Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Ratna
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu cara untuk mendapatkan tanaman varietas unggul adalah inelalui mutasi imbas dengan inempergunakan iradiasi sinar gamma. Dalam penelitian ini telah dilakukan pemberian iradiasi sinar gamma terhadap eksplan daun nicotien tubacos var. Deli-4 yang ditanam pada medium MS tnodifikasi. Penelitian bertujuan untuk inengainati pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap morfogenesis ekspian daun tembakau. Dosis yang diberikan adalah 2, 4, 6, 8, ' 10 dan 12 Gy dengan laju dosis 45,11342 krad/jam. Parameter yang diukur adaiah juiniah, panjang daun dan berat basah tunas serta berat basah ruinpun tunas yang dianiati pada minggu ke-4, ke-6 dan ke78. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iradiasi sinar gamma dapat inenghatnbat inorfogenesis ekspian daun teinbakau dengan dosis yang paling menghambat adalah 10 dan 12 Gy, sedangkan dosis yang kurang menghambat adaiah 2-8 Gy.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Fajar M.L.
Abstrak :
ABSTRAK


Telah dilakukan penelitian di beberapa tempat di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan untuk mengetahui jenis-jenis ektoparasit pada Rattus spp. dan jenis-jenis tikus yang terinfestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 135 ekor tikus yang tertangkap hanya ada 2 jeniB, yaitu Rattus rattus diardii 68 ekor (terinfestasi 64 ekor) dan Rattus norvegicus 67 ekor (terinfestasi 66 ekor. Sedangkan ektoparasit yang diperoleh terdiri dari 9 forma, yaitu Xenopsylla cheopis (631 ekor), Hoplopleura pasifica (233 ekor), nimfa Hoplopleura spp- (32 ekor), Laelaps echidninus (61 ekor), Laelaps nuttalli (1515 ekor), Liponyssoides sp. (S ekor), Listrophoridae (105 ekor) Rscoschoengastia indica (519 ekor), dan Gahrliepia (Halchia) disparanguis 75 ekor).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumbayak, Erma Mexcorry
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk inengetahui pang.aruh tartrazin yang diberikan secara oral terhadap gejala klinis yang timbulj morfologi Haiti, dan gambaran mikroskopis hati mencit befina galur Swiss' Derived Pemberian tartrazin dosis tnnggal,.secara oral dilakukan terhadap 24 ekor mencit dalam empat kelompok perlakuan, .yaitu: 0,00, 8,75, 10,75, dan 12,75 gram tartrazin/kg berat badan dengan pelarut akuabidestilata Setelah perlakuan, gejala-gejala klinis yang timbul: diamati. Mencit dikorbankan pada hari ketiga setelah perlakuan. Morfologi hati diamati, kemudian dibuat ■ preparat histologis hati. Pada pengamatan, gejalagejala klinis yang timbul pada kelompok perlakuan" berupa: feses dan urine berwarna jingga, penuxunan be rat badan pada hari pertama setelah perlakuan, dan terjadi diare., Pada pemeriksaan morfologi hati tidak tampak adanya perubahan bentuk dan warna pada semua . kelompok dosis. Jenis-jenis kerusakan hati berupa: dilatasi dan pembendungan di vena sentralis, pada selsel hati terjadi lisis dan peflemakan. Hasil uji ' Kruska 1 - W al 1 is (jC - 0,05) terhadap rata-rata diameter' vena sentralis tidak berbeda nyata. Hasil uj i Friedman 0,01) terhadap jumlah (%) kerusakan vena sentralis dan sel-sel hati terdapat perbedaan sangat nyata.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puty Yousnelly
Abstrak :
ABSTRAK
Nyamuk Culex guinquefasciatus Say merupakan vektor dari filariasis bankrofti. Pengendalian vektor penyakit tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pengendali hayati, seperti kapang Metarhiziwn anisopliae (Metsch.) Sorok. Untuk mengetahui kemampuan H. anisopliae dalam mengendalikan populasi pradewasa Cx. quinguefasciatus telah dilakukan percobaan (0,029; 0,057; 0,114; 0,229; 0,457) mg/cm' kapang pada media beras sebagai perlakuan terhadap larva-larva nyamuk instar III di laboratorium. Metode pemberian kapang terhadap larva nyamuk dilakukan dengan menggunakan eara konidium terapung (floating). Fengamatan kematian nyamuk pradewasa dilakukan dari 10 hari pertama (I) sampai dengan 10 hari keenam (VI). Fengaruh peinberian H. anisopliae dengan media beras sebagai pembawa menyebabkan kematian pradewasa Cx. quinquefasciatus. Pada pengamatan I, dari uji analisis probit dihasilkan LD 50 = 0,085 mg/cm 2 dan LD 90 1,078 mg/cm2 . Pada pengainatan-pengamatan selanjutnya terjadi penurunan kematian pradewasa Cx. quinquefasciatus. Adanya kematian nyainuk pradewasa sampai dengan pengamatan VI menunjukkan persistensi dari H. anisopliae selaina percobaan dilakukan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Bogi Sri Pudjiastuty
Abstrak :
ABSTRAK


