Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luthfia As-Shafa
"Tarekat Syattariyyah merupakan tarekat yang banyak dikenal dan berkembang di Nusantara sekitar abad ke-17. Salah satu ajaran penting yang dibawa oleh tarekat ini adalah martabat tujuh. Ajaran ini sangat populer sehingga mampu memengaruhi pemikiran para sufi di Nusantara. Martabat tujuh merupakan tingkatan yang membahas cara Tuhan menciptakan alam semesta, mulai dari hal yang abstrak menjadi hal yang nyata dalam bentuk manusia yang sempurna (insan kamil). Dengan menggunakan metode edisi kritik naskah tunggal dan metode penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini membahas konsep martabat tujuh yang terdapat pada naskah Martabat Tujuh koleksi La Ode Zaenu. Hasil penemuan menunjukkan bahwa ajaran martabat tujuh di dalam naskah tidak jauh berbeda dengan penelitian terdahulu dan teori yang dijadikan acuan penelitian. Namun, peneliti menemukan perbedaan mencolok antara naskah yang diteliti dengan naskah yang relevan, yaitu silsilah tarekat di dalam naskah. Penelitian menunjukkan bahwa dari keempat naskah yang dibandingkan, ada tiga naskah yang tidak menyebut silsilah tarekat secara lengkap dan ada satu naskah yang menyebutkannya dengan lengkap.
......The sufi order of Syattariyyah became widely known and developed in the Archipelago around the 17th century. One of the order’s important teachings is the seven grades of being that was highly famous and influential among the sufis in the Archipelago. This teaching discusses how God (Allah) created the universe, starting from the abstract form to a real being in the form of a perfect human being (insan kamil). By applying the philological method of critical edition, this descriptive qualitative research attempts to examine the concept of seven grades of being as discussed in the manuscript Seven Grades of Being in La Ode Zaenu’s collection. The findings show that the teachings in the manuscript are not much different from previous research and the theory used as the reference. However, there is one striking difference between the examined and the referenced manuscripts regarding the discussion of genealogy of the sufi orders. It is shown that among the four manuscripts in comparison, three of them do not mention the complete genealogy of the sufi orders, while the remaining one does mention it in full."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Apriani Pata
"Tesis ini merupakan kajian semiologi yang dikaitkan dengan perempuan. Penelitian kualitatif ini membahas teori konotasi dan ideologi Barthes untuk melihat makna perempuan. Korpus berasal dari rubrik "Opini" yang berjenis tulisan narasi dan argumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanda (signifier) konotasi perempuan menggunakan pendekatan petanda (signified) tematis, yaitu benda hidup, benda mati, sifat, dan aktivitas. Sementara itu, hasil temuan ideologi berdasarkan tematis tersebut menunjukkan perempuan dipandang secara positif dan negatif. Pandangan positif terdapat dalam tema konotasi sifat dan aktivitas, sedangkan pandangan negatif terdapat dalam tema benda hidup dan benda mati. Pandangan negatif lebih dominan dibandingkan pandangan positif perempuan.
......This thesis is a semiological research associated with women. This qualitative study discusses Barthes' theory of connotation and ideology related to women. The corpus was taken from a colomn named "Opini" Serambi Indonesia. The corpus was a combination between narrative's and argumentative?s writing type. The result showed up that signifier?s connotation of women were discussed by the signifieds of four kinds. The four kinds were living thing, inanimate thing, adjective and activity. Meanwhile based on four kinds theme the result of ideology told that women were viewed in negative's and positive?s perspective. The negative's perspective was on adjective and activity theme, and positive?s ones was on living and inanimate thing. The negative's perspective of women were definitely dominant rather than positive's ones."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityarini Kusumaningtyas
"Kosakata musik di dalam bahasa Indonesia selain digunakan untuk mendeskripsikan musik juga digunakan untuk mengungkapkan berbagai konsep nonmusik. Itu berarti kosakata musik berpotensi untuk menempati ranah sumber di dalam pemetaan metafora. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kosakata musik sebagai ranah sumber ungkapan metaforis di dalam bahasa Indonesia serta menjelaskan keterkaitan makna antara ranah sumber dan ranah sasaran. Penelitian ini menggunakan ancangan kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui korpus bahasa Indonesia Sketch Engine. Data penelitian berupa kalimat-kalimat berbahasa Indonesia yang memuat kata nada, melodi, harmoni, dan dinamika untuk membicarakan segala sesuatu di luar bidang musik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik yang di dalam musikologi cenderung diteliti sebagai ranah target, ditinjau dari sudut pandang Linguistik ternyata juga dapat menjadi ranah sumber sehingga memunculkan makna polisemi pada kata nada, harmoni, dan dinamika. Dalam proses pengembangan makna itu, metafora berperan sebagai perangkat kognitif yang menghubungkan ranah sumber musik dengan ranah targetnya.

