Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khairun Nida
Abstrak :
Sediaan obat suntik dengan volume 10 ml atau lebih disamping harus steril juga harus bebas pirogen. Salah satu cara membebaskan pirogen adalah dengan penyerapan menggunakan karbon aktif. Tetapi selain menyerap pirogen, karbon aktif juga menyerap bahan obat sehingga dapat menurunkan potensi. Salah satu bahan obat yang sering digunakan sebagai obat suntik volume besar adalah natrium klorida dengan konsentrasi 0,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya natrium klorida yang di serap oleh karbon aktif dan efektifitasnya sebagai pembebas pirogen. Pada penelitian ini dibuat larutan obat suntik natrium klorida yang dibebas pirogenkan dengan cara pengocokan menggunakan karbon aktif 0,1% dan 0,2% pada suhu 50°C d an 60°C selama 5 menit. Adsorpsi karbon aktif terhadap natrium klorida diketahui dari hasil penentuan kadar natrium klorida sebelum dan setelah pengocokan dengan metode titra si argentometri menurut Farmakope Indonesia III. Keefektifan karbon aktif untuk membebaskan pirogenitas pirogen terhadap ditentukan dengan kelinci sebagai hewan menurut Farmakope Indonesia III. cara uji percobaan Dari hasilnya diketahui bahwa daya serap karbon aktif terhadap natrium klorida dipengaruhi oleh kadar karbon aktif yang digunakan dan suhu pemanasannya. Penurunan kadar natrium klorida yang diserap oleh karbon aktif masih dalam batas persyaratan Farmakope Indonesia III. Pengocokan dengan karbon aktif 0,1% pada suhu 50°C selama 15 menit sudah cukup efektif untuk membebaskan pirogen dari larutan obat suntik natrium klorida 0,9%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S31891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jetta K.F. Ngilly
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan pemeriksaan laju larut tablet proprenolol generik berlogo dan tiga merek dagang tablet secara in-vitro, menggunakan alat laju larut SARTORIUS Solubility Simulator dan penetapan kadar dilakukan secara spektrafotometri. Pemeriksaan dilakukan menggunakan cairan lambung buatan pH 1,2 dan pH 3,0 dengan hasil tablet propranolol generik berlogo dan ketiga tablet bermerek dagang lainnya memenuhi persyaratan laju larut. Dari perhitungan efisiensi disolusi (ED) terlihat bahwa tablet propranolol mempunyai laju larut lebih baik pada pH 3,0 dibandingkan pH 1,2.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Elly Sobariah
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk memeriksa obat-obat (go-iongahtranquilizer) dan Tnetabolitnya dari urine. Penelitian mi bertujuan untuk mencari cara isolasi dan peniurnian yang terbaik terhadap metabolit obat dari urine. Selain itu,"jugainenoániCara identifikasi yang cepat, sederhaiia dan ekonomis. Dengan métode mi urine dapat dianalisatanpa dihidrolisa le'bih dahulu, tetapi dapat langsung diisoiasi dengan pelarut organik (chloroform) dalamsuasana basa untuk obat-obat yang bersifat basa dan dalam suasana asain untuk obatobat yang bersifat asam, sedangkan untuk -pemurnian d.ilakukan ekstraksi kembali dengan asam atau basa dengan tehnik kertas saring. Pada penelitian mi identifikasi metabolit obat dilakukan denganara reaksi warna dan khromatograf I lapisan tipis. Ternyata ekstrak yang diperoleh dari urine memberikan hacii yang dapat ditentukan scara kwalitatif. Disarankan pemeriksaan lebih lanjut dilakukan secara kwantitatif, juga terhadap metabolit obat dari jaringan tubuh lain secarakwlittif dan kwantitatifdegafl metode yang sama. ......An investigation to determine tranquilizer drugs and their metabolites in urine has been carried out. The objective of this investigation is to find the best method of isolation and purification of drug metabolites in urine, besides a rapid, simple and economical. In this method, the urine can be analyzed without prior hydrolisis. Basic drugs can be isolated directly by organic solvent (chloroform) in alkaline medium, where acid drugs in acid medium. . . . . Purification can be done by back-extraction with acid or alkaline using filter paper. In this work, identification of drug .metabolites were qualitatively determined by colour reaction and thin layer chromatography. It is suggested to do the same method further examination quantitatively and also to drug metabolites from other body tissues.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1982
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathimah Umar
