Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Zaki
"Indonesia adalah negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Selama musim hujan, beberapa daerah terkena banjir seperti Jakarta, Tangerang, Gresik, Jember, dan Semarang. Sementara pada musim kemarau, beberapa daerah mengalami kekeringan. Dua kondisi yang kontras ini terjadi setiap tahun. Kenyataannya, pola curah hujan di Indonesia, khususnya di pulau Jawa sangat cocok untuk pemanenan air hujan. Pemanenan air hujan telah diterapkan di berbagai Negara di dunia dengan tujuan untuk menyediakan sumber air yang diperuntukkan untuk kebutuhan air domestik, pertanian, bahkan peternakan. Pemanenan air hujan adalah metode sederhana dalam pengembangan sumber air yang memberikan keuntungankeuntungan seperti penyedia sumber air untuk kebutuhan rumah tangga dan juga mengurangi bahaya banjir yang diakibatkan intensitas hujan yang tinggi selama musim penghujan. Salah satu cara pemanenan air hujan adalah dengan menggunakan rain barrels.
Penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa curah hujan yang terjadi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI dan melihat peta penyebaran curah hujan tersebut serta merencanakan suatu panen air hujan sistem rain barrel di wilayah studi yang direncanakan untuk menampung sebagian dari curah hujan tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teori-teori hidrologi dan menganalisa pemanfaatan rain barrel tersebut. Diharapkan dari hasil analisa tersebut dapat dipertimbangkan pembangunan rain barrel di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.

Indonesia is a tropical country which has two seasons, i.e., wet and dry season. During wet season, some regions get flooded, such as Jakarta, Tangerang, Gresik, Jember, and Semarang. On the other hand, during dry season, some regions get drought. These two contrast situation happen annually. In fact, the rainfall pattern in Indonesia, especially in Java Island is suitable for rainwater harvesting. Rainwater harvesting has been practised in some places in the world to supply the water demand for domestic purposes, agriculture, as well as for livestock. Rainwater harvesting is a simple method in water source development which give some advantages such as supply the water demand for household and reduce the risk of flood caused by high rainfall intensity during wet season. Rain barrel is one rainwater harvesting option.
This paper discusses an analyze of rainfall run-off that happens in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia and sees the map of spreading rainfall runoff and also plan a rainwater harvesting rain barrel system in study region, which planned to accommodate some of this rainfall run-off. Data processing conducted by using theory of hydrology and analyze the benefits of using rain barrel in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia. Expected from the analysis result, can be considered to build rain barrel in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia."
2008
R.01.08.14 Zak a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Yuniar
"Peristiwa banjir dan genangan yang terjadi akhir-akhir ini di Fakultas Teknik Universitas Indonesia semakin lama semakin mengkhawatirkan. Pada musim hujan, debit air yang melalui saluran drainase di sekitar Fakultas Teknik Universitas Indonesia terlihat cukup deras dan pada akhirnya melimpas akibat tidak tertampungnya air dibeberapa titik saluran drainase. Perubahan tata guna lahan di sekitar wilayah Fakultas Teknik Universitas Indonesia memberi andil terhadap peristiwa dan genangan tersebut sehingga perlu dilakukan kaji ulang sistem drainse di Fakultas Teknik Universitas Indonesia dengan melihat perubahan tata guna lahan tersebut. Perhitungan debit limpasan dan debit saluran yang terjadi di Fakultas Teknik Universitas Indonesia dilakukan dengan menggunakan metode rasional dan routing saluran. Hasil perhitungan akan diperbandingkan dengan kondisi eksisting wilayah dan dapat dijadikan referensi untuk mengevaluasi sistem drainase yang ada.

The flood occurs recently within the Faculty of Engineering University of Indonesia areas are getting worse. During raining season the water flows in high velocity and at the end get over flood because the capacity of he channel no longer able to convey the water. The change of land use around the study area has significant contribution to the flood, therefore it needs review regarding the drainage system in the Faculty of Engineering University of Indonesia. The calculation of over flow and channel debit are done by using the rational and channel routing methods. The result will be compare with the eksisting condition and current flow to be used as reference to avoidable the eksisting drainage system."