In Indonesian, music vocabulary is not only used to describe music but also use to express various no musical concepts. That means music vocabulary has the potential to occupy the source domain in metaphorical mapping. The study aims to describe the vocabulary of music as the sources domain of metaphorical expressions in Indonesian and to explain the relation of metaphorical meanings to the music field. The study was qualitative research. The data ollection of the study was conducted by the Indonesian corpus through the Sketch Engine. The data was Indonesian sentences having the vocabulary of nada, melodi, harmoni, and dinamika in which the concexts of sentences were used to talk about anything in not music field. The result of this study show that music in the field of Musichology tends to be studied as a target domain, in Linguistic perspective it can also be a source for the development of polisemic meaning in nada, harmoni, and dinamika. In the process of developing meaning, metaphor acts as a cognitive device that connect the source and target domains."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T54973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessi Ratna Sari
"Penelitian ini adalah sebuah kajian linguistik yang diterapkan pada studi kasus dalam debat presiden Amerika Serikat AS 2016 antara Hillary Clinton dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik. Debat calon presiden AS yang diselenggarakan pada tahun 2016 lalu merupakan salah satu bentuk dari wacana politik yang dilakukan oleh para politikus untuk menyampaikan pemahaman, pendapat, dan tujuan politiknya pada masyarakat. Selain itu, praktik ini tidak terlepas dari ideologi dan kuasa mereka untuk memengaruhi pemikiran masyarakat.
Tujuan penelitian ini ialah menyingkap identitas ideologis dari para kandidat yang direpresentasikan melalui tuturan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan analisis wacana kritis, linguistik fungsional sistemik, dan multimodal sebagai teori. Faktor sosial seperti partai politik membentuk pandangan para kandidat dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi di AS.
Hasil penelitian dalam tuturan memperlihatkan bahwa Hillary lebih menekankan keadilan, kesejahteraan, kesetaraan bagi para pekerja dan seluruh lapisan masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan, sedangkan Trump memilih untuk bersaing dengan negara asing seperti Cina dan Meksiko demi mempertahankan pekerjaan yang diambil alih oleh negara tersebut. Selain itu, banyaknya proses material yang terdapat di dalam tuturan membuktikan bahwa para kandidat berusaha untuk meyakinkan masyarakat dengan janji-janji dalam memperbaiki perekonomian negara.

This research is a linguistic review on the case study of 2016 US presidential election between Hillary Clinton from the Democratic Party and Donald Trump from the Republican Party. The US presidential debate held in 2016 is one kind of political discourses conducted by politicians to deliver their political understanding, opinions, and purposes. Besides, this practice is inseparable from their ideology and power to influence people's perspectives.
This research aims on revealing ideological identities of presidential candidates represented by their utterances. This research is a qualitative research applying theories of Critical Discourse Analysis and Systemic Functional Linguistics. Social factors such as political parties influence the candidates'perspectives in solving economic problems in the US.
