Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inda Mapiliandari
Abstrak :
ABSTRAK
Pululanase (Pululan 6-glukanohidrolase, EC 3.2.1.41) adalah debranching enzyme yang spesifik memotong ikatan α-1,6 dalam pululan, pati, amilopektin, dan glikogen. Enzim ini sangat penting di industri pati yang memproduksi sirup glukosa atau maltosa. Kombinasi pululanase dengan glukoamilase atau β-amilase dalam sakarifikasi pati akan meningkatkan konsentrasi glukosa atau maltosa, mempercepat sakarifikasi dan mengurangi penggunaan glukoamilase atau β -amilase.

Mikroorganisme penghasil pululanase masih relatif sedikit, sehingga memungkinkan untuk mengeksplorasi sumber mikroorganisme lainnya, di antaranya adalah mikroba yang terdapat atau hidup dalam jaringan vascular tanaman. Mikroorganisme endofit ini diduga sebagai sumber potensial penghasil enzim. Eksplorasi mikroorganisme endofit dilakukan terhadap 16 tanaman penghasil karbohidrat non biji koleksi Kebun Raya Bogor dan Kebun Plasma Nutfah Puslitbang Bioteknologi, Cibinong. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mendapatkan mikroorganisme endofit lokal (indigenous) penghasil pululanase dan mengetahui sifat-sifat enzim yang dihasilkannya.

Penelitian diawali dengan melakukan isolasi mikroorganisme yang dilanjutkan dengan seleksi mikroorgansime penghasil pululanase , produksi dan pemekatan enzim serta karakterisasi pululanase yang dihasilkan. Seleksi mikroorganisme penghasil pululanase dilakukan secara bertahap, diawali pada medium padat menggunakan dekstran T-10, tepung beras ketan atau pululan sebagai sumber karbon dan energi. Seleksi selanjutnya dilakukan dalam medium cair.

Dan kegiatan di atas, berhasil diisolasi sebanyak 76 mikroba endofit yang terdiri dari 39 bakteri dan 37 kapang. Di antara 39 bakteri, sebanyak 15 isolat menghasilkan enzim pada dekstran T-10, dan hanya 9 di antaranya menghasilkan enzim pada tepung beras ketan. Di antara 37 kapang, sebanyak 21 isolat dapat menghasilkan enzim pada dekstran T-10 dan 23 isolat menghasilkan enzim pada tepung beras ketan. Namun hanya 16 di antara isolat yang menghasilkan enzim pada dekstran T-10, juga menghasilkan enzim pada tepung beras ketan. Sebanyak 7 isolat kapang hanya menghasilkan enzim perombak tepung beras ketan raja tetapi tidak menghidrolisis dekstran T-10. Adanya aktivitas enzim pada dekstran T-10 dan tepung beras ketan menunjukkan kemungkinan adanya enzim amilase termasuk debranching enzyme.

Dan keseluruhan isolat bakteri dan kapang penghasil enzim perombak dekstran T-10, telah terjaring 9 isolat penghasil enzim pada pululan. Hasil seleksi kultur cair terhadap 9 isolat tersebut diperoleh isolat ICSo.4 penghasil pululanase yang spesifik memutus ikatan α -1,6 dalam pululan. Maltotriosa terdeteksi sebagai produk akhir hidrolisis pululan. Enzim ini memiliki aktivitas sebesar 42,34 x10-3 unit /mL. dan stabil selama penyimpanan 21 hari pada 4 °C.

