Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rima Irwinda
"Kelahiran preterm masih merupakan masalah global. Penyebab kelahiran preterm bersifat multifaktor, di antaranya adalah proses inflamasi dan status nutrisi yang dipengaruhi oleh mikronutrien seperti seng, vitamin A dan D. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh seng, AtRA dan 25(OH)D pada regulasi respons inflamasi pada kelahiran preterm melalui pemeriksaan MyD88, TRIF, NFκB dan IL-1β. Desain kuasi eksperimental dilakukan selama periode Januari-Juni 2017 di RSUPN-CM dan RS Budi Kemuliaan, Jakarta. Subjek dibagi menjadi kelompok aterm (n=25), pretem kontrol (n=27), dan preterm perlakuan (n=26). Kelompok preterm perlakuan diberikan secara oral seng 50 mg/hari, beta-carotene 25.000 IU, dan vitamin D3 50.000 IU/minggu. Seluruh subjek dilakukan wawancara, pengukuran konsentrasi seng, AtRA dan 25(OH)D serum dan plasenta, serta kadar MyD88, TRIF, NFκB dan IL-1β plasenta. Pada kelompok aterm konsentrasi AtRA serum dan plasenta lebih tinggi dibandingkan kelompok lain. Pada kelompok preterm perlakuan, tidak didapatkan adanya perbedaan bermakna konsentrasi seng, AtRA dan 25(OH)D serum sebelum dan sesudah perlakuan. Ekspresi NFκB dan TRIF lebih rendah pada kelompok aterm dan preterm kontrol, dibandingkan kelompok preterm perlakuan. Konsentrasi IL-1β ditemukan paling tinggi pada kelompok aterm. Konsentrasi seng, AtRA dan 25(OH)D plasenta memiliki korelasi positif sedang dengan IL-1β.
Simpulan: Konsentrasi seng, AtRA dan 25(OH)D plasenta yang rendah berhubungan dengan lebih tingginya ekspresi MyD88, TRIF, NFκB dan IL-1β pada kelahiran preterm. Pemberian seng, beta-carotene dan vitamin D3 berhubungan dengan IL-1β yang lebih rendah.

Preterm birth is still a global burden. Inflammation process and nutritional status are among its multifactorial etiology which is affected by micronutrient such as vitamin A, D and zinc. Quasi-experimental design was conducted to know the role of zinc, beta-carotene and vitamin D3 towards inflammatory regulator of preterm birth during January-June 2017 in RSUPN-CM and Budi Kemuliaan Hospital, Jakarta. Subjects were classified into term (n=25), control preterm (n=27), and experimental preterm group (n=26). Subjects in experimental preterm group were given orally zinc 50 mg/day, beta-carotene 25,000 IU and vitamin D3 50,000 IU/week. Nutrient intake interview, measurement of zinc, AtRA and 25(OH)D level in serum and placenta was performed in all subjects, also placental concentration of MyD88, TRIF, NFκB dan IL-1β. The term group had higher AtRA concentration in serum and placenta. No significant difference of serum zinc, AtRA and 25(OH)D concentration was found in treated group before and after intervention. The term and control preterm groups had lower expression of NFκB and TRIF compared to the experimental group. The concentration of IL-1β was highest among term group. Placental concentration of zinc, AtRA and 25(OH) had moderate positive correlation with IL-1β.
Conclusion: Lower placental concentrations of zinc, AtRA and 25(OH)D relate to higher expression of MyD88, TRIF and NFκB. The supplementation of zinc, beta-carotene and vitamin D3 relate to lower expression of IL-1β."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Resistantie
"Preeklamsia merupakan salah satu penyebab kematian utama ibu dan perinatal di dunia. Inflamasi disertai tingginya indeks apoptosis di syncytiotrophoblast dan ekspresi Cyclophilin A diduga berperan pada preeklamsia. Faktor tersebut diasumsikan menyebabkan jejas jantung/pembuluh darah yang meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal. Tujuan penelitan ini adalah menganalisis peran inflamasi, indeks apoptosis dan Cyclophilin A terhadap jejas jantung/pembuluh darah pada preeklamsia awitan dini, lanjut dan kehamilan normal.
