Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diantika Narinastiti
"ABSTRAK
Pendahuluan: Pasien pascaoperasi berisiko mengalami perubahan suhu tubuh. Upaya tubuh untuk mengembalikan suhu tubuh ke dalam rentang normal akan meningkatkan kebutuhan tubuh akan oksigen. Pada pasien kritis, kadar laktat >2 mmol/L merupakan prediktor morbiditas dan mortalitas. Kadar laktat dapat meningkat ketika terdapat gangguan perfusi jaringan. Hipoperfusi jaringan dapat terjadi karena hipotermia. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesisnya yaitu adanya hubungan antara suhu tubuh dengan kadar laktat pada pasien dewasa pascaoperasi. Metode: Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain potong lintang. Data diperoleh dari 194 rekam medis pasien pascaoperasi di ICU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Data yang dianalisa adalah suhu tubuh dan kadar laktat saat pasien masuk ICU. Uji yang dilakukan adalah uji korelasi Spearman menggunakan perangkat lunak SPSS versi 20. Hasil: Dari 194 pasien dewasa pascaoperasi di ICU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, didapatkan rerata suhu tubuh 36.3°C dan rerata kadar laktat adalah 1,7 mmol/L. Korelasi antara suhu tubuh dan kadar laktat dianalisis dengan uji korelasi Spearman dan menghasilkan korelasi positif lemah yang bermakna secara statistik dengan nilai r=0,2 (p=0,005). Kesimpulan: Terdapat hubungan berupa korelasi positif antara suhu tubuh dengan kadar laktat pasien dewasa pascaoperasi di ICU.

ABSTRACT
Introduction: Postoperative patients are at risk of experiencing changes in body temperature. The bodys effort to restore body temperature to its normal range will increase the bodys need for oxygen. In critical patients, lactate levels >2 mmol/L is a predictor of morbidity and mortality. Lactate levels might increase when there is tissue perfusion impairment. Tissue hypoperfusion can occur due to hypothermia. Based on that, this study was conducted to prove its hypothesis that there is a relationship between body temperature and lactate levels in postoperative adult patients. Method: This study is an observational analytic study with a cross-sectional design. Data was collected from 194 medical records of postoperative patients in the ICU of Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. The analyzed data was body temperature and lactate level at the time patients moved into ICU. The applied test was Spearman correlation test using SPSS version 20 software. Results: Obtained from 194 postoperative adult patients in the ICU of Cipto Mangunkusumo Hospital, the average body temperature was 36.3°C and the average lactate level was 1,7 mmol/L. Correlations between body temperature and lactate levels were analyzed by the Spearman correlation test and resulted in a statistically significant positive weak correlation with a value of r=0,2 (p=0,005). Conclusion: There is a relationship in the form of a weak positive correlation between body temperature with lactate level of postoperative adult patients in ICU."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Simatupang, Felly Rihlat Gibran
"Sekam padi merupakan limbah pertanian terbesar dengan potensi 13.662 MWe per tahun. Melalui proses gasifikasi biomassa, sekam padi dapat dikonversi menjadi producer gas yang dapat digunakan untuk kebutuhan energi panas maupun listrik. Untuk menghasilkan producer gas berkualitas baik, sistem gasifikasi dengan kandungan tar rendah menjadi fokus utama penelitian. Penelitian menggunakan open top fixed bed downdraft gasifier sistem batch dilakukan dengan memvariasikan posisi injeksi udara sekunder Z dan Air Ratio AR . Hasilnya, pada AR 80 , saat Z = 38 cm, tercipta flaming pyrolysis dengan durasi terpanjang selama 400 sekon yang mengindikasikan kandungan tar terendah, serta saat Z = 50 cm, dihasilkan producer gas dengan energi pembakaran tertinggi sebesar 734,64 kJ.

Rice husk is one of agricultural waste with the largest annual potency of 13,662 MWe. Using biomass gasification, rice husk can be converted into producer gas for thermal and electrical energy needs. In order to produce a good in quality producer gas, gasification with low tar content become the main focus in this research. Experiment using open top fixed bed downdraft gasifier batch system was conducted by variying the secondary air injection position Z and Air Ratio AR. As a result, when AR 80, at Z 38 cm, flaming pyrolysis with the longest duration of 400 seconds was created which indicated that this condition had the lowest tar content, meanwhile, at Z 50 cm, producer gas with the highest combustion energy of 734.64 kJ was obtained.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ratri Annisa Putri
"Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang dapat menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan, di Indonesia, jumlah kasus baru penyakit tuberkulosis sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017. Eliminasi TB merupakan salah satu dari 3 fokus utama pemerintah dalam bidang kesehatan. Tuberkulosis seringkali dihubungkan dengan lingkungan perumahan yang memiliki lokasi di daerah kumuh dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Beberapa faktor yang berdampak pada prevalensi TB seperti tingkat ekologi, geografi, iklim, dan faktor sosial ekonomi. Perencanaan strategi penemuan, pencegahan, dan pengobatan TB paru dengan lebih cepat dan tepat sasaran sangat diperlukan. Salah satunya adalah menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat membantu programer TB paru untuk memperoleh gambaran spasial kasus TB paru. Sehingga dapat dilakukan identifikasi mengenai faktor risiko yang berkaitan dengan informasi spasial (faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan), demografi, dan geografi terhadap penyebaran penyakit TB paru, yang kemudian dapat memberikan petunjuk pada intervensi kesehatan masyarakat yang efektif. Diharapkan dapat memudahkan petugas dalam menganalisis persebaran penderita TB dan memantau endemik TB, menjadi sarana untuk merekam dan menyimpan informasi mengenai lingkungan, populasi, dan tren demografis, mengidentifikasi dan menyelidiki pola spasial, serta sebagai bahan perencanaan untuk menangani masalah kesehatan, khususnya tuberkulosis di masyarakat.
