Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emmy Harniyati
Abstrak :
ABSTRAK Pesatnya perkembangan perumahsalatan akibat bergesernya nilai dan norma yang ada di masyarakat menuntut pelayanan yang bermutu dari rumah sakit. Rumah sakit diharapkan mampu menjawab semua tantangan yang ada sesuai keinginan dan tuntutan dari masyarakat sendiri dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayanan kesehatan.Unit rawat jalan merupakan basis terdepan dan sebagai ujung tombak pelayanan sehingga merupakan "image" pertama yang dinilai oleh pengguna jasa rumah sakit. Oleh karenanya dalam rangka upaya meningkatkan mutu pelayanan pihak manejerial rumah sakit memerlukan suatu pendekatan yang berorientasi kepada pihak pengguna jasa melalui persepsi mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik pengguna jasa dan memperoleh gambaran persepsi mereka melalui pengukuran skala kepuasan serta akan mencari faktor-faktor mana yang berhubungan dengan kepuasan ataupun ketidak puasan mereka. Tehnik analisa yang dipakai selain secara deskriptif untuk memperoleh gambaran karakteristik pengguna jasa juga digunakan analisa Bivariat dengan uji Chi Square untuk melihat hubungan kepuasan pengguna jasa dengan faktor-faktor yang melatar belakanginya. Hasil penelitian diperoleh gambaran karakteristik pengguna jasa dan dari analisa hubungan menunjukkan hampir semua faktor yang diduga mempengaruhi persepsi pengguna jasa terbukti mempunyai hubungan kecuali faktor persepsi Biaya. Selain itu diperoleh gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ketidak puasan mereka yang mempunyai jumlah yang terbesar pada faktor Perilaku disusul faktor Waktu dan Lingkungan. Apabila dijabarkan adalah sebagai berikut: Untuk faktor Perilaku terutama terhadap Perilaku Perawat, faktor Waktu terutama adalah lamanya menuuggu Obat di Apotik dan menugggu pemeriksaan sedangkan untuk faktor Lingkungan terutama adalah masalah kebersihan Toilet. Untuk itu beberapa Saran yang dapat disumbangkan untuk kepentingan RSAB Harapan Kita adalah perlunya pembinaan terhadap petugas yang berfungsi sebagai " The major Caring Profession "dalam melayani penggtma jasa melalui Komite Medik dan melibatkan mereka dalam kegiatan fungsi marketing rumah sakit. Disamping itu disarankan pula beberapa saran lain yang menyangkut usaha perbaikazi,tindakan korektif dan tindakan inovatif.
ABSTRACT Perceptions of Users on The Appearance of Outpatients Unit of "Harapan Kita" Maternity and Children's Hospital in 1995The fast growth of hospital business as the result in the shift of values and norms within the community demands quality service from the hospital. A hospital is expected to be able to meet all existing challenges in accordance with the wishes and demands of the community itself in carrying out its function as a health service. The outpatients unit constitutes the fore-most base and the spearhead of service so that it constitutes the first "image" that will be evaluated by hospital service users. Therefore, in the effort to improve the quality of service, the hospital management needs to have an approach which is oriented to service users through their perceptions. The purpose of this research is to find out the characteristics of users and to have their perceptions by measuring their scales of satisfaction and to find out which factors are connected with the satisfaction or none satisfaction of the users. The techniques of analysis used besides the descriptive one in order to get the characteristics of the users, also the Bivariat analysis with the Chi Square test to see the connection between the users satisfaction and the background factors. The results of the study indicate that from the characteristics of service users and the analysis of connection, we can see that almost all factors suspected to influence th"users4 perceptions do have a connection except for the perception on costs. Besides this, The factors which cause dissatisfaction on their part the largest in number are Behaviour followed by Time and Environment. Broken down they are like this: For the Behavioural factor particularly of the Nurses, for the time factor, the length of time one has to wait to get medicine at the Dispensary and waiting to be examined, for the Environment factor, the foremost the cleanliness of the Toilets. For this reason, we recommend in the interest of "Harapan Kita" Maternity and Children Hospital (RSAB) to develop the personnel whose function is that of "Major Caring Profession" in serving the users through a Medical Committee and involving them in the marketing function of the hospital. Besides this, it is also recommended actions regarding improvements, corrective actions and innovative actions.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurchadidjah Busthami
Abstrak :
ABSTRAK
Pengawas PLKB mempunyai posisi yang strategis dalam jajaran Gerakan KB Nasional. Seluruh kegiatan pembangunan, khususnya KB yang akan dioperasionalkan di tingkat Kecamatan ke bawah adalah merupakan tanggung jawab aparat ini beserta jajarannya.

