Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindita Prabaswari Ratna Handayani
"Pradiabetes adalah keadaan kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum dapat dikatakan sebagai diabetes melitus. Penyandang pradiabetes memiliki risiko berkembang menjadi diabetes melitus. Pradiabetes dapat dicegah dengan pengendalian berat badan dan dengan aktivitas fisik. Modalitas yang dapat dikembangkan salah satunya adalah dengan laserpunktur.
Tujuan penelitian untuk mengetahui efek laserpunktur terhadap Gula Darah Puasa (GDP) dan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) penyandang pradiabetes. Uji klinis acak tersamar tunggal dengan pembanding dilakukan terhadap 26 penyandang pradiabetes yang dialokasikan ke dalam kelompok laserpunktur dan laserpunktur sham. Laserpunktur diberikan dua kali seminggu selama enam minggu. Kadar Gula darah Puasa (GDP) dan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) digunakan untuk mengukur keluaran penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan perubahan bermakna rerata kadar GDP kelompok laserpunktur sebesar 10 (7,810) mg/dL dibandingkan rerata kadar GDP kelompok laserpunktur sham sebesar -4,08 (10,943) mg/dL (p<0,05). Sedangkan perubahan kadar TTGO kelompok laserpunktur sebesar - 3,38 (30,065) mg/dL dibandingkan rerata perubahan kadar TTGO kelompok laserpunktur sham sebesar -6,23 (9,774) mg/dL (p<0,05).
Kesimpulan penelitian ini adalah prosedur laserpunktur mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan kadar GDP dan TTGO penyandang pradiabetes.

Pre-diabetes is a condition in which blood glucose levels are higher than normal, but not high enough to be classified as full-blown diabetes. Those with prediabetes are at increased risk of developing type 2 diabetes within a decade unless they adopt a healthier lifestyle that includes weight loss and more physical activity. Other modalities are continuosly being improved such as laserpuncture.
The aim of this study was to establish the effect of laserpuncture on Fasting Plasma Glucose (FPG) and Oral Glucose Tolerance Test (OGTT) of prediabetes patients. A single blind randomized controlled trial involved 26 patients randomly allocated into laserpuncture or sham laserpuncture. Laserpuncture therapy was given two times weekly at MA-IC 3 Endocrine in six weeks. FPG and OGTT were used to measure the primary outcome.
There was a statistically significant difference between groups at six month; with changing FPG level in laserpuncture group is 10 (7,810) mg/dL and in sham laserpuncture group is -4,08 (10,943) mg/dL (p<0,05). Changing OGTT level in laserpuncture group is -3,38 (30,065) mg/dL and in sham acupuncture is -6,23 (9,774) mg/dL (p<0,05).
The result suggested that laserpuncture has positive effect on FPG and OGTT level on pre-diabetes patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Tri Fatimah
"ABSTRACT
Depresi merupakan gangguan kejiwaan yang banyak terjadi pada pasien Diabetes Mellitus DM . Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 beresiko tinggi mengalami depresi ringan dan depresi berat. Gejala komplikasi diabetes, durasi diabetes, dan perilaku manajemen diri merupakan faktor ndash; faktor yang diduga mempengaruhi depresi pada pasien DM tipe 2. Metode analisis regresi logistik ordinal digunakan untuk menentukan faktor ndash; faktor yang paling mempengaruhi depresi dan mendeteksi tingkat depresi berdasarkan faktor ndash; faktor yang paling mempengaruhi depresi. Hasil dari penelitian ini adalah 43.6 pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mengalami depresi, yang terdiri dari 22.7 mengalami depresi ringan, dan 20.9 mengalami depresi berat. Depresi pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo hanya dipengaruhi oleh gejala komplikasi diabetes yang tediri dari hipoglikemia, opthalmologi, dan neuropati sensorik, sehingga faktor ndash; faktor tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi depresi.

ABSTRACT
Depression is a mental disorder that often exists within patients with diabetes mellitus. Several studies displays that the patients with type 2 diabetes mellitus has an increased risk of minor and major depression. The symptom of diabetes complications, duration diabetes, and the self management behavior are predicted to be the contributing factors that influence depression in the patient with type 2 diabetes mellitus. This research employs ordinal logistic regression method to determine the most prominent factor affecting depression and to detect the level of depression according to the said factors. The result of this research displays that depression occurs in 43.6 of the patient with type 2 diabetes mellitus in Cipto Mangunkusumo hospital, with the following breakdown 22.7 patients that suffer from minor depression and 20.9 patients suffer from major depression. Depression in the patients of Cipto Manungkusumo hospital with type 2 diabetes mellitus is only affected by the symptoms of diabetes complication which constitute of hypoglycemia, ophthalmology, and sensory neuropathy. Thus, these factors can be used to detect depression."
2017
S69572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library