Results of utterance analysis show that Hillary emphasizes more on justice, prosperity, and equivalence for all workers and the whole society to gain jobs while Trump tends to choose to compete against foreign countries such as China or Mexico for the sake of defending jobs taken over by those countries. Besides, the existence of material processes in their utterances proves that the candidates attempt to reassure the society by promising to improve national economy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T49721
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lalitia Apsari
"ABSTRAK
Dua kata yang memiliki relasi semantik dalam kalimat terhubung oleh tautan
dependensi. Jarak dan panjang tautan dependensi tersebut dapat digunakan untuk
mengkaji efisiensi kalimat terkait memori kerja manusia, terutama untuk bahasa dengan
urutan kata bebas seperti bahasa Indonesia. Penelitian ini meninjau pengaruh panjang
kalimat, arah tautan dependensi, dan valensi kata terhadap efisiensi kalimat dari segi
dependensi pada bahasa Indonesia ragam tulis dan lisan. Tinjauan ini memanfaatkan dasar
teori dan luaran penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa manusia akan mendekatkan
kata-kata yang memiliki relasi semantik. Dengan memanfaatkan korpus jurnalistik bahasa
Indonesia berskala besar, temuan penelitian ini memperlihatkan perbedaan kedua ragam
dalam mengkonstruksikan kalimat secara efisien. Kalimat pendek ragam lisan cenderung
mengalami pengurangan sintaktis seperti pengurangan kata karena ada keterbatasan
memori kerja dalam mengkonstruksikan kalimat lisan yang panjang. Sebaliknya,
ketersediaan waktu untuk memproduksi kalimat tulis dan penerapan tata bahasa yang
lebih baik tercermin pada struktur sintaktis yang lebih efisien. Perbedaan ini dapat
menjadi keunikan masing-masing ragam dan berkaitan dengan pengembangan ilmu
sintaksis yang lebih deskriptif terhadap ujaran nyata. Luaran penelitian ini menjadi bekal
untuk penelitian lanjutan yang berupaya untuk memahami tuntutan keterbatasan memori
kerja manusia dan hubungannya dengan tata bahasa.

ABSTRACT
Dependency distance, the distance between semantically related words in a
dependency relation, has been a key measure of interest in the studies of syntax and
transdisciplinary linguistics. This concept can be utilized to study the relation of
language efficiency and human working memory, particularly for languages with free
word order such as Indonesian. This thesis investigates the possible influence sentence
length, dependency direction, and word valency may have on language efficiency and
dependency relations in written and spoken Indonesian language. This study supports the
long standing idea that human language tends to organize word orders so semantically
related words can be close in the linear order of a sentence. By analyzing a large-scale
corpus of formal texts in Indonesian, the outcomes show significant differences between
both speech modes. Syntactic reduction are commonly found in shorter sentences in
the spoken language as a manifestation of working memory limitations in constructing
longer sentences verbally. On the other hand, written language exhibits a more efficient
syntactic pattern that might be motivated by longer production time, allowing speakers to
better apply grammar rules in its utterance. The findings pose further research questions
for future studies of dependency relations in order to better understand the correlation
between syntactic complexity and cognitive demands."
2018
T50374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safrizal
"Kemunculan klitik pada verba intransitif bahasa Aceh sangat beragam. Keragaman tersebut sangat sistematis. Dalam penelitian sebelumnya, keragamaan ini tidak diperlihatkan. Oleh karena itu, tesis ini akan memperlihatkan sistem klitik pada verba intransitif bahasa Aceh. Data yang dikaji dalam penelitian ini adalah klausa verba dengan klitik. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa klitik memiliki perilaku berbeda setiap jenisnya. Jenis proklitik ditemukan muncul pada verba berjenis kontrol, sedangkan jenis enklitik ditemukan pada verba berjenis non-kontrol.  Di sisi lain, kedua jenis klitik tersebut ditemukan juga muncul pada jenis verba variabel. Verba tersebut dapat menghadirkan proklitik atau enklitik pada jenis klausa yang berbeda, namun pada entitas verba yang sama. Kemudian, dalam bahasa Aceh, kedua jenis klitik di atas juga memarkahi argumen S dengan perilaku semantis yang berbeda.