Tujuan : Sebagai perencanaan strategis dalam penemuan kasus TB di Kabupaten Kulon Progo dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan data primer untuk mentukan titik koordinat kasus dan suspek tuberkulosis, serta data sekunder yang terkait dengan faktor determinan tuberkulosis tahun 2016-2018 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis statistik serta analisis spasial dengan buffer dan overlay.
Hasil : Jumlah kasus tuberkulosis di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2016-2018 menunjukkan angka yang fluktuatif, dimana kasus tertinggi terdapat pada tahun 2017 dan kecamatan dengan kasus tertinggi secara signifikan setiap tahunnya adalah Kecamatan Wates. Probabilitas penemuan pasien tertinggi terdapat pada jangkauan 200 meter, namun dalam analisis statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara kategori kasus dengan jangkauan. Secara umum kepadatan penduduk, fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, dan keadaan lingkungan berpengaruh terhadap jumlah kasus TB di Kabupaten Kulon Progo. Dalam perhitungan statistik menunjukkan adanya korelasi antara kepadatan penduduk dengan jumlah kasus TB dan antara keadaan lingkungan dengan kasus TB. Namun tidak ada korelasi antara jumlah fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan dengan jumlah kasus TB.

Tuberculosis (TB) is one of the infectious diseases caused by the bacterium Mycobacterium Tuberculosis which can cause respiratory problems, in Indonesia, the number of new cases of tuberculosis is 420,994 cases in 2017. The elimination of TB is one of the 3 main focuses government in the health sector. Tuberculosis is often associated with a residential environment that has locations in slums with high population density. Several factors have an impact on TB prevalence such as the level of ecology, geography, climate, and socio-economic factors. Planning strategies for finding, preventing and treating pulmonary TB more quickly and precisely is needed. One of them is using a Geographic Information System (GIS) to help pulmonary TB programmers to obtain a spatial picture of pulmonary TB cases. So that it can be identified about risk factors related to spatial information (environmental factors and health services), demographics, and geography on the spread of pulmonary TB disease, which can then provide guidance on effective public health interventions. It is expected to make it easier for officers to analyze the distribution of TB patients and monitor TB endemics, as a means to record and store information on the environment, population and demographic trends, identify and investigate spatial patterns, as well as planning material to deal with health problems, especially tuberculosis in the community.
Objective : As a strategic plan for finding TB cases in Kulon Progo Regency using a Geographic Information System.
Research Method : This study uses primary data to determine case and suspected tuberculosis coordinate points, as well as secondary data related to tuberculosis determinant factors in 2016-2018 obtained from the Central Statistics Agency and Kulon Progo District Health Office. In this study used the method of statistical analysis and spatial analysis with buffers and overlays.
Results : The number of tuberculosis cases in Kulon Progo Regency in 2016-2018 showed a fluctuating figure, where the highest cases were found in 2017 and the districts with the highest cases significantly each year were Wates District. The highest probability of patient discovery is in the 200 meter range, but in the statistical analysis there is no significant difference between the categories of cases with range. In general, population density, health care facilities, health workers, and environmental conditions affect the number of TB cases in Kulon Progo Regency. In the statistical calculation shows a correlation between population density and the number of TB cases and between environmental conditions and TB cases. However, there is no correlation between the number of health care facilities and health workers with the number of TB cases.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Cahya Nugraha
"Kendaraan bermotor merupakan alat transportasi terpenting bagi penduduk Indonesia. Masalah yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor antara lain emisi yang lebih tinggi dan juga tidak selalu tersedianya minyak pemanas. Pemerintah Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan No. Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM). 