Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mas`Ida H. Ain
"Perpustakaan Perguruan Tinggi biasanya mengumpulkan berbagai jenis bahan pustaka mengenai berbagai bidang pengetahuan sesuai kurikulum perguruan tinggi yang ber_sangkutan. Di antara berbagai jenis bahan pustaka tersebut termasuk koleksi rujukan khusus (Gates, 1979: -152). Penggunaan jenis koleksi ini memerlukan pangeta --huan tersendiri dari pemakai, karena baik isi maupun su_sunannya berbeda dengan jenis koleksi buku biasa lain_nya, misalnya indeks, abstrak, bibliografi dan lain-lain. Karena itu agar pemakai untuk selanjutnya dapat menggunakan jenis koleksi rujukan tarsebut secara mandiri, perlu diadakan bimbingan pemakai yang labih ekstensif. Adalah kenyataan bahwa masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui akan adanya jenis koleksi ini, terlebih lagi untuk menggunakannya secara mandiri. Untuk mengatasi keadaan tersebut, beberapa jurusan dan fakultas dalam lingkungan perguruan tinggi di Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan program bimbingan penggunaan perpustakaan dan koleksinya malalui mata kuliah separti Metodologi Riset atau Metodologi_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S15577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Besin Gaspar
"Karena ledakan informasi pada abad modern ini, tidak ada satu perpustakaan pun yang mampu memiliki semua terbitan dalam koleksinya. Pemikiran ini telah membawa perubahan penting bagi dunia perpustakaan dalam melayani pemakainya. Para pengelola perpustakaan mulai manyadari keterbatasan koleksi, tenaga dan sarana fisiklain yang ada di perpustakaan mereka. Mereka disadari bahwa tidak mungkin bagi sebuah perpustakaan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pemakainya dengan kemampuan sendiri. Perlu ada suatu usaha saling membantu antar perpustakaan. Dan timbulah bebagai bentuk kerjasama antar perpustakaan yang dikenal sekarang ini. Kita mengenal kerjasama pengadaan koleksi, kerjasama pengakatalokan besama dan terpusat, kerjasama pinjam antar perpustakaan dan kerjasama pembuatan katalog induk."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S15182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pranajaya
"Peranan perpustakaan dalam rangka pembinaan bangsa dan pembentukan watak khususnya dalam bidang pendidikan sudah semakin disadari orang. Sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal yang dapat digunakan oleh setiap orang untuk menambah pengetahuan, perpustakaan yang sangat bermanfaat itu sudah barang tentu perlu ditangani dengan penuh perhatian. Untuk mewujudkan peran perpustakaan diperlukan berbagai faktor penunjang. Sa1ah satu faktor tersebut adalah penyediaan koleksi yang tepat pada waktu_nya dan sesuai dengan kebutuhan para pemakai. Keadaan yang demikian merupakan suatu hal yang mendasar bagi perpustakaan jenis apa pun. Bisakah hal itu terlaksana di negara berkembang seperti Indonesia yang sebagaimana kita ketahui masih banyak kekurangannya, antara lain dalam hal biaya dan tenaga ahli perpustakaan ?. Dalam hubungannya dengan penyediaan koleksi yang te_pat pada waktunya dan sesuai dengan kebutuhan para pemakai, pengkatalogan merupakan salah satu proses yang ikut me-nentukan. Dan proses ini sesungguhnya mempunyai pengaruh yang besar serta memerlukan biaya yang tidak sedikit_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S15439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Soepangat