......The clitic appearance of intransitive verbs of Acehnese is very diverse that is very systematic. The previous study have not showed this diversity. Therefore, this thesis aims to show the clitic system in intransitive verbs of Acehnese. The data examined in this study are verb clauses with clitics. This study used descriptive method. The results of this study indicate that clitics behave differently in each type. Proclitic appears on the type of control verb, while enclitic appears on the type of non-control verb. On the other hand, the two types of clitics were also found to appear in variable types of verbs. These verbs can present proclitic and enclitic in different types of clauses, but in the same verb entity. Then, in Acehnese, the two types of clitics above also mark the S argument with different semantic behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairani Fajrianisa
"Sangat merupakah salah satu adverbia kualitatif dalam bahasa Indonesia. Sangat biasanya digunakan sebagai alat pembeda adjektiva dengan verba. Pada kenyataannya, sangat juga bisa digunakan sebagai pewatas verba, tetapi tidak semua verba dapat menerima modifikasi dengan sangat. Penelitian ini membahas verba yang dapat dimodifikasi oleh sangat berdasarkan tipe semantis verba dan afiks pembentuknya serta gradasi kederajatan yang ditunjukkan oleh relasi antara sangat dan verba. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan korpus Indonesian Web (IndonesianWaC) Sketch Engine untuk memperoleh data berupa verba turunan yang menjadi induk dari sangat dalam sebuah frasa. Untuk menjelaskan tipe verba, digunakan tipe semantis verba Chafe (1970) yang sudah dimodifikasi oleh Tampubolon (1983) dan afiks pembentuk verba Sneddon (2010). Selain itu, gradasi kederajatan diuraikan berdasarkan gradasi kederajatan Kennedy dan McNally (1999). Ditemukan bahwa verba yang dapat diwatasi oleh sangat adalah verba berafiks ber-, ter-, meN-,
meN-...-kan, meN-...-i, di-, di-...-kan, dan di-...-i dengan dasar berupa adjektiva, nomina, dan verba dan merupakan verba bertipe tipe semantis keadaan, keadaan pengalaman, keadaan benefaktif, proses pengalaman, aksi, dan aksi benefaktif. Adanya atribut INTENSITY dan QUANTITY membuat verba tersebut menerima modifikasi dengan sangat dan membentuk gradasi kederajatan berupa skala intensitas dan kuantitas.

Sangat is one of the qualitative adverbs in Indonesian. Sangat usually is used as a differentiator for adjectives and verbs. In fact, this kind of adverb also can be used as modifier of verbs, but not all verbas can accept modification by sangat. This study discusses verbs which are able to be modified by sangat based on their forming affixes and the semantic types of the verbs as well as the degree gradation shown by relation between sangat and verbs. This study uses qualitative method with Indonesian Web (IndonesianWaC) Sketch Engine corpora to obtain data in form of derived verbs which are the head of phrase with sangat as their modifier. To explain the type of verb, verb semantics type by Chafe (1970) which has been modified by Tampubolon (1983) and verb-forming affixes by Sneddon (2010) are used. The degree gradation is described based on degree gradation theory by Kennedy and McNally (1999). It is found that verbs which accept modification with sangat are verbs formed by affixes ber-, ter-, meN-, meN-...-kan, meN-...-i, di-, di-...-kan, and di-...-i with base in form of adjective, noun, and verb as well as verbs with semantic type state, experiential state, benefactive state, experiential process, action, and benefactive action. The presence of INTENSITY and QUANTITY attribute makes the verbs are able to be modified by sangat and form gradation with intensity and quantity scale."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Astya Syafitri
"Idol Star Athletic Championship (ISAC) adalah program televisi yang bertujuan untuk mempromosikan idol dalam format acara olahraga. Acara ini telah berhasil meraih atensi publik selama satu dekade. Demi mencapai tujuan acara tersebut, strategi tertentu dibutuhkan untuk dapat menghadirkan sosok idol yang menarik perhatian calon penggemar. Tesis ini bertujuan untuk menguak strategi yang digunakan dalam mempromosikan idol secara optimal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menerapkan kerangka analisis appraisal, gramatika visual, dan intersemiosis. Data diambil dari video highlight program ISAC pilihan berupa tuturan komentator olahraga dan tangkapan layar saat sejumlah idol beraksi. Temuan yang diperoleh adalah adanya dominasi pola-pola makna interpersonal pada data verbal dan visual hingga membentuk makna baru yang memengaruhi persona idol. Berdasarkan interpretasi terhadap temuan, strategi yang diterapkan dalam menaikkan pamor idol berupa pembentukan wacana positif, apresiasi terhadap keindahan fisik, pemilihan format acara yang sesuai, konsistensi attitudinal congruence, dan penggunaan metafora untuk penggambaran hiperbolis pada kualitas idol.
