Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djaka Permana
Abstrak :
BAKN dengan kondisi internalnya yang mencakup struktur dan bentuk organisasinya, peran & fungsinya serta kinerja aparaturnya, dikaitkan dengan pengaruh faktor lingkungan yang selalu berubah, sudah waktunya organisasi BAKN dirubah secara holistik guna menjadi suatu organisasi yang memiliki kemampuan bersaing. Sehingga perlu dilakukan persiapan baik terhadap faktor internal maupun eksternal untuk antisipasi transformasi organisasi BAKN. Pokok masalah dalam tesis ini, ialah faktor-faktor apa yang diperlukan untuk transformasi organisasi BAKN ?. Penelitian dilakukan dengan disain deskriptif analitis, serta pendekatan yang digunakan, kualitatif, dengan tehnik dan instrumen wawancara tidak berstruktur terhadap 13 orang key informan. Selain itu dilakukan pula kajian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan, BAKN belum melakukan persiapan secara nyata untuk antisipasi transformasi. Dari internal, 100% key informans menyatakan harus dipersiapkan unsur-unsur yang diperiukan untuk transformasi organisasi BAKN yang tercakup dalam faktor internal maupun faktor eksternal. Seperti misalnya, struktur & bentuk organisasi yang landai/ramping, menyusun dan mensosialisasikan visi, dijabarkan ke dalam misi dan strategi BAKN sehingga proses pekerjaan dapar berjalan dengan lancar dan berorientasi kepada pelayan terhadap kebutuhan PNS; peran BAKN dilaksanakn secara proaktif dengan fungsi yang mengarah kepada pengembangan s.d.m. aparatur; untuk peningkatan produktivitas dilakukan pengembangan s.d.m., menegakkan etika profesi, dan memperbaiki tingkat kesejahteraan. Dari aspek eksternal, dipersiapkan ketentua yang mengatur kedudukan, tugas & fungsi BAKN yang sejiwa dengan UU Pemerintah Daerah dalam bidang kepegawaian. Unsur penting lainnya, sistem informasi manajemen yang menunjang tugas pekerjaan BAKN yang baru. Merubah secara holistik BAKN menjadi BKN (Badan Kepegawaian Negara) dengan struktur organisasi berbentuk datar, dan desentralistik, serta berperan proaktif, merupakan saran selain perlu diterbitkan UU tentang Kepegawaian yang baru sebagai landasan hukum pembentukan BKN.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Marlina
Abstrak :
Industri Kecil pengolahan hasil pertanian (agroindustri) adalah merupakan sektor industri andalan pada saat ini karena disamping sangat potensil untuk dikembangkan juga memberi peluang yang sangat besar untuk menciptakan kesempatan kerja.Masalahnya adalah bagaimana meningkatkan daya saing industri ini khususnya dalam memasuki pasar global melalui kinerja manajer (pengusaha). Dalam peekonomian global sudah tidak ada lagi batas geografis, pesaing akan masuk kedalam kandang sendiri dengan segala taktik dan strateginya, Perusahaan kecil perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan global melalui berbagai strategi antara lain mencari mitra dengan perusahaan besar sehingga terjadi sinergi yang dapat mengungguli Para pesaing upaya peningkatan daya saing agroindustri ini sangat ditentukari oleh faktor SDM yang berdasarkan hasil penelitian masih jauh dari memadai di lihat dari segi keterampilan atau kompetensi yang diharapkan. Adanya kesenjangan antara kualitas penyediaan dan kebutuhan tenaga kerja terampil menimbulkan pertanyaan atas kontribusi sistim pelatihan yang ada, Peranan dan fungsi lembaga pelatihan tersebut adalah menyangkut penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Kebutuhan pasar kerja yang sesuai dengan tuntutan globalisasi dijabarkan kedalam standar kompetensi selanjutnya standar kompetensi menjadi acuan dalam menyusun suatu program pelatihan ataupun pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian ternyata Standard kualifikasi keterampilan (standar kompetensi) manajer usaha kecil agroindustri ini secara umum sesuai dengan apa yang dibutuhkan pengusaha kecil yaitu meliputi aspek-aspek: kewirausahaan, manajemen, strategi pemasaran, dan perencanaan usaha. Untuk mengetahui sejauh mana kekurangan akan pengetahuan dan keterampilan pada masing-masing individu dilakukan diagnosis sehingga menghasilkan kebutuhan pelatihan yang menjadi dasar dalam menentukan tujuan pelatihan, kualifikasi instruktur, metodologi, materi pelatihan, bahan dan peralatan. Diantara ketiga instansi ini yaitu Depnaker, Depperindag dan Menegkop PKM ternyata Depperindag cukup responsif terhadap kebutuhan industri kecii ini Hal ini didukung dengan adanya kegiatan penelitian dan pengkajian serta pusat data dan informasi. Kombinasi antara pendekatan standar kompetensi dengan mekanisme kerja Depperindag ini dapat dijadikan suatu model bagi penyelengaraan pelatihan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yourdan
Abstrak :
ABSTRAK
Organisasi publik, khususnya Balai Monitor Frekuensi Radio dalam menghadapi tantangan masa depan semakin dituntut untuk meningkatkan perannya di bidang pengamanan penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelite sehingga dapat menciptakan kondisi penggunaan spektrum freuensi radio yang tertib, sesuai dengan peruntukan dan tidak saling mengganggu dan sekaligus memacu pertumbuhan penyelenggara jasa yang menggunakan frekuensi radio dengan persaingan yang sehat, efektif, berorientasi pada kepuasan pelanggan dalam tingkat kenyamanan dalam berkomunikasi.

Penelitian ini mencoba memusatkan kajian kepada profit pemberdayaan Balai Monitor dan Orbit Satelite kelas I Jakarta, analisis terhadap kondisi organisasi yang didalamnya ada bagian organisasi dari kumpulan individu yang berinteraksi. Dalam upaya memperkenalkan pola hubungan dasar organisasi dengan berbagai tingkatan managerial, dimulai tingkat institusional top manajemen, middle Manajemen dan lower manajemen. Kondisi seperti ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diduga sangat dominan mempengaruhinya, yaitu sistem, struktur, strategi, gaya kepemimpinan, sumber daya manusia dan ketrampilan, serta pemilikan nilai.

Melalui metode penelitian naturalistik kualitatif, dengan peneliti sebagai human instrumen ditemukan beberapa kesimpulan sebagai berikut;

Pertama, profil Balai Monitor Frekuensi Radio kelas I Jakarta belum menunjukkan tingkat pemberdayaan yang baik. Kedua, kelemahan itu terlihat kepada belum optimalnya akses Balai Monitor kepada instansi, baik terhadap ekternal maupun secara internal sehingga pencapaian sasaran belum optimal.

Ketiga, faktor-faktor utama yang mempengaruhi kurangnya berdayanya organisasi dalam mencapai sasaran adalah sistem monitoring yang belum berfungsi secara optimal, struktur yang kurang sinkron dengan kemampuan SDM, stategi, belum menangkap peluang untuk merubah organisasi dari cost center menjadi profit center, gaya kepemimpinan yang agak cenderung kepada hubungan baik sehingga sering disalah artikan; pemilikan nilai yang masih berorientasi pada kebutuhan ekonomi dan fisik belaka.

Dari kesimpulan di atas, dikemukakan beberapa rekomendasi penting sebagai berikut. Pertama, perlu dilakukan upaya optimalisasi berbagai fungsi-fungsi terutama bagi fungsi evaluasi dan pengujian ilmiah belum dalam suatu wadati akreditasi sehingga tidak ada akses kepada instansi atau lembaga yang kompeten di bidang ini. Kedua, perlu mengembangkan kegiatan pengamanan penggunaan frekuensi radio dengan hubungan sating menguntungkan sehingga terbuka peluang privatisasi organisasi melalui penahapan yang wajar.