"Perpustakaan ,yang bernaung di bawah suatu lembaga penelitian, oleh sementara paneliti di 1ingkungan Lembaga Oseanologi Niasional LIPI dianggap merupakan jantungnya lembaga. Ungkapan ini dimaksudkan untuk menekankan betapa pentingnya peranan perpustakaan di dalam kehidupan suatu lembaga penelitian. Oleh Mien Rifai disebutkan bahwa penelitian dan perpustakaan merupakan sokoguru ilmu pengetahuan. Keduanya merupakan dwitunggal dan tak terpisahkan satu sama lainnya. Perpustaknan merupakan bagian yang integral dan merupakan sarana yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup lembaga penelitian. Betapa suatu lembaga yang bergerak dalam bidang penelitian apa saja tentu akan banyak memerlukan data dan informasi yang da_pat menunjang program lembaga. Data dan informasi ini sangat penting untuk dapat mendasari suatu kebijaksanaan dalam usaha pengembangan sumber daya. Bagi perpusta_kaan Lembaga Oseanologi Nasional - LIPI (selanjutnya disebut perpustakaan LON - LIPT), data dan in formasi ini dapat mendasari suatu kebijaksanaan dalam usaha pengembangan sumber daya perairan. Data dan informasl tersebut perlu disampaikan kepada para peneliti di lingkungan lembaga pada khususnya dan di luar lembaga pada umumnya. Hal ini sudah meniadi tujuan bagi suatu perpustakaan khusus sebagai mana dikemukakan oleh Surace, bahwa tujuan perpustakaan khusus ialah menyampaikan informasi dnn i.lmu pengetahuan yang diperlukan kepada kelompok pemakai tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S15400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.G. Putu S. Adnyana
"Majalah ilmiah memegang peranan penting sebagai sumber informasi karena berisi laporan-laporan penelitian, perkembangan baru dalam bidang ilmu pengetahuan. Jumlah penerbitan majalah semakin meningkat, demikian pula harganya. Untuk berlangganan majalah dibutuhkan biaya cukup besar, sedangkan kemampuan anggaran perpustakaan sangat terbatas. Di sisi lain majalah ilmiah dibutuhkan di kalangan masyarakat universitas untuk menunjang kegiatan pendidikan mereka. Hal ini menyebabkan seleksi harus dilakukan secara ketat agar kemampuan anggaran perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan tuntutan pemakai. Masalah ini dicoba untuk dikaji dalam skripsi berjudul Pemanfaatan majalah ilmiah bidang kedokteran di Perpustakaan Universitas Udayana. Isi skripsi menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan selama tiga bulan. Ternyata hasil penelitian dapat mengungkapkan dari 74 judul majalah, hanya 28 judul majalah yang digunakan. Dan sisanya 46 judul majalah yang tidak digunakan, 13 judul majalah dilanggan juga oleh perpustakaan bagian. Ini berarti ada duplikasi langganan judul majalah. Kesimpulan dari penelitian menyebutkan bahwa 33 judul majalah yang tidak digunakan perlu dipertimbangkan pelangganannya, sedangkan untuk mengatasinya disarankan pelangganan secara terpusat serta meningkatkan pendayagunaan kerjasama antar perpustakaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faridah Auzar
"ABSTRAK
Pusat Dokumentasi Hukum Badan Pembinaan Hukum Nasional merupakan Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum, mempunyai unit-unit jaringan yang terdiri dari : Pusat Dokumentasi dan Biro Hukum Departemen-Departemen serta Lembaga non Departemen di Jakarta; Perpustakaan di Jakarta; Perpustakaan Fakultas Hukum/Universitas/Institut; Perpustakaan Negara/Umum; Biro Hukum Pemerintah Daerah; Serta Biro dan Lembaga lainnya.
Sebagai Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum, maka PDII-BPIIN merupakan tempat menanyakan informasi tentang hukum dan perundang-undangan. Skripsi ini membahas tentang sejauh mana PDII-BPIIN sebagai pusat jaringan dalam bidang hukum telah melayani keperluan pemakai. Serta kegiatan-_kegiatan apa Baja yang telah dilaksanakan dalam rangka ker_jasama dengan unit jaringan.
Berhasil atau tidaknya suatu sistem pelayanan infor_masi tergantung juga dari jumlah koleksi yang tersedia. Untuk memenuhi permintaan pemakai PDII-BPIIN memiliki koleksi si dari zaman penjajahan Belanda sampai saat ini. Skripsi ini juga menguraikan tentang pembinaan tenaga ker_ja serta pendidikan dan latihan apa saja yang telah di-laksanakan bagi tenaga-tenaga pengelola Pusat Jaringan ini.