12 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Penggunaan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati sebagai Bahan Bakar Lain. Solusi yang diterapkan saat ini adalah campuran bahan bakar etanol, graphene oxide dengan bensin. Tujuan penelitian ini akan menguji bahan bakar campuran gasoline-ethanol-grapheneoxide zat aditif terhadap pengaruh unjuk kerja, emisi, dan temperature pada mesin 4 stroke 125 cc SI. Komposisi campuran menggunakan gravimetri dengan masing-masing sampel 1000 dengan campuran E0 1000 gram gasoline, E20 campuran gasoline 800 gram dan ethanol 200 gram, E20GO campuran gasoline 800 ditambah ethanol 200 gram ditambah graphene oxide 25 mg (125 ppm). Melakukan rancang bangun Rig engine, modifikasi cylinder head untuk meletakan termokopel, sistem elektrikal, fuel system. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini Data-Q sebagai data akuisisi, BRT JUKEN 5+ sebagai ECU, termokopel tipe-K, data box AFR Meter untuk bacaan AFR, gas analyzer kane 9206 Quintox, Chassis dynamometer, fuel system dan tanki KMHE 200 ml. Metode pengujian dengan variasi RPM rendah, tengah, tinggi dengan RPM 5000, 6500, 8000 di tahan pada waktu running selama 30 detik dan dengan throttle terbuka penuh (wide open throttle) diantara pengujiannya yaitu: unjuk kerja meliputi torsi, HP, Konsumsi bahan bakar. Emisi meliputi CO2, CO, HC. Temperatur meliputi temperatur exhaust dan temperatur exhaust valve. Berdasarkan hasil pengujian torsi dibandingkan dengan E0 didapat pada bahan bakar E20GO mengalami penurunan 2%, 20%, 23% dan daya didapat penurunan E20 5%, 4%, 26%. Hasil pengujian konsumsi di bandingkan dengan E0 didapatkan E20GO mengalami kenaikan 40%, 18%, 2%. Pengujian emisi dibandingkan dengan E0, didapatkan emisi karbon dioksida CO2 E20 mengalami penurunan 10%, 3%, 12%. Emisi karbon monoksida CO E20G0 mengalami penurunan 36%, 67%, 89%. Emisi Hidrokarbon HC E20GO mengalami penurunan 59%, 24%, 25%. Pengujian temperature exhaust dan valve exhaust dibanding dengan E0 didapatkan E20GO mengalami kenaikan pada RPM 5000 78%, dan 74 %, RPM 6500 dan 8000 mengalami penurunan 25%, 14%, 8%, 13%.

Motor vehicles are the most important means of transportation for the population of Indonesia. The issues caused by motor vehicles include higher emissions and the inconsistent availability of heating oil. The Indonesian government issued Minister of Energy and Mineral Resources Decree No. 12 of 2015 regarding the Provision, Use, and Trade of Vegetable Fuel as an Alternative Fuel. The current solution applied is a mixture of ethanol, graphene oxide, and gasoline as fuel additives. This research aims to test the performance, emissions, and temperature effects of the gasoline-ethanol-graphene oxide fuel mixture on a 125 cc SI 4-stroke engine. The mixture composition is determined using gravimetry, with each sample consisting of 1000 grams of gasoline for E0, a mixture of 800 grams of gasoline and 200 grams of ethanol for E20, and a mixture of 800 grams of gasoline, 200 grams of ethanol, and 25 mg (125 ppm) of graphene oxide for E20GO. The research includes the construction of an engine rig, modification of the cylinder head for thermocouple placement, electrical system, and fuel system. The measurement tools used in this research are Data-Q for data acquisition, BRT JUKEN 5+ as ECU, type-K thermocouples, AFR Meter data box for AFR reading, Kane 9206 Quintox gas analyzer, chassis dynamometer, fuel system, and KMHE 200 ml tank. The testing method involves variations of low, medium, and high RPM at 5000, 6500, and 8000 RPM, respectively, held for a running time of 30 seconds, with the throttle wide open. Performance testing includes torque, horsepower, and fuel consumption. Emission testing includes CO2, CO, and HC. Temperature testing includes exhaust temperature and exhaust valve temperature. Based on the test results, compared to E0, the torque of E20GO fuel showed a decrease of 2%, 20%, 23%, while the power showed a decrease of 5%, 4%, 26% for E20. The fuel consumption testing showed an increase of 40%, 18%, 2% for E20GO compared to E0. In terms of emissions, compared to E0, E20 exhibited a decrease of 10%, 3%, 12% in carbon dioxide (CO2) emissions, while E20GO showed a decrease of 36%, 67%, 89% in carbon monoxide (CO) emissions and a decrease of 59%, 24%, 25% in hydrocarbon (HC) emissions. In the exhaust and valve temperature testing, compared to E0, E20GO showed an increase of 78% and 74% at 5000 RPM, and a decrease of 25%, 14%, 8%, 13% at 6500 and 8000 RPM, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Cahya Nugraha
