Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emir Reza Pahlawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh perbankan Islam dan perbankan konvensional terhadap risiko sistemik keuangan (financial systemic risk). Penelitian ini menggunakan data Systemic Risk Index (SRISK) milik V-Lab sebagai variabel dependen, data Financial Soundness Indicators milik IMF serta data Core Prudential Islamic Financial Indicators milik IFSB sebagai variabel independen. Sampel penelitian berasal dari 9 negara OIC yang memiliki pangsa pasar perbankan Islam yang signifikan dengan timeframe 2013Q4-2023Q1. Pengolahan data menggunakan metode panel dengan robust fixed effect model. Hasil penelitian ini menemukan bahwa perbankan Islam memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap risiko sistemik keuangan melalui dimensi capital adequacy ratio, capital to assets, dan liquid assets ratio. Untuk perbankan konvensional, hanya dimensi capital adequacy ratio dan capital to assets yang memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko sistemik keuangan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa regulator perlu memberikan perhatian dan pengawasan kepada perbankan Islam dan overconfidence terhadap stabilitas perbankan Islam perlu ditinjau kembali.

This research aims to examine the influence of Islamic and conventional banking on financial systemic risk. The study utilizes V-Lab's Systemic Risk Index (SRISK) data as the dependent variable, IMF's Financial Soundness Indicators, and IFSB's Core Prudential Islamic Financial Indicators as independent variables. The research sample is derived from 9 OIC countries with a significant market share of Islamic banking within the timeframe of 2013Q4-2023Q1. Data processing employs a panel method with a robust fixed effect model. The research findings indicate that Islamic banking makes a more significant contribution to financial systemic risk through dimensions such as the capital adequacy ratio, capital to assets, and liquid assets ratio. For conventional banking, only the dimensions of capital adequacy ratio and capital to assets have a significant impact on financial systemic risk. These results suggest that regulators need to pay attention to and supervise Islamic banking, and there is a need to reevaluate overconfidence in the stability of Islamic banking."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursyamsi Abdul Hamid
"Penyebaran wabah Covid-19 yang sangat masif mengharuskan pemerintah memberikan kebijakan untuk melakukan pembatasan aktivitas masyarakat demi menekan penyebaran Covid-19. Namun terdapat efek samping yang ditimbulkanyaiu, sejumlah industr, khususnya sektor informal, menjadi terhambat sehingga menurunkan kemampuan finansial masyarakat. Dengan begitu banyak masyarakat kelas menengah ke bawah yang membutuhkan bantuan logistik maupun finansial untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain bantuan sosial dari pemerintah, masyarakat, khususnya yang lebih mampu dapat berkontribusi dalam pemberian donasi untuk membantu masyarakat menengah ke bawah dalam memenuhi kebutuhan dasarnya di tengah pandemi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku donasi masyarakat pada masa pandemi Covid-19 beserta faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan faktor demografis dan sosial-ekonomi dalam memengaruhi keputusan untuk meningkatkan donasi, serta pendekatan theory of planned behavior dalam memengaruhi niat berdonasi pada masa pandemi Covid-19. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner dengan 444 responden yang pernah berdonasi pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menemukan bahwa masyarakat menjadi lebih dermawan pada masa pandemi dengan meningkatkan jumlah maupun proporsi donasi mereka yang dipengaruhi secara positif oleh jumlah pendapatan dan status pernikahan, sedangkan jumlah tanggungan memengaruhi secara negatif. Dalam pendekatan theory of planned behavior, ditemukan bahwa sikap, persepsi kontrol perilaku, norma moral, dan perliaku masa lalu memengaruhi niat berdonasi pada masa pandemi.

