Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Amalia
"Rasio penduduk Indonesia antara pria dan wanita hampir sama. Hal ini membuat baik laki-laki maupun perempuan memiliki potensi yang sama untuk berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian baik di lingkungan keluarga maupun negara. Meskipun perempuan memiliki angka partisipasi kasar perguruan tinggi yang lebih tinggi daripada laki-laki, angka partisipasi angkatan kerja perempuan jauh lebih rendah daripada laki-laki. Wanita yang sudah menikah memiliki tanggung jawab utama untuk mengurus keluarga mereka. Agama juga dapat mempengaruhi keputusan kerja perempuan karena agama membentuk nilai dan perilaku seseorang. Dari sini, penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan kerja wanita muslim berpendidikan tinggi yang sudah menikah. Selain karakteristik perempuan dan karakteristik rumah tangga, penelitian ini juga memasukkan faktor agama dan tingkat religiusitas untuk mengetahui apakah faktor non ekonomi tersebut berkontribusi terhadap keputusan kerja. Menggunakan data IFLS (Indonesia Family Life Survey) 5, sampel penelitian ini adalah perempuan berpendidikan tinggi dan menikah. Penelitian ini diolah dengan metode regresi binary logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan kerja wanita muslim berpendidikan tinggi untuk menikah tidak dipengaruhi oleh agama atau tingkat religiusitas tetapi faktor ekonomi dan sosiodemografi seperti jumlah anggota keluarga, jumlah anak di bawah 5 tahun, status pekerjaan suami, pendapatan rumah tangga, luas wilayah. tempat tinggal, dan usia wanita.

The comparison of Indonesian population between men and women is almost balanced. It makes both men and women have the same potential to contribute in improving the economy at the family level or even at the state level. Although women have higher levels of gross enrollment rates for universities than men, the female labor force participation rate is much lower than men. For married women, they have the primary responsibility for taking care of their families. Morover, religion can also influence women's work decisions because religion shapes a person's values and behavior. From this, the study aims to examine the factors that can influence the decision to work in highly educated married Muslim women. In addition to women's characteristics and household characteristics, this study also included religious factors and the level of religiosity to find out whether these non-economic factors have an influence on work decisions. By using IFLS (Indonesian Family Life Survey) data 5, selected samples are highly educated and married Muslim women. This research was processed using binary logit regression method. The results indicated that the work decisions of highly educated women who were married were not influenced by religion or its religious level but rather economic and sociodemographic factors such as the number of family members, number of children under 5 years, husband's work status, household income, area of residence, and age the woman."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rodli Putra Hendrawan
"ABSTRACT
Perubahan struktur populasi Indonesia merupakan salah satu fenomena baru yang menarik untuk dibahas, terutama perubahan komposisi populasi yang berubah dari jumlah anak muda yang lebih banyak pada periode hingga 2045 dan bertambahnya usia tua. Peningkatan usia tua menyebabkan masalah baru, yaitu jumlah beban yang ditanggung oleh usia produktif usia anak-anak dan usia tua, sehingga menciptakan trade off untuk merawat anak-anak atau orang tua mereka. Penelitian ini mencoba melihat fenomena merawat orang tua dengan menggunakan pendekatan hidup bersama dan melihat fenomena tersebut dalam hal Islam. Penelitian ini menggunakan data dari IFLS 5, variabel yang digunakan adalah variabel religiusitas diri, yaitu doa, bacaan, kontribusi, dan persepsi kepatuhan diri. Selain itu, variabel lain juga digunakan yang dibagi menjadi karakteristik anak seperti status pekerjaan, status perkawinan, jumlah anak, dan pendapatan dari Muslim dewasa. Kemudian karakteristik orang tua yang terdiri dari pekerjaan dan status kesehatan mereka, ditambah lokasi tempat mereka tinggal bersama. Penelitian ini menggunakan model logistik untuk melihat probabilitas Muslim dewasa hidup dengan orang tua. Hasil yang diperoleh adalah variabel religiusitas menunjukkan signifikansi negatif terhadap kemungkinan tinggal bersama orang tua lanjut usia. Ini menyiratkan bahwa religiositas belum mendorong Muslim dewasa untuk hidup bersama orang tua karena ada banyak cara lain untuk melayani orang tua mereka.

