Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Wulandari
Abstrak :
Dalam menganalisis suatu pondasi tiang pancang yang menerima beban lateral, di samping memperhitungkan daya dukung tiang harus juga memperhatikan aspek geotekniknya, yaitu sifat-sifat dan perilaku tanah yang menerima beban lateral. Penelitian dilakukan untuk mengetahui defleksi dan momen lentur grup tiang di tanah lempung ketika menerima beban horisontal statis pada kepala tiang yang kondisinya terjepit (fixed head). Lokasi penelitian diambil dari dua buah gedung di daerah DKI Jakarta, yaitu Gedung Kondominium Tanjung Duren dan Gedung IKPT. Kedua bangunan tersebut didesain dengan menggunakan tiang pancang, di mana pada Kondominium Tanjung Duren tiang dikategorikan sebagai tiang pendek, dan pada Gedung IKPT tiang dikategorikan tiang panjang. Penelitian defleksi tiang dilakukan dengan menggunakan teori elastis Poulos dan program Florida Pier. Sedangkan momen lentur diteliti dengan menggunakan teori elastis Poulos, program Florida Pier, dan formulasi Ilyas. Beban lateral diberikan sebanyak lima kali dengan beban pertama didasarkan pada hasil perhitungan kapasitas lateral hang masing-masing proyek. Besarnya beban lateral setiap hasil perhitungan dari Kondominium adalah 6 ton. Sedangkan dan gedung IKPT adalah 7 ton per tiang. Teori elastis Poulos tidak memperhitungkan shadowing effect karena nilai defleksi dan momen lentur tiang lead dan rear adalah sama. Sedangkan menurut program Florida Pier, defleksi tiang rear lebih besar daripada tiang lead, dan momen lentur tiang lead lebih besar daripada tiang rear. Shadowing effect juga terlihat dalam formulasi liyas, karena besaran momen lentur tiang lead kedua grup bangunan mengecil dibandingkan dengan tiang tunggal. Semakin banyak jumlah tiang daiam grup, semakin kecil nilai momen lentur yang ditahan setiap tiang. Kurva defleksi-beban lateral dari teori elastis Poulos dan program Florida Pier berbentuk tinier, Begitu juga dengan kurva momen lentur-beban lateral teori elastis Poulos, Florida Pier, dan rumus llyas berbentuk linier. Nilai defleksi tiang pendek teori elastis lebih kecil dari Florida Pier, sedangkan pada tiang panjang teori elatis lebih besar dari Florida Pier. Momen lentur formulasi Ilyas adalah nilai momen terbesar, diikuti Florida Pier, dan teori elastis Poulos.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boris A., Fischer
Abstrak :
Pondasi merupakan bagian dari struktur bangunan yang berfungsi untuk menahan beban- beban yang diterima oleh suatu bangunan, termasuk beban lateral. Beban lateral dapar berupa beban gempa, beban angin, dan lain-lain. Tiap pondasi kelompok tiang baik dari segi susunan formasi tiang dan jumlah tiang memiliki nilai kapasitas pembebanan lateral yang berbeda. Untuk mendapatkan nilai kapasitas pembebanan lateral dari suatu kelompok tiang diperlukan nilai faktor efisiensi dari kelompok tiang. Dengan membuat berbagai desain kelompok tiang baik dari segi susunan formasi tiang dan jumlah tiang diperoleh desain yang ekonomis. Faktor efisiensi kelompok tiang sangat jarang dibahas dalam literatur-literatur geoteknik. Di dalam literatur-literatur geoteknik susunan formasi tiang dan jumlah tiang tidak dipermasalahkan terhadap nilai efisiensi kelompok tiang. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besar-kecilnya nilai efisiensi kelompok tiang. Hasil penelitian dengan menggunakan metoda Finite Difference. menunjukkan bahwa susunan formasi tiang dan jumlah tiang mempengaruhi besar-kecilnya nilai efisiensi kelompok tiang. Jika jarak tiang semakin kecil maka faktor efisiensi dari kelompok tiang semakin kecil. Sedangkan jika jarak tiang semakin besar maka faktor efisiensi dari kelompok tiang semakin besar.