Penambahan amonium sulfat 0 - 70% mampu memekatkan enzim sebesar 1,05 kali. Pululanase dari ICSo.4 yang telah dipekatkan aktif pada pH dan suhu optimum 4,0 dan 50 °C , serta stabil pada pH 4,5 - 5,5 dan suhu 30 - 40 °C. Kation Mn2+ mampu meningkatkan aktivitas enzim. Namun demikian elektroforesis filtrat enzim menunjukkan adanya 6 pita protein. Nilai Im terhadap pululan dan V°,o. pululanase berturut-turut adalah 27,8 mg/mL dan 0,81 mg/mL/menit. Pululanase dari isolat ICSo.4 ini ternyata juga dapat menghidrolisis amilopektin, glikogen, amilosa, dan soluble starch
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Retno Widiastuti
Abstrak :
Kerusakan oksidatif DNA yang disebabkan oleh propil galat (PG) dan 2,6-di-tert-butil-p-benzoquinon (BHT-Quinon, metabolit BHT), dianalisis dari pembentukan DNA adduct, 8-hidroksi-2'-deoksiguanosin (8-OHdG), terhadap Calf thymus DNA dan basa tunggal DNA, 2'-deoksiguanosin (dG) secara in vitro. PG dengan dimediasi oleh CuCl2 menyebabkan peningkatan 8-OHdG terhasap Calf thymus DNA sebesar 9,17 kali lebih besar dibandingkan terhadap kontrol (DNA tanpa perlakuan). Dengan adanya CuCl 2 pada konsentrasi 1,28.10 -5 M, rasio pembentukan 8-OHdG dari hasil interaksi antara dG dengan PG pada berbagai variasi konsentrasi (20 ± 150 ppm) berkisar antara 75,50 ± 312,06 8-OHdG terhadap 105 dG. Pembentukan 8-OHdG tersebut, meningkat dengan bertambahnya konsentrasi PG dari 20 ± 80 ppm, kemudian mulai menurun dengan bertambahnya konsentrasi PG. BHT-quinon, dengan adanya CuCl 2 menyebabkan peningkatan 8-OHdG terhadap Calf thymus DNA sebesar 0,05 kali dibandingkan kontrol (DNA tanpa perlakuan). Analisis menggunakan LC-MS/MS dilakukan untuk mengidentifikasi 8-OHdG, dengan puncak induk (M +. + 1) 284 dan memiliki dua fragmen utama m/z 167,9 dan m/z 139,9. ...... Oxidative DNA damage caused by propyl gallate (PG) and 2,6-di-tert-butyl-p-benzoquinone (BHT-Quinone, a metabolite of butylated hydroxytoluene ± BHT), was evaluated by measuring the formation of DNA adduct, 8-hydroxy-2'-deoxyguanosine (8-OHdG), in Calf thymus DNA and DNA base, 2'-deoxyguanosine (dG). PG mediated with CuCl 2 increased 8-OHdG formation in Calf thymus DNA 9.17 fold from control (DNA without treatment). In the present of CuCl 2 1.28.10 -5 M, ratio 8-OHdG resulted from interaction of dG with PG at various concentration (20 ± 150 ppm), was ranged from 75.50 ± 312.06 8-OHdG per 105 dG. This formation was increased by PG in a concentration-dependent manner ranged from 20 ppm up to 80 ppm, then decreased upon increasing the PG concentration. Meanwhile, BHT-quinone increased 0.05 fold from control (DNA without treatment) in the presence of CuCl 2 . LC-MS/MS analysis was performed to identify molecular structure of 8-OHdG, which had base peak (M +. + 1) 284 and had two main fragment at m/z 167.9 and m/z 139.9.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjas Randy Bagastama
Abstrak :
ABSTRAK
Virus dengue merupakan masalah kesehatan yang dihadapi oleh dunia, terutama negara-negara tropis dan subtropics seperti Asia, Afrrika dan Amerika. Berdasarakan data yang dikumpulkan oleh WHO terdapat sekitar 50-100 juta kasus infeksi dengue diseluruh dunia setiap tahunnya, akan tetapi belum terdapat vaksin maupun antivirus yang mampu mencegah dan mengobati penyakit ini. Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan bahan alam untuk menginhibisi aktivitas enzimatis dari sisi aktif NS5 Methyltransferase yang berperan dalam mensintesis cap-RNA virus dengue. Senyawa inhibitor yang digunakan adalah senyawa bahan alam yang diunduh dari pangkalan data UNPD sebanyak 229.000. Metode insilico yang digunakan adalah metode penampisan (virtual screening) yang dikemudian dilakukan penambatan molekul (molecular docking) terhadap inhibitor pada sisi aktif protein target. Didapatkan sebanyak 3 senyawa inhibitor terbaik yang telah melalui tahap uji farmakologi untuk dapat dijadikan sebagai kandidat obat.
ABSTRACT
Dengue virus is a health problem faced by the world, especially tropical countries and subtropics such as Asia, Africa and America. Based on data collected by WHO there are around 50-100 million cases of dengue infection throughout the world each year, but there are no vaccines or antiviral agents that are able to prevent and treat this disease. This study was conducted to utilize natural materials to feed enzymatic activity from the active side of NS5 Methyltransferase which plays a role in synthesizing dengue virus RNA. The inhibitor compounds used were natural material compounds downloaded from UNPD database totaling 229,000. The insilico method used is a method of screening (virtual screening) which is carried out by molecular tethering (molecular docking) to the inhibitor on the active side of the target protein. The best 3 inhibitor compounds were obtained which had gone through the pharmacological test stage to be used as drug candidates.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Nahla Karima
Abstrak :
ABSTRAK