.ABSTRACT
Changes in Indonesia's population structure is one interesting new phenomenon to be discussed, especially changes in the composition of the population that changes from the number of young people who are more in the period until 2045 and increasing old age. The increase in old age causes a new problem, namely the amount of burden borne by the productive age of the age of children and old age, thus creating a trade off to take care of their children or parents. This study tries to look at the phenomenon of taking care of parents by using the approach of living together and looking at the phenomenon in terms of Islam. This study uses data from IFLS 5, the variable used is the variable of self religiosity, namely prayer, recitation, contribution, and perception of self-obedience. In addition, other variables are also used that are divided into child characteristics such as employment status, marital status, number of children, and income from adult Muslims. Then the characteristics of parents consisting of their work and health status, plus the location where they live together. This study uses a logistic model to see the probability of adult Muslims living with parents. The results obtained are the variable religiosity shows a negative significance towards the possibility of their stay with elderly parents. This implies that religiosity does not yet encourage adult Muslims to live with parents because there are many other ways to serve their parents."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faqihuddin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana pembiayaan BPRS dan variabel makro ekonomi mempengaruhi kemiskinan di Indonesia. Model panel data digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian dengan data dari pembiayaan yang disalurkan oleh BPRS pada 24 Provinsi di Indonesia dalam kurun waktu 2011-2021 dan variabel makro ekonomi yang di dapat dari Otoritas Jasa Keuangan dan Badan Pusat Statistik. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa pembiayaan BPRS dan variabel makro ekonomi, yaitu PDRB dan tingkat inflasi, signifikan mempengaruhi pertumbuhan kemiskinan dalam skala makro.

This study aims to explore how BPRS financing and macroeconomic affect poverty in Indonesia. The panel data model used to answer the objectives of the research with data from financing disbursed by BPRS in 24 provinces in Indonesia in the period 2011-2021 and macroeconomic variables obtained from the Financial Services Authority and the Central Agency on Statistics of Indonesia. The results of this study found that BPRS financing and macroeconomic variables, namely GRDP and inflation rate, significantly affected poverty growth on a macro scale."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggiana Diniary
"Timbulan sampah makanan di Indonesia diprediksikan terus bertambah setiap tahunnya apabila permasalahan ini tidak diatasi dengan serius. Upaya pengelolaan sampah makanan perlu dilakukan guna mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan, sosial, dan ekonomi. Penelitian mengenai faktor pendorong intensi melakukan upaya pengelolaan sampah makanan rumah tangga antargenerasi masih terbatas. Penelitian ini berusaha mengatasi limitasi tersebut dengan mengembangkan model penelitian menggunakan theory of interpersonal behavior serta aspek ekonomi dan religiusitas untuk menjelaskan perilaku mengelola sampah makanan rumah tangga. Hipotesis pada penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan antara faktor emosi, sosial, kognitif, ekonomi, dan religiusitas dengan intensi perilaku mengelola sampah makanan antar generasi. Sebanyak 935 muslim Indonesia berpartisipasi dalam survey penelitian. Hasilnya menunjukan bahwa anticipated guilt, sense of community, awareness of consequences, environmental knowledge, financial concern, dan religiosity berpengaruh positif signifikan terhadap intensi mengelola sampah makanan pada generasi Y dan Z. Namun penelitian ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara financial concern terhadap recycle intention pada generasi Y dan Z. Ditemukan juga bahwa anticipated guilt tidak signifikan memengaruhi reuse intention dari generasi Y, financial concern tidak signifikan memengaruhi reuse intention dari generasi Z, dan religiosity tidak signifikan memengaruhi reduce, reuse, dan recycle intention dari generasi Z. Hasil penelitian ini memberikan implikasi yang signifikan kepada pemerintah dan pembuat kebijakan, organisasi sosial, dan akademisi yang tertarik untuk mengembangkan strategi untuk mendorong perilaku pengelolaan sampah makanan rumah tangga.

