Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lanjar Sugiyanto
Abstrak :
Mutu pelayanan rumah sakit dapat diukur dengan berbagai parameter, misalnya "rerata lama hari rawat", "angka kematian suatu penyakit", "angka kematian dalam kasus gawat darurat", "tingkat kepuasan pelanggan" dan sebagainya. Ada aspek lain yang tidak kalah penting artinya berkaitan dengan mutu pelayanan medis dan sudah menjadi salah satu parameter program akreditasi rumah sakit di Indonesia. Parameter tersebut adalah "terhindarnya pasien dari infeksi nosokomial" atau "tingkat kemampuan rumah sakit dalam upaya pengendalian infeksi nosokomial". Menyimak masalah infeksi nosokomial, teridentifikasi adanya kecenderungan peningkatan insidens infeksi nosokomial saluran pernafasan dan paru (pneumonia nosokomial) pada pasien yang menggunakan bantuan pernafasan mekanik (ventilator) di ruang ICU RS Mitra Keluarga Jatinegara. Keadaan ini menyebabkan dikeluarkannya kebijakan manajemen untuk melakukan perubahan pada sistem perawatan saluran pernafasan secara terbuka (Open Ventilation Suction System OSN) yang sudah biasa digunakan, dengan sistem perawatan saluran pernafasan secara tertutup (Closed Ventilation Suction System, (VSN yang Baru diperkenalkan melalui Surat Direktur SDISOP/D7149199). Penelitian ini merupakan studi komparatif observasional yang disertai analisis biaya - manfaat (cost cfg,ctivenesx unalycis'CE-A) yang bertujuan untuk mendapatkan Yuainbaran tingkat cost effectiveness dari masing - masing sistem perawatan saluran pernafasan tersebut. Sistem yang dinilai mempunyai tingkat cost effectiveness yang lebih baik; dari penelitian ini diharapkan dapat mendukung kebijakan manajemen untuk memberlakukan sistem tersebut sebagai standart perawatan saluran pernafasan bagi pasien dengan bantuan ventilator di ruang ICU RS Mitra Keluarga jatinegara. Model penelitian ini berupa pengamatan terhadap timbulnya pneumonia nosokomial pada dua kelompok sampel yaitu kelompok sampel dengan (OVSS) dan kelompok lain dengan (CVn yang dilakukan dalam dua periode waktu yang berbeda, masing - masing sistem suction selama 3 bulan. Hasil pengamatan kedua kelompok berupa perbandingan "angka insidens pneumonia nosokomial", "resiko relatif", dan perbandingan "tingkat cost - effectiveness. " masing -- masing sistem perawatan saluran pernafasan tersebut. Hasil penelitian didapatkan bahwa angka insider's pneumonia nosokomial kedua sistem berbeda secara bermakna menurut uji statistik X-Square yaitu 26,6% pada penggunaan C)tSS dan 4,0% pada penggunaan C'1!SS dengan p = 0,013 (cc < 0,05), resiko relatif penggunaan CUSS dibanding dengan penggunaan OVSS adalah 0,015, ini berarti CVSS dapat dianggap sebagai faktor pencegah terjadinya pneumonia nosokomial. Pada analisis biaya - manfaat secara normatif dengan standarisasi biaya operasional untuk l minggu, masing - masing sistem mempunyai tingkat cost - e ffectiveness pads penggunaan OVSS adalah, 11.859.981 rupiah/pasien bebas pneumonia nosokomial pada penggunaan CJSS adalah 7.149.125 rupiahlpasien pasien bebas pneumonia nosokomial. Sedangkan secara aktual sesuai dengan hasil pengamatan di lapangan didapatkan, tingkat cost effectiveness pada penggunaan OVSS adalah 9119.943 rupiah/ pasien bebas pneumonia nosokomial, dan pada penggunaan adalah CVS 4,782.661 rupiah/pasien bebas pneumonia nosokomial. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan Sistem Perawatan Saluran Pernafasan Secara Tertutup memberikan tingkat cost effectiveness yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan Sistein Perawatan Saluran Pernafasan Secara Terbuka, oleh karena itu disarankan agar Sistem Perawatan Saluran Pernafasan Secara Tertutup ini dapat direkomemndasikan untuk digunakan sebagai standar perawatan pada pasien dengan bantuan ventilator perawat di ruang ICU khususnya di RS Mitra keluarga Jatinegara.