......Idol Star Athletic Championship (ISAC) is a television program that aims to promote idols in the format of sporting events. ISAC has successfully drawn public attention for a decade. To achieve the programs objectives, certain strategies are needed to present an idol figure that attracts the attention of potential fans. This thesis aims to investigate the strategies used to optimally promote idols. This study uses a qualitative method by applying the appraisal framework, visual grammar, and intersemiotic complementarity framework to the data in the form of sports commentary and screenshots. The data is taken from selected ISAC program highlight videos in the form of sports commentators' speeches and screenshots when a number of idols are in action. The findings suggest the dominance of patterns of interpersonal meaning in verbal and visual data, forming new meanings that affect the idol’s persona. Furthermore, the findings also indicate the strategies applied in promoting idols, which are the formation of positive discourse, appreciation of physical beauty, selection of appropriate event formats, consistency of attitudinal congruence, and the use of metaphors for hyperbolic depictions of idol qualities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Stevanie Tanfriana
"Teori metafora konseptual menganggap bahwa proses pemikiran manusia bersifat metaforis, sehingga metafora dapat ditemukan dalam tulisan/percakapan sehari-hari. Dalam sains, metafora adalah alat penting untuk memahami konsep abstrak karena dipahami melalui konsep lain yang lebih konkrit. Sistem imun dan penyakit sebagai salah satu topik pembelajaran dalam sains biologi juga mengandung metafora. Selain itu, pengetahuan sains kini disampaikan tidak hanya melalui buku ajar, tetapi juga lewat artikel daring. Karena metafora dalam bahasa dapat bervariasi tergantung konteks penggunaannya pada genre atau register yang berbeda, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan relasi metafora konseptual dalam wacana sistem imun pada register dan genre yang berbeda dengan cara membandingkan metafora konseptual dalam buku ajar dan artikel ilmiah populer berdasarkan konteks situasi wacana. Data buku ajar menggunakan 8 buku ajar Biologi kelas XI kurikulum nasional 2013 revisi. Artikel ilmiah populer menggunakan 100 artikel yang dipublikasikan di HaloDoc, Alodokter, dan KlikDokter. Penelitian ini akan menggunakan kerangka Analisis Metafora Kritis 'Critical Metaphor Analysis (CMA)’ yang terdiri dari tahap identifikasi, interpretasi, dan eksplanasi. Identifikasi metafora dilakukan dengan metode linguistik korpus dan MIPVU. Interpretasi metafora menggunakan Teori Metafora Konseptual. Eksplanasi metafora menjelaskan hubungan fungsional antara konteks situasi dengan metafora konseptual. Penelitian ini menemukan adanya penggunaan 16 ranah sumber yang dipakai untuk menjelaskan sistem imun dan penyakit, dengan 12 ranah sumber ditemukan pada kedua korpus, tiga ranah sumber hanya pada artikel ilmiah populer, dan satu ranah sumber hanya pada buku ajar. Persamaan ranah sumber dipengaruhi oleh persamaan topik dan koherensi metafora. Perbedaan ranah sumber dipengaruhi oleh kebudayaan dan pengetahuan pembaca awam. Perbedaan dan penambahan aspek dari ranah sumber tertentu serta pergeseran dan perluasan ranah target seperti manusia dan obat yang ditemukan pada artikel ilmiah populer disesuaikan dengan tujuan wacana, yakni untuk menarik dan mempertahankan perhatian pembaca. Selain itu, banyaknya penggunaan metafora orientasi dan ukuran dalam artikel ilmiah populer dipengaruhi oleh tujuan iklan dan promosi barang atau jasa. Pergeseran dari hubungan sistem imun dengan penyakit menjadi hubungan manusia dengan penyakit ditemukan juga pada berbagai wacana publik dalam konteks medis, politik, dan sosial. Dengan demikian, penelitian ini menemukan bahwa penggunaan metafora dipengaruhi oleh genre dan register wacananya.