"Kendaraan bermotor merupakan alat transportasi terpenting bagi penduduk Indonesia. Masalah yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor antara lain emisi yang lebih tinggi dan juga tidak selalu tersedianya minyak pemanas. Pemerintah Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan No. Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM). 12 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Penggunaan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati sebagai Bahan Bakar Lain. Solusi yang diterapkan saat ini adalah campuran bahan bakar etanol, graphene oxide dengan bensin. Tujuan penelitian ini akan menguji bahan bakar campuran gasoline-ethanol-grapheneoxide zat aditif terhadap pengaruh unjuk kerja, emisi, dan temperature pada mesin 4 stroke 125 cc SI. Komposisi campuran menggunakan gravimetri dengan masing-masing sampel 1000 dengan campuran E0 1000 gram gasoline, E20 campuran gasoline 800 gram dan ethanol 200 gram, E20GO campuran gasoline 800 ditambah ethanol 200 gram ditambah graphene oxide 25 mg (125 ppm). Melakukan rancang bangun Rig engine, modifikasi cylinder head untuk meletakan termokopel, sistem elektrikal, fuel system. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini Data-Q sebagai data akuisisi, BRT JUKEN 5+ sebagai ECU, termokopel tipe-K, data box AFR Meter untuk bacaan AFR, gas analyzer kane 9206 Quintox, Chassis dynamometer, fuel system dan tanki KMHE 200 ml. Metode pengujian dengan variasi RPM rendah, tengah, tinggi dengan RPM 5000, 6500, 8000 di tahan pada waktu running selama 30 detik dan dengan throttle terbuka penuh (wide open throttle) diantara pengujiannya yaitu: unjuk kerja meliputi torsi, HP, Konsumsi bahan bakar. Emisi meliputi CO2, CO, HC. Temperatur meliputi temperatur exhaust dan temperatur exhaust valve. Berdasarkan hasil pengujian torsi dibandingkan dengan E0 didapat pada bahan bakar E20GO mengalami penurunan 2%, 20%, 23% dan daya didapat penurunan E20 5%, 4%, 26%. Hasil pengujian konsumsi di bandingkan dengan E0 didapatkan E20GO mengalami kenaikan 40%, 18%, 2%. Pengujian emisi dibandingkan dengan E0, didapatkan emisi karbon dioksida CO2 E20 mengalami penurunan 10%, 3%, 12%. Emisi karbon monoksida CO E20G0 mengalami penurunan 36%, 67%, 89%. Emisi Hidrokarbon HC E20GO mengalami penurunan 59%, 24%, 25%. Pengujian temperature exhaust dan valve exhaust dibanding dengan E0 didapatkan E20GO mengalami kenaikan pada RPM 5000 78%, dan 74 %, RPM 6500 dan 8000 mengalami penurunan 25%, 14%, 8%, 13%.

Motor vehicles are the most important means of transportation for the population of Indonesia. The issues caused by motor vehicles include higher emissions and the inconsistent availability of heating oil. The Indonesian government issued Minister of Energy and Mineral Resources Decree No. 12 of 2015 regarding the Provision, Use, and Trade of Vegetable Fuel as an Alternative Fuel. The current solution applied is a mixture of ethanol, graphene oxide, and gasoline as fuel additives. This research aims to test the performance, emissions, and temperature effects of the gasoline-ethanol-graphene oxide fuel mixture on a 125 cc SI 4-stroke engine. The mixture composition is determined using gravimetry, with each sample consisting of 1000 grams of gasoline for E0, a mixture of 800 grams of gasoline and 200 grams of ethanol for E20, and a mixture of 800 grams of gasoline, 200 grams of ethanol, and 25 mg (125 ppm) of graphene oxide for E20GO. The research includes the construction of an engine rig, modification of the cylinder head for thermocouple placement, electrical system, and fuel system. The measurement tools used in this research are Data-Q for data acquisition, BRT JUKEN 5+ as ECU, type-K thermocouples, AFR Meter data box for AFR reading, Kane 9206 Quintox gas analyzer, chassis dynamometer, fuel system, and KMHE 200 ml tank. The testing method involves variations of low, medium, and high RPM at 5000, 6500, and 8000 RPM, respectively, held for a running time of 30 seconds, with the throttle wide open. Performance testing includes torque, horsepower, and fuel consumption. Emission testing includes CO2, CO, and HC. Temperature testing includes exhaust temperature and exhaust valve temperature. Based on the test results, compared to E0, the torque of E20GO fuel showed a decrease of 2%, 20%, 23%, while the power showed a decrease of 5%, 4%, 26% for E20. The fuel consumption testing showed an increase of 40%, 18%, 2% for E20GO compared to E0. In terms of emissions, compared to E0, E20 exhibited a decrease of 10%, 3%, 12% in carbon dioxide (CO2) emissions, while E20GO showed a decrease of 36%, 67%, 89% in carbon monoxide (CO) emissions and a decrease of 59%, 24%, 25% in hydrocarbon (HC) emissions. In the exhaust and valve temperature testing, compared to E0, E20GO showed an increase of 78% and 74% at 5000 RPM, and a decrease of 25%, 14%, 8%, 13% at 6500 and 8000 RPM, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Sulaeman Hardiputra