Cost - Effectiveness Analysis for Using "Closed Ventilation Suction System" on Nosocomial Infection Control in Intensive Care Unit of Mitra Keluarga Jatinegara HospitalThe performance of hospital services can be measured by many parameters. Among them are "average lenght of stay" (Av-LOS), "mortality rates on certain disease", ``mortality rate on emergency case", customers satisfaction level, etc. Another parameter with regard to medical services quality and has included in parameter of hospitals acreditation in Indonesia are nosocomial infection control capability and number of its infection. With regard to this issue, it has been identified that there seems to be an increase on "pneumonia nosocomial on patient using ventilator in the ICU of Mitra Keluarga Jatinegara Hospital. This lead to a management decision to change the treatment method from "Open Ventilation Suction Systern/OVSS" to "Closed Ventilation Suction System/CVSS". This study' is an observational comparative study with objective to get more clear level of cost effectiveness from each treatment as mentioned above. Benefit of this study is to support scientifically the management policy on the matter (Evaluative Policy Study). Design of the study is observation study the two systems using two different "population" as samples on two different periods. We found that there is a significant difference on cummulative rate of pneumonia nosocomial incidence using X-Square statistical method. That is 26,7% on OVSS and 4,0% using CVSS (p = 0.013, OC < 0,05), with relative risk in the use of CVSS compare to OVSS is, meaning we can assured that CVSS method is more effective in preventing of pneumnia nosocomial, compared to OVSS. Using "normative cost - effectiveness analysis" with a duration of one week, the two systems produce result of 13.087254 rupiahs per patient with free pneumonia nosocomial for OVSS, 7.763.160 rupiahs per patient with free pneumonia nosocomial. "Actual cost - effectiveness analysis" result of 9.119.943 rupiahs per patient with free pneumonia noscomial patient' for OVSS and 4.782.661 rupiahs per patient with free pneumonia nosocomial " for CVSS. It means that CVSS is more cost - effective method to be applied on pneumonia nosocomial control program. Based on that above study, we suggest that the Closed Ventilation Suction System is to be continued as a standard treatment for patients using ventilator in the ICU of Mitra Keluarga Jatinegara Hospital.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Shanty
Abstrak :
Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC memiliki Alat Kultur Darah Otomatis sejak 4 tahun, namun pemanfaatan alat tersebut sejak awal sangat rendah. Dalam upaya meningkatkannya dan memanfaatkannya serta untuk mencapai misi dan moto rumah sakit, Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC memerlukan perencanaan strategik agar dapat meminimalkan kelemahan dan mengatasi ancaman eksternal serta merebut peluang yang ada dan memanfaatkan kekuatan internalnya. Untuk dapat menyususun perencanaan strategik Laboratorium Mikrobiologi , dilakukan penelitian operasional dengan analisis kuantitatif dan kualitatif, dibantu dengan peramalan menggunakan model Time Series Forecasting dari program QSB+ (Quantitative System for Bussiness). Penyusunan strategi dilakukan oleh CDMG (Consensus Decision Making Group) yang terdiri dari para direksi, kepala departemen, kepala seksi terkait, konsultan laboratorium dan panitia nosokomial. Penelitian dimulai dari tahap I (Input stage), terdiri dari analisis lingkungan eksternal dan internal. Kemudian tahap II (Matching stage) yaitu melakukan analisis dengan matriks Internal-Eksternal (IE) dan matriks TOWS untuk mendapatkan alternatif strategik. Selanjutnya tahap III (Decision stage) dengan menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) untuk mendapatkan penentuan strategik terbaik. Hasil penelitian pemilihan alternatif strategik berdasarkan Matriks IE, yaitu Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC berada pada sel II yang berarti pada posisi Growth and Build dengan strategi intensif dan integratif. Strategi yang disepakati CDMG dan dianggap paling sesuai untuk mendayagunakan Alat Kultur Darah Otomatis adalah strategi intensif (Market Penetration, Market Development dan Product Development). Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi product development adalah strategi yang terpilih untuk mendayagunakan Alat Kultur Darah Otomatis di Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC. Saran yang dianjurkan adalah dibentuknya tim pemasaran dan merealisasikan kegiatan pemasaran untuk mendayagunakan Alat Kultur Darah otomatis di Laboratorium Mikrobiologi RS. MMC.
