Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Sylvie Patricia Ginting
"Promosi dipandang sebagai salah satu kegiatan pengembangan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. Promosi berarti pengalihan wewenang dan tanggung jawab pegawai ke jabatan yang lebih tinggi dalam suatu organisasi sehingga kewajiban dan haknya semakin besar. Promosi akan diikuti dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar dan biasanya juga diikuti dengan peningkatan pendapatan dan fasilitas lainnya. Bagian Sumber Daya Manusia harus melakukan sosialisasi promosi jabatan mengenai prinsip, dasar, jenis dan kondisi pegawai yang akan dapat dipromosikan di perusahaan. Program promosi harus diinformasikan secara terbuka. Apabila hal ini diinformasikan dengan baik maka akan menjadi motivasi bagi karyawan untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Promosi mempunyai manfaat baik bagi perusahaan maupun karyawan. Bagi pegawai, merupakan pengakuan atas hasil pekerjaan pegawai dan kesempatan untuk maju, sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai. Sedangkan bagi perusahaan dapat menjaga kestabilan perusahaan dan semangat kerja karyawan lebih terjamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang kebijakan promosi jabatan di PT Azura Telemedia International dan juga persepsi karyawan terhadap kebijakan promosi jabatan di PT Azura Telemedia International. Penelitian ini melibatkan seluruh karyawan operasional yang berjumlah 27 orang untuk menjadi responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran angket, wawancara, serta studi pustaka yang berkaitan dengan tema penelitian ini. Penilaian dari hasil jawaban angket menggunakan skala Analisis Likert Penelitian menggunakan analisis data univariat yang menyampaikan distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada dasarnya penerapan promosi jabatan di PT Azura Telemedia International sudah baik. Responden setuju bahwa pengalaman kerja, tingkat pendidikan dan latar belakang pendidikan, kejujuran, tanggung jawab, kepribadian yang baik dalam berhubungan dengan rekan kerja, prestasi kerja dan inisiatif dan kreativitas serta rekomendasi dari pimpinan puncak dapat dipertimbangkan kembali sebagai kebijakan promosi jabatan. Sebagian besar responden tidak setuju jika senioritas dipertimbangkan kembali sebagai salah satu kebijakan promosi jabatan di PT Azura Telemedia International Akan jauh lebih baik jika PT Azura Telemedia International mempertimbangkan kembali penilaian kinerja sebagai kebijakan promosi jabatan agar setiap karyawan mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan promosi jabatan. Manfaat promosi pekerjaan seperti peningkatan pendapatan harus sebesar wewenang dan tanggung jawab yang harus dihadapi karyawan di posisi barunya.
Promotion viewed as one of the activities of human resources development in a company. Promotions mean a transfer enlarging an authority and responsibility employees to higher position in one organization so that obligation and ever greater rights Promotion will be followed by duty, greater authority and responsibility and usually also followed by increasing of earnings and other facilities. Human resources division have to socialize job promotion about principles, grounds, types and condition of employee who will be able to be promoted in the company. Promotion program have to be informed openly. If this matter is well informed, it will become motivation to employees to work very seriously. Promotion have benefit both for company and employee. To employee, is the acknowledgement result of the employee's job and opportunity to go forward, so that can improve employee's work motivation. While to company, it can maintain stability of the company and employee's moral more guaranteed. The purpose of this research is to explain about the policy of job promotion in PT Azura Telemedia International and also the perception of employees to policy of job promotion at PT Azura Telemedia International. This research entangle all of the operational employee which consist 27 people to become respondent. The technique of data collecting used in this research is obtained through spreading questionnaire, interviewing, and also literature related to this research theme Assessment from result of the answer of questionnaire used scale of Likert Analysis of the research using Univariat data analysis which delivered frequency distribution. In this research the writer used quantitative approach. Basically the application of job promotion in PT Azura Telemedia International is good already. Respondent agreed that working experience, education level and background of education, honesty, responsibility, good personality in relation with colleague, work achievements and initiative and creativity and also the recommendation from the top management could be reconsidered as the policy of the job promotion. Most of the respondent disagreed if seniority reconsidered as one of the policy of job promotion in PT Azura Telemedia International It would be much better if PT Azura Telemedia International recomidered the performance appraisal as the policy of job promotion so that every employee has the same opportunity to get job promotion. The benefit of job promotion such as increasing of earnings should be as big as the authority and responsibility that the employee has to face in their new position"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S10636
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Suhadi
"Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yang diuraikan secara deskriptif, oleh karena itu penelitian ini menekankan pada data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi. Selain itu dengan menggunakan data sekunder melalui kajian daftar pustaka berdasarkan kajian buku akan tergambar perkembangan konsep supervisi. Berdasarkan kerja lapangan yang diterima ditemukan fakta bahwa, di Lembaga Remaja Kelas IIA Tangerang terjadi kelebihan kapasitas penghuni. Hal ini telah ditangani oleh Lembaga namun belum optimal, karena penghuni yang tersedia bukan hanya narapidana, melainkan lebih banyak narapidana titipan. Sehingga mengakibatkan over kapasitas. Berdasarkan over kapasitas Lembaga Pemuda Kelas IIA Tangerang Lembaga Pemuda Kelas IIA Tangerang. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya faktor tingkat kriminalitas, akibat faktor ekonomi dan kebutuhan hidup. Oleh karena itu dapat disarankan kepada Lembaga agar narapidana tersebut dipindahkan ke lembaga yang belum melebihi kapasitasnya, dan hukuman pengawasan 3 bulan tidak boleh dimasukkan ke dalam Lembaga Pemasyarakatan tetapi diberikan oleh pengurus di dinas sosial
This research used the qualitative approach method that was untangled in a descriptive manner, therefore this research stressed the primary data that was received through the deep interview and observation. Besides using the secondary data through the study of the bibliography be based on study the book will be depicted by the development of the concept of the supervision. Was based on field work was received by the discovery concerning, in the Institution people young class IIA Tangerang happened over occupants capacity. This matter has been done by the handling by the Institution but not yet optimal, because of available occupants are not only the prisoner, but more entrusted prisoner. So as result in over capacity. Based on the over capacity of the Institution people young class IIA Tangerang Institution people young class IIA Tangerang. This because of having the criminal level factor increased, as a result of the economic factor and the requirement for the life. Because of that could be suggested to the Institution that the prisoner must be moved to a institution that have not yet over capacity, and the punishment were supervised 3 months might not be put into the Correctional Institution but were given by the management in the social service."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2008
S10628
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Syukur Denny
"Setiap tugas pokok pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu baik oleh organisasi pemerintah, swasta, maupun lembaga sosial harus didukung oleh sumber daya masyarakat (SDM) yang profesional, berkemampuan, dan mempunyai motivasi untuk memimpin sebagai Pelaksana Pekerjaan dalam kegiatan organisasi. Ada asumsi yang menunjukkan bahwa pelaksana tugas Sub Bagian Ketenagakerjaan kurang dalam memberikan pelayanan administrasi ketenagakerjaan kepada pegawainya, namun yang menjadi persoalan mendasar adalah bagaimana meningkatkan Peran Pelaksana Jabatan Sub Bagian Ketenagakerjaan sebagai penunjang penegakan ketertiban administrasi ketenagakerjaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas Satu Cipinang (Lapas Klas 1 Cipinang)? Pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian berdasarkan manfaatnya murni, berdasarkan tujuan bersifat deskriptif dan berdasarkan dimensi waktu bersifat cross sectional yang digunakan penulis selama penyusunan makalah ini sebagai metode penelitian. Data dan Informasi dikumpulkan melalui studi literatur, wawancara dan observasi lapangan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat hambatan-hambatan yang dihadapi Sub Bagian Ketenagakerjaan yaitu kurangnya kemampuan dan motivasi kerja pelaksana, adanya ketimpangan antara tugas pokok dan fungsi yang bergantung pada banyaknya pekerjaan pelaksana (pegawai) yang tersedia, kurangnya dana, fasilitas dan pra fasilitas pendukung untuk kegiatan operasional. Fenomena hambatan-hambatan tersebut menyebabkan kurang maksimalnya pelayanan administrasi ketenagakerjaan yang diberikan oleh pelaksana pekerjaan Sub Bagian Ketenagakerjaan kepada pegawai. Disarankan agar Peran Pelaksana Pekerjaan Sub Bagian Ketenagakerjaan lebih ditingkatkan dalam memberikan pelayanan administrasi. Selain itu, Ketua Eksekutif harus selalu melakukan evaluasi atas hasil kinerja pekerjaannya.
Each essential job duty is to achieve a certain goals either by government's organization, private company, or social institution must be endorsed by professional public resources (SDM), capability, and has motivation to take a lead as Job Executive during organization activity. An assumption had been shown that job executive of Sub Employment Section is less much in providing employment administration service to their employee, nevertheless, the essential problem here is how to improve Job Executive Roles of Sub Employment Section as a support to enforce employment administration order at First Class of Cipinang Penitentiary (Lapas Klas 1 Cipinang )? A quantitative approach with type of research based on its benefit is pure, based on purpose is descriptive and based on time dimension is cross sectional had been used by the writer during composing this paper as research method. Data and Information were collected by means of study literature, interview and field observation. Based on research results, it is found that there are barriers should Sub Employment Section dealt with the lack of capability and motivated job executive, the existence of imbalances among essential task and the function which relied on numerous job executive (employee) as available, the lack of funds, facility and supporter pre facility to operational activity. These barriers phenomenon had caused less much in employment administration service which provided by job executive of Sub Employment Section to employee. It is advised that the Job Executive Role of Sub Employment Section should be more enhanced during providing administration service. In addition to that, the Chief Executive should always conducting an evaluation over their job performance results."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library