Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silvana Yuliani
Abstrak :
Jumlah wisatawan Muslim yang datang ke Jepang semakin bertambah. Faktor pendorongnya adalah kebijakan bebas visa, meningkatnya jumlah fasilitas ruang sholat dan menu makanan halal, depresiasi yen yang berkaitan erat dengan biaya perjalanan murah, serta deflasi Jepang yang menyebabkan harga barang-barang cenderung stabil. Kyoto salah satu kota di Jepang yang giat menjadikan kotanya sebagai Muslim friendly city dengan menyediakan ruangan sholat, restoran halal, hotel ramah Muslim yang tersebar di beberapa lokasi. Namun konsep wisata ramah Muslim menjadi sesuatu yang dikomodifikasi sedemikian rupa untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif eksploratif yang bertujuan memberikan gambaran potensi Kyoto sebagai kota tujuan wisata halal serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memperngaruhi implementasi Muslim Friendly Tourism (MFT) untuk mendapatkan gambaran yang faktual dan akurat mengenai kecenderungan munculnya praktik-praktik komodifikasi MFT. Konsep teori yang dijadikan alat analisis untuk menghasilkan kesimpulan adalah kerangka konsep MFT oleh COMCEC dan teori komodifikasi oleh Cohen. Hasil penelitian didapatkan pertama, faktor-faktor yang memperkuat potensi Kyoto sebagai kota wisata adalah keunggulan kompetitif berupa Sumber Daya Manusianya yang kreatif dan inovatif serta keunggulan komparatif berupa lanskap kota kuno dan bentang alam yang indah. Kedua, implementasi MFT di Kyoto sudah berjalan sesuai kerangka konsep teori COMCEC yaitu key faith based needs, Demand side key themes, dan Supply side key themes. Ketiga, bukti terjadinya praktik komodifikasi MFT adalah kontradiksi antara program wisata Muslim friendly Kyoto dengan The Gay and Lesbian Guide to Japan,serta tidak adanya sinergi visi-misi antara Muslim friendly Kyoto dengan Kyoto Muslim Association.
The number of Muslim tourists visiting Japan is increasing. The driving factor is the visa-free policy, the increasing number of prayer room facilities and halal menus, the depreciation of yen which impact to the cost of cheap travel, and Japan's deflation which causes prices of goods to be stable. Kyoto, one of the cities in Japan that actively makes its city as Muslim friendly city by providing prayer rooms, halal restaurants, Muslim-friendly hotels, are spread over several locations. But the concept of Muslim-friendly tourism is something commodified in such a way as to gain maximum profit. This study uses a qualitative method with a descriptive exploratory analysis approach that aims to provide an overview of Kyoto's potential as a halal tourist destination city and identify factors that influence the implementation of Muslim Friendly Tourism (MFT) to obtain a factual and accurate picture of the tendency to emerge MFT commodification . The theoretical concept used as an analytical tool to draw conclusions is the concept of MFT by COMCEC and the commodification theory by Cohen. The results were obtained first, the factors that strengthened Kyoto's potential as a tourist city because it was supported by competitive advantages in the form of creative and innovative human resources and comparative advantages in the form of ancient city and beautiful landscapes. Second, the implementation of the MFT in Kyoto has been in line with the theoretical conceptual framework of COMCEC, namely key faith based needs, demand side key themes, and supply side key themes. Third, the evidence for the commodification of the MFT is the contradiction between the Kyoto-friendly Muslim tourism program and The Gay and Lesbian Guide to Japan, and the absence of a synergy of vision and mission between Muslim friendly Kyoto and the Kyoto Muslim Association.