......Conceptual metaphor theory assumes that human thought processes are metaphorical, so metaphors can be found in everyday texts/conversations. In science, metaphors are an important tool to understand abstract concepts because they are understood through more concrete concepts. The immune system and disease as one of the learning topics in biological science also contain metaphors. In addition, scientific knowledge is now conveyed not only through textbooks but also through online articles. As metaphors in language can vary according to their context in different genres or registers, this study aims to explain the relation of conceptual metaphors in immune system discourse in different registers and genres by comparing conceptual metaphors in textbooks and popular science articles based on the situational context of the discourse. The textbook data consist of 8 Biology textbooks for grade XI of the revised 2013 national curriculum. Popular science articles consist of 100 articles published on HaloDoc, Alodokter, and KlikDokter. This study will use the Critical Metaphor Analysis (CMA) framework, which consists of identification, interpretation, and explanation stages. The identification of metaphors uses corpus linguistics and MIPVU methods. Metaphor interpretation uses Conceptual Metaphor Theory. The metaphorical explanation explains the functional relationship between the situational context and the conceptual metaphor. This study finds that there are 16 source domains used to explain the immune system and disease, with 12 source domains in both corpus, three source domains in popular scientific articles, and one source domain in textbooks. The similarity of the source domains is influenced by the topic similarity and the metaphorical coherence. Differences in the source domain in popular scientific articles are influenced by the culture and knowledge of the non-expert readers. The differences and additions of highlighted aspects of the specific source domain, as well as the shift and expansion of the target domain like humans, and drugs in popular scientific articles, are adapted according to the purpose of popular scientific articles, namely to attract and retain the attention of the readers. In addition, the use of orientational and size metaphors in popular scientific articles is influenced by the purpose of advertising and promoting goods or services. The shift from the relationship of the immune system and disease to the relationship of humans and disease is also found in various public discourses in medical, political, and social contexts. Thus, this study finds that the use of metaphor is influenced by the genre and register of discourse."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya
"Tesis ini membahas pepatah-petitih berbahasa Minangkabau _ tentang kepemimpinan, khususnya sifat-sifat kepemimpinan ideal. Tujuan penelitian ini untuk menemukan pepatah-petitih yang gayut dengan konsep kepemimpinan dan menganalisis maknanya sehingga konsep kepemimpinan ideal Minangkabau dapat dirumuskan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori metafora. Analisis juga dilengkapi dengan validasi data dengan melihat penggunaan kata dalam konteks budaya Minangkabau. Hasil analisis menunjukkan bahwa pepatah-petitih mengandung butir-butir kearifan tentang sifat kepemimpinan ideal. Kearifan budaya terlihat dari kecerdasan dalam memilih ciri-ciri positif ranah sumber yang dijadikan sebagai lambang ranah target.
......
This thesis discusses about proverbs of leadership in Minangkabau language, especially the ideal leadership characteristics. The purpose of this research are to find some proverbs that are related to the concept of leadership and analyze their meanings so that the concept of ideal leadership in Minangakabau can be summarized. This research is a qualitative research. The theory used to analyze the data is the theory of metaphor. The analysis is also equipped with the validation of the data by looking at the use of words in the context of Minangkabau culture. The analysis shows that the proverbs contain details about wisdom of ideal leadership qualities. Cultural wisdom is demonstrated by the intelligence in choosing the positive features of the sources domain that serve as the symbol of the target domain. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27808
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>