2008
S50540
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Yudha Ariyanto
"Terumbu karang buatan berfungsi sebagai habitat baru bagi biota laut dan juga sekaligus dapat berfungsi untuk melindungi pantai dengan meredam energi gelombang. Salah satu aspek penting dalam pemanfaatan terumbu buatan sebagai peredam gelombang terbenam adalah sejauh mana tingkat efektifitasnya dalam mereduksi gelombang. Penelitian dengan uji model fisik di tilting flume ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kemiringan gelombang (Hi/gT2), diameter (D), dan panjang (B) terhadap koefisien refleksi (Kr), koefisien transmisi (Kt) dan koefisien kehilangan enrgi (KL) pada terumbu buatan bentuk silinder sederhana. Data hasil pengujian di laboratorium diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik.Penelitian ini menunjukkan korelasi antara koefisien dengan parameter prediktor yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai koefisien yang dihasilkan. Parameter predoktor yang mempunyai pengaruh paling besar untuk koefisien transmisi Hi/gT2 dan koefisien kehilangan energi adalah B/L. Pada akhirnya penelitian ini memberikan informasi kinerja peredam gelombang bentuk silinder sederhana sebagai alternatif dalam perancangan peredam gelombang yang ramah lingkungan.

Artificial reef also has function to improve habitat of fish and other sea creatures, it can also protect the beach by attenuating wave energy without reduce the aesthetics and artistic aspect. An important aspect to be considered in using artificial reefs as submerged breakwater is their effectiveness in reducing or attenuating wave energy. The purpose of this physical model test in wave flume laboratory is to study the correlation of wave steepness (Hi/gT2), diameter (D )and length (B) to reflection coefficient (Kr), transmission coefficient (Kt), and dissipation coefficient (KL) at a simple design form of cylinder structure. Experiment data collected from laboratory were processed and displayed in graphical form. From these experiments equation was developed to show a correlation between coefficient and the and the predictors parameters that used to estimate the coefficient. Prredictor parameters that have the most impact for the reflection coefficient is Hi/gT2. While the parameters that have the most impact for the transmission cefficient and dissipation is B/L. The experiments show a correlation between coefficient The result of this research is expected as initial guidance in using simple design form of cylinder structure. This structure is considered as alternative soft engineering approach in beach protection."
2011
S154
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaki
"Indonesia adalah negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Selama musim hujan, beberapa daerah terkena banjir seperti Jakarta, Tangerang, Gresik, Jember, dan Semarang. Sementara pada musim kemarau, beberapa daerah mengalami kekeringan. Dua kondisi yang kontras ini terjadi setiap tahun. Kenyataannya, pola curah hujan di Indonesia, khususnya di pulau Jawa sangat cocok untuk pemanenan air hujan. Pemanenan air hujan telah diterapkan di berbagai Negara di dunia dengan tujuan untuk menyediakan sumber air yang diperuntukkan untuk kebutuhan air domestik, pertanian, bahkan peternakan. Pemanenan air hujan adalah metode sederhana dalam pengembangan sumber air yang memberikan keuntungankeuntungan seperti penyedia sumber air untuk kebutuhan rumah tangga dan juga mengurangi bahaya banjir yang diakibatkan intensitas hujan yang tinggi selama musim penghujan. Salah satu cara pemanenan air hujan adalah dengan menggunakan rain barrels. Penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa curah hujan yang terjadi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI dan melihat peta penyebaran curah hujan tersebut serta merencanakan suatu panen air hujan sistem rain barrel di wilayah studi yang direncanakan untuk menampung sebagian dari curah hujan tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teori-teori hidrologi dan menganalisa pemanfaatan rain barrel tersebut. Diharapkan dari hasil analisa tersebut dapat dipertimbangkan pembangunan rain barrel di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.

Indonesia is a tropical country which has two seasons, i.e., wet and dry season. During wet season, some regions get flooded, such as Jakarta, Tangerang, Gresik, Jember, and Semarang. On the other hand, during dry season, some regions get drought. These two contrast situation happen annually. In fact, the rainfall pattern in Indonesia, especially in Java Island is suitable for rainwater harvesting. Rainwater harvesting has been practised in some places in the world to supply the water demand for domestic purposes, agriculture, as well as for livestock. Rainwater harvesting is a simple method in water source development which give some advantages such as supply the water demand for household and reduce the risk of flood caused by high rainfall intensity during wet season. Rain barrel is one rainwater harvesting option. This paper discusses an analyze of rainfall run-off that happens in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia and sees the map of spreading rainfall runoff and also plan a rainwater harvesting rain barrel system in study region, which planned to accommodate some of this rainfall run-off. Data processing conducted by using theory of hydrology and analyze the benefits of using rain barrel in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia. Expected from the analysis result, can be considered to build rain barrel in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia."