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T51944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Irfani Rahim
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas bagaimana kepercayaan di antara para anggota, berperan penting dalam perkembangan jaringan komunitas Osoji Club. Menurut Fukuyama 1995 , kesediaan untuk mempercayai orang asing mendorong keterlibatan masyarakat dalam membangun komunitas, dan membantu mengatasi dilema dari tindakan kolektif. Perbedaan etnis diasumsikan dapat menghasilkan tingkat kepercayaan in-group yang tinggi, tetapi sedikit atau tidak ada kepercayaan kepada orang lain.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi terlibat di dalam kegiatan-kegiatan Osoji Club, serta wawancara mendalam in-depth interview dengan key informant yaitu ketua dan anggota relawan Jepang dan orang Indonesia Osoji Club. Penelitian ini mengambil setting di dua kota, yaitu Jakarta dan Medan.Hasil penelitian menunjukan bahwa komunitas diaspora Jepang di Jakarta dan Medan berkontribusi bagi kedua pihak. Bagi diaspora Jepang, mereka mendapatkan keuntungan dari komunitas ini berupa informasi dan ldquo;perasaan aman rdquo; selain kotribusi nyata terhadap lingkungan sekitar mereka menjadi lebih bersih. Dan bagi keduanya, baik anggota relawan Jepang maupun Indonesia yang tertarik dengan kebudayaan Jepang, komunitas ini menjadi forum untuk komunikasi lintas budaya. Konsep kepercayaan memiliki peran penting terhadap perkembangan jaringan Osoji Club yang pada awalnya dibentuk di Jakarta dan meluas ke beberapa kota besar lainnya. Kepercayaan juga memainkan peran dalam kerja sama komunitas Osoji Club dengan beberapa perusahaan Jepang melalui acara-acara festival kebudayaan Jepang di Jakarta dan Medan.Kata kunci: Diaspora Jepang, Osoji Club, kepercayaan, intercultural communication, jaringan
ABSTRACT
This research discusses on the role of Osoji Club, the Japan environmental community which its members not only for its Japanese but also Indonesian. The focus of this paper is on how trust among members, playing the important role in the development of Osoji Club community network. According Fukuyama 1995 , the willingness to trust foreigners encourages community involvement in community building, and helps to overcome the dilemma of collective action. Ethnic differences are assumed to produce high levels of in group confidence, but little or no trust to out group.This research used qualitative method by doing the data collection techniques through participant observation in some of Osoji Club activities, as well as in depth interviews with key informant i.e. chairman and Japanese and Indonesian volunteer member of Osoji Club. The research setting areas are in two big cities, Jakarta and Medan.The results showed that this Japanese diaspora community in Jakarta and Medan, contributed for both side. For Japanese diaspora, they get the benefit from community such as information and lsquo feeling more safety rsquo beside the real contribution on environment their present place become cleaner. And for both Japan and Indonesian member who interested in Japanese culture, this community becomes a forum for intercultural communication. Members from a different cultural background can share knowledge on each other 39 s culture and apply it in everyday life. The concept of trust have significant role to the development of the Osoji Club network which was originally established in Jakarta and extended to several other big cities. Trust also play a part in cooperation of Osoji Club with several Japanese companies in major events such as the Japanese cultural festival in Jakarta and Medan.Keyword Japan Diaspora, Osoji Club, trust, intercultural communication, network
2018
T51372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Nathania Handayani
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai fenomena kemiskinan lansia yang semakin terlihat di masyarakat Jepang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan campur tangan Pemerintah dalam menjamin kesejahteraan warga lanjut usia dan menjelaskan dampak pengalihan sistem dukungan lansia dari keluarga oleh negara mempengaruhi kemiskinan lansia di Jepang. Tesis ini menggunakan metode kualitatif dengan metode analisis studi pustaka dan menggunakan data dari artikel, buku, video dokumenter, catatan hasil wawancara dan data yang dirilis oleh Pemerintah. Hasil studi menunjukkan bahwa skema kesejahteraan yang disiapkan oleh Pemerintah Jepang sudah tidak mampu lagi menyediakan sistem dukungan yang memadai sehingga lansia menjadi kelompok yang rawan miskin. Di sisi lain, keluarga juga sudah tidak bisa lagi menyediakan sistem dukungan karena terdapat perubahan struktur yang menyebabkan keluarga tinggal terpisah, dan semakin banyaknya individu yang tidak berkeluarga dan tinggal sendirian. Teori tautan sosial dan pelepasan sosial melihat adanya kelonggaran ikatan keluarga dan relasi sosial di dalam kehidupan lansia semakin meningkatkan resiko lansia menjadi miskin karena lansia kehilangan tempat untuk bersandar. ......This study discusses the elder poverty phenomenon that is increasingly visible in Japanese society. The purpose of this study is to describe