Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Okta Priyani
"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis gambaran maupun identifikasi perbedaan secara spasial keterkaitan antara faktor-faktor risiko penyakit DBD, khususnya lingkungan fisik yaitu variasi iklim (suhu udara, kelembaban udara, dan curah hujan) dan demografi (kepadatan penduduk) terhadap penyebaran kejadian penyakit DBD di wilayah Kota Depok, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor tahun 2008-2010.
Penelitian ini menggunakan studi ekologi dengan pendekatan spasial. Untuk mencari besarnya hubungan digunakan metode ekologi, yaitu penelitian epidemiologik analitik observasional yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen (kepadatan penduduk, suhu udara, kelembaban udara, curah hujan) dengan variabel dependen yaitu penyakit DBD. Unit analisis dalam penelitian ini adalah kecamatan di wilayah Kota Depok, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor pada tahun 2008-2010."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Alfi Kusumadewi
"Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan menyebabkan terjadinya kelangkaan lahan. RTH (Ruang Terbuka Hijau) akan berkurang dan beralih fungsi menjadi kawasan terbangun. Sementara itu, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa RTH berasosiasi dengan kesehatan, salah satunya adalah persepsi sehat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara proporsi RTH dengan persepsi sehat masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan selama dua minggu pada Bulan Mei 2014 di Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi. Desain studi dalam penelitian ini adalah crossectional yang menganalisis variabel proporsi RTH, karakteristik individu dan persepsi sehat secara bersamaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara RTH dengan persepsi sehat (nilai p > 0,05). Hasil yang sama juga ditunjukkan pada hubungan antara karakteristik individu dengan persepsi sehat masyarakat (nilai p > 0,05). Sehingga dapat kesimpulan dari penelitian ini yaitu dari seluruh variabel yang diteliti tidak berhubungan dengan persepsi sehat masyarakat.

The increase in urban population led to a scarcity of land. RTH (Open Green Space) will decrease and shift functions into developed area. Meanwhile, several studies have shown that RTH is currently associated with health, one of which is the health perception.
The purpose of this study was to determine the relationship between the proportion of RTH with health perception of society. The study was conducted for two weeks in May 2014, in Jati Asih, Bekasi. The design study in this research is cross-sectional that analyze the proportion of RTH, individual characteristics and health perceptions simultaneously.
The results of this study showed no significant relationship between RTH and the health perception (p value> 0.05). Similar results were shown in the relationship between individual characteristics and people health perception (p value> 0.05). So it can be concluded that all of the variables under this study is not related to the health perception.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudhia Rachmawati
"ABSTRAK
Tesis ini mengkaji adanya risiko pajanan Sulfur Dioksida (SO2) terhadap kesehatan para
pekerja terkait dengan gejala gangguan pernapasan di Sentra Industri Keramik Plered,
Kabupaten Purwakarta. Industri keramik menghasilkan SO2 yang berasal dari penggunaan
bahan bakar kayu dalam proses pembakarannya. Penelitian ini menggunakan desain Public
Health Assessment (PHA), dimana metode pararosanilin digunakan dalam pengambilan
sampel udara pada 6 titik lokasi. Hasil pengukuran SO2 menunjukkan bahwa konsentrasi
masih dibawah baku mutu yang ditetapkan, yakni rata-rata 0,042 ppm. Besar sampel dalam
penelitian adalah 97 pekerja, dalam mengukur keluhan kesehatan pekerja terkait dengan
gangguan pernapasan digunakan metode wawancara, dimana sebanyak 69 pekerja (71,1%)
mengalami gejala gangguan pernapasan diantaranya batuk, dahak, sesak napas, mengi,
nyeri dada, dan napas berat. Intake pajanan SO2 dihitung berdasarkan pada pola aktivitas
dan karakteristik antropometri pekerja hingga didapatkan nilai rata-ratanya sebesar 0,0109
mg/kg/hari. Sedangkan estimasi besar risiko menyatakan bahwa sebanyak 3 pekerja (3,1%)
berada pada kelompok berisiko atau tidak aman. Adapun tidak adanya perbedaan atau
hubungan antara gejala gangguan pernapasan antara intake ≤ 0,0109 mg/kg/hari dengan
intake > 0,0109 mg/kg/hari, meskipun pekerja dengan intake > 0,0109 mg/kg/hari
berpeluang 2,2 kali lebih besar untuk mengalami gejala gangguan pernapasan
dibandingkan pekerja dengan intake ≤ 0,0109 mg/kg/hari (OR=2,206; CI 95%: 0,891-5,465).