The Foundation is part of Structure of Building which its function to resist lateral loads which accepted by building, include lateral loads. The lateral load can be earthquake, wind load, etc. Each group piles both in terms of composition piles formation and the number of piles foundation has different efficiency values. To get capacity of lateral load from a group pile is needed efficiency factor value. By making group of pile both in terms of composition piles formation and the number of piles so can obtain the economies of structure. Efficiency factor of group piles is rarely discussed in literatures of geotechnic. In literatures of geotechnic the configuration formation pile and the number of piles is not disputed the value of efficiency of the group pile. This study aims to analyze the factors which are affecting to the expenses of factor efficiency value. The result by using Finite Difference Method shows that the layout and number of piles can be influence of the value efficiency of the group piles. If the number of the distance between pile become small so efficiency factor be smaller. If the number of the distance between pile become large so efficiency factor be higher.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendriawan Kurniadi
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang proses pemilihan jenis dan spesifikasi pondasi pada Proyek Flyover Peterongan. Tiap jenis pondasi memiliki karakteristik masing – masing yang cocok digunakan pada situasi dan kondisi tertentu. Pemilihan jenis dan spesifikasi pondasi didasarkan oleh berbagai hal, seperti beban yang bekerja, kondisi tanah, kondisi lingkungan proyek, dan sebagainya. Pada kasus ini digunakan metode properti tanah dan metode N-SPT untuk mendapatkan daya dukung aksial tiang, dan metode Reese and Matlock untuk mendapatkan daya dukung lateral tiang. Berdasarkan berbagai pertimbangan, pondasi yang cocok untuk Proyek Flyover Peterongan ini adalah tiang bor dengan diameter 1,5 m, untuk konfigurasi kelompok tiang yang optimal adalah (2 x 2) + 1.
This final report deal with selection of type and specification of foundation at Peterongan Flyover Construction Project. Each of foundation type have it’s own characteristic that suitable in particular situation and condition. Selection of type and specification of foundation is based on many factors, such as loading, soil condition, environmental condition, and many other factors. In this case, soil property method and N-SPT method are used to determine the axial pile capacity, and Reese & Matlock is used to determine the lateral pile capacity. Based on many considerations, the suitable foundation type for Peterongan Flyover Construction Project is bored pile with 1,5 m diameter. The suitable pile group configuration is (2 x 2) + 1.
2013
S46850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Putri Nuradi
Abstrak :
Geogrid merupakan salah satu perkuatan yang sering digunakan untuk perbaikan lereng karena kemampuannya dalam menahan gaya tarik yang ditimbulkan oleh beban vertikal. Suatu hal yang menarik jika meneliti pula kemampuan geogrid yang dipasang pada lereng dalam menahan beban horizontal, dalam hal ini adalah gempa (beban dinamik). Studi dilakukan pada lereng Cipularang KM 96+900. Penelitian ini membahas mengenai perilaku geogrid dalam menahan beban gempa. Parameter utama untuk menganalisis perilaku geogrid tersebut adalah nilai axial force geogrid akibat pembebanan statik dan dinamik yang disimulasikan menggunakan software Plaxis 2D V8.2. Perilaku geogrid yang diteliti antara lain apakah beban gempa menyebabkan geogrid putus atau tidak, perbedaan nilai axial force geogrid antara pembebanan statik dan pembebanan dinamik, pengaruh beban statik terhadap nilai axial force geogrid saat terjadi pula gempa pada lereng, dan pengaruh kenaikan axial stiffness geogrid terhadap axial force geogrid setelah terjadi gempa. ......Geogrid is one of reinforcement used for slope stabilization due to its ability to restrain tensile force caused by vertical loading. It’s an interesting thing to review also the abililty of geogrid to restrain horizontal force, in this case is earthquake (dynamic loading). This study was performed on Cipularang slope KM 96+900. This study analysed behavior of geogrid in restraining dynamic load. Main parameter to analyse the behavior is axial force of geogrid developed by static loading and dynamic loading using software Plaxis 2D V8.2. The behavior of geogrid which was reviewed whether geogrid would fail or not after dynamic loading, difference in value of axial force of geogrid between static loading and dynamic loading, influence of static load towards axial force in dynamic loading, and influence of increasing axial stiffness towards axial force.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Priyanto
Abstrak :
Pada proyek yang memiliki basement diperlukan struktur penahan tanah yang mampu menahan tekanan tanah lateral aktif yang bekerja pada saat penggalian basement Penggunaan struktur penahan tanah yang cukup kaku seperti dinding diafragma serta penambahan beberapa lapis ground anchor akan berguna untuk mencegah terjadinya pergerakan tanah lateral Untuk itu peneliti mencoba melihat efek dari penggalian dan pemasangan ground anchor terhadap pergerakan tanah lateral sekaligus membandingkan nilai pergerakan yang didapat dari model dengan menggunakan program Plaxis 2D dengan hasil pembacaan dari inklinometer.