"Sumber daya mineral yang terkandung dalam bumi Indonesia sungguh sangat melimpah, dan jika cara pemanfaatannya tepat, sumber daya mineral dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu dilakukannya penelitian ini guna menciptakan sebuah mekanisme pengekstrakan TiO2 yang nantinya akan digunakan untuk membantu perkembangan dari teknologi sel surya. Metode dari penelitian ini antara lain sebagai berikut, mineral di dekomposisi menggunakan KOH 10M, selama kurang lebih 11 jam di temperature 1500C , hal ini dilakukan untuk menghilangkan pengotor – pengotor minor yang ada pada mineral, seperti silikon, aluminum, dan juga chromium, lalu hasil dari dekomposisi di lindi dengan menggunakan H2SO4 75% berbasis pada perbandingan volume, selama 2 jam di temperature 1500C, hal ini dilakukan untuk meningkatkan %recovery dari senyawa yang dicari, yakni Titanium. Hasil pelindian yang merupakan larutan, kemudian diozonisasi dengan varibel, yakni , 2jam , 4jam, dan 6 jam, hal ini dilakukan karena ozon memiliki kemampuan mengoksidasi yang tinggi, sehingga diharapkan tercipta endapan – endapan oksida dari Titanium, maupun Besi. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini berupa kadar titanium pada endapan, kadar besi pada endapan, serta morfologi dari endapan – endapan yang dihasilkan oleh larutan yang diozonisasi. Sumber daya mineral yang terkandung dalam bumi Indonesia sungguh sangat melimpah, dan jika cara pemanfaatannya tepat, sumber daya mineral dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu dilakukannya penelitian ini guna menciptakan sebuah mekanisme pengekstrakan TiO2 yang nantinya akan digunakan untuk membantu perkembangan dari teknologi sel surya. Metode dari penelitian ini antara lain sebagai berikut, mineral di dekomposisi menggunakan KOH 10M, selama kurang lebih 11 jam di temperature 1500C , hal ini dilakukan untuk menghilangkan pengotor – pengotor minor yang ada pada mineral, seperti silikon, aluminum, dan juga chromium, lalu hasil dari dekomposisi di lindi dengan menggunakan H2SO4 75% berbasis pada perbandingan volume, selama 2 jam di temperature 1500C, hal ini dilakukan untuk meningkatkan %recovery dari senyawa yang dicari, yakni Titanium. Hasil pelindian yang merupakan larutan, kemudian diozonisasi dengan varibel, yakni , 2jam , 4jam, dan 6 jam, hal ini dilakukan karena ozon memiliki kemampuan mengoksidasi yang tinggi, sehingga diharapkan tercipta endapan – endapan oksida dari Titanium, maupun Besi. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini berupa kadar titanium pada endapan, kadar besi pada endapan, serta morfologi dari endapan – endapan yang dihasilkan oleh larutan yang diozonisasi.

Mineral resources contained in the Earth Indonesia is extremely abundant, and if we do something right to utilized it, mineral resources can be used to improve the prosperity of the Indonesian people. Therefore this study to create a TiO2 extraction mechanism that will be used to encourage the development of solar cell technology. The method of this study are as follows, minerals in the decomposition using 10M KOH, for approximately 11 hours at temperatures of 1500C . the purpose of this mechanism is to separate the impurities from raw minerals, such as silicon, aluminum, and chromium. And the results of decomposition in the leachated by using H2SO4 75% based on a comparison of the volume, for 2 hours at temperatures of 1500C. This is done to increase the % recovery of the Titanium. The result of leaching solution being ozonated with variables : 2 hours, 4 hours, and 6 hours. the ozone has the ability to oxidize high, so it is expected to create deposition of titanium oxide, and iron oxide. The results that obtained in this study is Titanium content in the sediment, iron content in the sediment, as well as the morphology of sludge - sludge generated by diozonisasi solution."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradila Ramadian Triananda
"Latar Belakang: Insersi kateter intravena merupakan salah satu prosedur yang menyumbang rasa nyeri pada ruang perawatan anak - anak, terutama pada kasus anak dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB). Pada PJB sianotik terjadi kondisi hipoksia kronik. Beberapa faktor sudah dihubungkan dengan derajat nyeri pada pasien anak, yaitu usia, jenis kelamin, jumlah pajanan terhadap infus, kadar hematokrit dan jenis PJB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor tersebut dengan derajat nyeri pada pasien dengan penyakit jantung bawaan.
Metode: Penelitian ini merupakan potong lintang terhadap 75 pasien pediatrik dengan penyakit jantung bawaan selama Juli-Oktober 2019 yang akan dilakukan prosedur yang membutuhkan pemasangan kateter intravena. Analisis bivariat dilakukan untuk menilai hubungan tiap variabel dengan derajat nyeri, kemudian setiap variabel yang memiliki nilai p < 0,25 dilakukan analisis multivariat untuk menilai interaksi antar variabel dengan derajat nyeri pada pasien pediatrik dengan penyakit jantung bawaan yang dilakukan pemasangan kateter intravena.
Hasil: Pada analisis bivariat didapatkan usia (nilai p = 0,494), kadar hematokrit (nilai p = 0,453), pajanan berulang (nilai p = 0,370), jenis kelamin (nilai p = 0,304), dan jenis PJB (nilai p = 0,090) tidak memengaruhi derajat nyeri saat pemasangan kateter intravena pada pasien pediatrik dengan penyakit jantung bawaan. Jenis PJB dimasukkan ke dalam analisis multivariat, dari analisa multivariat kemudian didapatkan jenis PJB tidak memiliki pengaruh derajat nyeri saat pemasangan kateter intravena pada pasien pediatrik dengan penyakit jantung bawaan (nilai p = 0,267).