Food Waste in Indonesia is predicted to increase every year if the problems are not taken seriously. The role of food waste management is important as an effort to reduce its negative effect for the environment, society, and economy. Studies on the driven factor of intention to manage household food waste between generations are still limited. We thus address this gap by developing a research model with Theory of Interpersonal Behavior which includes economy and religiosity factors to explain food waste management behavior. The model hypothesis significant association between emotion, social, cognitive, economic, and religiosity factors with food waste management behavioral intention between generations. A total of 935 Indonesian Muslims participated in this research. The result shows that anticipated guilt, sense of community, awareness of consequences, environmental knowledge, financial concern, and religiosity are positively associated with the intention to manage food waste in generations Y and Z. However, this study did not find a significant relationship between financial concern and recycle intention. It was also found that anticipated guilt did not have a significant impact on reuse intention of the generation Y, financial concern did not have a significant impact with reuse intention of the generation Z, and religiosity did not have a significant impact with reduce, reuse, and recycle intentions of the generation Z. The findings of this study provide implication for policy makers, NGO, and academics that are interested in developing strategies to encourage household food waste management behavior"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwinsyah Negara
"Pariwisata merupakan sektor dengan nilai ekonomi dan potensi pertumbuhan yang cukup besar. Pandemi COVID-19 yang terjadi memiliki dampak negatif yang cukup besar pada kinerja perekonomian industri pariwisata. Tetapi setelah status pandemi dicabut, masyarakat akan kembali antusias untuk berwisata dan pada akhirnya dapat membuat perekonomian industri pariwisata kembali berjalan. Namun, preferensi masyarakat dalam berwisata pasca pandemi masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi intensi pemilihan destinasi wisata pasca pandemi COVID-19 (Studi kasus Lombok sebagai destinasi wisata halal). Kerangka konseptual dikembangkan melalui tinjauan literatur terdahulu dengan menggunakan model Theory of Planned Behavior (TPB) yang diperluas. Data dikumpulkan dari 1068 responden dengan menggunakan teknik kuota sampling dengan kriteria: Masyarakat Jabodetabek yang pernah melakukan kegiatan pariwisata selama 5 tahun terakhir, telah berusia di atas 20 tahun, dan belum pernah melakukan kunjungan ke Lombok. Selanjutnya data dianalisis dengan pendekatan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, norma subyektif, kontrol perilaku, dan citra destinasi berpengaruh positif signifikan terhadap intensi berwisata ke Lombok sebagai destinasi wisata halal. Namun, religiosity ditemukan tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Selanjutnya, sikap dan norma subyektif ditemukan berperan sebagai mediator antara religiusitas dan pengetahuan tentang COVID-19 terhadap intensi berkunjung ke Lombok. Penelitian ini juga menemukan bahwa sikap berperan sebagai mediator antara risiko psikologis dan citra destinasi terhadap niat mengunjungi Lombok. Penelitian ini memberikan wawasan kepada agen perjalanan, terutama dalam mendefinisikan determinan yang mempengaruhi niat mengunjungi Lombok sebagai destinasi wisata halal pasca pandemi. Akhirnya, penelitian ini menyampaikan beberapa keterbatasan dan menawarkan arahan untuk penelitian selanjutnya.

Tourism is a sector with considerable economic value and growth potential. But with the COVID-19 pandemic that occurred had a significant negative impact on the economic performance of the tourism industry. But after the pandemic status is lifted, people will be enthusiastic about tourism again and in the end can get the tourism industry economy back running. However, people's preferences in post- pandemic tourism are still unknown. This study aims to determine the factors that significantly influence the intention to choose a tourist destination after the COVID- 19 pandemic (the case study of Lombok as a halal tourist destination) in the Jabodetabek community. The conceptual framework was developed through a review of the previous literature using the extended Theory of Planned Behavior (TPB) model. Data were collected from 1068 respondents using a quota sampling technique with the following criteria: Jabodetabek’s resident who have carried out tourism activities for the last 5 years, are over 18 years old, and have never visited Lombok. Furthermore, the data were analyzed using the SEM-PLS approach. The results showed that attitudes, subjective norms, behavioral control, and destination image had a significant positive effect on the intentions to visit Lombok. However, religiosity was found to have no significant effect. Furthermore, subjective attitudes and norms were found to play a role as a mediator between religiosity and knowledge about COVID-19 towards the intention to visit Lombok. This study also found that attitude acts as a mediator between psychological risk and destination image on intention to visit Lombok. This research provides insight to travel agents, especially in defining the determinants that affect the intention to visit Lombok as a post-pandemic halal tourist destination. Finally, this study addresses some limitations and offers recommendation for further research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library