On projects that have a basement we need an earth retaining structure to hold the active lateral earth pressure that works on basement excavation activity The rigid of earth retaining structures like a diaphragm wall and several layer of ground anchor would be useful to prevent earth lateral movement In order to the researchers tried to see the effect of the excavation and installation of ground anchors for the lateral earth movement and comparing the value of lateral earth movement of a model using Plaxis 2D program with the value inclinometer reading.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murni Gusti Dayanti
Abstrak :
Akibat hujan deras yang terus turun selama lebih dari 3 jam, lereng penyangga rel kereta di Cilebut, Bogor, mengalami kelongsoran. Kelongsoran menyebabkan rel kereta jalur Bogor menuju Jakarta menggantung dan tidak dapat dilalui, empat tiang listrik rubuh, serta puluhan rumah warga yang berada di bawahnya mengalami kerusakan. Sebagai upaya mengidentifikasi faktor penyebab kelongsoran tersebut, dilakukan analisis kestabilan pada lereng tersebut berdasarkan beberapa variasi pembebanan dengan melihat pengaruh rembesan atau seepage akibat keberadaan sungai yang letaknya tidak terlalu jauh dari lereng. Analisis seepage dilakukan dengan menggunakan metode steady-state, sementara analisis stabilitas lereng menggunakan metode limit equilibrium. Dari hasil analisis stabilitas lereng, kondisi sebenarnya ketika terjadi longsor yaitu saat terjadi hujan dan hanya ada beban kendaraan memang sudah menunjukkan kondisi yang cukup kritis dengan faktor keamanan mendekati 1.000, sementara kondisi yang paling kritis berdasarkan hasil analisis adalah ketika terdapat luapan air dari sungai akibat hujan dan terjadi gempa, serta ada kereta yang melintas di jalur arah Jakarta dengan faktor keamanan sebesar 0.965. Kondisi yang paling kritis dari hasil analisis tersebut kemudian menjadi acuan dalam merencanakan alternatif perkuatan lereng dengan menggunakan soil nail dan geotextile. Kenaikan muka air tanah akibat hujan, pembebanan di area lemah, serta adanya getaran akibat gempa merupakan beberapa hal yang menyebabkan kondisi lereng menjadi tidak aman.