2008
S35337
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Rahmawati
"Air merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Dimana salah satunya dimanfaatkan sebagai air wudhu (bersuci) bagi umat muslim. Sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia, menjadikan Indonesia termasuk yang mengkonsumsi air bersih untuk berwudhu cukup signifikan. Secara mendasar, terjadi banyak pemborosan air dalam kegiatan berwudhu, dimana sesungguhnya hal ini dapat dihindari. Kampus Universitas Indonesia khususnya Departemen Teknik Sipil dijadikan studi kasus untuk mengukur banyaknya air wudhu yang digunakan setiap harinya.
Pengambilan sampel dan analisis dilakukan untuk mengetahui efisiensi pemanfaatan air wudhu. Dengan menggunakan empat metode pengukuran dan pengamatan serta analisis, dapat diketahui besarnya penggunaan air wudhu sebanyak 11,30 liter/orang/hari. Efisiensi sebesar 22,57% untuk metode yang didapatkan dengan kran sensor otomatis pada setiap pengambilan air wudhu dapat menghemat air sampai 785,4 Liter dalam satu tahun. Namun, karena studi kasus ini dilakukan dengan kapasitas mushola yang kecil sehingga ditemukan bahwa instalasi kran otomatis tidak diperlukan. Penggunaan dengan pengaturan debit kran manual lebih sesuai. Metode ini lebih efisien dari prespektif air yang dikonsumsi dan investasi biaya untuk mushola kecil dengan jumlah populasi yang sedikit dalam melakukan aktivitas berwudhu.

Water is one of the essential requirements in human life. One of which is used for wudhu activity (ritual ablution of Muslims). As a country with largest Muslim population in the world, it makes Indonesia to consume clean water for wudhu activity quite significantly. Basically, there is a lot of waste in water consumption during this activity, which in fact it can be avoided. University of Indonesia especially Civil Engineering Department developed a case study to measure the amount of daily water consumption for wudhu activity.
Certain samples and analysis were conducted to capture the efficiency level of water utilization for this activity. By using four methods of measurement, observation and analysis, it noted that the water consumption for this activity reach level of 11.30 liter/person/day. Efficiency of 22.57% can save up to 785.4 Liter of water in one year using obtained method: automated sensor faucets in every drawing waters for wudhu. However, since this case study was conducted in a small musholla, it is discovered that there is no need to install automatic sensor in the faucets of it. The use of manual tap debit arrangement is more suitable. This method is more efficient from the perspective of both water consumed and investment cost for small mushollas with small number of population doing wudhu activity in it.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50529
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Kurniawan
"Beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi akan semakin memperkuat pasokan listrik di wilayah Sumatera, khususnya wilayah Sumatera bagian Selatan dan Tengah sekitar 60% pasokan listriknya dipenuhi dari PLTA Musi. PLTA Musi memiliki kapasitas energi sebesar 210 MW (3 x 70 MW). Kegiatan operasi PLTA Musi dari outletnya memberikan dampak penambahan debit air secara menerus, sesuai dengan pengoperasian pintu Re-Regulating Dam (RRD) PLTA Musi sebagai pembuangan akhir ke Sungai Simpang Aur-Lemau sebesar 15.50 m3/detik sehingga menimbulkan persoalan banjir di bagian hilir PLTA Musi, maka diperlukan langkah-langkah untuk mengatasi keterbatasan kapasitas Sungai Simpang Aur-Lemau. Pemodelan Sungai Simpang Aur-Lemau sepanjang 54 km dari arah muara dan analisis simulasi menggunakan software HEC-RAS versi 3.1.3. Skenario reduksi muka air banjir salah satunya dengan menggunakan tanggul sebagai alternatif pengendalian banjir.

