Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Burhanuddin
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S31619
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
A. Tatiani Hartanti Adriantini
Abstrak :
ABSTRAK
Sejak awal tahun 196O, masalah kontaminasi minyak bumi oleh mikroorganisme telah menarik perhatian para peneliti. Jenis kapang yang paling sering dijurapai pada bahan tersebut adalah Cladogporium resinae (Lindau) de Vries. Kapang ini dikenal sebagai perusak bahan bakar, dan menyebabkan korosi pada tangki-tanki penyimpanan serta menyumbat filter pada saluran bahan bakar pesawat terbang.

Sampai saat ini belum ditemukan cara yang paling efektif untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh kapang tarsebut. Penelitian mengenai aspek-aspek biologis dari C. resinae seringkali menemui hauibatan, karena kapang ini biasanya kehilangan kemampuan untuk menghasilkan konidia setelah dibiakkan beberapa kali. Karena itu perlu dicari medium yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kapang ini.

Dalara.penelitian ini, C. resinae ditumbuhkan pada medium PDA (Potato Dextrose Agsu») dan MEA (Malt Extract Agar) dengan sembilan variasi pH, yaitu: pH 3,0 - pH 7,0 dengan rentang 0,5. Inkubasi dilakukan pada suhu ruang {- 30°C) selama 6 hari. Pengukuran pertumbuhan dilakukan dengan cara mengukur diameter koloni\menggunakan jangka sorong.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa C. resinae tumbToh baik pada medium PDA dengan pH 3,5 atau medium MEAdengan pH 3,5.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Connie Fonita
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu cara untuk mengatasi kebisingan lalu lintas adalah dengan pemanfaatan pagar hidup dari jenis semak atau pohon. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan dan kemampuan vegetasi di beberapa taman DKI Jakarta dalam meredam kebisingan lalu lintas. Lokasi penelitian adalah taman Panglima Polim Raya, Prapanca Raya, dan Hang Tuah II. Pengambilan data dilakukan selama empat hari untuk tiap taman. Data yang diambil di tiap taman adalah kebisingan lalu lintas pada jarak 2 m dan 16 in dari jalur lalu lintas, parameter faktor biotik, dan faktor abiotik. Parameter faktor biotik yang diukur adalah tinggi pohon, diameter pohon setinggi dada, luas tajuk, jarak tajuk dari tanah, Leaf Are Index, dan jarak tanam pohon dari jalur lalu lintas. Faktor abiotik yang yang diukur adalah kecepatan angin, suhu, dan kelembaban udara.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebisingan lalu lintas pada jarak 2 m dan 16 in dari jalur lalu lintas di ketiga taman yang diteliti telah melebihi nilai yang ditetapkan untuk daerah perumahan, yaitu 60 dB. Nilai peredaiman kebisingan lalu lintas oleh vegetasi di tainan Panglima Poliin Raya, Prapanca Raya, dan Hang Tuah II adalah sekitar 2,65%, 4,30%, dan 5,04%. Nilai ini dipengaruhi oleh sumber kebisingan dan keadaan lokasi. Di taman Panglima Polirn Raya tidak terdapat perbedaan nilai peredainan kebisingan lalu lintas oleh pohon Bungur dan Angsana, sedangkan di taman Hang Tuah II nilai peredaman kebisingan lalu lintas oleh pohon Tanjung lebih besar daripada Flamboyant. Data parameter faktor biotik dan abiotik yang diukur tidak berkorelasi dengan kebisingan lalu lintas, kecuali antara suhu udara dengan kebisingan lalu lintas di taman Panglima Polim Raya. ABSTRACT
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Saraswati
Abstrak :
ABSTRAK
Askariasis atau infeksi cacing gelang pada babi di sebabkan oleh cacing Nematoda Ascaris suum. Penularan askariasis terjadi apabila babi memakan telur infektif cacing tersebut. Perkembangan telur A. suum hingga mencapai stadium infektif teriadi di lingkungan tanah, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti : suhu,kandungan oksigen dan kelembaban tanah.

Untuk mengetahui pengaruh salah satu faktor lingkungan berupa suhu terhadap berkembangan telur A. suum dari stadium satu sel hingga stadium embrio ( infektif ) telah di lakukan penelitian pengeraman telur A. suum pada suhu 30oc, 35oc, 4ooc, dan 27oc (kontrol ). Pengamatan dimulai 24 jam setelah perlakuan, kemudian berturut-turut dua hari sekali hingga hari ke 15.

Dari hasiI penelitian ini didapat bahwa pada suhu 30oc, 35oc dan 27oc, perkembangan telur A. suum dapat mencapai stadium embrio ( infektif ) , sedangkan pada suhu 4OoC hanya dapat mencapai stadium morula lanjut saja.