After heavy rains fell for more than 3 hours, slope that supports railway tracks in Cilebut, Bogor, suffered a landslide. This landslide/slope failure made Bogor-to-Jakarta track to hang and cut, four electric poles collapsed, and dozens of houses were damaged underneath. As an effort to identify factors causing the landslide, slope stability analysis is applied to the slope with some loading variations and considering the effect of seepage from a river near the slope. Seepage analysis is done using steady-state method, while slope stability analysis is done using limit equilibrium method. From the results of slope stability analysis, the actual condition in the event of landslide occur when rain falls and there is only vehicle load already shows considerable critical condition with a safety factor close to 1,000, while the most critical conditions based on the results of the analysis is that when there is a surge of water from the river due to long-duration rain, a train passing Bogor-to-Jakarta track, and an earthquake, with a safety factor of 0.965. The most critical conditions of the analysis are then become a reference in planning alternatives for slope reinforcement using soil nail and geotextile. Rise in groundwater levels due to rain, loading in the weak area, and the vibrations caused by the earthquake are several things that cause slope condition becomes unsafe.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bancin, Ricky Kapri Saut Malen
Abstrak :
Kestabilan lereng merupakan suatu analisa statis dan dinamis dari lereng alami, bangunan dam, dan lereng timbunan tanah. Lereng dapat terjadi secara alami maupun dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Analisa stabilitas lereng mempunyai peran yang sangat penting pada konstruksi-konstruksi sipil. Kondisi tanah asli disuatu daerah yang dianggap memmiliki daya dukung yang rendah diperkuat dengan pemotongan lereng atau penimbunan tanah dan lain sebagainya, sehingga diperlukan suatu analisa yang akurat agar diperoleh nilai stabilitas yang baik. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk maka perluasan wilayah menjadi salah satu solusi bagi pemerintah dan swasta. Sebagian masyarakat yang menyalahi aturan bahkan membuat pemukiman disekitar lereng yang tergolong rawan kelongsoran khususnya pada musim hujan. Untuk memenuhi kebutuhan seperti air, banyak masyarakat yang memilih tinggal di lereng sepanjang sungai tanpa adanya pengetahuan tentang bahaya dari tindakan tersebut. Lereng dapat dikatakan aman jika memiliki nilai faktor keamanan sama dengan 1. Nilai faktor keamanan umumnya dipenagruhi oleh parameter - parameter tanah seperti nilai kohesi (c) dan phi (ϕ). Lereng sungai terbagi menjadi beberapa elevasi dan bentuk. Lereng sungai ini umumnya terbagi menjadi bagian lurus dan belokan (cembung dan cekung) yang tersebar disepanjang sungai. Dengan menggunakan program GEO SLOPE/W dapat diketahui perbedaan dari faktor keamanan pada kedua jenis lereng ini dan dapat melihat faktor - faktor yang dapat mempengaruhinya.
Slope stability is the analysis of static and dynamic stability of slopes of earth and rock-fill dams, slopes of other types of embankments, excavated slopes, and natural slopes in soil and soft rock. Slopes can occur naturally or created by humans for specific purposes. Slope stability analysis has an important role in civil constructions. Native soil conditions in an area that is considered to have a low carrying capacity of reinforced slope cutting or stockpiling of soil and so forth, so it requires an accurate analysis in order to obtain good stability values. With the increasing population of the expansion of the region into one of the solutions for the government and the private sector. Most of the people who violate the rules even makes the settlement around the slopes are quite prone sliding especially during the rainy season. To meet the needs such as water, many people who choose to live on the slopes along the river without the knowledge of the dangers of such action. Slopes can be considered safe if it has a value equal to 1. Value of safety factor is generally influenced by many parameter such as soil cohesion value (c) and phi (φ). Slopes of the river splits into several elevation and shape. Slopes of the river is generally divided into the straight and curves (convex and concave) are scattered along the river. By using the program GEO SLOPE/W can be determined from the difference in safety factor in both types of these slopes and can see the factors that can influence it.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S53188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nintyo Tri Haryono
Abstrak :
Jakarta dengan multiperan dituntut untuk dapat mengakomodasi kebutuhan akan bangunan baru. Salah satu perangkat teknis dalam merancang bangunan baru adalah penyelidikan tanah. Penyelidikan tanah ini diantaranya adalah Uji Cone Penetration Test (CPT) dan Uji Standard Penetration Test (SPT). Penelitian ini hadir untuk menyederhanakan data tanah yang sudah ada sebelumnya berupa kedalaman lapisan hard layer dalam bentuk visualiasi berupa peta. Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan peta ini adalah program seperti ArcView (GIS) dan Surfer. Diharapkan hasil penilitian ini dapat membantu untuk memberikan parameter awal dalam perancangan sebelum dilakukan penyelidikan tanah yang sebenarnya.