By Operating of Hydroelectric Generator (PLTA) of Musi will more strengthen electric supply in the Sumatera region, particularly in part of south and middle Sumatera. It is about 60% of electric supply obtained from Hydroelectric Generator (PLTA) of Musi. PLTA of Musi has energy capacity as much as 210 MW (3 x 70 MW). Impact of this outlet operation adds water discharge continually, because the operational of Basin Re-Regulating (RRD) of dam of Musi PLTA as a place of final drainage to Simpang Aur-Lemau River as much as 15.50 m3/seconds causing flooding problem in PLTA Musi downstream, as a result of it needs to be implemented kind of solutions to overcome capacity limitation of Simpang Aur-Lemau River. Modeling of Simpang Aur-Lemau River as far as 54 km from outfall direction and simulation analysis using HEC-RAS version 3.1.3 software. One of scenario of flood reduction using dike as an alternative of flood controlling."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50473
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Said Buchari
"Perubahan tataguna lahan yang terjadi didaerah Jakarta dan Jawa Barat memberikan pengaruh besar terhadap debit banjir yang masuk ke Banjir Kanal Timur. Hal ini menyebabkan kapasitas dan desain dari Banjir Kanal Timur yang awalnya di desain berdasarkan Masterplan for Drainage and Flood Control of Jakarta oleh Nedeco pada tahun 1973 perlu dikaji ulang dan dibandingkan dengan Review Disain Banjir Kanal Timur oleh Konsultan Pekerjaan Umum Balai Besar Ciliwung-Cisadane. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan seminar skripsi ini dilakukan analisa terhadap kapasitas dan desain dari Banjir Kanal Timur berdasarkan Peta Perubahan Tata Guna Lahan tahun 1980 dan 2000.
Analisa yang dilakukan adalah dengan melakukan prediksi perubahan tata guna lahan pada tahun 1985 dan 2025 berdasarkan data perubahan tata guna lahan tahun 1980 dan tahun 2000 serta data curah hujan distasiun yang dianggap mewakili untuk memberikan kontribusi ke Banjir Kanal Timur.
Perhitungan dilakukan dengan manual (metode rasional) dan bantuan program (SMADA versi 6.43) sebagai perhitungan hidrologinya serta HEC-RAS versi 3.1.3 sebagai perhitungan hidrolika. Dari hasil perhitungan tersebut akan dibandingkan dengan desain awal dan review desain BKT sehingga dapat diketahui apakah kapasitas dan disain dari BKT masih terpenuhi dan selanjutnya dicarikan solusi penanganan dan upaya-upaya lainnya dalam menanggulangi banjir yang terjadi.

The Changes of land use that happened in district of Jakarta and West Java give major effect to floods debit which step into Eastern Banjir Canal (EBC). This matter cause capacities and design from Eastern Banjir Canal which initially in design of pursuant to Masterplan For Drainage And Flood Control Of Jakarta by Nedeco in the year 1973 need re-studied and compared to Review Design of Eastern Banjir Canal by Consultant of Public Work of Big Hall of Ciliwung-Cisadane. Going together the mentioned hence in writing of this paper done by analysis to capacities and design from Eastern Banjir Canal of pursuant to map of land used changes in Year 1980 and 2000.
Analysis taken by doing prediction of land used changes in the year of 1985 and 2025 pursuant to changes land used data in year of 1980 and 2000 and also rainfall data that assumed to station deputize to give contribution to East Banjir Canal.
Calculation done with manual (rational method) and the aid program (SMADA Version 6.43) as calculation of hidrologic also HEC-RAS Version 3.1.3 as calculation of hidrolik. From the result of the calculation will be compared to design of early and knowable review design of Eastern Banjir Canal so that whether capacities and designed from Eastern Banjir Canal still be fullfiled and then be looked for solution of handling and other efforts in overcoming floods that happened.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38701
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Novriansyah
"Banjir Kanal Barat (BKB) merupakan upaya pemerintah DKI Jakarta dalam menanggulangi masalah banjir di DKI Jakarta. BKB di desain untuk dapat mengalirkan debit banjir 100 tahunan yang datang dari sungai Ciliwung, kalikali kecil dan beberapa stasiun pompa. Sungai Ciliwung yang berperan besar menyuplai debit aliran ke BKB sangat tergantung pada tata guna lahannya. Perubahan tata guna lahan yang terjadi saat ini di sepanjang DAS sungai Ciliwung diduga sebagai salah satu faktor penyebab banjir yang terjadi di wilayah DKI Jakarta selain faktor internal BKB sendiri seperti bantaran BKB yang dijadikan sebagai tempat hunian dan kegiatan manusia, BKB sebagai tempat pembuangan sampah, pendangkalan saluran akibat sedimentasi dan lain sebagainya.