Simpulan: Usia, jenis kelamin, jumlah paparan pemasangan infus, kadar hematoktrit dan jenis PJB tidak berhubungan dengan derajat nyeri saat pemasangan kateter intravena pada pasien pediatrik dengan penyakit jantung bawaan.

Intravenous catheter insertion is one of the procedures that contributes to the greatest pain in the children's ward, especially in chronic cases, one of which is a patient with Congenital Heart Disease (CHD). In cyanotic heart disesase, chronic hypoxic conditions occur. Pain is one of the triggers of a cyanotic spell that can have fatal effects for patients with cyanotic congenital heart disease. Several factors have been associated with the degree of pain in pediatric patients, namely age, sex, amount of exposure to infusion, hematocrit levels and type of congenital heart disease. This study aims to determine the relationship of these factors with the degree of pain in patients with congenital heart disease.
Methods: This is a cross-sectional study of 75 pediatric patients with congenital heart disease during July - October 2019 who will undergo a procedure that requires intravenous catheter placement. Bivariate analysis was performed to assess the relationship of each variable with the degree of pain, then each variable that had a value of p <0.25 performed a multivariate analysis to assess the interaction between the variables with the degree of pain in pediatric patients with congenital heart disease who undergo intravenous catheter placement.
Results: In bivariate analysis, age (p value = 0.494), hematocrit levels (p value = 0.453), repeated exposure (p value = 0.370), gender (p value = 0.304), and type of PJB (p value = 0.090) did not affect degree of pain during intravenous catheter placement in pediatric patients with congenital heart disease. The type of CHD was included in the multivariate analysis, from multivariate analysis it was found that the type of CHD did not have the effect of the degree of pain when intravenous catheter placement in pediatric patients with congenital heart disease (p value = 0.267).
Conclusion: Age, sex, number of exposure to infusion, hematoctrite level and type of congenital heart disease are not related to the degree of pain when intravenous catheter placement in pediatric patients with congenital heart disease.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwono
"Penelitian di bidang perpustakaan, khususnya dalam aspek yang menyangkut kriteria kemampuan profesional pustakawan masih jarang dilakukan. Oleh karena itu penelitian di bidang perpustakaan ini sangat diperlukan sejalan dengan makin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pustakawan lulusan Program D2 Perpustakaan dengan mencari hubungan antara variabel Pendidikan dan Persepsi Peran masing-masing terhadap Kinerja dan intensitas hubungan antara variabel Pendidikan dan Persepsi Peran bersama-sama terhadap Kinerja. Rumusan hipotesisnya: 1). Terdapat hubungan signifikan antara Pendidikan terhadap Kinerja. 2). Terdapat hubungan signifikan antara Persepsi Peran terhadap Kinerja , dan 3). Terdapat hubungan signifikan antara Pendidikan dan Persepsi Peran terhadap Kinerja.
Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan kedua tahun 1997 di perpustakaan perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta: UGM, IKIP Yogyakarta, LAIN Sunan Kalijaga, 151 Yogyakarta. Sampel penelitian ini sebanyak 37 sama dengan populasinya (sampel jenuh). Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner sebagai instrumen utama. Data yang terkumpul diolah untuk pembuktian hipotesis. Hipotesis 1 dan 2 dengan uji korelasi Product moment untuk hubungan, dan hipotesis 3 dengan uji Regresi ganda untuk intensitas. Tingkat signifikansi a.= 0,05 (5%).
Secara statistik:
1). Tidak ada hubungan signifikan antara Pendidikan terhadap Kinerja pustakawan lulusan Program D2 Perpustakaan;
2). Tidak ada hubungan signifikan antara Persepsi Peran terhadap Kinerja pustakawan lulusan Program D2 Perpustakaan;
3). Secara bersama-sama tidak terdapat hubungan signifikan antara Pendidikan dan Persepsi Peran terhadap Kinerja.
Karena koefisien diterminasi (R2) kecil maka masih terdapat variabel-variabel bebas lain yang belum masuk agar mendapatkan prediksi yang "baik". Didapat persamaan regresi: Y = 0,39117-0,08968 XI+ 0,05319X2 artinya kontribusi relatif Persepsi Peran (X2) terhadap Kinerja (Y) lebih besar daripada Pendidikan (XI).
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan persepsi peran saja tidak cukup untuk digunakan menilai kinerja. Banyak faktor lain yang perlu diperhatikan seperti kesempatan, rotasi kerja, dan situasi kerja dsb. Pendidikan tinggi belum menjamin kinerja yang baik jika situasi/sistem manajemen perpustakaan tidak memberi kesempatan pada pustakawan tersebut. untuk berkiprah.

Library research focusing on criteria and evaluation of professional capability of librarians are relatively rare. Therefore research on that area is highly essential. This study aims to analyze the performance of librarians graduated from Diploma 2 Program on library science. It is specifically looking at the variable of librarian's education as correlated with its role perception and performance; and also at the correlation intensity between education variable and role perception to performance.