The massive spread of the Covid-19 outbreak required the government to provide policies for restricting community activity to suppress Covid-19 deployments. However, there are side effects that some industries, especially the informal sector, are hindered, thereby lowering the financial ability of the community. With so many lower middle class people who need logistics and financial assistance to meet their daily needs. In addition to the social assistance of Governments, communities, especially those who are better able to contribute to the donation to help the middle-down community in fulfilling their basic needs in the middle of the pandemic. This study was conducted to see the behavior of public donations during the Covid-19 pandemic and the factors that affect it. The study used quantitative research methods with a demographic and socio-economic factors approach in influencing the decision to raise donations, as well as a theory of planned behavior approach in influencing the intent to donate during the Covid-19 pandemic. The data used was the primary data obtained through the dissemination of the questionnaire with 444 respondents who had donated during the Covid-19 pandemic. The study found that society became more philanthropic in the period of pandemic by increasing the amount and proportion of their donations positively influenced by the amount of income and marital status, while the number of dependents negatively affected. In the theory of planned behavior approach, it was discovered that attitudes, perceptions of behavioral control, moral norms, and past growth have influenced the intention of donating during a pandemic.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Prana Hutama
"Tujuan pendidikan dalam Islam adalah meningkatkan kualitas diri agar dapat beribadah kepada Allah SWT dengan lebih baik. Peningkatan kualitas tersebut dicapai dengan meningkatkan kualitas individu dari segala aspek, salah satunya aspek kesehatan dan aspek religius. Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya muslim, pendidikan yang dijalankan di Indonesia sudah seharusnya diarahkan agar dapat mencapai tujuan tersebut. Dengan menggunakan data IFLS5, penelitian ini berusaha melihat apakah pendidikan di Indonesia sudah mengarah ke peningkatan kualitas aspek kesehatan dan aspek religius. Hal itu dilakukan dengan melihat pengaruh tingkat pendidikan terhadap gaya hidup halal. Gaya hidup halal didefinisikan sebagai cara hidup seseorang yang mengikuti tuntunan Islam, yaitu memenuhi kebutuhan fisik yang sehat dan kebutuhan rohani yang religius. Untuk mengatasi endogenitas dari variabel independen tingkat pendidikan, penelitian ini menggunakan variabel instrumen. Dengan menggunakan metode IV probit, generalized ordered logit, dan IV regression, penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap kebiasaan merokok, melakukan pemeriksaan rutin, frekuensi mendatangi acara keagamaan, penilaian ketaatan diri, dan frekuensi salat dalam sehari.

The aim of education in Islam is to improve human quality to be able to worship Allah SWT better. This can be achieved by improving the quality of individuals from all aspects, one of which is health and religious aspects. As a country with Muslim population majority, education in Indonesia should include those aspects to achieve the goal. Using IFLS data, this study wants to check whether education in Indonesia has achieved an improvement in the quality of health and religious aspects. This is done by looking at the influence of education level to halal lifestyle. Halal lifestyle is defined as a way of life that is conforming with Islamic guidance, in this case fulfilling healthy physics and religious spiritual needs. To overcome the endogeneity of education level variable, this research uses instrument variables. Using the IV probit method, generalized ordered logit, and IV regression, this study shows that education affect positively for not having smoking habits, conducts routine medical checkup, religious event attendance, subjective religiousity, and frequency of prayer in a day.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangudi Jatirahardi
"Penelitian ini terinspirasi dari Q.S. Yusuf 46-49 yang bertujuan untuk melakukan pengujian kepemilikan asuransi kesehatan nasional Askes dan Askeskin dalam konteks berjaga jaga pada 7 tahun terakhir 2007-2014, apakah mempengaruhi berkurangnya kerugian konsumsi atas dampak yang ditimbulkan dari eksposure berupa shocks penyakit kronis dan cidera kecelakaan yang dialami rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa ordinary least square OLS dengan menggunakan data IFLS 4 dan 5. Konsumsi rumah tangga per kapita digunakan sebagai variabel dependen, sedangkan variabel independen utama yang digunakan berupa kepemilikan asuransi kesehatan nasional Askes dan Askeskin pada 7 tahun terakhir. Kebaruan yang ditemukan pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan signifikansi pada Askes dan Askeskin, yang mana Askes signifikan terhadap pengurangan kerugian konsumsi yang terdampak dari guncangan penyakit dan cidera kecelakaan, sedangkan Askeskin tidak signifikan pada kedua kasus guncangan. Variabel lainnya yang signifikan berkontribusi terhadap konsumsi adalah wilayah tempat tinggal, akses pinjaman, jumlah anggota keluarga, status pernikahan kepala keluarga, Pendidikan kepala keluarga, jumlah anggota keluarga yang bekerja, kepemilikan tabungan, kepemilikan rumah, dan pendapatan per kapita.