Pentingnya upaya penyuluhan dalam rangka meningkatkan kesadaran para pekerja
terkait penggunaan APD yang dapat didukung oleh seluruh pihak yang terkait demi
menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja.

ABSTRACT
This thesis examines the risk of Sulfur dioxide (SO2) exposure to the worker's healthrelated to the symptoms of respiratory impairment in the Ceramics Industry Plered,
Purwakarta-District. Ceramic industry produces SO2 derived from the use of wood fuel in
its combustion process. The study uses the Public Health Assessment (PHA) design, where
the pararosanilin method is used in air sampling at 6 point locations. The measurement of
the SO2 result indicates that the concentration is still below from the threshold value,
which is an average of 0.042 ppm. The sample size in the study was 97 workers, in
measurement respiratory impairment used interview methods, whereas many as 69 workers
(71.1%) experiencing respiratory impairment symptoms include cough, phlegm,
breathlessness, wheezing, chest pain, and severe breathing. Intake of SO2 exposure
calculated based on the pattern of activity and characteristics anthropometry worker until
the average value of 0.0109 mg/kg/day. While the large estimate of risk states that as many
as 3 workers (3.1%) be in a risky or unsafe group. The absence of differences or
relationship between the symptoms of respiratory disorders between the intake ≤ 0.0109
mg/kg/day with the intake > 0.0109 mg/kg/day, although the worker with the intake >
0.0109 mg/kg/day with an opportunity of 2.2 times greater to experience symptoms of
respiratory disorders than workers with the intake ≤ 0.0109 mg/kg/day (OR = 2.206; CI
95%: 0.891-5.465). The importance of the extensive efforts to raise the awareness of
workers related to the use of the PPE that can be supported by all stakeholders to maintain
and improve the productivity of work."
2020
T55344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Ardiansyah
"ISPA menjadi salah satu penyebab kematian pada balita di dunia khususnya negara berkembang seperti di Indonesia. ISPA dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan rumah, perilaku hidup bersih dan sehat yang buruk. Tingginya mortalitas ISPA di Kota Depok pada balita menjadikannya perlu dilakukan penelitian terkait kondisi lingkungan rumah dan perilaku dengan kejadian ISPA pada balita di Kota Depok. Tujuannya untuk mengetahui hubungan faktor-faktor serta faktor apa yang paling dominan terkait kondisi lingkungan rumah dan perilaku yang berhubungan dengan kejadian ISPA. Penelitian ini berdesain croos sectional dengan populasi penelitian seluruh balita di Kota Depok. Sampel penelitian ini adalah balita berdomisili di Kecamatan Sawangan, Bojong Sari dan Cipayung. Teknik Sampling dalam penelitian ini adalah multistage sampling dengan jumlah 110 anak balita per kecamatannya secara acak. Total sampel 330 balita. Hasilnya variabel dengan nilai p <0,05 yaitu pencahayaan alami p=0,033 (OR=2,474, 95% CI 1,120-5,469), luas ventilasi p=0,005 (OR=2,987, 95% CI 1,804-4,946) dan memasak sambil menggendong anak p=0,002 (OR=2,459, 95% CI 1,426-4,240). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan pencahayaan alami yang tidak masuk kedalam rumah, ukuran ventilasi <10% luas lantai dan kebiasaan memasak sambil menggendong anak dengan kejadian ISPA di Kota Depok tahun 2019. Luas ventilasi <10% luas lantai merupakan faktor dominan.