Kedua, perlu mengembangkan kegiatan pengaman pengguna frekuensi radio dengan hubungan saling menguntungkan, sehingga terbuka peluang privatisasi organisasi melalui pertahapan yang wajar.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandi Baskoro Soebakir
Abstrak :
Keberadaan struktur geologi merupakan salah satu parameter penting dalam menentukan zona permeabel pada suatu sistem geotermal. Penelitian ini dilakukan di salah satu area prospek geotermal di zona Sistem Sesar Sumatera (GSF) yang termasuk dalam segmen Angkola dan Barumun yang bertujuan untuk mengidentifikasi kemenerusan fitur permukaan hingga bawah permukaan terutama struktur geologi yang berkaitan erat dengan zona permeabel dengan mengintegrasikan data geologi, geokimia, dan geofisika. Teknologi remote sensing digunakan untuk mengidentifikasi struktur geologi yang terobservasi di permukaan yang dikorelasikan dengan persebaran manifestasi permukaan. Namun, tidak semua struktur geologi yang terobservasi di permukaan dapat diamati dan kemenerusannya dari permukaan hingga bawah permukaan dilakukan dengan pendekatan geofisika menggunakan data magnetotelurik (MT) dan gravitasi. Interpretasi struktur geologi permukaan berdasarkan analisis remote sensing dan persebaran manifestasi permukaan memiliki korelasi yang positif dengan hasil gravitasi adanya struktur graben dari zona GSF yang memiliki orientasi baratlaut-tenggara. Kelurusan dan karakteristik (arah dan kemiringan) struktur ditandai dengan adanya kontras nilai gravitasi, nilai Horizontal Gradient Magnitude (HGM) maksimum, dan nilai zero Second Vertical Derivative (SVD) serta analisis Multi Scale-Second Vertical Derivative (MS-SVD). Hasil interpretasi struktur bawah permukaan gravitasi berkorelasi positif dengan analisis parameter MT (splitting curve MT) yang dapat mengindikasi zona struktur bawah permukaan. Gabungan interpretasi struktur permukaan dan bawah permukaan teridentifikasi adanya 5 struktur (F1, F2, F3, F4, dan F5) yang diklasifikasikan sebagai Struktur Pasti (F1, F2, F3, dan F4) dan Struktur Diperkirakan (F5) yang memiliki orientasi baratlaut-tenggara. Struktur F3 yang berorientasi baratlaut-tenggara merupakan struktur utama yang berperan sebagai fluid conduit (zona permeabel) yang dibuktikan dengan adanya manifestasi mata airpanas bertipe klorida. Berdasarkan hasil pemodelan inversi 3-D MT dan pemodelan kedepan 2-D gravitasi dapat mendelineasi zona reservoir pada kedalaman 1500 – 2000-meter yang dikontrol oleh struktur F3 dan zona reservoir berasosiasi dengan batuan metasediment yang nantinya dapat menentukan lokasi sumur pengeboran. Untuk memvisualisasikan sistem geotermal secara komprehensif, maka dikembangkan model konseptual dengan mengintegrasikan model geofisika yang memiliki kualitas data optimum dengan data geologi dan geokimia yang saling berkorelasi, sehingga dapat dijadikan dasar dan acuan dalam menentukan lokasi pengembangan sumur produksi dan reinjeksi dan menurunkan resiko kegagalan dalam well targeting. ......The existence of geological structures is one of the important parameters in determining the permeability zone in a geothermal system. This study was conducted in one of the geothermal prospect areas in the Sumatera Fault System (GSF) zone included in the Angkola and Barumun segments which aims to identify the continuity of surface to subsurface features, especially geological structures that are closely related to permeability zones by integrating geological, geochemical, and geophysical data. Remote sensing technology is used to identify geological structures observed at the surface that are correlated with the distribution of surface manifestations. However, not all surface-observed geological structures can be observed and their continuity from the surface to the subsurface is done with a geophysical approach using magnetotelluric (MT) and gravity data. Interpretation of surface geological structures based on remote sensing analysis and the distribution of surface manifestations has a positive correlation with the gravity results of the graben structure of the GSF zone which has a northwest-southeast orientation. The alignment and characteristics (direction and slope) of the structure are characterized by the contrast of gravity values, maximum Horizontal Gradient Magnitude (HGM) values, and zero Second Vertical Derivative (SVD) values as well as Multi Scale-Second Vertical Derivative (MS-SVD) analysis. The results of gravity subsurface structure interpretation are positively correlated with MT parameter analysis (splitting curve) which can indicate subsurface structure zones. The combined interpretation of surface and subsurface structures identified 5 structures (F1, F2, F3, F4, and F5) classified as Certain Structures (F1, F2, F3, and F4) and Estimated Structure (F5) that have a northwest-southeast orientation. The northwest-southeast oriented F3 structure is the main structure that acts as a fluid conduit (permeability zone) as evidenced by the manifestation of chloride-type hot springs. Based on the results of 3-D MT inversion modeling and 2-D gravity forward modeling, it can delineate the reservoir zone at a depth of 1500 - 200 meters controlled by the F3 structure and the reservoir zone is associated with metasedimentary rocks which can later determine the location of drilling wells. To visualize the geothermal system comprehensively, a conceptual model was developed by integrating geophysical models that have optimum data quality with geological and geochemical data that are correlated, so that it can be used as a basis and guide in determining the location of production well development and reinjection and reduce the risk of failure in drilling targets.