Sebagai pengendali operasional KB di tingkat Kecamatan, PPLKB dituntut mampu mengkoordinir seluruh kegiatan di lapangan, membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan pembinaan baik institusi maupun perorangan, melaksanakan rakor KB, membuat catatan dan menyusun laporan kegiatan serta berbagai hal yang menyangkut administrasi dan manajemen.

Sampai saat ini di DKI Jakarta yang mempunyai 43 PPLKB kemampuan manejemen ini belum dikuasai sebagaimana yang kita harapkan. Hal tersebut terlihat pada penampilan kerja yang digambarkan dalam ruang lingkup tugas PPLKB dilihat dari aspek perencanaan misalnya, membuat dokumen rencana kerja, aspek pelaksanaan dilihat dari catatan umum harian, aspek pembinaan dilihat dari angka "droup out" peserta KB yang dibina serta pencatatan pelaporan yang harus dibuat secara baik, benar dan tepat waktu.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan manajerial PPLKB dengan penampilan kerjanya.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan mengadakan wawancara terhadap seluruh PPLKB di Jakarta yang berjumlah 43 orang yang tersebar di lima wilayah kota. Selain itu dilakukan pengamatan langsung khususnya yang menyangkut dokumen seperti rencana kerja, pencatatan pelaporan, notulen rapat koordinasi, umum harian, catatan droup out dan diuji silang di tingkat wilayah kota.

Analisis statistik tidak dilakukan karena hasil penelitian ini adalah parameter dari populasi, sehingga hubungan yang ada dianalisis secara persentasi saja.

Dari penelitian ini diperoleh informasi sebagai berikut:

1. Ketrampilan konseptual dan manusiawi yang dimiliki PPLKB tergolong baik.

2. Pengetahuan dan ketrampillan teknis masih kurang, terutama dalam hal pelaksanaan pencatatan, pelaporan mulai dari tingkat desa.

3. Dari ketiga faktor eksternal peringkat utama yang berperanan dalam tugas PPLKB adalah KPL, kemudian Camat dan Dokter Puskesmas.

4. Motivasi kerja sebagian besar mereka yang berpendidikan Akademi ke atas tidak lebih baik dari sejawatnya yang hanya berpendidikan SMTA.

5. Pengetahuan dan ketrampilan teknis berhubungan dengan pelaksanaan, pembinaan dan pencatatan pelaporan. Ketrampilan konseptual dan manusiawi berhubungan dengan perencanaan dan pembinaan. KPL dan Camat berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pencatatan pelaporan.

6. Dokter Puskesmas berhubungan dengan pelaksanaan dan pencatatan pelaporan.

Pendidikan formal berhubungan dengan perencanaan.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan kemampuan manajemen PPLKB dengan penampilan kerjanya.