Dengan kapasitas saluran BKB saat ini berdasarkan Masterplan for Drainage and Flood Control of Jakarta yang didesain oleh NEDECO pada tahun 1973 apakah BKB masih cukup efektif menanggulangi masalah banjir yang terjadi di wilayah DKI Jakarta dengan adanya perubahan tata guna lahan di daerah aliran sungai Ciliwung.
Analisa efektifitas BKB didasarkan pada data curah hujan BMG Pusat dan data tata guna lahan DAS sungai Ciliwung pda tahun 1982 sampai dengan 2012 dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu SMADA dan HECRAS. Dari analisa didapat bahwa intensitas curah hujan mengalami peningkatan serta tata guna di daerah hulu mengalami perubahan penurunan daya serap. Untuk saat ini BKB kurang efektif lagi mengatasi banjir di DKI Jakarta.

Western Banjir Canal is one of government effort to handle flood at the Jakarta City. Western Banjir Canal designed for flowing the 100 yaers of flood debit which come from Ciliwung, little rivers and many pump system. Ciliwung which the biggest effection of supplyment flowing debit to Western Banjir Canal is depend on it?s functional land system. The exchangement of functional land system happened today along the River Tracking of Ciliwung is accused of one of the caused of flood disaster around Jakarta, except the internal cause of Western Banjir Canal it self like disfunction of its edge as a living place and human activities, Western Banjir Canal as the point of littering, sedimention etc.
With the capacity of Western Banjir Canal line today, according to Masterplan for Drainageand Flood Control of Jakarta designed by NEDECO in 1973, will Western Banjir Canal is effective enough to handle the flood disaster around Jakarta with the exchangement of land use in Ciliwung River River Tracking.
The Western Banjir Canal effective analize based on BMG rainfall and land use Catchment Area Ciliwung River in 1982 to 2012 using the assistance of SMADA and HEC-RAS. The analysis to the resumed increase to intensity rainfall and decrease infiltration capacity on land use rise area. Today, Western Banjir Canal ineffective to handle flood at the Jakarta City.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.21.08.07 Nov p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanti
"Banjir merupakan fenomena alam yang tidak dapat dihilangkan sama sekali tapi dapat dikurangi resikonya. Secara langsung banjir dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti; intensitas hujan, frekuensi, luas area serta koefisien aliran. Sedangkan koefisien aliran itu sendiri dipengaruhi antara lain oleh; topografi daerah, perubahan tata guna lahan, jenis penutup permukaan dan jenis tanah. Banjir pada suatu kawasan perumahan dapat berdampak negatif antara lain pada kesehatan, perekonomian, keamanan dan kenyamanan. Sehingga analisa untuk mendapatkan ketinggian muka air maksimum akibat debit puncak banjir rencana perlu dilakukan untuk mengetahui ketinggian minimal peil bangunan yang aman.
Analisa dilakukan terhadap data-data hidrologi, topografi dan geometri serta data eksisting lokasi studi. Data tersebut diperoleh antara lain dari Badan Meteorologi dan Geofisika, Konsultan Management Bumi Serpong Damai, Balai Besar sungai Cisadane Ciliwung dan dari berbagai sumber informasi termasuk wawancara dan observasi di lapangan. Analisa dilakukan pada Kawasan Atmajaya Bumi Serpong Damai Tahap II-1. Melalui analisa hidrologi diperoleh debit puncak banjir rencana, yang dilanjutkan dengan analisa hidrolika untuk memperoleh penampang ekonomis saluran drainase yang mampu melalukan debit banjir rencana tersebut. Ketinggian elevasi minimum bangunan merujuk pada kedalaman saluran drainase.
Pengolahan data selain dengan perhitungan manual berdasarkan buku-buku referensi yang ada, juga dengan permodelan menggunakan software SMADA 6.0 for windows. Hasil analisa memberikan ketinggian peil minimum bangunan ratarata 3,1 m diatas elevasi dasar saluran utama masing-masing tinjauan, dengan debit banjir rencanan 50 tahunan yang harus dalirkan sebesar 26,08 m³/det. Nilai ini aman terhadap elevasi muka air maksimum (±21.00) banjir rencana 100 tahunan sungai Cisadane (outlet DAS).

