Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
J.S. Khairen (Jombang Santani Khairen)
"Negara Kesatuan Adat Lemunesia (NKAL) merupakan negara yang tidak terdeteksi di peta dunia. Mereka menganggap dunia yang ada saat ini adalah Dunia Luar. NKAL berdiri pada 23 Januari 1991. Mulanya terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil. Mereka Bersatu untuk membentuk sebuah negara atau kerajaan besar. NKAL adalah negara yang canggih di hal-hal tertentu, namun tertinggal di hal-hal lain. Pemimpin tertinggi NKAL adalah Raja Utama dan Pemangku Adat. Raja dipilih secara bergilir bergantian dari masing-masing Kerajaan. Raja dipilih oleh para raja dengan masa bakti 5 tahun dan maksimal boleh menjadi raja dua periode. Sementara Pemangku Adat dipilih langsung oleh rakyat tiap delapan tahun sekali dan hanya boleh sekali periode mempimpin. Sistem pemimpin dua kepala itulah yang kemudian menimbulkan konflik. Salah satu pemantik permasalahan dalam NKAL adalah adanya HARI BEBAS BICARA. HBB adalah satu hari di mana rakyat boleh berbicara secara bebas tanpa takut konsekuensi hukum. Namun HBB menjadi buah simalakam tatkala disalahgunakan untuk fitnah dan pecah belah negara. Dari sinilah kemudian lahir percikan-percikan ketegangan dari akar hingga ke ujung pemerintahan."
Jakarta: Gramedia Widisarana Indonesia, 2023
813 JOM b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zebian, Najwa
Jakarta: Gramedia Widisarana Indonesia, 2022
811 ZEB n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurunala
Jakarta: PT Gramedia , 2024
808.83 NUR j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Brian Khrisna
"Ale, seorang pria berusia 37 tahun memiliki tinggi badan 189 cm dan berat 138 kg. Badannya bongsor, berkulit hitam, dan memiliki masalah dengan bau badan. Sejak kecil, Ale hidup di lingkungan keluarga yang tidak mendukungnya. Ia tak memiliki teman dekat dan menjadi korban perundungan di sekolahnya.
Ale didiagnosis psikiaternya mengalami depresi akut. Bukannya Ale tidak peduli untuk memperbaiki dirinya sendiri, ia peduli. Ale telah berusaha mengatasi masalah-masalah yang timbul dari dirinya agar ia diterima di lingkungan pertemanan. Namun usahanya tidak pernah berhasil. Bahkan keluarganya pun tidak mendukungnya saat Ale membutuhkan sandaran dan dukungan.
Atas itu semua, Ale memutuskan untuk mati. Ia mempersiapkan kematiannya dengan baik. Agar ketika mati pun, Ale tidak banyak merepotkan orang. Dua puluh empat jam dari sekarang, ia akan menelan obat antidepresan yang dia punya sekaligus. Sebelum waktu itu tiba, Ale membersihkan apartemennya yang berantakan, makan makanan mahal yang tak pernah ia beli, pergi berkaraoke dan menyanyi sepuasnya hingga mabuk.
Saat 24 jam itu tiba, Ale telah bersiap dengan kemeja hitam dan celana hitam, bak baju melayat ke pemakamannya sendiri. Ia kenakan topi kecurut ulang tahun dan meletuskan konfeti yang ia beli untuk dirinya sendiri.
“Selamat ulang tahun yang terakhir, Ale.”
Ale siap menenggak seluruh obat antidepresan yang ia punya. Saat ia memain-mainkan botolnya, Ale terdiam saat membaca anjuran di kemasan botol itu, dikonsumsi sesudah makan. Seketika perutnya berbunyi. Dan Ale pun memutuskan untuk makan dulu sebelum mengakhiri hidupnya. Setidaknya, itu akan menjadi satu-satunya keputusan yang bisa dia ambil atas kehendaknya sendiri. Setelah selama hidupnya ia tak pernah mampu melakukan hal-hal yang ia inginkan."
Jakarta: PT Gramedia , 2025
808.83 BRI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library