Telur A. suum pada suhu 27oc (kontrol ) mengalami perkembangan 1,2 kali lebih cepat daripada suhu 30oC, dan 1,4 kali lebih cepat daripada suhu 35oC. ABSTRACT
1991
S-pdf ( sedang dalam digitalisasi)
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Apriliyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menggambarkan struktur dan komposisi vegetasi sistem agroforestri talun di Desa Argapura, Bogor, Jawa Barat. Juga diteliti karakteristik tanah dalam sistem talun dan sistem ladang di Desa Argapura serta sistem hutan tropik di Cagar Alam Yan Lapa, Bogor. Dalam analisis vegetasi digunakan metoda kualitatif dan kuantitatif. Karakteristik tanah yang diteliti antara lain: kandungan bahan organik total, nitrogen total, fosfor tersedia, kapasitas tukar kation (KTK) kalium, KTK kalsium, KTK aluminium dan pH tanah. Dalam sistem talun di Argapura dijumpai 26 jenis pohon dari 15 famili, menghasilkan berbagai produk sebagai sumber makanan, sumber energi, kayu konstruksi dan rempah-rempah. Durio zibethinus mempunyai tingkat dominasi tertinggi (INP= 60,9%). Sandoricum Autjape (INP=41,6%) dan i^Ibizzia fslcats (INP=38%) tingkat dominasinya tinggi sedangkan i^rtocarpus ints-gra (INP= 38,07%) dan Nepbelium lappaceum (INP=26,34%), tingkat domi nasinya sedang. Sistem ini terdiri g.tas 4 lapisan. Lapisan tertinggi terdiri 9,7% tegakan dari seluruh tegakan yang ada, lapisan ke-2 sebanyak 84,52%; lapisan ke-1 terdiri atas 25,8 % dan lapisan terbawah-terdapat semak dan herba. D. zib&thinus adalah Jenis dengan prosentase penutupan tajuk relatif terbesar (34%), lalu S. kutjape (15%) dan falcata (13%). Sebagian besar pohon di dalam talun termasuk pohon masa kini (39,4%). Pohon masa lampau sebanyak 33,3 % dan pohon masa mendatang sebanyak 27,3%. Agroforestri talun di Desa Argapura cukup balk mengkonversikan nutrien tanah. Hal ini dibuktikan dengan kandungan bahan organik, nitrogen total serta nilai KTK kalsiumnya cenderung sedikit berbeda dibandingkan sistem hutan tropik di Cagar Alam Yan Lapa. Sementara itu kandungan bahan organik, nitrogen total serta nilai KTK kalium, dan KTK kalsium pada sistem ladang cenderung lebih rendah dibandingkan sistem hutan. Nilai keasaman tanah pada sistem agroforestri talun dan sistem ladang cenderung lebih rendah dibandingkan sistem hutan tropik di Cagar Alam Yan Lapa. Tetapi nilai KTK aluminium pada sistem ladang dan sistem agroforestri talun cenderung lebih tinggi dibanding kan sistem hutan tropik di Cagar Alam Yan Lapa.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Christoverius M. T. U.
Abstrak :
Pene.l it ian mengenai. bentuk-ben.tuk koloni karang batu (Scleractinia) dan asosiasinya dengan ikan karang suku Chaetodontidae. di daerah tubir Pulau Semakdaun, Teluk Jakarta, telah dilakukan pada bulan Januari 1991. Data yang diambil pada penelitian Ini meliputi frekuensi kehadiran bentuk koloni karang batu, persentase tutupan karang batu, dan frekuensi kehadiran ikan karang Chaetodontidae. Data bentuk koloni karang batu diperoleh dengan menggunakan Metoda Transek Garis; sedangkan Metoda Coral Reef Fish Visual Census digunakan untuk pengambilan data jenis-jenis ikan karang Chaetodontidae. Basil penelitian menunjukkan, bahwa bentuk koloni branching memiliki persentase tutupan tertinggi, diikuti massive, dan foliose. Chaetodon octofasciatus berasosiasi kuat dengan bentuk koloni branching, dan tidak berasosiasi dengan bentuk koloni massive, dan foliose. Chaetodon trifasciatus, C. 1ineolatus, dan Heniochus acuminatus tidak berasosiasi dengan bentuk koloni branching, massive, ataupun foliose. Asosiasi kuat antara C. octofasciatus dengan bentuk koloni branching mengindikasikan, bahwa bentuk koloni branching berpengaruh terhadap keberadaan ikan tersebut.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Prihardhyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Situ baru terletak di Kelurahan Sukmajaya Kecamatan Sukmajaya, sedangkan Situ Rawa Besar terletak di Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas. Kedua situ tersebut berada di kota Administratif Depok. Situ Baru dihuni. oleh 7 jenis ikan dan 4 famili dan di dominasi oleh famili Cyprinidae , sedangkan Situ Rawa Besar dihuni oleh 15 jenis ikan dari 10 famili serta didominasi oleh famili. Anabantidae. Untuk mengetahui tingkat kesamaan antara 2 komunitas ikan di atas dihitung indeks Similaritas Stander (SIMI). Pemeriksaan kandungan lambungikan dilakukan dengan metoda frekkuensi kehadiran, data yang didapat dianalisis dengan indeks Similaritas Sorensen. Data tersebut disajikan dalam bentuk matriks dan divisualisasikan ke dalam bentuk diagram dengan analisis kelompok.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Aprilinsari R. T.
Abstrak :
ABSTRAK
Pencemaran karena terakumulasinya bahan/zat yang tidak dikehendaki, akan merugikan lingkungan. Kalium sianida (KCN) merupakan zat beracun yang meinberi pengaruh berhahaya hagi organisma hidup karena zat tersebut bersifat sitokrom anoksia. Uji toksisitas berguna untuk inengetahui pengaruh konsentrasi bahan kimia beracun terhadap organisme uji. Metoda dalam penelitian ini merupakan metoda uji toksisitas akut dan rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan. Sebagai perlakuan yaitu 7 macam konsentrasi. KCN ialah konsentrasi 0,0 ppm, 0,01 ppm, 0,05 ppm, 0,1 ppm, 0.5 ppm, 1,0 ppm. dan 5,0 ppm. Sebagai kriteria ini digunakan kematian dalam waktu 24-96 jam. Uji toksisitas KCN dengan Daphnia sp. teryata mengakibatkan kematian 50% populasi Daphnia sp. pada konsentrasi 0,59-2,04 ppm dalam aktu 24 jam . Dengan kata lain LC 50--24 jam KON terhadap Daphnia sp. adaiah 0.59 ppm 2,04 ppm. Hasil pengujian dengan uj I ANAVA dan uji Neuman-Ken is, menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antar perlakuan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Rahayu
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S31389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Abdurahim
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S31241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>