Saran selanjutnya, secara umum adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas melalui pendidikan dan latihan berkelanjutan secara periodik. Hubungan baik dengan lintas sektoral ditingkatkan khususnya dengan Camat dan aparatnya tetap dibina. Demikian pula dengan Dokter Puskesmas dengan stafnya. Mengkaji kembali Buku Petunjuk Tata Cara Kerja PPLKB disesuaikan dengan situasi dan keadaan di lapangan saat ini. Dan tidak kalah pentingnya untuk mempertimbangkan kembali biaya operasional petugas, mengingat DKI Jakarta sebagai kota metropolitan yang mempunyai unit biaya kehidupan relatif tinggi dibandingkan kota lainnya.
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasril Hasan
Abstrak :
Sejak Oktober 2010 terjadi penurunan kinerja saham LQ45, ditunjukkan oleh lebih rendahnya rata-rata imbal hasil (return) dan lebih tingginya risiko volatilitas terhadap IHSG. Hal ini diduga dipengaruhi oleh metode penetapan saham-saham yang masuk kelompok LQ45 kurang tepat. Selain itu, diduga dipengaruhi juga oleh ketidakkonsistenan dalam menerapkan ARS. Ada tiga tujuan dari penelitian ini; (1) menguji dampak kebijakan BEI dalam penetapan saham-saham pada LQ45 dan ARS terhadap risiko pasar; (2) menguji risiko strategis dari variable-variabel dalam penetapan LQ45, seperti nilai transaksi dan kapitalitasi pasar serta frekuensi pelanggaran batas harga terhadap risiko pasar; dan (3) menginvestigasi risiko operasional akibat kelalaian, pelanggaran dan kemungkinan dampaknya terhadap risiko reputasi. Hasil pengujian menunjukkan selain disebabkan oleh faktor eksternal, risiko pasar juga disebabkan oleh faktor internal. Pemilihan 26 saham yang tetap pada LQ45, 19 diantaranya memiliki Beta (risiko pasar) lebih besar dari Beta LQ45. Analisis risiko strategis menunjukkan nilai transaksi dan frekuensi pelanggaran batas harga berdampak positif dan signifikan terhadap Risiko Pasar 26 saham. Analisis risiko operasional menunjukkan bahwa 21 saham yang dikeluarkan dari LQ45 memiliki kinerja lebih baik. Hal ini mengindikasikan adanya pelanggaran yang dilakukan BEI dalam penetapan saham-saham dalam kelompok LQ45. Selain itu, ada indikasi ketidakkonsistenan dalam penerapan sistem penolakan otomatis atau ARS. Pengumuman daftar saham yang keluar dari LQ45 juga berdampak pada risiko reputasi (reputational risk). ...... Since October 2010, LQ45 Stock performance has been decreasing, that is shown by lower return and higher volatility risk to IHSG. It is hypothesized that the causing of this problems are the implementation method of stocks categorized in LQ45 is inappropriate and Automatic Rejection System (ARS) is not conducted consistently. The objetives of this research are (1) to investigate the impact of BEI policy in implementing stocks on LQ45 and ARS to market risk; (2) to investigate strategic risk of variables which are used to determines stocks into LQ45 group, for instance, transaction value and market capitalization and frequency its violation on limit prices range to market risk; and (3) to investigate operational risk that caused by carelessness, violating, and its impact to reputation risk. The result of this study shows that market risk is caused not only by external factors but also internal factors. Nineteen of 26 stocks in LQ45 index, have higher market risk than LQ45. The analysis of strategic risk shows that transaction value and the violation of prices range have postive and significant impact to 26 stocks risk market. The analysis of operational risk shows that 21 stocks that have been excluded from LQ45 have better performance. It is found that implementation of ARS is not conducted consistenly for LQ45 group. Moreover, the announcement of stock list in LQ45 has affected to reputational risk.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pangastuti
Abstrak :
Kebutuhan akan datum vertikal yang akurat di Jawa dan Sumatera sangat mendesak karena pada kedua pulau tersebut banyak dilakukan pembangunan infrastruktur. Saat ini referensi tinggi yang tersedia di Jawa dan Sumatera adalah geoid EGM2008. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa geoid EGM2008 di Jawa dan Sumatera memiliki ketelitian 89.8 cm dan 33.4 cm. Penelitian terdahulu menggunakan asumsi bahwa mean sea level (MSL) berhimpit dengan geoid. Pada kenyataannya, geoid tidak berhimpit dengan MSL. