Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nunung Nurjanah
"Kadar gula darah yang tidak normal menjadi masalah kesehatan yang penting, tak terkecuali pada penderita hipertensi yang mengarah pada komplikasi penyakit yang serius seperti diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar gula darah pada penderita hipertensi ysng dilakukan di Puskesmas Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menggunakan desain studi cross sectional dan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 105 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia 30-65 tahun yag termasuk kelompok usia dewasa dan lansia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 30,2% responden memiliki kadar gula darah tinggi. Terdapat hubungan bermakna antara usia (OR = 3,5 95% CI 1,361-8,890), jenis kelamin (OR = 5,1 95% CI 1,655-15,570), indeks glikemik (OR = 2,587 95% CI 1,089-6,141), dan lingkar pinggang terhadap kejadian kadar gula darah. Modifikasi gaya hidup dianjurkan seperti rutin melakukan olahraga dan konsumsi makanan sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Selain itu, konsumsi makanan dan minuman dengan IG rendah dan sedang, monitoring berat badan dan lingkar pinggang, serta pemeriksaan gula darah secara rutin sangat dianjurkan untuk mencegah peningkatan kadar gula darah.

Blood sugar levels are not normal become important health problem, not least in patients with hypertension leading to serious complications of the disease such as diabetes. This study aims to determine the factors associated with blood sugar levels in patients with hypertension. This research was conducted at the health center Bojonggede, Bogor, West Java using cross sectional study design and purposive sampling method with a total sample of 105 people consisting of men and women aged 30-65 years including age group adults and elderly. The results showed that 30.2% of respondents have high blood sugar levels. There is a significant relationship between age (OR = 3.5 95% CI 1.361 to 8.890), gender (OR = 5.1 95% CI 1.655 to 15.570), the glycemic index (OR = 2.587 95% CI 1.089 to 6.141), and waist circumference on the incidence of blood sugar levels. Lifestyle modification is recommended such as exercise frequently and food consumption suitable with the guidelines of balanced nutrition. In addition, the consumption of foods and beverages with low and medium GI, monitoring body weight and waist circumference, and blood sugar tests are routinely highly recommended to prevent an increase in blood sugar levels."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Dwi Kartika
"Label informasi nilai gizi pada produk pangan kemasan dapat digunakan untuk memonitor asupan makanan, sehingga dapat dijadikan alat untuk mencegah kejadian overweight dan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui faktor dominan yang berpengaruh pada kebiasaan membaca label informasi nilai gizi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2015 di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia, dengan sampel 186 responden melalui pengisian angket kuesioner dan pengukuran antropometri. Data dianalisis menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antar variabel dan uji regresi logistik ganda model prediksi untuk melihat faktor dominan yang berpengaruh pada kebiasaan membaca label informasi nilai gizi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 42,4% responden memiliki kebiasaan baik dalam membaca label informasi nilai gizi. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara gaya hidup, keterpaparan informasi mengenai label informasi nilai gizi, pengetahuan gizi, tingkat pemahaman label informasi nilai gizi, dan penilaian pentingnya kandungan gizi produk pangan kemasan dengan kebiasaan membaca label informasi nilai gizi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan gizi merupakan faktor dominan yang berpengaruh pada kebiasaan membaca label informasi nilai gizi (OR= 17,16). Untuk itu perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai keuntungan dan cara membaca label informasi nilai gizi untuk mencegah kenaikan prevalensi overweight dan obesitas di kalangan mahasiswa.