Strategy to Improve the Efficiency of the Automatic Blood Culture Machine at Metropolitan Medical Centre Hospital Jakarta in the Year 2000 - 2004The Microbiology laboratory at MMC Hospital has had an Automatic Blood Culture Machine for 4 years, but right from the beginning it has been under productivity. To improve its productivity and achieve the hospital goal we need to develop a strategic plan using TOWS system i.e. reduces the weaknesses, be aware of external threats and develop internal strengths. To develop a strategic plan an operational research qualitative and quantitative analysis was performed with the aid of forecasting technique such as Time Series Forecasting from QSB+. The strategic through a Consensus Decision Making Group (CDMG), consisting of directors, head of departments, middle managers (associated with the unit), laboratory consultant and representative from the Nosocomial committee. The research was done in 3 stages. Stages I (Input stage) Analyzed the external and internal environment. Stage II (Matching stage) IE Matrix and TOWS Matrix was used for the analysis to find a possible alternative strategy. Stage III (Decision stage) Was to determine the best possible strategy using the QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). The result of the research, CDMG agree that the Microbiology laboratory at MMC Hospital according to IE Matrix is in a position of Growth and Build, and therefore improve the efficiency of the Automatic Blood Culture Machine. Various intensive strategies may be used i.e. market penetration, market development and product development. It may be conclude that the product development strategic is the most appropriate strategy to improve the efficiency of the Automatic Blood Culture Instrument in the Microbiology laboratory of MMC hospital. We recommend the establishment of marketing team to help realize and activate the potential market in order to improve the efficiency of the Automatic Blood Culture Machine at MMC hospital.
2000
T7767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Kurniawan
Abstrak :
Lapangan geotermal “x” merupakan salah satu lapangan geotermal di Indonesia yang sedang dalam proses pengembangan. Tahap eksplorasi merupakan tahapan yang paling mempunyai resiko yang besar. Untuk mengurangi resiko tersebut, diperlukan data – data yang saling terintegrasi untuk menggambarkan sistem geotermal bawah permukaan secara representatif. Data magnetotellurik dan gravitasi merupakan data utama dalam pembuatan model konseptual sistem geotermal lapangan “x”. Selain itu juga didukung dengan data geokimia dan data sumur landaian suhu. Dari metode magnetotellurik yaitu berupa analisis fasa tensor dan induction arrow didapatkan arah struktur utama atau bisa disebut dengan geoelectrical strike yaitu berarah Timurlaut – Baratdaya atau lebih tepatnya mempunyai arah N80oE. Hal ini juga diperkuat dari metode gravitasi berupa analisis derivatif dan data geologi regional dimana struktur yang teridentifikasi juga dominan berarah Timurlaut – Baratdaya. Dari hasil pengolahan data gravitasi berupa data complete bouger anomaly mempunyai nilai 53 – 82 mgal dimana daerah yang mempunyai anomali tinggi berada pada daerah sekitar manifestasi hingga ke Timur daerah penelitian. Hasil pemodelan inversi 3D dari data magnetotellurik didapatkan batuan claycap mempunyai ketebalan berkisar antara 400 – 500 m. Batuan yang berperan sebagai heatsource merupakan batuan intrusi yang mempunyai nilai resistivitas hingga mencapai 400 ohm-m. Dari analisis data geokimia menunjukkan daerah outflow pada sistem geotermal yaitu daerah dimana terdapatnya manifestasi yang muncul ke permukaan. Dari semua data tersebut dapat diintegrasikan menjadi model konseptual sistem geotermal dimana dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan pemboran geotermal. ......The geothermal field "x" is one of the geothermal fields in Indonesia which is in the process of being developed. The exploration stage is the stage that has the greatest risk. To reduce this risk, integrated data is needed to describe the subsurface geothermal system in a representative manner. Magnetotelluric and gravity data are the main data in making a conceptual model of the field "x" geothermal system. Also besides supported by geochemical data and temperature sloping well data. From the magnetotelluric method, namely in the form of phase tensor analysis and induction arrow, the direction of the main structure is obtained or it can be called a geoelectrical strike, which is in the Northeast - Southwest direction or more precisely has a direction of N80oE. This is also reinforced by the gravity method in the form of derivative analysis and regional geological data where the identified structures are also predominantly northeast-southwest trending. From the results of processing gravity data in the form of complete bouge anomaly data has a value of 53 - 82 mgal where areas that have high anomalies are in the area around the manifestation to the east of the study area. The results of 3D inversion modeling from the magnetotelluric data show that clay cap rocks have a thickness ranging from 400 - 500 m. Rocks that act as heat sources are intrusive rocks that have a resistivity value of up to 400 ohm-m. The geochemical data analysis shows the outflow area in the geothermal system, namely the area where there are manifestations that appear to the surface. From all these data, it can be integrated into a conceptual model of the geothermal system which can be used as a reference in carrying out geothermal drilling.