Telah dilakukan penelitian jenis-jenis cacing endoparasit pada saluran pencernaan Bufo melanostictus Schneider dan Bufo biporcatus Gravenhorst yang tertangkap di 3 lokasi dalam wilayah kampus UI Depok, yaitu kampus FMIPA-UI, danau Rektorat dan persawahan di belakang kampus FE-UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50 ekor bangkong yang tertangkai, 45 ekor di antaranya adalah Bufo melanostictus (terinfeksi 44 ekor) dan 5 ekor lainnya adalah Bufo biporcatus (terinfeksi 4 ekor). Sedangkan cacing endoparasit yang diperoleh terdiri dan 484 ekor Raillietnema sp., 155 ekor Neyraplectana sp. dan 44 ekor Acanthocephalus sp.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Werdhiyanti
Abstrak :
ABSTRAK


Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui cacing endoparasit saluran pencernaan dan jaringan otot paha Rana cancrivora Gravenhorst dan R. limnocharis Boie dari habitat persawahan dan empang di Kampus UI Depok. Setelah dilakukan identifikasi jenis kodok yang tertangkap, selanjutnya dilakukan pembedahan untuk memperoleh cacing endoparasit yang terdapat di dalam saluran pencernaan dan jaringan otot paha. Idenetifikasi cacing endoparasit didukung dengan pembuatan preparat. Hasil penelit.ian menunjukkan bahwa dari 40 ekor R. cancrivora terdiri dari 32 ekor terinfeksi pada saluran pencernaan dan 14 ekor pada jaringan otot paha, dan 20 ekor R. Timnocharis terdiri dari 17 ekor terinfeksi pada saluran pencernaan dan 1 ekor pada jaringan otot paha. Cacing endoparasit, yang diperoleh adalah Glypthelmins sp. (163 ekor) dan Pleurogenoides sp. (427 ekor) dari kelas Trematoda; larva pleroserkoid (68 ekor) dari kelas Cestoda; Gendria sp. (60 ekor), Raillietnema sp. (47 ekor), Icosiella sp. (2 ekor) dari kelas Phasmidia; dan Acanthocephalus sp. (91 ekor) dari filum Acanthocephales.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siringoringo, Tiurma Yulianita
Abstrak :
Penelitian ml dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit atau lamtoro terhadap gejala klinik yang timbul clan gambaran histologi hati mencit (Mus musculus L.) galur Swiss Derived. Pemberian ekstrak dawn lamtoro dilakukan secara oral terhadap 24 ekor mencit dalam empat kelompok perlakuan, yaitu: 0%, 20%, 40%, clan 60% selama 36 han.Gejala-gejala klinik yang timbul diamati setiap han. Mencit dikorbankan pada han ke-37 setelah perlakuan, kemudian dilakukan pembuatan preparat histologi hati.

Pada pengamatan, tidak ditemukan adanya gejala-gejala klinik clan semua mencit percobaan mengalami kenaikan berat badan setiap minggu. Hasil uji ANAVA ((x = 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pembenan ekstrak daun lamtoro terhadap rata-rata diameter vena sentralis antara keempat kelompok perlakuan. Pada kelompok penlakuan dengan pembenian 20% ekstrak daun lamtoro, memperlihatkan keadaan gambaran histologi hati yang serupa dengan kontrol. Pemberian ékstrak dawn lamtoro sebesar 40% dan 60% menyebabkan kerusakan pada jaringan hati mencit.