the Government's intervention in ensuring the welfare of the elderly and to explain the impact of the shifting the elderly support system from the family by the state on elderly poverty in Japan. This thesis used qualitative method with literature study analysis method and uses data from articles, books, video documentaries, interviews notes, and White Paper. The study results show that the welfare scheme prepared by the Japanese Government is no longer able to provide an adequate support system. This causes elderly group is more prone to poverty than other age group. On the other hand, families are also no longer able to provide a support system due to structural changes that have caused families to live separately, and the increasing number of individuals who are not married and live alone. The theory of social links and disengagement sees the loosening of family ties and social relations in the life of the elderly which increases the risk of the elderly becoming poor because the elderly lose their place to lean on.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Herjanti Nursuksmaningtyas Santoso
Abstrak :
Kekurangan tenaga kerja produktif Jepang akibat rendahnya angka kelahiran, menginisisasi pemerintah Jepang membuka kesempatan bagi tenaga kerja asing melalui skema program TITP (Technical Internship Training Program). Peluang ini dimanfaatkan oleh Lulusan Sarjana Sastra Jepang untuk memasuki pasar tenaga kerja Jepang, walaupun di sektor low-skilled. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang dipertimbangkan pada keputusan tenaga kerja terdidik untuk melakukan program magang ke Jepang melalui skema TITP, serta bagaimna manfaat yang didapatkan setelah melakukan program magang tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian ini menggunakan metode kualitatif-fenomenologi dengan wawancara mendalam terhadap 5 orang eks-pemagang yang berpendidikan Sarjana lulusan Universitas Negeri dan Swasta di Pulau Jawa. Keputusan untuk melakukan magang ini dikaji dengan pendekatan teori pilihan rasional oleh James Coleman dan Sonja Haug dalam keputusan bermigrasi melalui program magang tersebut. Temuan penelitian antara lain: melalui program TITP informan ingin mengembangkan kemampuan berbahasa Jepang sebagai added value sehingga pengalaman selama magang menjadi sebuah pilihan yang menguntungkan ketika kembali ke Indonesia. Beberapa informan cenderung mencari pekerjaan dengan mudah karena dianggap sebagai pekerja berpengalaman.
The shortage of Japans productive workforce due to low birth rates, initiating the Japanese government opens opportunities for foreign workers through the TITP (Technical Internship Training Program) scheme. This opportunity was used by Japanese Literature Graduates to enter the Japanese labor market, even in the low-skilled sector. This study aims to investigate the factors considered in the decision of educated workers to undertake an internship program to Japan through the TITP scheme, as well as how the benefits are obtained after undertaking the internship program. This study is a qualitative-phenomenological method with in-depth interviews with 5 ex-trainees who have a Bachelors degree from State and Private University in Java. The decision to do this internship was approacehd by rational choice theory from James Coleman and Sonja Haug in the decision to migrate through the internship program. The Research findings include: through the TITP program the informant wants to develop Japanese language skills. The experience during internship becomes a profitable choice when returning to Indonesia as added value to enter Indonesias Labor Market. The experience of working in Japan is a value. Some informants tend to find jobs easily because they are considered as experienced worker.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T54476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis mi membahas pengembangan pendidikan melalui buku-buku pelajaran yang digunakan pada sekolah dasar di Kyoto-shi pada zaman Meiji Tujuan dan penelitian mi adalah untuk memberikan pengetahuan mengenam sejarah modernisasi dalam pendidikan di Jepang yang berawal dari zaman Meiji Penelitian im adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptmf Hasil penelitian menjelaskan bahwa buku-buku yang digunakan pada pendidikan sekolah dasar di Kyoto shi pada zaman Meiji dibagi menjadi tiga kelompok pendidikan pada masa transisi pendidikan yang mengarah kepada pendidikan Barat dan pendidikan untuk memngkatkan taraf hidup manusia Pembagian kelompok buku-buku pelajaran tersebut berdasarkan konsep jitsugaku.
ABSTRACT
This thesis discusses the development of education through textbooks used in primary schools in Kyoto shi in the Meiji era The objective of this thesis is to deepen our knowledge about the history of modernization in education in Japan which started from the Meiji era Using descriptive approach this thesis explains that the textbooks used in primary schools in Kyoto shi in the Meiji era can be divided into three categories the transitional era the Western education and the education for a better life These categories are found by applying the concept of jitsugaku on the textbooks.