Jakarta: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Ardhana
Abstrak :
Secara geografis Lapangan RD termasuk kedalam provinsi Sumatera Selatan dan secara geologi berada dalam kompleks Bukit Barisan. Pada penelitian ini penulis melakukan pemodelan inversi 3D magnetotelluric dan mengkorelasikan dengan data sumur dan didukung oleh data eksporasi yang telah ada sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat rumusan mengenai karakterisasi secara geologi dan nilai resistivitas yang tepat untuk menentukan Top of Reservoir. Hasil penelitian penulis dari data sumur menunjukan adanya pendinginan dan referensi Base of Conductive (BOC) di lapangan RD adalah 14ohm.m, lebih besar dari referensi BOC 1-10 ohm.m (Ussher, 2000) yang biasa diterapkan di lapangan panas bumi. Kontrol litologi lebih dominan dalam menentukan TOR dimana tuff dasitis dan riolitis ditemukan di semua sumur. Kontrol BOC dalam menentukan TOR hanya bisa dilakukan pada elevasi dibawah 1200m. ......RD field is geographically located on South Sumatera Province and geologically inside Barisan Mountain Range. In this study, author make 3D MT inversion model and correlate it with well data supported with other exploration data had been published with aim to characterize Top of Reservoir (TOR) based on resistivity and geological feature. This study show from well data that cooling is a main feature in RD field and applicable Base of Conductive (BOC) reference is 14 ohm.m instead of 1-10 ohm.m proposed by Ussher (2000) which usually applied in geothermal field. Lithology is a more dominant control to define TOR, where all TOR is observed on dacitic or rhyolitic tuff. BOC control to define TOR is only applicable in elevation lower than 1200m.
Jakarta: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Fatwa Dzikrullah
Abstrak :
Proses identifikasi dalam kegiatan eksplorasi Geotermal menjadi salah satu upaya dalam meminimalisasi risiko ketidaksuksesan. Pemanfaatan suatu lapangan Geotermal  seperti pada lapangan X memiliki proses yang panjang dan berisiko tinggi. Setelah diidentifikasi dengan baik pada kasus-kasus ketidaksuksesan eksplorasi, kualitas data, dan tipe sistem Geotermal, selanjutnya hasil identifikasi tersebut diaplikasikan dalam proses pengolahan data Magnetotellurik (MT) pada lapangan X. Hasil yang diperoleh ialah lapangan X teridentifikasi sebagai lapangan Geotermal bersistem Hidrotermal Temperatur Tinggi Natural-2 Fase, dengan estimasi suhu reservoir 245o C dan estimasi energi 238 MW. Hal tersebut menggambarkan bahwa lapangan X dapat dikembangkan lebih lanjut, salah satunya dengan proses pengeboran sumur eksplorasi dengan rekomendasi titik pada koordinat 11400.00 m N dan 63100.00 m E sekitar 4 km dari puncak gunung L.