Jenis-jenis kerusakan berupa: perluasan clan pembendunganvena sentralis, penlemakan, piknosis, intl menjadi keniput, dan nekrosis yang berlanjut dengan peradangan pada daerah-daerah tertentu jaringan hati.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Diah Ayu Kuswandari
Abstrak :
Telah dilakukan analisis dermatoglifi secara kualitatif clan kuantitatif untuk mengetahui perbedaan gambaran dermatoglifi ujung jan tangan 30 pendenta penyakit jantung bawaan (PJB) dengan 30 orang berjantung normal. Metode yang digunakan adalah metode Holt 1968 dengan menggunakan tinta fingerprint. Hasil analisis gambaran dermatoglifi ujung jan tangan pendenta PJB menunjukkan adanya frekuensi pola whorl 46,33%, loop ulna 49,66%, loop radial 2,66%, clan arch 1,33% dengan indeks Dankmeijer 2,87 clan indeks Furuhata 88,55, sedangkan pada orang berjantung normal terdapat frekuensi pola whorl 43,00%, loop ulna 52,66%, loop radial 3,33%, clan arch 1,00% dengan indeks Dankmeijer 2,33 clan indeks Furuhata 76,80. Ratarata jumlah semua triradius pendenta PJB 14,60 sedangkan rata-rata jumlah semua tnradius orang berjantung normal 14,27. Rata-rata jumlah semua sulur penderita PJB 143,47 sedangkan rata-rata jumlah semua sulur orang berjantung normal 132,57. Hasil uji statistik (chi-kuadrat) terhadap frekuensi pola ujung jan kedua tangan penderita PJB clan orang berjantung normal tidak menunjukkan perbedaan bermakna. Hasil uji statistik (Mann-Whitney) terhadap semua jumlah tnradius clan jumlah semua sulur ujung jan tangan penderita PJB dengan orang ber)antung normal tidak menunjukkan perbedaan bermakna. Demikian pula tidak terdapat perbedaan bermakna pada frekuensi tipe pola clan indeks tipe pola ujung jan tangan pendenta PJB dibandingkan orang berjantung normal.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Asih Widiastuti
Abstrak :
Penelitian ml dilakukari untuk mengetahul pengaruh pencekokan jus lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap organ hati mencit (Mus musculus L.) galur Swiss. Dua puluh empat ekor mencit dibagi dalam 4 kelompok pérlakuan, yaitu 1 kelompok yang dicekok akuabides (ketompok kontrol) dan 3 kelompok yang dicekok jus lidah buaya dengan konsentrasi pengenceran (jus lidah buaya : akuabides) = (14), (1: 2), clan (1:0) selama 36 hari berturut-turut clan pada han ke-37 seluruh mencit percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi vertebrae servikalis. Hasil pengamatan makroskopik, tidak ditemukan adanya perubahan morfologi baik warna maupun berat organ hati. Hasil Uji Kruskal Wallis menunjukkan adanya perbedaan diameter vena sentralis sangat nyata (a = 0,01) antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan yang dicekok jus lidah buaya. Hasil pengamatan struktur histologi hati menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi terus meningkat sesuai dengan meningkatnya konsentrasi jus yang dicekokan. Jenis kerusakan yang diamati yaitu: penluasan clan pembendungan vena sentralis, intl piknotik, clan lisis pada sel hati. NUal degenerasi derajat 2 vena sentralis tertinggi terlihat pada pencekokan jus Iidah buaya dengan konsentrasi 1 : 4 sebesar 33,3% dan degenerasi derajat 2 hepatosit sebesar 63,3% pada pencekokan jus dengan konsentrasi 1 : 0. .Sedangkan degenerasi derajat 3 vena sentralis tertinggi sebesar 80% dan degenerasi derajat 3 hepatosit sebesar 6,7% terlihat pada encekokan jus lidah buaya konsentrasi 1 :0.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3   >>