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui ketelitian geoid EGM2008 di Jawa dan Sumatera dengan mengasumsikan MSL tidak berhimpit dengan geoid, yaitu dengan menggunakan parameter mean dynamic topography (MDT) dari ocean model. Pada penelitian ini, MDT digunakan dalam penghitungan geoid geometris di Jawa dan Sumatera. MDT yang digunakan adalah hasil simulasi dari asimilasi altimetri dan Hybrid Coordinate Ocean Model (HYCOM). Berdasarkan hasil penelitian, dengan memasukkan parameter MDT pada penghitungan geoid geometris dan melakukan fitting terhadap jaring kontrol vertikal (JKV), ketelitian geoid EGM2008 di Jawa dan Sumatera meningkat menjadi 5.6 cm dan 4.4 cm. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa geoid EGM2008 sudah mencukupi untuk pemetaan skala besar dan menengah. ......The needs for accurate vertical datum in Java and Sumatera are urgent, due to rapid development of infrastructure in both islands. Nowadays, the only vertical datum available in Java and Sumatera is the geoid of EGM2008. Previous research indicates that the accuracies of geoid EGM2008 were 89.8 cm and 33.4 cm in Java and Sumatera, respectively. Those results used assumption that geoid coincides with mean sea level (MSL). In fact, geoid does not coincide with MSL. Therefore, this research was conducted to investigate the accuracy of geoid of EGM2008 using mean dynamic topography (MDT) parameter from an ocean model. In this research, the mean dynamic topography was introduced to calculate the geoid geometries. The MDT used was the result of assimilation of altimeter data and Hybrid Coordinate Ocean Model (HYCOM). Using MDT parameter has improved the accuracies of the geoid of EGM2008 to be 5.6 cm and 4.4 cm for Java and Sumatera, respectively, after it has been fitted by local reference. Hence, it can be concluded that these accuracies comply for medium and large-scale mapping.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Hadi Santoso
Abstrak :
Indonesia merupakan benua maritim, terletak antara Samudera Hindia dan Pasifik. Karena itu, interaksi laut dan atmosfer berperan penting dalam pembentukan fenomena cuaca/iklim. Pemahaman yang baik terhadap parameter laut-atmosfer skala intra-musiman menarik diteliti karena mempengaruhi kehidupan masyarakat khususnya sektor perikanan tangkap dan sesuai dengan program WMO Sub-Seasonal to Seasonal Project. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan hubungan, mengkaji variasi serta mendapatkan siklus/periodisitas untuk Suhu Permukaan Laut SPL , angin meridional dan curah hujan pada periode maksimum seratus hari, di 10 perairan utama Indonesia. Data diperoleh dari satelit NOAA dan TRMM tahun 2002-2015. Data diolah dan dianalisis korelasinya maupun variasinya. Setelah melakukan Fast Fourier Transform, analisis spektral menggunakan Power Spectral Density ditampilkan melalui periodogram. Hasilnya menunjukkan bahwa Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafura memiliki hubungan yang paling kuat untuk curah hujan dengan SPL dan angin meridional. Ketiga perairan tersebut juga memiliki nilai SPL dan curah hujan terendah dan relatif mudah diprediksi karena nilainya pada hari ke-n tidak jauh berbeda dengan nilai pada hari ke n-1. Laut Halmahera memiliki curah hujan yang tinggi karena mendapatkan pengaruh lebih besar oleh aliran arus laut hangat dari warm pool di utara Papua dari pada pengaruh oleh Monsun Australia. Angin meridional di perairan barat Indonesia dipengaruhi/terkait dengan Madden Julian Oscillation. Kekuatan periodisitas SPL, angin meridional dan curah hujan di perairan barat maupun timur Indonesia tidak selalu sebanding karena terdapat time lag.
Indonesia is a maritime continent, lies between the Indian and Pacific Ocean. Therefore, the interaction of ocean and atmosphere plays an important role in the formation of the phenomenon of the weather climate. A good understanding of ocean atmosphere parameters of intra seasonal scale interesting to study because it affects people 39 s lives, especially fisheries sector and according to the WMO program Sub Seasonal to Seasonal Project. This study aims to identify the strength of the relationship, review variations and get the cycle periodicity for Sea Surface Temperature SST , meridional wind and rainfall on the maximum period of one hundred days, in 10 major Indonesian waters. Data obtained from NOAA satellites and TRMM years 2002 2015. The data is processed and analyzed the correlation and its variations. After doing a Fast Fourier Transform, spectral analysis using Power Spectral Density displayed through periodogram. The results show that the Flores Sea, Banda Sea and Arafura Sea has the strongest relationship for rainfall with SPL and meridional wind. These waters also have a lowest value for SST and rainfall and relatively more predictable because of its value in day n is not much different from the value on day n 1. Compared with Australian Monsun, Halmahera Sea has a high rainfall because it is more influenced by the flow of warm sea currents from warm pool in the north of Papua. Meridional wind in the waters of western Indonesia influenced with the Madden Julian Oscillation. The periodicity strength of SST, meridional winds and rainfall in western and eastern waters of Indonesia are not always comparable because there is a time lag.