ARI is one of the leading causes of death in children in the world, especially developing countries like Indonesia. Factors causing ARI are a problem of the house environment, poor hygiene, and healthy behavior. Mortality rate of ARI in Depok is hight, specifically for cildren under-fives years old, requires research about house environment and behavior associated with ARI in children under five years old. This study aimed to determine the associated of the house environment and behavior with ARI and find the dominant factor. This study used cross-sectional design. The population were children under five years old in Depok. The sample were children under five years old at the Bojongsari, Cipayung, and Sawangan District. Sampling technique was multistage sampling with 110 children/district with a random system. The total sample was 330 children. Result is natural lighting p=0,003 (OR=2,474, 95% CI 1,120-5,469), ventilation area p=0,005 (OR=2,987, 95% CI 1,804-4,946), and cooking while holding the children p=0,002 (OR=2,459, 95% CI 1,426-4,240) have p value <0,05. The conclusion is natural lighting, ventilation size, and cooking while holding the children asociated with ARI in Depok 2019. Ventilation size is the dominant factor for the incidence of ARI in Depok."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T55337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditiyana Eka Saputra
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hubungan antara carboxyhemoglobin (COHb) dengan kelelahan
kerja serta faktor lain yang mendukungnya seperti usia, berat badan, waktu pajanan,
frekuensi pajanan, durasi pajanan dan beban kerja kepada sopir angkot di Kota Depok.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melakukan analisis data primer
dan sekunder, data primer merupakan hasil dari wawancara dan pengukuran kelelahan
kerja, usia, berat badan, waktu pajanan, frekuensi pajanan dan beban kerja, sedangkan
data sekunder merupakan hasil dari Proyek Penelitian Hibah Pitta 2019 milik Prof. Umar
Fahmi Achmadi, MPH., Ph.D. Hasil penelitian yakni tidak ada hubungan antara COHb
dengan kelelahan kerja dengan nilai p=1,000, tetapi memiliki nilai OR=1,111 (0,390-
3,165) yang mempunyai arti sopir angkot yang memiliki COHb yang berisiko mempunyai
peluang atau kesempatan untuk mengalami kelelahan kerja 1,1 kali lebih besar
dibandingkan dengan sopir angkot yang memiliki COHb yang tidak berisiko. Variabel
konfonding dalam penelitian ini adalah usia, frekuensi pajanan dan beban kerja.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada sopir angkot untuk memeriksakan
kesehatannya ke puskesmas, klinik atau rumah sakit secara rutin dan selalu menjaga
keselamatan penumpangnya. Bagi pihak Dishub dapat memberikan pemeriksaan secara
rutin serta memberikan penyuluhan terkait safety driving kepada sopir angkot di Kota
Depok

ABSTRACT
This thesis discusses the relationship between carboxyhemoglobin (COHb) with work
fatigue and other factors that support it such as age, weight, time of exposure, frequency
of exposure, duration of exposure and workload to public transportation drivers in Depok.
This study uses cross sectional design by analyzing primary and secondary data, primary
data is the result of interviews and measurements of work fatigue, age, weight, time of
exposure, frequency of exposure and workload, while secondary data is the result of the
Proyek Penelitian Hibah Pitta 2019 belonging to Prof. Umar Fahmi Achmadi, MPH.,
Ph.D. The results of the study that there is no relationship between COHb with work
fatigue with a p value = 1,000, but has an OR value of 1.111 (0.390-3.165) which means
that public transportation drivers who have COHb are at risk of having the opportunity to
experience work fatigue 1.1 times more big compared to public transportation drivers
who have COHb that are not at risk. Confounding variables in this study are age,
frequency of exposure and workload. Based on the results of the study it is recommended
to public transportation drivers to check their health to health centers, clinics or hospitals
regularly and always maintain the safety of passengers. The Transportation Agency
(Dishub) can provide routine inspections and provide safety-related counseling to public
transportation drivers in Depok.