The identification process in geothermal exploration activities is an effort to minimize the risk of unsuccessfulness. The use of a Geotermal field such as in field X has a long and high-risk process. After being well identified in cases of exploratory success, data quality, and geothermal system type, the identification results were then applied in the Magnetotelluric (MT) data processing on the X field. The results obtained were that the X field was identified as a Hydrothermal Geothermal field High Temperature Natural-2 Phase, with an estimated reservoir temperature of 245 oC and an estimated energy of 238 MW. This illustrates that the X field can be further developed, one of which is the process of drilling exploration wells with recommendations for points at coordinates 11400.00 m N and 63100.00 m E about 4 km from the peak of Mount L.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar
Abstrak :
Lapangan geotermal X berada di area gunung A yangmana berdasarkan data geologi ditemukan adanya manifestasi berupa hot spring dan fumarole. Pengukuran MT dilakukan untuk mengetahui persebaran resistivity batuan di bawah permukaan. Pengolahan data MT dilakukan dari analisis time series dan filtering noise kemudian dilakukan Transformasi Fourier dan Robust Processing. Setelah itu baru dilakukan crosspower untuk menyeleksi data sehingga output dari proses ini berupa kurva MT. Setelah didapatkan kurva MT dilakukan koreksi statik dikarenakan kurva TE dan TM terjadi shifting. Untuk proses akhirnya baru dilakukan inversi 2D dan inversi 3D. setelah itu dilakukan perbandingan antara 2D dan 3D. Wilayah interest lapangan X berada di lintasan AA dan lintasan AB. Berdasarkan analisis 3D diidentifikasi bahwa zona alterasi menipis di wilayah upflow dan menebal ke arah outflow yangmana sesuai dengan teori. Wilayah upflow dapat diketahui dengan melihat manifestasi berupa fumarole.
The geothermal field X is located in the area of Mount A which based on geological data found the presence of hot spring and fumarole manifestations. MT measurements were carried out to determine the distribution of rock resistivity in the subsurface. MT data processing is starts from time series analysis and noise filtering then Fourier Transform and Robust Processing are performed. After that, crosspower is done to select data so that the output of this process is an MT curve. After got the MT curve then a static correction is done because the TE and TM curves are shifting. For the final process are 2D inversion and 3D inversion. After that make a comparison between 2D and 3D. The area of interest in field X is on the line AA and line AB. Based on the 3D analysis, it was identified that alteration zones thinned in the upflow region and thickened towards the outflow which is make sense with the theory.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitsal Shafiq Sulasno
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sistem rotasi Faraday sebagai alat karakterisasi sifat Magneto-Optik minyak nabati. Besaran yang diukur adalah intensitas cahaya, besar medan magnet, dan perubahan sudut bidang getar polarisasi. Pengukuran intensitas cahaya dilakukan menggunakan BH1750, pengukuran medan magnet dilakukan menggunakan Gaussmeter. Perubahan sudut bidang getar polarisasi dilakukan oleh stepper motor yang menggerakkan lensa analisator yang sudah dipasang gear. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser RGB dengan daya 300 mW. Pengambilan data dilakukan dengan kondisi awal sudut antara lensa Polarisator dan lensa Analisator sebesar 45º. Konstanta Verdet untuk minyak jagung dengan sumber cahaya merah adalah 0,37 mT/m. Konstanta Verdet untuk minyak jagung dengan sumber cahaya hijau adalah 0,55 mT/m. Untuk sumber cahaya biru, nilai konstanta Verdet yang didapatkan adalah 0,73 mT/m. ......This research aims to design and create Faraday’s rotation system as a tool to characterize the Magneto-Optic properties of vegetable oils. The measured magnitude is the intensity of light, the magnitude of the magnetic field, and the change in the rotation angle of polarization. Measurement of light intensity was carried out using BH1750, magnetic field measurement was carried out using Gaussmeter. Changes in the rotation angle of polarization are made by the stepper motor which drives the lens of the analyzer which has been geared. The light source used is an RGB laser with a power of 300 mW. Data is collected by the initial condition of the angle between polarizer lens and analyzer lens at 45º. The Verdet constant for corn oil with a red light source is 0.37 mT/m. The Verdet constant for corn oil with green light source is 0.55 mT/m. For blue light source, the Verdet constant value that obtained is 0.73 mT/m