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Yuliesday
Abstrak :
Dengan keluarnya Surat Keputusan Presiden No. 38 Tahun 1991, tentang Unit Swadana dan Tata Cara Pengelolaan Keuangannya dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 92 Tahun 1993, tentang Penetapan Dan Penatausahaan Serta Pertanggungjawaban Keuangan Unit Swadana Daerah. Ketentuan ini memberi peluang kepada rumah sakit umum daerah untuk swadana, di mana rumah sakit di beri wewenang untuk menggunakan penerimaan fungsional secara langsung sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan. Penelitian Analisis Aspek Keuangan RS.Pfor.Dr.MA.Hanafiah SM.Batusangkar bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kesiapan RS.Dr.MA.Hanafiah SM Batusangkar ditinjau dari aspek keuangan dalam rangka menuju rumah sakit swadana. Rancangan penelitian bersifat deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan analisis terhadap dokumen-dokumen rumah sakit dan wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait baik eksternal maupun internal rumah sakit. Informan yang diwawancarai adalah jajaran eksekutif dan legiflatif sebagai pengambilan kebijakan serta internal rumah sakit sebagai pelaksana teknis. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari aspek keuangan RS.Dr.MAHanafiah SM. Batusangkar cukup menunjang dan dari stakeholder sangat mendukung untuk menjadi rumah sakit swadana. Perubahan status rumah sakit menjadi swadana merupakan suatu kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan perubahan dalam rangka meningkatka mutu pelayanan. Daftar Pustaka: 21 (1993-2000)
Analysis on Financial Aspect of RS Dr MA Hanafiah Batusangkar SM Batusangkar in order to be Self-Financial HospitalPresidential decree No 38 year 1991 on self financial unit and its financial management manners, and the decree of the Minister of home affairs No 92 year 1993 on determining, Administrating and financial responsibility of local self- financial unit, provide public hospital with opportunity to be self- financial, in which the hospital is given an authority to directly use functional revenue in order that it can improve its service quality. Research of Analysis on financial Aspect of RS Prof Dr MA Hanafiah SM Batusangkar is aimed at getting a description about the readiness of RS Prof Dr MA Hanafiah SM from financial point of view in order to be a self financial hospital. Research design is basically a qualitative descriptive. Data collecting is conducted through analysis on hospital's documents and in depth interview with engaged persons either internal or external. Informant interviewed were those of executive and legislative as decision makers and of technical implementers. Research result indicates that from financial and stakeholder point of view, RS Prof Dr MA Hanafiah SM.Batusangkar is really supported to be a self financial hospital. The change of the hospital status into self financial is a very good opportunity to be utilized to do changes, especially to improve its service quality. Bibliography: 21 ( 1993-2000)
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T10297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Eka Putra
Abstrak :
Model impedansi akustik dapat menjadi indikator litologi, porositas, serta sebagai data untuk analisis kuantitatif dari sifat fisik reservoar seperti porositas. Hasil analisis inversi impedansi akustik serta dengan pendekatan geostatistika menunjukkan bahwa reservoar yang berkembang di lapangan penelitian adalah batupasir tight yang diendapkan pada lingkungan fluvial ? dominated fan delta, dengan nilai impedansi akustik yang tinggi, hidrokarbon gas, nilai porosity yang rendah, nilai gamma ray yang rendah, nilai resistivity yang tinggi, nilai sonic yang tinggi, dan nilai density yang tinggi pada horison Caddo, Davis, Runaway, Vineyard. Namun reservoarnya tidak tebal dan dibawah limit of separability tetapi masih diatas limit of visibility. ......The reservoir is developed in the field of research is that tight sandstones deposited in fluvial environment - dominated fan delta, with high acoustic impedance value, hydrocarbon gases, low porosity value, low gamma ray value, high resistivity value, high sonic value, and high density value in horizon of Caddo, Davis, Runaway, Vineyard. But not thick reservoir and below the limit of separability but still above the limit of visibility.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29105