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai adsorpsi karbon aktif dengan berbagai kadar dan suhu, terhadap Natrium - chlorida, Glukosa dan Sulfadiazin Natrium dalam larutan obat Suntik. Kadar bahan obat dalam larutan ditetapkan sebelum dan sesudah ditambahkan karbon aktif konsentrasi 0,1%, 0,2%, 0,3% 0 0 0 pada suhu 50 C, 60 C, 70 C dan dikocok selama 15 menit. Kadar Natrium chlorida ditetapkan secara Argentometri ( USP XVIII ), Glukosa secara lodometri dan Sulfadiazin Natrium secara Nitrimetri menurut cara Farmakope Indonesia II. Hasil yang ditetapkan adalah Adsorpsi karbon aktif dengan berbagai kadar dan suhu terhadap masing-masing bahan obat tidak sama. Penyerapan maximum terjadi pada suhu 50°C. Penurunan kadar bahan obat disebabkan karena proses penyerapan karbon aktif. ABSTRACT
An. experiment has been carried out about the adsorption of active carbon in various concentrations and temperatures against Sodium chloride, Glucose and Suiphadiazin Sodium in injection. The concentration of solution was determined before and after addition of active carbon 0,1%, 0,2%, 0,3% at 50°C, 60°C, 70°C and shaicen for 15 minutes. The assay of Sodium chloride was determined by rgentometry ( USP XVI1I ), Glucose by jodometry and Sulphadiazin- Sodium by nitrime±ry according to Farmakope Indonesia II. The result was : - The adsorption of active carbon in various concentrations and temperatures to each substance was different. - Maximum adsorption occured at temperature 50°C. - The decrease concentration of substance was caused by adsorption of active carbon.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Agustin
Abstrak :
ABSTRAK
Asam benzoat, asam sorbat, nipagin dan nipasol merupakan pengawet yang sering digunakan pada makanan dan sediaan farmasi. Pengawet-pengawet ini umumnya terdapat dalam jumlah yang kecil dan bercampur dengen komponen-komponen lainnya. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan pada pemeriksaannya Pada penelitian ini ingin dicari cara pemeriksaan yang tepat dan sederhana berdasarkan metoda yang sudah ada. Pemeriksaan kualitatif dapat dilakukan dengan jalan kromatografi kertas dan kromatografi lapisan tipis. Pada pemeriksaan kuantitatif, pengawet mula-mula diekstraksi dengan pelarut yang sesuai kemudian dimurnikan dengan jalan kromatografi lapisan tipis, dan kadarnya ditetapkan secara densitometri atau spektrofotometri. Pada penelitian ini ternyata campuran asam benzoat dan asam sorbat tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan eluen yang ada. Dari percobaan dapat dilihat, penetapan secara densitometri dan spektrofotometri, setelah dielusi dengan n heksana asam asetat (96:4) untuk asam benzoat dan asam sorbat memberikan hasil yang cukup me muaskan, hasil serupa dicapai pula untuk nipagin, nipasol dan campuran keduanya dengan menggunakan eluen n peritanaasan asetat (88:12)
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neni Widyana
Abstrak :
Obat Batuk Putih (OBP) atau Patio Alba Contra Tussim merupakan obat batuk untuk bayi dan anak-anak dan sering diracik di apotik baik sebagai persediaan ataupun permintaan dokter, sehingga mutunya akan tergantung pada proses pembuatannya di apotik dan bahan-bahan penyusunnya. Dalam penyediaannya, obat tersebut akan mengalami penyimpanan sebelum digunakan. Mengingat sediaan obat oral tidak perlu dibuat steril, maka adanya organisme di dalam sediaan akan menyebabkan kemunduran mutu sediaan, khususnya sediaan dengan media gula berair. Oleh sebab itu, penting bagi sediaan-sediaan ini dilindungi terhadap kerusakan mikrobiologi dengan penambahan pengawet secukupnya yang dalam penelitian ini menggunakan nipagin. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut metode yang ada di dalam Farmakope Indonesia edisi IV (199S) yang terdiri dari pemeriksaan Angka Lempeng Total, jumlah total kapang dan khamir, serta pemeriksaan Staphylococcus aurreus dan Salmonella sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa OBP tanpa nipagin mengalami peningkatan jumlah mikroba dan OBP dengan nipagin 0,1% dan O,2% mengalami penurunan jumlah mikroba. OBP tanpa nipagin dapat disimpan sampai tiga minggu sedangkan OBP dengan nipagin 0,1% dan 0,2% dapat disimpan sampai sepuluh minggu, serta tidak ditemukan bakteri patogen di dalam OBP (dengan mengacu kepada persyaratan cemaran mikroba Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library