Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soehari Argadikoesoema
"Telah dilakukan penelitian laboratorls terhadap bahan cetak alginat untuk lebih mengenal sifat bahan cetak tersebut, meng-ingat pemanfaatannya yang cukup luas. Diharapkan, hasil pe-nelitian ini dapat bermanfaat dalam penggunaan bahan cetak alginat, untuk menghasilkan model kerja yang baik.
Penelitian dilakukan terhadap perubahan ketepatan model hasil cetakan alginat dengan saat pengecoran 0', 5', 10', 15', 20', 25', dan 30'. Cara penelitian dilakukan dengan mengukur perbedaan ketepatan arah horizontal, pada jarak antara servikal die di model kerja dengan master crown. Dalam nielakukan peng-ukuran jarak, digunakan alat stereo mikroskop. Untuk melihat perbedaan ketepatan model hasil cetakan alginat tersebut, dilakukan analisa dengan student t test, dengan derajat kepercayaan P < 0,05.
Terbukti, bahwa saat pengecoran yang berbeda, menyebabkan perbedaan dalam ketepatan model, dan besarnya perbedaan ini se-jalan dengan besarnya perbedaan saat pengecoran. Arah perbedaan ketepatan terjadi balk ke arah horizontal maupun ke arah vertikal. Perubahan ke arah horizontal lebih besar dari perubahan ke arah vertikal. Hasil uji statistik terhadap perbedaan ketepatan dan saat pengecoran yang berlainan, menunjukkan perbedaan yang ber-makna."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartanto Hadiwidjaja
"ABSTRAK
Masalah kompatibilitas antara bahan cetak silicone dan dental stone tipe IV mempengaruhi ketepatan model kerja / die. Faktor ini sering kurang diperhatikan oleh dokter gigi, sehingga walaupun masing masing sifat bahan cetak dan sifat dental stone tersebut baik, belum tentu menghasilkan model kerja dengan ketepatan yang baik.
Pada penelitian laboratoris tentang masalah kompatibilitas antara bahan cetak slicone dan dental stone tipe IV ini digunakan 2 merek bahan cetak silicone dan 3 merek dental stone tipe IV. yang menggunakan kriteria pengujian kemampuan mereproduksi garis selebar 0,02 mm, sepanjang 30 mm pada die. Pengukuran dilihat pada hasil foto yang didapat dari pemotretan langsung pada photomakroskop merek Wild M 400 dengan pembesaran 860 kali. Bila terdapat 3 garis yang depat direproduksi dari 4 die yang ada, dianggap kompatibilitas antara merek bahan cetak dan merek dental stone tersebut baik.
Ternyata macam-macam kombinasi merek bahan cetak silicone dan merek dental stone tipe IV mempunvai kompatibilitas yang tidak sama.
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djamilah Tohirah
"Salah satu cara untuk mengevaluasi keberhasilan suatu perawatan gigi tiruan cekat adalah kesesuaian preparasi gigi dengan restorasinya. Untuk mendapatkan kesesuaian atau fitness tersebut perlu diperhatikan beberapa faktor, di antaranya prosedur-prosedur klinik dan laboratorium. Prosedur pencetakan di klinik seperti teknik, manipulasi dan jenis bahan cetak perlu diperhatikan. Prosedur laboratorium, seperti penggunaan dan teknik pengecoran bahan, pemasangan die dan model kerja di artikulator, harus teliti. Bila hal-hal tersebut diabaikan, dapat mengakibatkan kegagalan restorasi.
Bahan cetak alginat sering digunakan untuk membuat model pada perawatan prostodontik, model untuk gigi antagonis, model diagnostik dan model pada perawatan ortodonti. Keuntungan dari bahan cetak ini ialah manipulasinya mudah dan harganya relatif lebih murah bila dibandingkan dengan bahan cetak yang lain. Tetapi bahan cetak tersabut mempunyai kelemahan, yaitu tidak dapat mereproduksi detail secara akurat. Pada beberapa keadaan yang memerlukan ketepatan dan kemampuan untuk mereproduksi semua detail yang kecil-kecil, misalnya pada die untuk pembuatan suatu casting, diperlukan suatu bahan cetak yang baik. Bahan cetak jenis elastomerik seperti silikon merupakan bahan yang mempunyai kestabilan dan keakuratan yang tinggi.