Hypothesis of the study is as follows:
1). There is a significant correlation between education and performance,
2). There is a significant correlation between role perception and performance,
3). There is a significant correlation among education and role perception to Performance.
This study involved State University Libraries in Yogyakarta Special Regency: UGM, IKIP-YG, IAI N-SK and ISI-YG. The sample size is as same as its population size which is 37. The data is collected through questionaire as the primary tool. The first and second hypothesis are analyzed using Product Moment Correlation. Multiple Regression is being used to test the third hypothesis at the degree of significant of 5%.
The results of this study are as follows: 1). There is no significant correlation between education and librarian's performance graduated from Diploma 2 Program in library science, 2). There is no significant correlation between role perception and librarian's performance graduated from Diploma 2 Program in library science, and 3). There is no significant correlation among education and role perception to performance. Since the determinant coefficient (R2) is relatively low, it can be interpreted that there are still other independent variables to be counted as predictor of performance. The regression equation is: Y = 0,39117-0,08968X1+0,05319X2 which means that the contribution of role perception (X2) to performance (Y) is higher than education (XI).
It is concluded that education and role perception alone are not adequate to evaluate performance. There are many other confounding factors that must be considered such as employee turn over, job rotation, working environment, etc. Higher education does not guarantee a good performance, where the situation and or the library management system does not provide opportunity for the librarians to grow professionally.;Library research focusing on criteria and evaluation of professional capability of librarians are relatively rare. Therefore research on that area is highly essential.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T5434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Warsono Soemadi
"ABSTRAK
Pembangunan suatu negara tidak hanya melakukan pembangunan fisik saja, tetapi harus juga diperhatikan pembangunan kesehatan, dan salah satunya adalah kesehatan gigi. Departemen Kesehatan melalui Direktorat Kesehatan Gigi mencanangkan program pembangunan jangka panjang tahap ke dua dengan meningkatkan pelayanan kesehatan gigi masyarakat menuju tahun 2000.
Pelayanan kesehatan gigi masyarakat yang sering dilakukan pada orang dewasa maupun anak-anak adalah melakukan perawatan yaitu penambalan gigi, dengan menggunakan bahan tambal amalgam gigi yang mengandung Merkuri = Hg.
Merkuri mempunyai sifat sangat beracun bagi tubuh manusia dan mudah menguap. Merkuri dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui pencernaan, pernafasan dan peresapan melalui kulit, serta dapat merusak susunan saraf pusat, ginjal, hati dan organ tubuh lainnya.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya gambaran kadar Hg dalam urine pada anak yang gigi susunya ditambal dengan bahan tambal amalgam gigi yang mengandung Hg.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar Hg dalam urine dan rnegetahui hubungan antara bahan tambal amalgam pada gigi susu dengan kadar Hg dalam urine dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
Penelitian ini menggunakan data primer dengan rancangan penelitian analitik dan pendekatan cross- sectional, sampel berjumlah 40 anak, dengan variabel bebas meliputi jenis kelamin, umur, lama penarnbalan gigi, jumlah penambalan gigi, sedangkan variabel terikat yaitu kadar Hg dalam urine.
Disamping itu dalam penelitian juga akan dilihat mengenai hubungan antara bahan tambal amalgam pada gigi susu dengan kadar Hg dalam urine, dengan mengambil sampel anak yang datang berobat di poliklinik Bagian Gigi Anak Universitas Indonesia Nopember 1993 - Mei 1994, dan dikumpulkan contoh urine anak yang gigi susunya ditambal dengan bahan tambal amalgam gigi. Alasan diambil sampel anak, karena anak belum banyak tercemar dan ingin dilihat secara dini pengaruh Hg dalam tubuh dengan melalui urine.
Gambaran distribusi menurut jenis kelamin perempuan dan laki-laki sama jumlahnya yaitu 20 anak, rata-rata umur anak 7 tahun 3 bulan, rata-rata lama penambalan gigi 132 hari, jumlah penambalan gigi 1 - 3 gigi dan rata-rata kadar Hg dalam urine 93,98 141.
Hasil penelitian untuk variabel jenis kelamin didapatkan bahwa secara statistik ada hubungan bermakna dengan kadar Hg dalam urine (p=001). Kelompok laki-laki mempunyai rata-rata kadar Hg dalam urine lebih tinggi dibandingkan kelompok perempuan. Hasil penelitian didapatkan bahwa secara statistik tidak ada hubungan bermakna antara umur dengan kadar Hg dalam urine (p=O,3d). Rata-rata kadar Hg dalam urine untuk kelompok umur >87 bulan lebih rendah dibandingkan kelompok umur <87 bulan. Hubungan antara lama penambalan dengan kadar Hg dalam urine secara statistik hubungannya juga tidak bermakna (p1.OO). Terlihat rata-rata kadar Hg dalam urine untuk lama penambalan >69 hari lebih besar dibandingkan dengan lama penambalan < 69 hari. Hubungan yang tidak bermakna ditemukan juga untuk variabel jumlah penambalan dengan kadar Hg dalam urine (p=1.00). Terlihat rata-rata kadar Hg dalam urine untuk kelompok jumlah penambalan >1 gigi lebih tinggi dibandingkan kelompok jumlah penambalan 1 gigi. Dalam hal ini anak kemungkinan mendapatkan paparan Hg dari bahan tambal amalgam gigi, kemungkinan lain tidak didapatkan hubungan bermakna karena makin bertambah umur makin berkurang dengan hilangnya gigi susu.