Sebanyak 47 wanita hamil yang terpilih dilakukan pemeriksaan hematologi, ekokardiografi dan ultrasonografi Doppler. Plasenta diperiksa secara histopatologis untuk mengukur ekspresi NF-KB dan PARP-1, indeks apoptosis berdasarkan pemeriksan TUNEL, ekspresi Cyclophilin A dan pemeriksaan ultrastruktur mikroskopik pada syncytiotrophoblast. Analisis Anova digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan antara ketiga kelompok, sedangkan regresi linier digunakan untuk mengetahui korelasi faktor yang diduga terhadap jejas jantung/pembuluh darah menggunakan SPSS 20.
Usia ibu, indeks massa tubuh (IMT), hitung trombosit, NF- KB dan indeks apoptosis lebih tinggi disertai Cyclophilin A lebih rendah pada preeklamsia awitan dini dibandingkan preeklamsia awitan lanjut dan kehamilan normal. Hitung leukosit lebih tinggi pada preeklamsia awitan lanjut dibandingkan awitan dini dan normal. Total peripheral resistance (TPR) paling tinggi pada kelompok awitan dini dibandingkan awitan lanjut dan kehamilan normal, sedangkan cardiac index (CI) tidak berbeda bermakna pada ketiga kelompok. Resistensi indeks (RI) lebih tinggi pada preeklamsia awitan dini dibandingkan awitan lanjut dan kehamilan normal.
Berdasarkan analisis regresi linier multivariat, membuktikan indeks apoptosis dan Cyclophilin A memiliki hubungan dengan jejas jantung/pembuluh darah. Hal tersebut menunjukkan inflamasi, indeks apoptosis, Cyclophilin A disertai pemeriksan ekokardiografi dan ultrasonografi Doppler merupakan metode yang cepat, tepat dan noninvasif faktor risiko terhadap jejas jantung/pembuluh darah pada preeklamsia. Penelitian yang dianjurkan di masa datang adalah menilai geometri jantung dengan ekokardiografi dan volumetri plasenta dengan ultrasonografi.

Preeclampsia is one of the leading cause of maternal and perinatal death in the world. Inflammation accompanied by a high apototic index of syncytiotrophoblast and Cyclophilin A were speculated to play a role in preeclampsia. Those response were assumed to cause cardiovascular injury which lead to the risk of maternal and perinatal morbidity and mortality in preeclampsia. The objective of the study was to investigate the role of inflammation, apoptotic index and Cyclophilin A in cardiovascular injury in early and late onset preeclampsia compared to normal pregnancy.
A total of 47 pregnant women were selected, consisting almost the same size of each group (30%) and assessed for maternal hematology, echocardiography and Doppler ultrasound. Placentae were assessed histopathologically by measuring nuclear factor kappa-light-chain-enhancer of activated B cells (NF- KB) and Poly (ADP-ribose) polymerase 1 (PARP-1) expression for inflammation marker, terminal deoxynucleotidyl transferase dUTP nick end labeling (TUNEL) assay for apoptotic index and Cyclophilin A. Confirmation by transmission electron microscopy (TEM) was done. Anova analysis was used to identify the differences between the three groups while linier regression was employed to assess the correlation between factors on cardiovascular injury using SPSS 20.
Maternal age, body mass index (BMI), platelet count, NF- KB and apoptotic index, resistance index (RI) were higher supported by low Cyclophilin A in early onset preeclampsia (EOP) than in late onset preeclampsia (LOP) and normal pregnancy. Leukocyte count was higher in late onset preeeclampsia than in early and normal pregnancy. Total peripheral resistance (TPR) was highest in the EOP compared to LOP and normal pregnancy, while the cardiac index (CI) was not significantly different in all groups.
Based on multivariate linear regression analysis, the apoptotic index and Cyclophilin A correlated to cardiovascular injury. Assesing inflammation, apoptotic index, Cyclophilin A, echocardiography examination and Doppler ultrasound examination might indicated timely and non-invasive detection as an alarm entry point for cardiovascular injury in both early and late onset preeclampsia. Cardiac geometry by echocardiography and placental volumetry by Doppler ultrasound should be performed in future research.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naomi Esthernita Fauzia Dewanto
"Pertumbuhan mukosa usus manusia belum sempurna saat dilahirkan, karena itu usus bayi sering dikatakan sebagai leaky gut. Probiotik diketahui dapat membantu maturasi saluran cerna. Apakah dalam ASI memang terdapat probiotik ataukah suatu kontaminasi, masih diperdebatkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah probotik ada dalam ASI bila diberikan suplementasi probiotik pada ibu hamil sejak trimester III dan menyusui, efek terhadap probiotik lain dan IL-8 dalam ASI, IFABP urin dan alfa-1-antitripsin (AAT) serta kalprotektin tinja, saat bayi lahir dan usia tiga bulan, dalam rangka menilai integritas mukosa usus.