"
2020
T55384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardika Fadmastuti
"ABSTRAK
Kebakaran lahan gambut 2015 merusak 2,6 juta ha lahan gambut Indonesia, dengan wilayah kerusakan terluas di Provinsi Kalimantan Tengah. Intervensi infrastruktur pembasahan perlu didukung dengan upaya partisipasi masyarakat dalam keberlanjutan restorasi lahan gambut. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model kualitatif partisipasi masyarakat dalam restorasi lahan gambut menggunakan
analisis jejaring. Pendekatan partisipasi yang diteliti di 7 desa dalam penelitian ini berfokus pada kajian partisipasi pada faktor pemahaman, peran, dan kedudukan masyarakat dalam rewetting. Partisipasi masyarakat mencapai tingkat yang paling tinggi ditemukan pada desa yang memiliki kepercayaan bahwa lahan gambut yang dikelola adalah aset untuk masa depan. Kepercayaan masyarakat terhadap nilai atas
lahan gambut adalah komponen utama dalam partisipasi masyarakat danmenjadikan restorasi lahan gambut berpotensi untuk berkelanjutan. Model kualitatif yang dibuat menunjukkan bahwa interaksi langsung antara masyarakat dengan restorasi lahan gambut dimana partisipasi masyarakat menjadi salah satu faktor kunci dalam keberlanjutan restorasi lahan gambut.

ABSTRACT
Peatland fires in 2015 damaged 2.6 million ha of Indonesia's peatlands, with the largest area of damaged peat in Kalimantan Tengah Province. The hydroulic infrastructure intervention requires support from community participation in order to reach the sustainability of peatland restoration. This study aims to create a qualitative model of community participation in peatland restoration using network analysis method. In this research, community participations are focused on the community understanding, the role and position of the community in rewetting
intervention as part of the peat restoration program which is studied in 7 villages in Kabupaten Pulang Pisau. Community participation is achieving the highest level is found in villages that have a local believe of peatland as an asset for the future. Community faith in the value of land is the most important component in community participation and acquires land restoration is potentially sustainable. A qualitative model in this research depicts the direct interaction between communities and peat restoration where community participation is one of the key factors in the sustainability of peatland restoration."
Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Endy Thorino Juanda
"Kegiatan pertambangan jika tidak dikelola secara tepat dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Reklamasi adalah upaya untuk memulihkan fungsi lingkungan sesuai dengan peruntukanya. Salah satu indikator penting dalam keberhasilan reklamasi adalah vegetasi, tetapi tidak semua lahan bekas tambang yang direklamasi memiliki tutupan vegetasi yang baik. Riset ini bertujuan untuk menentukan indeks vegetasi NDVI keberhasilan reklamasi lahan bekas tambang. Metode riset adalah analisis komparatif secara spasial terhadap indeks vegetasi pada peruntukan awal dan setelah direklamasi. Tutupan vegetasi pada kawasan hutan mengalami penurunan karena area ini masih ditambang, sebaliknya tutupan vegetasi pada kawasan APL mengalami peningkatan. Indeks vegetasi pada area reklamasi kawasan hutan menyamai rona awal dalam waktu 3–5 tahun dan indeks vegetasi pada area penggunaan lain menyamai rona awal dalam waktu 5 tahun. Reklamasi kawasan hutan menghasilkan serapan CO2 sebesar 68,86 ton/ha CO2e dengan valuasi ekonomi Rp. 95.964.700,00–1.919.294.500,00. Reklamasi kawasan APL memberikan peningkatan pendapatan masyarakat rata-rata Rp. 3.139.056/bulan.

Mining activities if not managed properly can have a negative impact on the environment. Reclamation is an attempt to restore environmental functions in accordance with its designation. One important indicator in the success of reclamation is vegetation, but not all reclaimed post mine land has good vegetation cover. This research aims to determine the vegetation index, NDVI, of the success of post mine land reclamation. The research methodology is a spatially comparative analysis of the vegetation index at the baseline condition and after reclamation. Vegetation cover in forest areas decreased because it is still mined, while vegetation cover in the non-forest estate has increased. The vegetation index in the reclaimed area of the forest area equals the baseline condition within 3–5 years and the vegetation index in non-forest estate equals the baseline condition within 5 years. Reclamation of forest areas produces CO2 uptake of 68.86 tons/ha of CO2e with an economic valuation of Rp. 95,964,700.00–Rp. 1,919,294,500.00. Reclamation of the non-forest estate provides an increase in the average community income Rp. 3.139.056/month."
Jakarta: Sekolah Ilmu lingkungan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library