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athur Yordan Herwindya
Abstrak :
ABSTRAK
Karakteristik massa air di perairan sekitar Maluku dipengaruhi oleh massa air dari Samudera Pasifik. Parameter yang digunakan untuk melihat perubahan ketika kejadian El Nino maupun La Nina adalah suhu permukaan laut, salinitas dan pola T-S Diagram. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan karakter massa air di Samudera Pasifik dan laut Banda pada tahun 1993 hingga 2000 dengan kondisi Iklim di daerah Maluku. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data CTD dari World Ocean Database dan data iklim dari The European Centre for Medium-Range Weather Forecasts di perairan sekitar MalukuTerdapat dua jenis massa air yang mempengaruhi laut Banda, dapat dilihat dari dua tipe densitas, ?t = 26.0 kg/m3 dengan salinitas maksimal 34.9 psu pada kedalaman 230 m merupakan massa air dari Pasifik Selatan. Kemudian, nilai densitas sebesar ?t = 23.7 kg/m3 dengan salinitas maksimal 34.83 psu pada kedalaman 127 m, massa air dari Pasifik Utara. Hubungan antara massa air dengan iklim yaitu ketika terjadi El Nino tahun 1998 nilai salinitas permukaan 33.8 PSU, lebih tinggi dari pada salinitas pada saat kondisi normal yang berkisar antara 33.65 psu. Sedangkan pada saat La Nina tahun 2000 nilai salinitas permukaan rata ndash; rata 34.3 psu, lebih tinggi daripada kondisi normal yang berkisar antara 34.56 PSU.
ABSTRACT
Water mass characteristics in the waters around Maluku influenced by the water mass from the Pacific Ocean. The parameters used to see the changes when the El Nino and La Nina are the sea surface temperature, salinity and T S diagram patterns. Generally, this research aims to examine the relationship of water mass character in the Pacific Ocean and the Banda Sea in 1993 to 2000 normal condition, El Nino and La Nina events to the climate conditions in the Maluku. The study was conducted using data CTD World Ocean Database and climate data from the The European Centre for Medium Range Weather Forecasts in the waters around MalukuThere are two types of water masses affect the Banda Sea, which can be seen from the two types of density, each of t 26.0 kg m3 with a salinity maximum 34.9 PSU at a depth of 230 m, shows the influence of the water mass of the South Pacific. The density of t 23.7 kg m3 with a maximum salinity 34.83 psu at a depth of 127 m, shows the influence of the water mass of the North Pacific. The relationship between the water mass and the climate are clearly shown during the 1998 El Ni o, surface salinity value 33.8 psu higher than normal conditions 33.65 psu . Meanwhile, during the La Nina at 1999 2000 average value of surface salinity 34.3 psu , are higher than normal conditions 34.56 psu .
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yudi Riamon
Abstrak :
ABSTRAK
Pada sektor migas, pengukuran geofisika dilakukan di suatu lapangan minyak dengan tujuan yang beragam baik terkait dalam proses eksplorasi, eksploitasi, maupun monitoring. Untuk itu hingga kini telah dilakukan pengukuran gravitasi berkelanjutan di Talang Jimar, salah satu lapangan minyak yang berlokasi di Prabumulih, Sumatera Selatan. Hasil pengolahan dan pemodelan dua dimensi data gravitasi Lapangan Talang Jimar periode September - Oktober 2003 menggunakan metode Talwani menunjukkan adanya pola anomali gravitasi rendah yang berkorelasi dengan struktur patahan normal/graben dengan tren timur laut-barat daya serta pola anomali gravitasi tinggi yang berkorelasi dengan struktur patahan naik dengan tren barat laut-tenggara.
2007
S29334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Wira Perdana
Abstrak :