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandung Sektian
Abstrak :
Pengendalian ketinggian atau biasa disebut Level Controller adalah hal yang penting di berbagai bidang industri, termasuk industri kimia, industri minyak bumi, industri pupuk, industri otomatif dan lain-lainnya. Pada penelitian ini, dirancang sebuah pengendali non-konvesional menggunakan Reinforcement Learning dengan Twin Delayed Deep Deterministic Polic Gradient (TD3). Agent ini diterapkan pada sebuah miniature plant yang berisi air sebagai fluidanya. Miniature plant ini disusun dengan berbagai komponen yaitu flow transmitter, level transmitter, ball-valve, control valve, PLC, dan pompa air. Kontroler agent TD3 dirancang menggunakan SIMULINK Matlab di computer. Data laju aliran dan ketinggian air diambil melalui flow transmitter dan level transmitter yang dikoneksikan dengan OPC sebagai penghubung antara Matlab ke SIMULINK. Penerapan agent TD3 pada sistem pengendalian ketinggian air digunakan pada dua kondisi yaitu secara riil plant dan simulasi. Dari penelitian ini didapatkan, bahwa kontroler agent TD3 dapat mengendalikan sistem dengan baik. overshoot yang didapatkan kecil yaitu 0,57 secara simulasi dan 0,97 secara riil plant. ......In this study, the level controller is the most important in many industry fields, such as chemical industry, petroleum industry, automotive industry, etc., a non-conventional controller using Reinforcement Learning with Twin Delayed Deep Deterministic Policy Gradient (TD3) agent was designed. This agent was implemented in water contain the miniature plant. This miniature plant consists of many components: flow transmitter, level transmitter, ball-valve, control valve, PLC, and water pump. Agent controller was designed using SIMULINK Matlab on a computer, which obtained flow rate and height information comes from flow transmitter and level transmitter connected to OPC that link between Matlab to SIMULINK. Implementation of TD3 to control water level system used two conditions, in real plant and simulation. In this study, we obtain that the TD3 agent controller can control the designs with a slight overshoot value, namely 0,57 in the simulation and 0,97 in the real plant.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugraha Hariadi
Abstrak :
Telah dibuat alat gamma scan aktuator ganda berbasis mikrokontroler untuk mendeteksi anomali yang terjadi pada sebuah kolom proses industri. Desain sistem ini sudah terintegrasi dengan ratemeter dan dua pengendali motor yang digunakan memberi keuntungan dalam proses pemasangan menjadi ringkas karena kawat yang digunakan tidak panjang. Detektor yang terdiri dari scintillator dan tabung photomultiplier dapat mendeteksi adanya suatu aktivitas radioaktif. Alat ini dapat menghasilkan tegangan sampai dengan 2000 V yang digunakan sebagai tegangan suplai detektor. Menentukan daerah Plateau dari detektor yang digunakan pada tegangan 980 V sampai dengan 1000 V dengan daerah kerja optimal detektor pada tegangan 990 V. Kalibrasi pulsa rotary encoder terhadap nilai elevasi pada motor 1 memiliki persamaan gerak yaitu y = 8.7932x - 92.749 dan persamaan gerak pada motor 2 adalah y = 9.6456x-210.43. ......Has been made of microcontroller based double actuator gamma scanner to detect anomalies that occurs in a column process. The design of this system has already been integrated with ratemeter and two motor control used advantages in the process of the installation of being concise because the wire used be shorter. A detector consisting of scintillator and photomultiplier tube detect a radioactive activity. This device can generate voltage up to 2000 V used as voltage supply of the detector. Determine the plateau in a detector used on voltage 980 V until 1000 V to the work area with optimal detector in the voltage 990 V. Pulse rotary encoder calibration on the perceived value of elevation on motor 1 having an equation motion y = 8.7932x - 92.749 and the equation motion 2 is y = 9.6456x-210.43.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>