Dalam pembahasan setelah dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu >4 µg/l dan <4 μg/l, terlihat bahwa kadar Hg dalam urine >4 µg/1 sebanyak 92,5%, dengan demikian dari seluruh responden, hampir semuanya sudah terancam penyakit yang diakibatkan oleh kadar Hg dalam tubuh. Dan hasil penelitian berdasarkan mean rank didapatkan kadar Hg dalam urine laki-laki lebih besar daripada perempuan, dan ditemukam hubungan bermakna menurut jenis kelamin (p=0,001), Sedangkan menurut variabel umur, lama penambalan dan jumlah penambalan tidak ditemukan hubungan bermakna. Dari hasil penelitian dengan melihat perbedaan proporsinya, walaupun kadar Hg dalam urine laki-laki lebih tinggi dengan kadar Hg dalam urine perempuan, tetapi setelah diuji secara statistik tidak ditemukan hubungan yang bermakna, juga menurut variabel umur, lama penambalan dan jumlah penambalan tidak ditemukan hubungan bermakna.
Kesimpulan dalam penelitian ini ditemukannya lebih dari 90 % responden mempunyai kadar Hg dalam urine diatas normal (4 μg/l), secara statistik ditemukan hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan kadar Hg dalam urine, dimana laki-laki mempunyai kadar Hg dalam urine lebih tinggi daripada perempuan. Tidak ditemukannya secara statistik hubungan bermakna antara umur, lama penambalan dan jumlah penambalan terhadap kadar Hg dalam urine.

ABSTRACT
Community dental health service for both the adults and children has often been mainly filling the teeth using dental amalgam containing Mercury (Hg).
Mercury has poisonous property to the human body as well as evaporate vapor, and absorbed through skin. Healing in and penetration through also and can damage the brain centre, kidney, liver, and body organs.
The problem in this research is that the Hg content in the urine of the children with amalgam filling content Hg, has not been assessed.
The research goal is to investigate the Hg content in mine and to investigate the relation between amalgam filling, Hg in the urine and the various influencing factors.
This research collected primary data with analytics research pattern and cross-sectional approach. The sample size is 40 children, with independent variable sex, age, length of time of teeth, the number of filled teeth, while dependent variable is the Hg content in urine.
However, in this research we can also investigate the relation between the amalgam filling material that is used to fill the deciduous teeth and Hg content in urine, from the children, attending Children Dental Polyclinic, University of Indonesia, between November 1993 - May 1994, as the sample and connecting the sample of urine in children which their teeth filled with dental amalgam. The 'reason using children as sample is that they're still pure try to assess the earliest side effect of Hg in human body through urine.
The distribution of female and male is the equal, 20 children of each, and, the average is 7 years 3 months, the average of filling teeth duration is 132 days, total filled teeth is 1-3 teeth and Hg content's average in urine is 93,89 µg11. The result of research showed that sex has been found to be statistically significant relation with Hg content in urine (p= 0,001). Male group have Hg content's average in urine higher than female group. Research result has shown that there is no statistical relation between age and the Hg content's in urine (p=0,30). Hg content's average in urine in the >87 months age group is lower than the 587 months age group. The relationship between filling duration and Hg content in urine statistically are not significant (p=1.00). The average of Hg content in urine for >69 days filling duration is bigger than 569 days filling duration. No significant relationship also found for the number of filling with Hg content in urine (p=1,00). The average Hg content in urine in the group with more the one tooth filled is higher than the group with only one tooth filed. In this matter, the children are exposed to Hg from amalgam filling, and another possibility, there's no significant relationship due to higher the age the amalgam filling has been reduced due to exfoliation of the milk teeth more lack of amalgam. In the discussion, after grouping into two groups that is >4 µg/l and 54 μg/l, it showed that the Hg content in wine >4 µg/l is 92,5%. Therefore, from all of the respondents, nearly all of them have already been threatened by the disorder due to Hg content in the body. From the research's result based on the mean rank it has been found that the Hg content in the male urine is higher than female, and significant relationship on sex has been found (p=0,001}. By age group duration of filling and the number of filling, no significant relationship has been found. From the research result by observing the proportion's differences, although the Hg content in male urine is higher than the Hg content in female urine, but after being tested statistically there's no significant relationship, the same result is found also by age variable, duration of fillings and number of filling.
The conclusion of the research is that more than 90% respondents has been found to have Hg content in urine above normal (4 μg/l), statistically a significant relationship has been found between sex and the Hg content in wine, in which males have Hg content in urine higher than female. There's no statistically significant relationship between age, duration of tilling and the number of filling toward the Hg content in urine.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>