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Basyaruddin
Abstrak :
Biaya pelayanan kesehatan setiap tahun selalu meningkat, dengan porsi pembiayaan obat yang cukup tinggi. Efisiensi dalam bidang pelayanan obat diharapkan dapat mengurangi peningkatan biaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Didalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi peserta asuransi kesehatan, obat menyerap dana lebih kurang 49% dan berdasarkan data tiga tahun terakhir biaya obat cenderung meningkat setiap tahun. Khusus untuk obat rawat inap di rumah sakit efisiensi biaya obat. mungkin dapat dilaksanakan dengan penerapan sistem unit dose dispensing Rumah Sakit Umum Prof. Dr. M.A. Hanafiah S.M. Batusangkar sudah melaksanakan sistem distribusi obat rawat inap dengan sistem unit dose dispensing. Untuk mengetahui apakah sistem distribusi obat rawat inap dengan sistem unit dose dispensing dapat menghemat biaya obat, maka dilakukan studi evaluasi terhadap penerapan sistem unit dose dispensing di rumah sakit tersebut. Data penelitian ini diperoleh dart pengamatan biaya obat pasien rawat inap sebelum dan sesudah dilaksanakannya sistem unit dose dispensing. Dan basil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem distribusi unit dose (unit dose dispensing) dapat menghemat biaya obat rawat inap dan disarankan bahwa sistem distribusi obat dosis unit layak untuk diteruskan dan untuk mendapatkan basil yang optimal perlu disertai adanya pengomatan yang rasional. Daftar bacaan : 18 (1989 - 200p )
Implementing a Unit Dose Dispensing System to Inpatient with Health Insurance in Prof. Dr. M.A. Hanafiah S .M. Hospital, Batusangkar. Health services cost with a high proportion of drug cost increases every years. An efficiency in drug services may reduce the totality health services cost raising. Drug inpatient cost with health insurance is about 49 % and according to the last three years data, drug cost inclined increasing each years. Efficiency in drug cost can be done by implementing the unit dose dispensing system especially for inpatient drugs in hospital. Prof. Dr.M.A. Hanafiah S.M. Hospital in Batusangkar has implemented the unit dose dispensing system for distribution inpatient drug system. An evaluation study has been conducted to find out whether distribution inpatient drugs system with unit dose dispensing can thrifty the drug cost, in that hospital. The data was collected from observing the inpatient drug cost before and after the unit dose dispensing system was implement. The conclusion of this study is that implementing unit dose dispensing can thrifty inpatient drug cost and it is suggested to continue this system. More ever, rational drug use has to be followed to get the optimum result. Bibliography : 18 (1989 - 2000)
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Marina Intansari
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang pandangan dokter, staf farmasi, dan staf IT di RS Awal Bros Pekanbaru mengenai pelaksanaan penggunaan resep elektronik di RS Awal Bros Pekanbaru. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD), Wawancara Mendalam, dan Observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembuatan resep elektronik ditentukan dari kemauan, kemampuan adaptasi dan sikap dari pengguna sistem tersebut. Komponen utama yang menunjang hal tersebut adalah kemudahan sistem yang digunakan, kelengkapan informasi yang dibutuhkan, dan kesesuaian dengan proses/alur kerja yang berlangsung
This study focus on the evaluation of electronic prescription utilitation at Awal Bros Hospital Pekanbaru from the doctors, pharmacy staff, and IT Staffs point of view. This Study used qualitative study with descriptive analitycal approach. Data collection methods used are Focus Group Discussion (FGD), Indepth Interview, and Observation. Results of this study shows that the utilitation of Electronic Prescribing depends on the user?s willingness, user?s ability to adapt with the systems, and the users attitude towrds the systems. The main component that support it are the systems that is easy to use, completeness of the information provide, and the how the systems goes along with the working proscess at the hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T53666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efo Prapiatna
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah sakit sebagai bagian dari jasa pelayanan kesehatan masyarakat dituntut mempunyai manajemen pengelolaan yang baik untuk mengantisipasj tuntutan lingkungannya melalui perencanaan strategis dengan memformulasi, implementasi, evaluasi keputusan fungsional untuk mencapai tujuan.