Nutrition label can be used to monitor food intake, so that it can be used as a tool to prevent the incidence of overweight and obesity. The Objective of this study is to identify the dominant factor affecting the habit of nutrition label reading among college students. This study was conducted in March-June 2015 in health science faculty in University of Indonesia, with 186 respondents as the subject. Data were collected with self-administered questionnaire and antropometric measurement. Data analysis were performed using chi-square test to determine the relationship between variables and multiple regression prediction model test to determine the dominant factor affecting the habit of nutrition label reading.
This study showed that 42,4% respondent have good habit of reading nutrition label. The chi square analysis showed significant relation between healthy lifestyle, information exposure of nutrition label, understanding of nutrition label, nutrition knowledge and importance of nutritional content of food product. Regression binary logistic analysis also showed that nutrition knowledge as the dominant factor affecting the habit of nutrition label reading (OR= 17,16). These findings suggest that knowledge and understanding of the benefits and how to read nutrition label need to improved in order to prevent the increase of overweight and obesity among college students.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelis Novianus
"Karies gigi merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang banyak dialami khususnya oleh anak umur sekolah dasar. Kejadian karies gigi pada anak diukur melalui indeks DMFT. Karies gigi berkaitan erat dengan kebiasaan anak SD dalam mengkonsumsi makanan kariogenik. Di Kota Serang, jumlah siswa SD yang menderita karies gigi tertinggi yaitu berada di wilayah kerja Puskesmas Taktakan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteristik siswa dan perilaku konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada siswa umur 11-12 tahun di SDN terpilih wilayah kerja Puskesmas Taktakan Kota Serang tahun 2015, meliputi karakteristik (jenis kelamin, uang saku, pengetahuan, sikap, pH saliva), perilaku siswa (konsumsi makanan kariogenik, kebiasaan menggosok gigi, cara menggosok gigi yang benar).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan di SDN terpilih yang berada di wilayah kerja Puskesmas Taktakan Kota Serang dengan memakai teknik cluster random sampling yaitu SDN Drangong I, SDN I Taktakan, dan SDN Pereng. Hasil penghitungan besar sampel diperoleh sebanyak 140 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, pemeriksaan gigi, pengukuran pH saliva dan observasi cara menyikat gigi yang benar. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat, uji bivariat dengan uji Kai Kuadrat, dan multivariat dengan Regresi Logistik.
Hasil rekapitulasi indeks DMFT bahwa frekuensi DMFT terbanyak berada pada SDN Drangong I dan SDN Pereng termasuk tingkat keparahan karies gigi tinggi. Sedangkan SDN 1 Taktakan termasuk dalam tingkat keparahan karies gigi rendah. Makanan kariogenik yang paling sering dikonsumsi siswa adalah makanan kariogeniknya tinggi yang berbentuk padat lengket dan manis. Variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian karies gigi dengan p value < 0,05 adalah variabel uang saku, variabel pengetahuan, variabel sikap, variabel kebiasaan menggosok gigi, variabel cara menggosok gigi yang benar, dan variabel konsumsi makanan kariogenik, sedangkan variabel yang tidak memiliki hubungan bemakna dengan kejadian karies gigi dengan p value > 0,05 adalah variabel jenis kelamin dan variabel pH saliva. Faktor paling dominan adalah variabel konsumsi makanan kariogenik berhubungan dengan kejadian karies gigi. Sedangkan variabel pengganggu yaitu variabel kebiasaan menggosok gigi dan cara menggosok gigi yang benar.
Saran bagi siswa dapat membawa bekal makanan yang tidak terlalu manis dan lengket, selain pemeriksaan gigi rutin pada semua siswa Puskesmas Taktakan bekerja sama dengan pihak sekolah untuk memberikan penyuluhan kepada orangtua siswa tentang kesehatan gigi anaknya terutama mengenai waktu yang tepat untuk anaknya menyikat gigi setelah makan makanan yang kariogenik.

Dental caries is one disease the teeth and mouth that many experienced particularly by primary school children. The incidence of dental caries in children is measured through an DMFT index. Dental caries is closely related to elementary school children in the habit cariogenic foods consumption. In Serang City, the number of students who suffer from dental caries highest in the Puskesmas Taktakan working area. This study purpose was to determine the relationship students characteristics and cariogenic food consumption behavior with dental caries incidence at students aged 11-12 years Selected the State Elementary School At The Puskesmas Taktakan working area Serang city 2015 include characteristics (gender, pocket money, knowladge, attitude, salivary pH), student behavior (cariogenic food consumption, tooth brushing habits, tooth brushing method).
The method used in this study is using Cross Sectional design. Research conducted at Selected The State Elementary Schools located in the Puskesmas Taktakan working area serang city using cluster random sampling techniques that is Drangong I State Elementary School, Taktakan I State Elementary School and Pereng State Elementary School Calculation results of the samples Size about 140 people. Data collection using questionnaires, examination of teeth, salivary pH measurement and correct brushing method. Data was analyzed using univariate analysis, Bivariate with Chi Square Test and multivariate with Regresi Logistic test.
DMFT index recapitulation that frequency is the highest DMFT on Drangong And Pereng I State Elementary School and Pereng State Elementary School while Taktakan I State Elementary School including the severity of dental caries low Cariogenic foods most frequently consumed foods kariogeniknya students is high and sweet sticky solid. That have a significant relationship with the dental caries incidence by p value < 0,05 is pocket money, knowladge, attitude, cariogenic food consumption, tooth brushing habits, tooth brushing method and whereas variables that do not have a significant relationship with the dental caries p value > 0,05 is incidence is gender, salivary pH. The most dominant factor is cariogenic food consumption variable associated with the dental caries incidence. While the confounding variable is the tooth brushing habits variable, tooth brushing method variable.
Suggestion for students can bring food that is not too sweet and sticky, Routine dental examinations on all student Puskesmas Taktakan cooperate with the school to provide counseling to parents about their dental health, especially regarding the right time to brush her teeth after eating cariogenic foods.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library