This study inspired by Q.S. Yusuf 46-49 which aims to test the households ownership of national health insurance Askes and Askeskin in context precautionary for the last 7 years 2007-2014, whether it affect the reduction in consumption losses on the impact caused by chronic diseases shocks and accidental injuries shocks. The method used in this study is ordinary least square OLS using IFLS 4 and 5. Per capita Consumption Expenditure PCE household is used as the dependent variable, while the main independent variable used is national health insurance ownership Askes and Askeskin in the last 7 years. Novelty in this study is that there is a significant difference in Askes and Askeskin. Askes is significant for reducing consumption losses that are affected by disease shocks and accident injuries, while Askeskin is not significant in both of shocks. Other variables that significantly contribute to consumption are the area of ​​residence, access to loans, the number of family members, marital status of the head of the family, education of the head of the family, number of family members who work, savings ownership, home ownership, and per capita income.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Setianingtyas
"ABSTRACT
This research aims to observe the shock symmetry between thirteen ASEAN Plus Three countries in order to justify the formation of Optimum Currency Area within the region. Five variable structural vector autoregressive model is employed to chosen macroeconomic variables as proxies to shocks using yearly data from 1980 to 2015.Size of disturbances, speed of adjustment, impulse response to exchange rate and variance decomposition are analyzed to identify the symmetry of shocks. Results of empirical analysis suggest the formation of a sub region OCA which consists of Malaysia, Philippines, Singapore, Indonesia and Thailand.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati simetri dari gangguan diantara tiga belas negara ASEAN Plus Three untuk mencari pembenaran dalam pembentukan Optimum Currency Area di kawasan ini. Model structural vector autoregressive diterapkan pada variabel makroekonomi yang telah ditunjuk sebagai acuan terhadap gangguan dengan menggunakan data tahunan dari tahun 1980 sampai 2015. Dilakukan analisis pada ukuran gangguan, kecepatan penyesuaian, respon impuls terhadap nilaitukar dan dekomposisi varians untuk mengidentifikasikan simetri dari gangguan. Hasil analisis empiris menyarankan pembentukkan OCA sub-wilayah yang terdiri dari Malaysia, Filipina, Singapura, Indonesia dan Thailand."
2017
S69482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andhitya Aprilliandi
"ABSTRAK
Studi ini membahas utang luar negeri pemerintah Indonesia pada periode 2009-2017. Studi ini adalah studi mandiri yang menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan 6 indikator analisis posisi utang luar negeri yang dikeluarkan oleh IMF. Hasil studi ini menunjukkan posisi utang luar negeri pemerintah Indonesia dalam posisi relatif aman berdasarkan 6 indikator IMF. Pemerintah hanya disarankan untuk berhati-hati dengan kemungkinan terjadinya Crowding Out Effect akibat kebijakan fiskal pemerintah yang ekspansif.

ABSTRACT
This study discusses Indonesia 39 s foreign debt in the period 2009 2017. This study is an independent study using descriptive method using 6 indicators of foreign debt position analysis issued by the IMF. The results of this study show the Indonesian government 39 s foreign debt position in a relatively safe position based on 6 indicators of the IMF. The government is only advised to be careful with the possibility of a Crowding Out Effect due to expansive government fiscal policy"
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aidah Maghfirah
"The study examined the determinants of singlehood of never-married men and women aged 40-65 years with education as the main variable, using data from National Social-Economic Survey in 2007 and 2017. With the logit regression model, the result indicates that education is negatively significant in affecting the singlehood. Higher educated people are more likely to get married due to their good social attribute and consider as socially ready to form a family. Although there is declining marriage in these 10 years, the marriage norms still remain universal.