Dilakukan penelitian uji klinis, paralel dua kelompok dengan randomisasi, samar ganda yang dilakukan di RS Budi Kemuliaan dan klinik-klinik satelitnya sejak Desember 2014 sampai dengan Desember 2015. Jumlah subjek 35 per kelompok. Digunakan probiotik
Bifidobacterium animalis lactis HNO19 karena bukan merupakan resident bacteria.
Lima subjek positif DR10 dalam kolostrum (V0) dan 7 subjek positif saat bayi usia 3 bulan (V3) pada kelompok probiotik. Hasil negatif didapati pada kelompok plasebo. Apusan kulit sekitar payudara negatif pada kedua kelompok. Nilai median IL-8 kelompok probiotik dibanding kelompok plasebo pada V0 dan V3 berturut-turut 2810,1 pg/mL vs. 1516,4 pg/mL (p = 0,327) dan 173,2 pg/mL vs. 132,7 pg/mL (p = 0,211). IFABP V0 dan V3 211,7 ng/mL vs. 842,5 ng/mL (p = 0,243) dan 25,3 ng/mL vs. 25,1 ng/mL (p = 0,466). AAT 136,2 mg/dL vs. 148,1 mg/dL (p = 0,466) dan 24 mg/mL vs. 29,72 mg/mL (p = 0,545). Kalprotektin 746,8 ng/mL vs. 4645,2 ng/mL (p = 0,233) dan 378,6 ng/mL vs. 391,3 ng/mL (p = 0,888).
Probiotik DR10 yang diberikan pada ibu hamil sejak trimester III dapat ditemukan dalam kolostrum dan usia 3 bulan pada kelompok probiotik, dan bukan suatu kontaminasi .Tidak terdapat perbedaan bermakna terhadap probiotik lain, kadar IL-8 dalam ASI, IFABP urin, AAT dan kalprotektin tinja pada kelompok probiotik dibanding dengan kelompok plasebo.

Newborn infants have intestinal hyperpermeability because their gut mucosa is not fully mature yet. It is known that probiotics helps gut maturity. It remains unclear whether probiotics pass through breast milk or whether the positive cultures are the result of contamination. This study aimed to evaluate the effect of probiotic supplementation in pregnant and lactating mothers, with regards to probiotic presence and IL-8
concentration in breast milk, infant urine intestinal fatty acid binding protein (IFABP), as well as fecal ?-1 anti-trypsin (AAT) and calprotectin at birth (V0) and at infant 3
months of age (V3) .
This randomized, controlled trial was double-blind, two parallel groups, probiotic and placebo with 35 subjects in each group. The sudy was done at Budi Kemuliaan Hospital and it’s satellite clinics from December 2014 until December 2015. We used Bifidobacterium
animalis lactis HNO19 (commonly known as DR10) as the supplemental probiotic, as it is not a member of the normal flora.
Probiotik DR10 were found in colostrum at 5 subjects and 7 subjects in V3 breastmilk probiotics group, but none in placebo group. Skin swab of DR10 were negative in both group. Median breast milk IL-8 in probiotic group compare to placebo group at V0 and V3 respectively were 2810.1 pg/mL vs. 1516.4 pg/mL (p = 0.327) and 173.2 pg/mL vs. 132.7 pg/mL (p = 0.211). Infant urine IFABP 211.7 ng/mL vs. 842.5 ng/mL (p = 0.243) and 25.3 ng/mL vs. 25.1 ng/mL (p = 0.466). Infant stool AAT 136.2 mg/dL vs. 148.1 mg/dL (p = 0.466) and 24 mg/mL vs. 29.72 mg/mL (p = 0.545). Stool calprotectin 746.8 ng/mL vs. 4645.2 ng/mL (p = 0.233) and 378.6 ng/mL vs. 391.3 ng/mL (p = 0.888).
Probiotic DR10 were found in colostrum and 3 month-breast milk of women in the probiotic group, but no DR10 in placebo group. However, breast milk IL-8, the presence of other probiotics, and infant gut mucosal integrity were not significantly different between the two groups.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library