Berhubung harga bahan cetak elastomerik cukup mahal, maka dicari terobosan untuk mendapatkan cara mencetak dengan harga efisien tetapi dapat menghasilkan model kerja dan die yang cukup akurat, yaitu dengan menggunakan kombinasi bahan silikon dan alginat yang dilakukan secara pencetakan ganda.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kecermatan hasil cetakan yang diperoleh dari teknik pencetakan ganda dengan silikon dan alginat berdasarkan akurasi model kerja melalui fitness marginal dan titik kontak mahkota tiruan penuh."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Haryanti Pramono
"Salah satu syarat "die" adalah tidak mudah mengalami abrasi atau goresan ketika pembuatan pola malam dan percobaan "casting". Pengamatan menunjukkan bahwa umumnya para dokter gigi maupun teknisi tidak melakukan pengadukan dental stone tipe IV menurut instruksi pabrik ataupun aturan standar. Dengan demikian, dapat diduga hasil akhir die yang diperoleh, kekerasannya tidak sebaik kekerasan dental stone yang diaduk sesuai dengan instruksi pabrik ataupun aturan standar, sehingga dapat mempengaruhi "fitness" restorasi cekat. Untuk itu, dilakukan penelitian cara pengadukan dental stone tipe IV yang sesuai dengan instruksi pabrik dan tidak menyalahi aturan standar untuk mengetahui pengaruh cara pengadukan terhadap kekerasan dental stone tipe IV. Pengadukan dilakukan dengan menggunakan mesin kondisi hampa udara, mesin kondisi tanpa hampa udara dan manual. Uji kekerasan dilakukan menggunakan alat indentasi "Vickers Hardness Tester" dengan beban 31,25 kg. Indentasi dievaluasi menggunakan "Frank Hardness Microscope". Gambaran rnikro dari permukaan spesimen dievaluasi dengan "Scanning Electron Microscope". Hasil uji Anova 1-arah dan test Scheffe menunjukkan perbedaan bermakna antara ketiga cara pengadukan (< 0,05). Disimpulkan bahwa cara pengadukan yang mengicuti instruksi pabrik dan menggunakan mesin hampa udara dapat meningkatkan nilai kekerasan dental stone tipe IV.

In the effort of producing a well-fit restoration, die material should be hard enough to resist scratch and abrasion during the wax-up and try-in procedures. Unfortunately, in mixing the dental stone type IV for working model and die, many dentists and dental technicians neglect the direction for use given by the manufacturer. It is assumed, that the hardness is lower by then, but not enough scientific proof has been reported. For this reason, a study is conducted to investigate the influence of spatulation on the hardness of the type 1V dental stone. The sample groups were divided into 3 groups. Each group was mixed differently, one group using a vacuum machine, one group using non vacuum machine and one group manually. Hardness was measured by means of Vickers indentor with 31.25 kg load. The indentation was evaluated using Frank Hardness Microscope. The surface of the samples were examined with SEM. One-way Anova and Scheffe test showed that each group differed significantly one to other (< 0.05). It can be concluded that the result gained with vacuum machine mixing is harder than by the other mixing procedures."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1997
T5785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farisza Gita
"Terlepasnya pasak tuang karena fitness yang tidak baik terhadap permukaan saluran akar, menyebabkan retensi pasak tidak optimal. Penelitian ini adalah suatu kwasi eksperimental laboratorik yang membandingkan akurasi pola pasak resin akrilik dan pola pasak inlay wax berdasarkan waktu penyimpanan. Pengamatan dilakukan terhadap celah marginal antara master die dengan spesimen menggunakan Electric Measuring Microscope MM-40 Nikon. Waktu penyimpanan yang diamati adalah 15 menit, 30 menit dan 24 jam. Secara deskriptif terbukti kontraksi inlay wax lebih besar dibandingkan kontraksi resin akrilik.
Hasil uji ANOVA 2 arah menunjukkan interaksi antara waktu penyimpanan dan jenis bahan pola, sedangkan hasil ANOVA 1 arah menunjukkan perbedaan bermakna antar waktu penyimpanan masing-masing bahan pola pada P 0.000. Hasil uji Limit Significant Difference pada masing-masing bahan pola menyimpulkan adanya perbedaan bermakna antar waktu penyimpanan, sedangkan uji menyimpulkan pula perbedaan bermakna pada masing-masing waktu penyimpanan antara kedua bahan pola. Disimpulkan akurasi pola pasak resin akrilik lebih baik dibandingkan pola pasak inlay wax."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library