Studi ini menguji faktor penentu melajang pria dan wanita yang belum menikah yang berusia 40-65 tahun dengan pendidikan sebagai variabel utama, menggunakan data dari Survei Sosial-Ekonomi Nasional pada tahun 2007 dan 2017. Dengan model regresi logit, hasilnya menunjukkan bahwa pendidikan secara negatif signifikan dalam mempengaruhi kehidupan melajang. Orang yang berpendidikan lebih tinggi memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk menikah karena atribut sosial mereka yang baik dan dianggap "siap secara sosial" untuk membentuk keluarga. Meskipun ada penurunan pernikahan dalam 10 tahun ini, norma-norma pernikahan masih tetap universal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdul Rohman
"Dua fenomena perilaku intoleransi dan ketimpangan ekonomi yang muncul belakangan ini di Indonesia dapat mengancam persatuan Indonesia. Wahid Foundation pada 2017 mencatat bahwa insiden pelanggaran kebebasan beragama telah meningkat secara signifikan dan meluas di 27 provinsi di Indonesia. Pada saat yang sama, pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak inklusif karena ketimpangan yang tumbuh cepat. Koefisien Gini telah meningkat dari sekitar 0,33 pada tahun 1996 menjadi 0,41 pada tahun 2015. Meningkatnya ketimpangan ekonomi dapat menjadi katalisator untuk perilaku kolektif seperti perluasan protes sosial yang telah terlihat akhir-akhir ini di Indonesia. Apakah kedua fenomena ini berkorelasi kuat? Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara ketimpangan dan perilaku intoleransi di Indonesia menggunakan Indonesia Family Life Survey (IFLS). Kami mengukur perilaku intoleran menggunakan persepsi individu yang terkait dengan persetujuan untuk hidup dengan agama lain di rumah kos, tetangga dan desa. Estimasi ekonometrika kami menggunakan model order logit menemukan bahwa individu yang memiliki pendapatan serta pencapaian pendidikan di bawah rata-rata masyarakat memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk tidak toleran. Ketimpangan dalam pendapatan dan pendidikan dapat menyebabkan kecemburuan sosial yang pada gilirannya mendorong perilaku intoleransi terhadap orang lain. Temuan ini menyerukan keprihatinan serius dari para pemangku kepentingan untuk mempertahankan masyarakat yang damai dari beragam masyarakat di Indonesia.

Two phenomena of intolerance behavior and inequality that have emerged lately in Indonesia can threaten Indonesias unity. The Wahid Foundation in 2017 recorded that incidents of violations of religious freedom have increased significantly and widely in 27 provinces in Indonesia. At the same time, the economic growth in Indonesia has not always been inclusive due to fast-growing inequality. The Gini coefficient has increased from roughly 0.33 in 1996 to 0.41 in 2015. Rising inequalities can be a catalyst for collective behavior such as the expansion in social protests that have been seen lately in Indonesia. Are these two phenomena strongly correlated? This study aims at exploring the relationship between inequality and intolerance behavior in Indonesia using the Indonesia Family Life Survey (IFLS). We measured intolerant behavior using the perceptions of individuals related to consent to live with other religions in boarding houses, neighbors and village. Our econometric estimations using the ordered logit model found that individuals owning income as well as educational attainment below the average of the community have a higher tendency of being intolerance. Inequality in income and education might induce social jealousy which in turn encourages intolerance behavior towards others. These findings call for serious concerns from stakeholders to maintain a peaceful society of diverse society in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanni Apriani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas modal manusia dalam distribusi arus masuk investasi asing langsung di Kawasan ASEAN dalam tahun 2010-2018. Pengembangan model oleh Nimesh (2016) dilakukan dengan memasukkan variabel agama Islam sebagai salah satu pembeda produktivitas negara-negara yang mayoritas Islam dan non-Islam. Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi kualitas modal manusia yang dilihat dari indikator pendidikan dan kesehatan serta modal manusia secara Islami dalam menarik arus masuk investasi asing. Hasil regresi menunjukkan bahwa dalam periode 9 tahun tersebut kualitas modal manusia yang di proksi dengan kesehatan tidak mempengaruhi arus masuk investasi asing, dan proksi pendidikan memiliki pengaruh yang tidak stabil. Kondisi tersebut mungkin dipengaruhi oleh fokus pemerintah untuk menarik investasi pada investasi padat karya, industri pengolahan berbasis sumber daya alam, dan industri yang berorientasi ekspor disamping sektor ekonomi lainnya yang kurang membutuhkan kualitas pendidikan sebagai prasyaratnya