RSU Restu Ibu sebagai rumah sakir swata di Kodya Padang menempati lahan 2.500 M2 dengan fasilitas 3 buah gedung seluas 5.000 M2, mempunyaì 52 tempat tidur digerakkan oleh 140 rang SDM, dirintis 34 tahun yang lalu oleh Bidan Hj.Nurhima D.Muzbar berbentuk rumah bersalin.

Tahun 1990 RSU Restu ibuu, diresmikan menjadi rumah sakit swasta dibawah pengelolaan Yayasan Restu Ibu, tumbuh dengan manajemen kekeluargaan, dan kemudian clilebur tahun 1995 menjadi PT Restu Ibu Citra Husada dibawah afiliasi manajemen Bunda Indonesia.

Berjalan 5 tahun, kinerja RSU Restu Ibu makin membaik, tetapi disisi keuangan tidak sesuai, turn over perawat cukup tinggi, perencanaan investasi dan pengelolaan sumber daya tidak terencana, berakibat terjadinya inefisiensi dan misinfestasi. Untuk mengantisipasi masalah tersebut diperlukan perencanaan strategi RSU Restu Ibu tahun 2001-2006, rnelalui analisa Iingkungan ekstemal dan internal. Hash analisa lingkuugan melalui data primer dengan mewawancarai direksi dan data sekunder dari BPS, data Keuangan dan RM RSU Restu Ibu untuk menentukan peluang (jusnlah penduduk,angkatan kerja SUMBAR dan Kodya Padang, Pasien berdasarkan urnur, pendidikari, dan cara pembayaran, kinerja pesaing, dan dukungan pemasok), ancanian (RKU, pendapatan perkap ita, biaya RT dan Kesehatan, serta kebijakan pemerintah), kekuatan (Visi dan misi, citra dart flama baik, fasilitas fisik, produk pelayanan, serta sistem informasi), dan kelemahan (SDM, keuangan, organisasi, Litbang, dan pemasaran) sebagai bahan tahap diaghnosis dan diolah dengan analisa SWOT, External dan internal Factor Evaluation (EFE dan IFE). Kemudian dilakukari tahap penggabungari dengan menggumaRan matriks TOWS dan TE, dimana menghasillcan strategi Product Devalopment, yang selanjutnya dilakukan tahap penetapan rencana strategis dengan Qantitatìve StrategicPlanning Matrix (QSPM) yang menghasilkan strategi prioritas One Day Surgery (ODS).

Kebijakan diambil tidak melakukan intervensi melalui investasi baru kecuali inendukung program ODS, yang secara tekimis menentukan jenis pelayanan, struktur organisasi, penggung jawab, penetapan tarif, dan pemasarnya.
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ariawan
Abstrak :
Evaluasi Efektivitas Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIMRS di RSU Bali Royal Tahun 2017SIM RS di RSU Bali Royal sudah digunakan sejak tahun 2010. Tetapipemanfaatan SIM RS masih belum optimal. Tujuan penelitian adalah untukmengukur efektivitas implementasi SIM RS di RSU Bali Royaldengan menggunakanindikator PIECES Performance, Information and data, Economics, Control andsecurity, Efficiency, Service di evaluasi dari sisi Informasi yang bisa dihasilkan.Rancangan penelitian yang digunakan adalah System Assessment Method.Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam Indepth Interview menggunakan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil wawancara mendalam dantelaah dokumen yang telah dilakukan, didapatkan hasil kinerja SIMRS RSU BaliRoyal dari sisi informasi berdasarkan performance sudah baik diketahui dariindikator throughput dan respond time, dari information sudah baik bila dinilai darioutputs, inputs serta stored data, secara economics sudah baik, dari cotrolling andsecurity keamanan data masih kurang, dari segi efficiency informasi yang didapatkandi SIMRS sudah baik, dari segi service bahwa SIMRS RSU Bali Royal sudah baik.Saran penambahan server, penerapan elektronik rekam medis, mengintegrasikansistem dengan peralatan yang ada, adanya log out otomatis dan pemantauan rutinimplementasi SIMRS ke seluruh unit.Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIM RS , Efektivitas,Informasi, Metode PIECES.
