Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Setiawan
"Latar belakang :Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita yang memiliki komplikasi yang berbahaya. Dampak ansietas pada hipertensi tidak tertangani maka dapat memperburuk kondisi hipertensi. Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pranic healing terhadap ansietas, tekanan darah dan nadi pasien hipertensi. Metode: Penelitian ini quasi eksperiment pretest-postest control group dengan simple random sampling. Berdasarkan data kunjungan ke puskesmas di acak kedalam kelompok pranic healing dan kelompok kontrol. Kelompok pranic healing 37 diberikan perlakuaan pranic healing setiap pekan selama 4 pekan. Kelompok kontrol 36 diberi tindakan dasar setiap pekan selama 4 pekan. Ansietas diukur menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Analisis data menggunakan menggunakan Mann Whitney dan Independen T test. Hasil: perbedaan perubahan skor sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pada ansietas kelompok intervensi sebesar 10 dan pada kelompok kontrol 14, dengan p = 0,001. Tekanan sistolik kelompok intervensi rerata 138,6 mmHg dan kelompok kontrol 146,0 mmHg dengan p = 0,001. Tekanan diastolik kelompok intervensi sebesar 84 mmHg dan pada kelompok kontrol 88,5 mmHg, dengan p = 0,001. Nadi kelompok intervensi sebesar 86 x/mnt dan pada kelompok kontrol 87,5 x/mnt, dengan p = 0,117. Kesimpulan: pranic healing menurunkan ansietas dan tekanan sistolik dan diastolik, pranic healing dapat digunakan pada penderita hipertensi
......Background: Hypertension is one of the most common diseases that has dangerous complications. The impact of anxiety in hypertension is not handled, it can worsen the condition of hypertension. Objective: The study aims to determine the effect of pranic healing on anxiety, blood pressure, and pulse of hypertensive patients. Methods: This research is a quasi-experiment pretest-postest control group with simple random sampling. Based on data on visits to the health center, patients were randomized into a pranic healing group and a control group. The pranic healing group 37 was given pranic healing treatment every week for 4 weeks. The control group 36 was given basic care every week for 4 weeks. Anxiety was measured using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Data analysis using Mann Whitney and Independent T-test. Results: differences in changes in scores after treatment in the intervention group and control group. In the intervention group anxiety was 10 and in the control group 14, with p = 0.001. The systolic pressure of the intervention group averaged 138.6 mmHg and the control group 146.0 mmHg with p = 0.001. The diastolic pressure of the intervention group was 84 mmHg and in the control group 88.5 mmHg, with p = 0.001. The pulse rate of the intervention group was 86 x/min and that of the control group was 87.5 x/min, with p = 0.117. Conclusion: Pranic healing reduces anxiety and systolic and diastolic pressure, pranic healing can be used in patients with hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kapriana Tanty Natalia
"Gagal jantung fraksi ejeksi rendah merupakan salah satu permasalahan kardiovaskular yang memiliki prognosis buruk dan dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Permasalahan yang dihadapi pasien gagal jantung fraksi ejeksi rendah diantaranya adalah gangguan tidur dan stres. Perawatan diri merupakan faktor kunci untuk meningkatkan kualitas hidup, mengurangi angka rehospitalisasi dan menurunkan angka kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat stres dan kualitas tidur dengan perawatan diri pada pasien gagal jantung fraksi ejeksi rendah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional melibatkan 110 responden yang direkrut menggunakan flyer rekrutmen responden sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Instrumen untuk mengukur tingkat stres, kualitas tidur dan perawatan diri digunakan dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki, berkisar pada usia 59 tahun, memiliki pendidikan tinggi, penghasilan berkisar 3,5 juta rupiah, menderita gagal jantung 3 tahun atau lebih, dan memiliki komorbid. Sebagian besar responden memiliki tingkat stres rendah, kualitas tidur buruk dan perawatan diri adekuat. Tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan perawatan diri. Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan perawatan diri dengan variabel kovariatnya adalah pendidikan. Namun, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengeksplor variabel lain yang memengaruhi perawatan diri pasien gagal jantung fraksi ejeksi rendah. 
......Heart Failure reduced Ejection Fraction (HFrEF) is a cardiovascular problem that has a poor prognosis and can affect the patient's quality of life. Issues of patients with heart failure reduced ejection fraction include sleep disorder and stress. Self-care is a key to improved quality of life, reduced rehospitalitation rates, and reduced deaths. This study aimed to identify the correlation between stress levels and sleep quality with self-care in heart failure reduced ejection fraction. This study is quantitative research used a cross-sectional design involved 110 respondents who were recruited using a respondent recriutment flyer in accordance with the inclusion criteria that have been set. Stress level, sleep quality and slf-care were used in this study. Data analysis used descriptive analysis, chi-square test and logistic regression. The result showed that the majority of respondents were male, aged 59 years, had higher education, had an income of around 3.5 million rupiahs, had suffered from heart heart failure for 3 years or more, had NYHA functional calss II, and had comorbidities. Most respondent had low stress levels, poor sleep quality and adequate self-care. There was a significant relationship between sleep quality and self-care with the covariate variable being education. However, future research is needed to explore other variables that affect the self-care of patients with heart failure reduced ejection fraction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library