2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keshia Safitri
Abstrak :
ABSTRAK
Sumber energi terkait erat dengan keberlangsungan hidup orang banyak. Oleh sebab itu keamanan energi menjadi salah satu prioritas dalam kepentingan nasional tiap negara. Jepang sebagai negara maju tidak mampu memenuhi kebutuhan energinya secara mandiri. Meski pada awalnya energi nuklir diharapkan mampu menjawab isu keamanan energi Jepang namun sejak insiden Fukushima Daiichi, seluruh kegiatan yang menyangkut pengolahan energi nuklir harus dihentikan untuk sementara waktu. Untuk memenuhi kebutuhan energinya, Jepang menggunakan sumber energi fosil seperti minyak, gas, dan batubara. Indonesia sebagai negara yang kaya akan gas dan batubara menjadi negara yang dibidik oleh Jepang untuk membantu memenuhi kebutuhan energinya. Jepang dan Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Selama ini Jepang telah mempertegas keamanan energinya dari Indonesia dengan menggunakan bantuan Official Development Assistance serta melalui Japan-Indonesia Economic Partnership Agreement. Kini terjadi peningkatan permintaan gas dalam negeri di Indonesia sehingga pasokan ekspor gasnya terancam. Pemerintah Indonesia pun menciptakan kebijakan Domestic Market Obligation untuk melindungi konsumer dalam negeri. Jepang terus mengupayakan jaminan keamanan energinya di Indonesia dengan melancarkan berbagai pertemuan tahunan seputar isu energi serta melakukan investasi melalui proyek kerja sama, Metropolitan Priority Areas. Faktanya Indonesia masih belum mampu mengolah sumber daya mineralnya secara mandiri sehingga investasi dari perusahaan Jepang masih sangat diperlukan. Namun hadirnya investasi perusahaan Jepang dengan skala yang besar justru semakin memperkokoh posisi Jepang sebagai ‘sahabat’ Indonesia. Sehingga permintaan Jepang pada Pemerintah Indonesia akan ditanggapi dengan serius dan cepat.
ABSTRACT
Energy sources is closely related to the survival of many people. Therefore energy security became a priority in the national interests of every countries. Japan as a developed country is unable to meet its energy needs independently. Although nuclear energy initially expected to address the issue of energy security of Japan but since Fukushima Daiichi incident, all activities related to the processing of nuclear energy should be stopped for a while. To meet its energy needs, the Japanese are using fossil energy sources such as oil , gas , and coal. Indonesia is a country rich in gas and coal and is targeted by Japan to help meet its energy needs . Japan has emphasized the security of its energy from Indonesia using Official Development Assistance as well as through the Japan - Indonesia Economic Partnership Agreement. Curently there’s an increase in domestic gas demand in Indonesia and evidently threatening the supply of exported gas. The Indonesian government created the Domestic Market Obligation policies to protect domestic consumers. Japan continues to pursue energy security in Indonesia by launching various annual meetings around the issue of energy and investing through cooperation projects such as the Metropolitan Priority Areas. Fact is Indonesia still not able to process mineral resources independently and that the investment of Japanese companies is still very necessary . However, the presence of Japanese companies investing in large scale even further strengthen Japan's position as a 'friend ' of Indonesia. So the Japanese request to the Government of Indonesia will be taken seriously and quickly
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ciciheriyanti
Abstrak :
Penelitian ini berjudul ?Masalah Kejiwaan Tokoh Utama dalam Novel Shikisai wo Motanai Tazaki Tsukuru to, Kare no Junrei no Toshi karya Haruki Murakami. ?Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tokoh dan karakter tokoh, peristiwa dan latar yang digunakan Haruki Murakami untuk mendukung gambaran masalah kejiwaan tokoh utama Tazaki Tsukuru dalam peradabannya. Pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan psiko-analisa Sigmund Freud dalam bukunya Civilization and Its Discontents. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan data-data yang ada, kemudian menganalisisnya sesuai dengan tujuan penelitian. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Shikisai wo Motanai Tazaki Tsukuru to, Kare no Junrei no Toshi karya Haruki Murakami. Data penelitian berupa penggalan kalimat mengenai masalah kejiwaan yang dialami Tazaki Tsukuru dalam peradabannya: (1) kehilangan dan ketidakbahagiaan (2) kesepian dan isolasi sosial (3) cinta samudrawi yang koheren dengan teori psiko-analisa Sigmund Freud dalam bukunya Civilization and Its Discontent.