Evaluation of Effectiveness Implementation of Hospital Management InformationSystem HMIS in Bali Royal Hospital 2017Hospital Management Information System HMIS in Bali Royal Hospitalhas been used since 2010. But the utilization of HMIS is not optimal. The purpose ofthis research is to measure the effectiveness of HMIS implementation in RSU BaliRoyal by using PIECES indicator Performance, Information and Data, Economics,Control and security, Efficiency, Service from the Information that can be providedby HMIS. The research design is System Assessment Method. Data collection wasdone by in depth interviews Indepth Interview using interview guidelines. Based onthe results of in depth interviews and data processing, the results is performance ofHMIS in Bali Royal in terms of information seen from the performance is good knownfrom the throughput and respond time indicators, from the information is goodassessed from outputs, inputs and stored data, economics is good, from controllingand security data security is not good , in terms of information efficiency obtained inHMIS is good, in terms of service that HMIS Bali Royal Hospital is good. Suggestionof server addition, implementation of electronic medical record, integrate system withexisting equipment, automatic logout and routine monitoring of HMISimplementation to all unitsKeyword Hospital Management Information System HMIS , effectiveness,Information, PIECES.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalya Angela
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas early warning score terhadap kejadian henti jantung pasien di instalasi rawat inap rumah sakit tingkat IV TNI AD dr.Bratanata Jambi Tahun 2019. Penelitian dilaksanakan di bulan Desember 2018 sampai April 2019 di instalasi rawat inap dengan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik untuk memperoleh data adalah dengan wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan adanya kejadian yang tidak diharapkan berupa kejadian henti jantung mengarahkan kepada penerapan early warning score yang belum optimal. Ketidakpatuhan terhadap pengisian, pengkajian, dan pengaktifan protokol early warning score di lapangan antara lain dipengaruhi oleh maldistribusi perawat, beban kerja perawat yang tidak sesuai dengan kompetesinya, pengetahuan perawat, dan komunikasi antara perawat dengan dokter. Hambatan penerapan EWS di lapangan antara lain ketidaksesuaian jumlah perawat berbanding dengan pasien, beban kerja perawat di luar pelayanan kesehatan, dan kurangnya pengetahuan dari staf mengenai penurunan kondisi klinis pasien. Hal ini bermuara kepada standar operasional prosedur yang belum lengkap dan penyusunan pola ketenagaan yang masih belum efektif dan efisien, juga monitoring-evaluasi dan pelatihan berkesinambungan yang belum berjalan dengan baik sehingga implementasi early warning score tidak optimal. Rekruitmen pegawai sesuai dengan kompetensi dan profesionalitas, pembuatan kebijakan yang menggabungkan pola kebijakan top-down dan bottom-up, pengaturan ulang penempatan sumber daya perawat, pendidikan dan pelatihan berkelanjutan merupakan upaya yang dapat meningkatkan keberhasilan implementasi early warning score.
This study aims to assess the effectiveness of the application of early warning score on patients cardiac arrest events in the inpatient at installation level IV Army Hospital Dr.Bratanata Jambi in 2019. The study was conducted in December 2018 to April 2019 in inpatient installations with a qualitative approach with a case study method. The technique for obtaining data is through in-depth interviews, document review, and direct observation. The results of the study show that the occurrence of adverse events such as cardiac arrests lead to an unoptimal implementation of an early warning score. Nurses noncompliance in filling, assessing and activating early warning score protocol in the field is influenced by nurses maldistribution, nurses workloads that are not in accordance with their competencies, nurses knowledge, and communication between nurses and doctors. Barriers to the application of EWS in the field include the mismatch of the number of nurses compared to patients, the workload of nurses outside of health services, and the lack of knowledge from staff regarding the decline in the patients clinical condition. This leads to incomplete operational standard procedures and the formulation of work patterns that are still ineffective and inefficient, as well as ongoing evaluations and training that have not run well so that the implementation of an early warning score is not optimal. Employee recruitment in accordance with competence and professionalism, policy making that combines topdown and bottom-up policy patterns, rearranging the placement of nurse resources, continuing education and training is an effort that can increase the success of the implementation of an early warning score.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>