Flood is a kind of natural phenomenal. It can't be removing; we just decrease its potential destruction effect. There are many factors influencing the flood such as rainfall intensity, frequency, drainage area, and runoff coefficients. Runoff coefficient is influenced by topography, various surface type and soil type. Caused of flood many people loosed more of their safely, capital and satisfaction. That's why it's important to design residence's drainage channel as based to decide the minimum elevation residence.
The analyzed based on some data of hydrology, topography, geometry and existing condition. The data were taken from Meteorology and Geophysical Department, Management Consultant of Bumi Serpong Damai residence, Flood Control Cisadane and Ciliwung River and collected through interviews and observation. Analyze using case study at Atmajaya residence Bumi Serpong Damai Tahap II-1. The maximum discharge is provided by hydrology analyze result, and the residence's drainage channel decided by hydraulic analyzed result. The minimum elevation residence depend on the maximum deep of geometric drainage chanel.
The analyze also compute by other tool computer program SMADA 6.0 for Windows. Based on the result of analyzed maximum dischard for 50 years return period is 26,08 m³/sec and The minimum elevation is average 3,1 m up from based line drainage. The result safe for maximum elevation (±21.00) 100 years return period discharge Cisadane river.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35750
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Windu Praputra Setia
"Kota Depok pada awalnya merupakan daerah agraris dan direncanakan sebagai daerah resapan air untuk ibukota Jakarta. Namun pada kurun waktu 20 tahun terakhir ini telah banyak terjadi perubahan tata guna lahan. Menjamurnya pembangunan perumahan di wilayah ini dan diikuti dengan tumbuhnya sarana dan prasarana penunjang seperti tempat-tempat komersil akan mempersempit ruang terbuka hijau untuk daerah resapan. Demikian halnya yang terjadi di wilayah Sub DAS Sugutamu. Laju pembangunan fisik memicu Sub DAS Sugutamu yang berada di bagian wilayah Kota Depok, berubah dari daerah pedesaan (rural) menjadi daerah perkotaan (urban). Perubahan tersebut menyebabkan Sub DAS Sugutamu mengalami banjir yang cukup mengkhawatirkan. Selain perubahan tata guna lahan di sekitar wilayah tersebut, penyempitan alur sungai sepanjang pemukiman juga menjadi faktor yang menyebabkan meningkatnya debit limpasan yang terjadi.
Mengacu pada hal tersebut, maka diperlukan suatu metode teknologi yang dapat menentukan debit limpasan yang akan terjadi. Metode teknologi yang dimaksud adalah metode rasional dan simulasi program TR-20. Akan tetapi diperlukan perbandingan metode yang mana yang lebih efektif untuk menghitung debit limpasan yang terjadi di Sub DAS Sugutamu, Kota Depok.
Dari hasil perhitungan analisa yang dilakukan menunjukan bahwa tata guna lahan Sub DAS Sugutamu tahun 2007 sudah tidak memenuhi syarat karena mengalami peningkatan koefisien limpasan. Apabila tata guna lahan tersebut tetap dipertahankan maka diperlukan suatu usaha konservasi untuk mengurangi debit limpasan yang terjadi. Selain itu perlu peran Pemerintah Daerah Kota Depok dalam membuat suatu peraturan atau kebijakan dalam hal penggunaan lahan agar tidak membebani kapasitas daya dukung Sub DAS Sugutamu.

Depok, from the beginning is the agricultural region and planned to be the infiltration site for Jakarta. But around 20 years, there are many changes in land use. Accelerated housing development in this region followed by the development of supporting facilities such commercial places has reduced the open-green area and the infiltration site which mostly happened in sub-catchment of the Sugutamu river. The physical development triggers the sub-catchment of the Sugutamu river to change from the rural area into the urban area. This change causes the serious flood in Sugutamu sub-catchment. Beside the change of the land use, another factor that cause the increasing of the runoff discharge is the narrowed down of the river line.
Based on that fact, then it is needed to introduce a technology method to determine the runoff discharge might occur. The technology methods proposed are the rational method and TR-20 program simulation. However, it also necessary to compare which method that will give more effective result in determining the runoff discharge happened in Sugutamu sub-catchment.
From the analysis, it shows that the land use of the Sugutamu sub-catchment in the year 2007 is no longer valid because of the increasing of the runoff coefficient. If the land use remains the same, then it will need some conservation efforts to minimize the runoff discharge occurred. In the other hand, the government of the Depok city has to regulate the land use issues, so it will not burden the capacity of the Sugutamu sub-catchment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35796
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>