Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurmala Selly Saputri
"Pendahuluan: Data lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan cakupan pemeriksaan antenatal di Indonesia. Selain itu lebih dari 75 persen ibu telah menerima tablet besi selama kehamilan. Namun, tren penurunan kematian neonatal di Indonesia justru mengalami perlambatan bahkan cenderung tetap.
Tujuan: Mempelajari pengaruh suplementasi tablet besi dan pemeriksaan antenatal dengan kejadian kematian neonatal di Indonesia.
Metode: Analisis multivariabel dengan regresi logistik ganda pada semua responden dengan riwayat kelahiran anak terakhir yang terjadi dalam kurun waktu lima tahun sebelum survei. Didapatkan 198 kematian neonatal pada 15.126 kelahiran hidup tunggal.
Hasil: Suplementasi tablet besi pada ibu hamil memberikan proteksi pada kejadian kematian neonatal. Ternyata, ada beda pengaruh suplementasi tablet besi pada ibu yang melakukan pemeriksaan antenatal dan tidak melakukan pemeriksaan antenatal. Pengaruh yang tidak mengonsumsi tablet besi dapat meningkatkan odds kematian neonatal 1,4 lebih besar pada ibu yang melakukan pemeriksaan antenatal sedangkan pengaruh tidak dapat suplementasi tablet besi pada ibu hamil meningkatkan odds kematian neonatal 13,4lebih besar pada ibu yang tidak melakukan pemeriksaan antenatal. Interaksi tersebut menunjukkan pengaruh yang sangat kuat dari suplementasi tablet besi pada ibu hamil di Indonesia terhadap kematian neonatal.
Simpulan & Saran: Suplementasi tablet besi pada ibu hamil sangat penting dalam menurunkan kematian neonatal di Indonesia. Diperlukan upaya khusus agar setiap wanita hamil di Indonesia mengosumsi tablet besi selama kehamilannya. Prioritas lain adalah program yang mampu mengurangi kejadian anemia pada wanita sejak remaja.

Background: Data in the last five years shows an increase in antenatal care coverage in Indonesia. In addition, more than 75 percent mothers had received iron tablets during pregnancy. However, the neonatal mortality trend in Indonesia experienced a slowdown even stagnant. Moreover, coverage of neonatal mortality in infant mortality has increased over time.
Objective: The objective of this study is to determine influenceof iron tablets supplementation and antenatal care with neonatal mortality in Indonesia.
Methods: Multivariable analysis with logistic regression is used to analyze the most recently born infant in five years. The analysis finds 198 neonatal deaths in 15.126 single live births.
Result: Iron tablets supplementation on pregnant women reduce risk on neonatal mortality. Apparently, there are different influences of iron tablets supplementation in mothers who perform and not perform antenatal care. The odds ratio of not taking iron tablets increase the risk of neonatal death 1.4 times higher for mothers with antenatal care while the influence not taking iron tablet supplementation in pregnant women increases the risk of neonatal mortality of 13.4 times higher for mothers with no antenatal care. The interaction shows a very strong influence of iron tablets supplementation to pregnant women against neonatal mortality in Indonesia.
Conclusion & suggestion: Iron tablets supplementation gives important role to pregnant women in reducing neonatal mortality in Indonesia. Special efforts are needed so that every pregnant woman in Indonesia takes iron tablets during pregnancy. Another priority is a program that is able to reduce anemia in women as a teenager. Suggestion: Need a special effort to reduce anemia in pregnant women with iron tablets supplementations since girls start adolescence.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Karenina Sastroamidjoyo
"Kesehatan mental adalah komponen integral dari kesejahteraan yang mempengaruhi kemampuan individu dalam pengambilan keputusan, membangun hubungan, dan membentuk dunia sekitar mereka. Gangguan kesehatan mental mencakup disabilitas psikososial dan kondisi lain yang terkait dengan stres serta risiko melukai diri sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut adalah literasi kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan mengetahui asosiasi determinan sosial kesehatan dengan literasi kesehatan mental pada mahasiswa program sarjana angkatan 2018 Universitas Pattimura dan mengevaluasi karakteristik individu dan determinan yang mempengaruhi literasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan gambaran literasi kesehatan mental pada mahasiswa universitas Pattimura adalah 55, meskipun hubungan karakteristik individu seperti usia dan jenis kelamin dengan literasi kesehatan mental tidak signifikan secara statistik, ditemukan bahwa usia ≥ 19 tahun dan perempuan cenderung memiliki literasi yang lebih tinggi. Analisis determinan sosial kesehatan juga menunjukkan bahwa ada asosiasi signifikan antara suku kedua orang tua dengan literasi kesehatan mental. Hasil multivariabel menunjukkan bahwa suku kedua orang tua merupakan faktor dominan yang mempengaruhi skor literasi kesehatan mental, sedangkan status pasangan/pacar merupakan faktor confounding. Penelitian ini menekankan pentingnya peningkatan literasi kesehatan mental melalui pendidikan dan intervensi yang tepat untuk meningkatkan perilaku mencari bantuan pada mahasiswa.

Mental health is an integral component of well-being that influences an individual's ability to make decisions, build relationships, and shape the world around them. Mental health disorders include psychosocial disabilities and other conditions related to stress and risk of self-harm. One factor that influences this behavior is mental health literacy. This research aims to determine the association of social determinants of health with mental health literacy in undergraduate students class of 2018 at Pattimura University and evaluate individual characteristics and determinants that influence this literacy. The results showed that although the relationship between individual characteristics such as age and gender and mental health literacy was not statistically significant, it was found that those aged ≥ 19 years and women tended to have higher literacy. Analysis of social determinants of health also shows that there is a significant association between the ethnicity of both parents and mental health literacy. Multivariable results show that the ethnicity of both parents is the dominant factor influencing mental health literacy scores, while partner/boyfriend status is a confounding factor. This research emphasizes the importance of increasing mental health literacy through appropriate education and intervention to increase help-seeking behavior in college students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library