This study entitled "Psychological Problems? Protagonist in the novel Shikisai wo Motanai Tazaki Tsukuru to, Kare no Junrei no Toshi by Haruki Murakami." This study aims to examine the character, events and settings that are used by Haruki Murakami to support the description of psychological problems of Tazaki Tsukuru as a protagonist in his civilization. The approach that writer use is psycho-analytical of Sigmund Freud in his book Civilization and Its Discontents. This study used a descriptive method of analysis, which describes the existing data, then analyze it according to the research objectives. Sources of data in this study is Haruki Murakami's novel ?Shikisai wo Motanai Tazaki Tsukuru to, Kare no Junrei no Toshi.? Research data regarding the sentence fragments of mental problems experienced by Tazaki Tsukuru in civilization: (1) loss and unhappiness (2) loneliness and social isolation (3) oceanic feelings that coherent with theory of psycho-analysis by Sigmund Freud in his book Civilization and Its Discontent.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhaniar Asmarani
Abstrak :
ABSTRAK
Yakuwarigo memiliki pengertian singkat yaitu jenis bahasa yang diambil dari karya fiksi, yang diasosiasikan dengan tipikal karakter tertentu pada karya fiksi tersebut. Penggunaan Yakuwarigo atau bahasa peran saat ini banyak ditemukan pada komik-komik berbahasa Jepang. Yakuwarigo tidak sama dengan bahasa yang digunakan pada percakapan sehari-hari di Jepang, karena Yakuwarigo adalah buatan dan hanya digunakan pada karya fiksi dan jarang digunakan pada percakapan sehari-hari. Tujuan dari penulisan tesis ini yaitu penulis ingin membuktikan penggunaan Yakuwarigo khususnya jenis Roujingo dan Hakasego, hanya terdapat pada karya fiksi dan jarang digunakan pada percakapan seharihari. Selain itu penulis ingin mengimbau pemelajar bahasa Jepang supaya tidak menelan mentah-mentah bahasa yang digunakan dalam karya fiksi khususnya komik, karena pada kenyataannya, bahasa yang digunakan di dalam komik, berbeda dengan bahasa yang digunakan pada percakapan sehari-hari. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis dengan menggunakan metode kepustakaan dan data kualitatif dan kuantitatif;
ABSTRACT
Yakuwarigo have a brief understanding of the type of language that is taken from a fictional litterature, which is typically associated with a particular character in the fictional litterature. The use of Yakuwarigo or Role Language, commonly found in Japanese comics. Yakuwarigo is not the same as standard Japanese language that use in everyday conversation, because Yakuwarigo is artificial and its only used in fictional litterature. The purpose of this thesis that the author wants to prove the use of Yakuwarigo, especially Roujingo and Hakasego are only found in fictional literature and rarely used in Japanese everyday conversation. Moreover, the author would like to warn Japanese language learners not to easily believe and use in everyday conversation the language that contained in fictional literature especially in comics. Because in facts, the language that used in comics is not all used in everyday conversation. This research is a descriptive analytical study using literature methods and qualitative and quantitative data.
Depok: [Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Indonesia], 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandhya Widyatnya
Abstrak :
Kendo adalah salah satu dari banyak bela diri tradisional dari Jepang yang bernama Budo. Kendo (剣道) terdiri dari dua kanji yaitu kanji ken (剣) yang berarti pedang dan dou (道) yang berarti jalan. Secara etimologi, kendo berarti "Jalan Pedang". Berbeda dengan olahraga pada umumnya, kendo tidak hanya menitik-beratkan pada pembentukan fisik, namun juga pembentukan kepribadian. Kendo saat ini tidak hanya ada pada Jepang saja, namun juga sudah mulai dikenal oleh seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal yang unik adalah, pengajaran-pengajaran untuk pembentukan kepribadian yang dibawa oleh kendo masih berpegang teguh pada budaya dan cara Jepang. Tujuan penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui bagaimana perkembangan kendo di Indonesia, kesulitan apa yang menghambat kendoka Indonesia untuk menerima pengajaran tersebut, serta untuk mengetahui manfaat yang didapatkan oleh para kendoka Indonesia setelah lama mengikuti pelatihan kendo. Penulis juga ingin menunjukan kenyataan tentang falsafah bushido yang selama ini diagung-agungkan oleh kebanyakan orang selain orang Jepang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kepustakaan dan wawancara. ...... Kendo is one of many Japanese traditional martial arts named Budou. Kendo (剣道) is formed by two kanji characters. They are Ken (剣), which means "sword", and Dou (道), which means "way". Therefore, etymologically, kendo means "The Way of Sword". Kendo is not just only paying attention at physical improvement, but also paying attention on personality improvement o. Today, kendo exists not only in Japan, but also worldwide, including Indonesia. There is one special thing about kendo. For the teachings of improvement of personality, kendo still applies Japan's culture and ways. The purposes of this research is to know about kendo growth in Indonesia, the troubles that appear in Indonesian's kendoka learning philosophy, and also to know the impact on Indonesia kendoka after joining kendo's exercises after a certain amount of time. Researcher also want to show to other people about the reality of bushido, which is adored by most of non-Japanese people. This research is a qualitative research. applies literature study, and interview methods.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>