan di perusahaan tambang batubara. Sampel sebanyak 90 perusahaan tambang batubara yang ada di Indonesia. Penelitian menghasilkan instrumen penilaian kinerja manajemen risiko kelelahan di perusahaan tambang batubara yamg terdiri dari 31 indikator, dengan validitas dan reliabilitas instrumen sudah memenuhi persyaratan. Hasil analisis kurva ROC diperoleh cut off point 73 dan AUC 71,3% yang artinya skor kinerja MRK memiliki kekuatan prediksi sedang untuk terjadinya kecelakaan karena kelelahan. Ditemukan kinerja manajemen risiko kelelahan di perusahaan tambang batubara dengan kategori kurang baik 45,6% dan baik 54,4% Kategori kinerja manajemen risiko kelelahan berkategori kurang baik paling banyak terdapat pada perusahaan yang jumlah karyawannya<1000 orang 60,9%. Dari tipe izin perusahaan kategori kinerja manajemen risiko kelelahan berkategori baik paling banyak pada perusahaan dengan tipe izin IUJP 80 % dan kategori kurang baik paling banyak pada perusahaan dengan tipe izin IUP Operasi Produksi 73,7%. Ditemukan adanya hubungan kinerja manajemen risiko kelelahan dengan jumlah karyawan dan tipe izin perusahaan. Diharapkan Kementrian ESDM RI dan perusahaan tambang batubara di Indonesia dapat menggunakan instrumen penilaian kinerja manajemen risiko kelelahan untuk menilai, monitoring dan evaluasi kinerja manajemen risiko kelelahan di perusahaan tambang batubara. ......Fatigue in mining operations is a serious issue and a significant contributor to accidents. According to the law, companies operating coal mines must develop and implement strategies to control any safety and health risks associated with worker fatigue. This research was conducted to develop an instrument for assessing the performance of fatigue risk management in coal mining companies in Indonesia. The study approach combines a qualitative approach to find performance indicators and a quantitative one to test the validity, reliability, and quality of fatigue risk management performance assessment instruments in coal mining companies. The sample is 90 coal mining companies in Indonesia. The study produced a tool for assessing the performance of fatigue risk management in coal mining companies consisting of 31 indicators, with the validity and reliability of the instrument meeting the requirements. The results of the ROC curve analysis obtained a cut off point of 73 and an AUC of 71.3%, which means that the Fatigue Risk Management performance score has moderate predictive power for accidents due to fatigue. It was found that the fatigue risk management performance in coal mining companies was in the poor category (45,6% and 54,4% good). From the type of company permits, the fatigue risk management performance category was in the good category, the most in companies with IUJP permit types 80% and the poor category the most in companies with Production Operation IUP permit types 73,7%. It was found that there was a relationship between fatigue risk management performance with the number of employees and the type of company permit. In order to measure, monitor, and evaluate the performance of fatigue risk management in coal mining companies, it is hoped that the Indonesian Ministry of Energy and Mineral Resources and Indonesian coal mining companies will implement the fatigue risk management performance evaluation tool.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesiae, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library