This study aims to analyze the effect of the quality of human capital in the distribution of foreign direct investment inflows in the ASEAN Region in 2010-2018. Model development by Nimesh (2016) was carried out by incorporating Islamic religious variables as a differentiator in the productivity of countries that are predominantly Muslim and non-Islamic. This analysis is carried out by identifying the quality of human capital as seen from education and health indicators as well as Islamic human capital in attracting foreign investment inflows. Regression results indicate that in the 9-year period the quality of human capital in proxy with health does not affect the inflow of foreign investment, and the education proxy has an unstable effect. This condition may be influenced by the focus of the government to attract investment in labor-intensive investment, natural resource-based manufacturing industries, and export-oriented industries in addition to other economic sectors that lack the quality of education as a prerequisite."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnia Monica
"Konsumsi rokok di Indonesia menduduki posisi terbanyak di wilayah Asia Tenggara pada 2016 dan meningkat sampai di 2018, sehingga beban kerugian kesehatan dan ekonomi bertambah. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan harga rokok dan pendapatan rumah tangga pada keputusan untuk merokok dan jumlah konsumsi rokok oleh perokok berdasarkan kelompok pendapatan di Indonesia tahun 2018. Kategorisasi kelompok pendapatan menggunakan perhitungan Had Kifayah dan nishab zakat serta berdasarkan perspektif ekonomi Islam (Islamic values). Data yang digunakan adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2018 dengan unit analisis Kepala rumah tangga sebagai representatif per rumah tangga. Dengan demikian, penulis mengadopsi two-part model untuk mengolah dan menganalisis data serta menggunakan software Stata 15. Model bagian pertama menggunakan model Logit sedangkan bagian kedua metode OLS dalam menjawab dua tujuan tersebut. Hasil penelitian bahwa harga rokok, pendapatan rumah tangga serta karakteristik sosio-demografis mempengaruhi secara signifikan perilaku konsumsi rokok di semua kelompok pendapatan. Total elastisitas harga rokok pada konsumsi rokok secara keseluruhan sebesar -0,811 yang berarti kenaikan harga rokok 10% menyebabkan berkurangnya kemungkinan dan jumlah permintaan rokok sebesar 8,1%. Sedangkan, total elastisitas pendapatan secara keseluruhan adalah 0,975 artinya kenaikan pendapatan per rumah tangga sebesar 10% maka terjadi peningkatan 9,75% pada kemungkinan dan jumlah permintaan konsumsi rokok. Selain itu, kelompok rumah tangga mustahik lebih responsif dalam menghadapi perubahan harga rokok dan pendapatan, di mana elastisitasnya lebih besar daripada rumah tangga muzaki. Sementara itu, rokok dapat dikatakan sebagai barang normal dan bersifat inelastis, namun tidak sesuai dengan teori konsumsi ekonomi Islam.

Indonesia is cigarette consumption was the highest position in Southeast Asia in 2016. It had increased until 2018 and caused an increased risk of health and economic loss. This study discusses changes in cigarette prices and household income in the decision to smoke, the quantity of cigarette consumption by smokers according to income groups in Indonesia 2018. The categorization of income groups uses the calculation of Had Kifayah and nishab zakat and based on an Islamic economic perspective (Islamic values). This study used the 2018 National Socio-Economic Survey (SUSENAS) raw data with the Head of the household analysis unit as the household representative. Thus, the authors adopted a two-part model to process and analyze data and use Stata 15. The first part model uses the Logit model while the second part of the OLS method in answering these two objectives. The result of this study is the price of cigarettes, household income, and socio-demographic characteristics significantly influence cigarette consumption behavior in all income groups. The total elasticity of cigarette prices on the overall cigarette consumption is -0,811, which means a 10% increase in cigarette prices caused a decrease in the probability and quantity of cigarette demand by 8.1%. On the other hand, total income elasticity is 0.975 that means an increase in income per household by 10% then an increase of also 9.75% in cigarette consumption behavior. Also, mustahik households can be more responsive in changing the price of cigarettes and income since the elasticity is greater than muzaki households. Meanwhile, cigarettes can be said to be normal goods and inelastic, but it does not fit with consumption theory in Islamic economics.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>