Jakarta with many roles required to accommodate the need for new buildings. One technical tool in designing new buildings is soil investigation. These soil investigation include Cone Penetration Test Test (CPT) and Standard Penetration Test Test (SPT). This research exists to simplify the soil investigation data that is the depth of hard soil layer onto the form of a map visualization. The software used in the manufacture of this map is a program such as ArcView (GIS) and Surfer. Expected results of this research can help to provide initial parameters in the design before actual soil investigation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50598
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Dananjaya Utama
Abstrak :
Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang melewati daerah dengan morfologi yang berbukit. Pada tanggal 29 Januari 2006, di daerah Sta 96+900 Jalan Tol Cipularang terjadi keruntuhan lereng atau longsor yang memotong badan jalan tol arah ke Bandung. Analisa Metode Equilibrium sering digunakan dalam mencari faktor keamanan lereng. Peniliti mencoba melakukan analisa mengenai faktorfaktor apa yang mempengaruhi stabilitas lereng Cipularang dengan melakukan pemodelan ke dalam software. Analisa Metode Equilibrium menggunakan software Geoslope menggunakan metode Bishop dan Janbu. Selain itu digunakan software Plaxis dua dimensi sebagai pembandingnya. Pada Geoslope dan Plaxis ini kita akan mengetahui pengaruh kenaikan muka air tanah terhadap keamanan lereng, pengaruh variasi beban pada puncak lereng terhadap keamanan lereng, dan pengaruh percepatan gempa terhadap keamanan lereng berdasarkan SNI. Nilai faktor keamanan yang didapat dari Geoslope dan Plaxis v8 hampir sama, tetapi bidang longsor yang terjadi perbedaan.
Highway Road-Purwakarta-Padalarang passes through a hilly area with morphology. On January 29, 2006, at Sta 96 +900 Cipularang highway road slope failure occured or landslides which cut the road toll to Bandung direction. Equilibrium Analysis Method is often used in finding the slope safety factor. Researchers try to do an analysis of what factors affect the slope stability Cipularang by doing modeling into the software. Equilibrium Method Analysis using software Geoslope Bishop and Janbu. Then for comparison, used twodimensional Plaxis software . In the Plaxis and Geoslope,we will find the effect of ground water level rise to the stability of slopes, the effect of load variation on top of the slope to slope safety, and the influence of earthquake acceleration on slope safety Standard. Safety factor values obtained from Geoslope and Plaxis v8 is almost the same, but the field of landslides that occurred a difference.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50592
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Berutu, Gibranius
Abstrak :
Friksi selimut dan tahanan ujung yang dikerahkan tanah dipengaruhi oleh peralihan tiang, akan tetapi peralihan yang diukur di kepala tiang pada uji beban aksial mengandung pemendekan elastis tiang. Instrumentasi lengkap terhadap tiang bor memberikan pengetahuan yang lebih jelas mengenai mekanisme transfer beban. Determinasi distribusi beban dihitung dengan modulus elastisitas dan luas penampang tiang yang konstan sepanjang kedalaman dan selama uji beban berlangsung. Simulasi model P LAXIS V8 dilakukan untuk melakukan pendekatan numerik terhadap perilaku tiang. Model dengan parameter kuat geser drained pada tanah dan model Linear-Elastic untuk tiang menunjukkan kecenderungan perilaku yang mengikuti kondisi aktual.
Mobilized shaft and toe resistance influenced by vertical displacement of pile, nevertheless, elastic shortening of the pile was included as a part of measurement of pile head movement in axial loading test. Fully instrumented bored pile would give more clear information about load transfer mechanism. Determination of load distribution will be calculated using a constant value of modulus elasticity over the pile length and during the loading test. P LAXIS V8 simulations were done to approximating pile behavior numerically. Model with drained shear strength parameters for soil and Linear-Elastic characteristic for pile shows tendency of behavior that relatively close to actual condition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2010
S50599
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>