Bisphenol A BPA merupakan bahan kimia yang banyak digunakan dalam bahan kemasan pangan. Manusia rentan terhadap paparan BPA karena BPA dapat bermigrasi ke dalam makanan dan minuman yang tersimpan dalam kemasan yang mengandung zat tersebut. Pada lingkungan biologis BPA dapat memicu terjadinya stress oksidatif seluler yang berkontribusi dalam pembentukan radikal. Selain itu paparan logam berat dari lingkungan juga dapat menyebabkan kelebihan kadar Cu II di dalam tubuh yang berkontribusi menambah jumlah radikal. Radikal yang terbentuk dapat menyerang DNA menyebabkan terjadinya kerusakan oksidatif dan menghasilkan senyawa 8-OHdG yang merupakan biomarker risiko karsinogenis. Studi pembentukan DNA adduct berupa 8-OHdG dilakukan secara in vitro terhadap DNA Calf thymus dan basa DNA 2-dG yang direaksikan dengan senyawa bisphenol A dengan adanya reaksi Fenton-like oleh logam Cu II . Pada pengujian ini dilakukan variasi pH 7,4 dan 8,4 , pada suhu 37? C dan 60?, serta waktu inkubasi selama 7 dan 12 jam. DNA adduct 8-OHdG yang terbentuk dianalisis menggunakan HPLC kromatografi fasa terbalik dengan detektor UV/Vis pada panjang gelombang 254 nm. Kondisi optimum untuk menganalisis 8-OHdG menggunakan eluen dengan campuran buffer fosfat pH 6,7 10 mM dan metanol pada rasio 90:10. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa konsentrasi 8-OHdG akibat adanya paparan BPA dan adanya reaksi Fenton-like meningkat. Bertambahnya suhu dan waktu inkubasi memberikan efek sinergis terhadap kenaikan konsentrasi 8-OHdG. Kenaikan pH tidak memberikan efek sinergis terhadap konsentrasi 8-OHdG yang dihasilkan.
ABSTRACT
Bisphenol A BPA is a chemical widely used in food packaging materials. Human are susceptible to BPA exposure because BPA can migrate into foods and beverages stored in packs containing these substances. In the biological environment BPA can overcome cellular oxidative stress that contributes to radical formation. In addition, exposure to heavy metals from the environment can also lead to excess levels of Cu II in the body that increase the amount of radical. The formed radicals can attack the DNA causing oxidative damage and formed 8 OHdG compound as a biomarker of carcinogenic risk. The study of DNA formation of 8 OHdG was performed in vitro with Calf thymus DNA and DNA base 2 dG reacted with bisphenol A through Fenton like reaction in the presence of Cu II . The variations used are pH 7,4 and 8,4, temperature at 37 C and 60 , and incubation time for 7 and 12 hours. The DNA adduct 8 OHdG formed was analyzed using HPLC reverse phase chromatography with UV Vis detector at a wavelength of 254 nm. The optimum condition for analyzing 8 OHdG is using buffer phosphate mixture pH 6.7 10 mM and methanol at 90 10 ratio as eluent. The results obtained the 8 OHdG concentration is increase due to BPA exposure and Fenton like reaction. Incubation time and temperature rise give synergistic effect of 8 OHdG concentration increase. The increase in pH does not have a synergistic effect on the 8 OHdG concentration.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah Wardani
Abstrak :
ABSTRAK
Infeksi virus dengue merupakan masalah kesehatan yang dihadapi oleh dunia, terutama Negara-negara tropis dan subtropics seperti Asia, Afrika dan amerika. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh WHO terdapat sekitar 50-100 juta kasus infeksi dengue di seluruh dunia setiap tahunnya.. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu ditemukan solusi baru untuk mengontrol virus dengue tesebut dan salah satunya dengan menemukan obat baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat desain dari obat tersebut. Derivat dari Ribavirin dan GTP dapat dijadikan suatu antiviral drug bagi virus dengue khususnya dalam menginhibisi aktivitas enzimatis dari metiltransferase yang berperan dalam mesintesis cap-RNA virus dengue. Jika dibandingkan dengan interaksi senyawa obat sebelumnya (RTP) maupun interaksi GTP (RNA) dengan metiltransferase, hasil molecular docking ligan-ligan yang berasal dari modifikasi senyawa derivat dari GTP dan RTP seperti viramidin, xantosin dan inosin terbukti memiliki aktivitas yang baik pada metiltransferase baik dari segi afinitas (kcal/mol) maupun interaksinya dengan residu-residu penting dari sisi aktif metiltransferase.
ABSTRACT
Dengue virus infection is a health issue facing the world, especially tropical and subtropical countries like Asia, Africa and America. Based on data collected by the WHO there are an estimated 50-100 million cases of dengue infection worldwide every year. To overcome these problems, we need new solutions to control the dengue virus proficiency level and one of them can be achieved by finding new drugs. The purpose of this research is to design it. Ribavirin and GTP derivatives can be used as an antiviral drug design for dengue virus, especially in inhibition of enzymatic activity of the methyltransferase that is involved in synthesizing cap-RNA dengue virus. When compared with previous drug interaction compound (RTP) and the interaction of GTP (RNA) with a methyltransferase, the results of molecular docking ligands derived from modified derivatives of GTP and RTP like viramidine, xanthosine dan inosine show good activity on methyltransferase both in terms of affinity (kcal/mol ) and its interactions with important residues of the methyltransferase?s active site.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1900
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library