Metode Controlled Source Audio Frequency Magnetotelluric (CSAMT) memanfaatkan sumber buatan guna mendapatkan sinyal yang stabil dengan cara menginjeksikan arus dari transmitter dan diterima oleh receiver. Menggunakan frekuensi yang telah diatur yaitu frekuensi 6400 Hz - 2 Hz dengan target kedalaman > 1 km dan lama waktu pengukuran 30 menit pada setiap titik pengukuran. Hasil pengukuran yang didapat berupa medan magnet dan medan listrik yang ditangkap oleh receiver kemudian dengan persamaan Cagniard diperoleh nilai resistivitas semu. Pengukuran dilakukan di daerah ?A? dengan sistem hidrotermal tipe epitermal. Dari data lapangan dilakukan proses editing dan smoothing menggunakan software CMTpro kemudian dilakukan inversi menggunakan Bostik Inversion pada software MTSoft2D Penggunaan metode CSAMT ini didukung dengan metode geofisika lain seperti IP, resistivity, dan magnetik. Metode CSAMT dapat memberikan gambaran bawah permukaan dengan penetrasi yang lebih dalam zona penyebaran emas serta didukung metode IP, resistivity dan magnetik untuk mendapatkan korelasi pada kedalaman yang lebih dangkal. Hasil pengolahan ditampilkan secara 2D dengan software surfer 9 dan 3D dengan software Geoslicer-X. Terdapat korelasi hasil CSAMT dengan respon resistivitas > 350 Ohm.m pada kedalaman 400 meter serta diperkuat dari data pendukung metode resistivity dengan resistivitas > 350 Ohm.m dengan respon profil magnetik yang berundulasi, dan nilai PFE tinggi > 4%, yang merupakan zona silifikasi pada lintasan 8 dan 9.
Controlled Source Audio Frequency Magnetotelluric (CSAMT) method is using an artificial to obtain a stable signal by injecting current from the transmitter and received by the receiver. Using preset frequency is 6400 Hz frequency - 2 Hz with a target depth of> 1 km and a long measurement time of 30 minutes, in each point of measurement. The measurement results obtained a magnetic field and electric field. and then use the equation Cagniard to get an apparent resistivity values. Measurements were taken in the area ?A? with type epithermal hydrothermal system. From the field data editing and smoothing process is carried out using software CMTpro. For the inversion is using a Bostik Inversion method with MTsoft2D. CSAMT method is supported by other geophysical methods such as IP, resistivity and megntic. CSAMT method can provide subsurface with a deeper penetration of the gold zone, supported method for distributing IP, resistivity and magnetic fields to obtain the correlation in the lower depth. The processing results is present in 2D with surfer 9 and 3D software with software Geoslicer-X. There is a correlation of results with a response CSAMT resistivity > 350 Ohm.m at a depth of 400 meters and reinforced the supporting data with the resistivity method resistivity > 350 Ohm.m with an undulation magnetic response profile, and high PFE values > 4%, which is a silicified zone on lines 8 and line 9.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1148
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aviandra Prakasa Utama
Abstrak :
Metode analisa dekomposisi spektral adalah salah satu metode seismik interpretasi dengan mengubah sinyal seismik menjadi banyak sinyal dengan frekuensi ? frekuensi tertentu untuk menampilkan struktur dan target reservoar dengan lebih jelas. Metode ini diaplikasikan pada data seismic 3 dimensi dan merupakan metode lanjutan setelah melakukan pengolahan data seismik. Metode ini sangat efektif dalam memberikan informasi geologi bawah permukaan termasuk pemisahan fasies/litologi dan fitur-fitur geologi dari reservoar pada lapangan shaco dengan formasi klinjau yang didominasi sand dan shale. Metoda dekomposisi spektral menghasilkan peta distribusi sand dari reservoar secara jelas, memetakan sand yang tebal maupun tipis, menentukan edge atau ujung dari reservoar, serta boundaries atau batasan dari reservoar. ......Spectral decomposition analysis is one of seismic interpretation methods that transforming seismic signal into multiple signals with specific frequency to display the structure and reservoir targets clearly. This method applied to three-dimensional seismic data and is an advanced method after seismic data processing. This method is very effective in providing information including the separation of the subsurface geological facies / lithology and geological features of the reservoir in the shaco field that have klinjau formations and dominated by sand and shale. Spectral decomposition method results a distibution of sands map from the reservoir clearly, mapping the thick and thin sand, determine the edge of the reservoir, as well as the boundaries of the reservoir.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1203
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>