"
1989
S15287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Antonius
"Program Cataloguing in Publication (CIP) yang di Indonesia dikenal dengan Katalog Dalam Terbitan (KDT) telah dilaksanakan di manca negara. Teoretis program ini akan memberikan manfaat yang besar bagi sistem perpustakaan khususnya, sistem informasi umumnya, terutama dalam efisiensi pengolahan bahan pustaka di perpustakaan. Setelah berjalan lebih dua tahun (dimulai Juli 1985), ternyata Program KDT di Indonesia belumlah dapat dikatakan berhasil kalau dilihat dari sudut banyaknya jumlah penerbit yang turut ambil bagian. Hanya 24 penerbit (31,2 %) dari jumlah kuesioner yang menyatakan sudah ikut dalam program KDT. Yang belum ikut KDT ada sebanyak 53 penerbit (68,8 %). Dari 53 penerbit yang belum ikut program KDT, 21 penerbit (39,6%) menyatakan mereka tidak ikut dalam program KDT karena sama sekali belum pernah mendengar tentang program tersebut, sementara sisanya menjawab dengan berbagai jawaban yang sebagian besar mencerminkan kemungkinan mereka ikut dalam program KDT. Dari sisi lain terlihat bahwa ada hubungan kausal antara pengetahuan tentang program KDT dengan keikutsertaan penerbit dalam program KDT. Makin tinggi pengetahuan mereka mengenai program KDT makin besar persentase mereka ikut ambil bagian dalam program KDT. Sebaliknya, makin rendah pengetahuan mereka tentang KDT, makin sedikit yang ikut dalam program KDT. Diketahui pula bahwa penerbit golongan A yang berproduksi 1 - 10 judul pertahun adalah golongan yang paling sedikit mengetahui tentang program KDT. Karena itu disarankan untuk mengadakan penataran program KDT kepada penerbit golongan tersebut oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan sebagai bagian dari praktek kerja mereka. Selain itu mengusahakan kerja sama lebih erat antara Perpustakaan Nasional dengan IKAPI guna memasyarakatkan program KDT kepada khususnya anggota IKAPI dengan menyelenggarakan seminar/temu ilmiah yang terencana dan berkala."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Siti Heri Hidayati
"Pada perpustakaan perguruan tinggi Pendidikan Pemakai dilaksanakan dalam berbagai cara. Misalnya, dilaksanakan dalam masa Orientasi. Dalam masa Orientasi tersebut dijelaskan secara singkat mengenai lokasi gedung perpustakaan, garis besar koleksi, keanggotaan, sistem pelayanan, peminjaman, jam buka perpustakaan dan lain sebagainya, kemudian sering dilanjunkan dengan kunjungan ke perpustakaan tersebut. Karena penjelasan diberikan pada masa orientasi, make lalu dikenal dengan istilah Library Orientation. Pengalaman menunjukkan bahwa program Pendidikan Pemakai pada masa Orientasi seperti tersebut di atas, ternyata tidak lagi dapat mencukupi kebutuhan mahasiswa dalam menelusur informasi yang dibutuhkannya. Terlebih dengan adanya ledakan informasi yang terus-menerus terjadi yang manyebabkan timbulnya berbagai disiplin ilmu berikut spesialisasinya, serta beragamnya bentuk bahan pustaka, dan sisterm pendidikan menjadi keharuusan dan kewajiban perguruan tinggi untuk melaksanakan program Pendidikan Pemakai Perpustakaan yang lebih luas dan terarah. Untuk mencapai tujuan program Pendidikaa Pemakai yang lebih terarah Perguruan Tinggi perlu menyusun program tersebut dengan materi yang berbobot dan metode yang tepat, disertai alat bantu pengajaran yang diperlukan, pembimbing yang ahli, dan koordinasi yang baik antara pengajar dan pustakavan serta koleksi perpustakaan yang memadai. Dalam pelaksanaanya, program ini harus disertai evaluasi yang menyeluruh, agar dapat diketahui sampai dimana keberhasilannya. Evaluasi itu ditujukan baik kepada mahasiswa, kepada staf Pembimbing maupun Pustakawan. Pengumpulan data yang cermat akan sangat membantu keberhasilan dan pengembangan Pendidikan Pemakai Perpustakaan di masa yang akan datang. Hal-hal yang perlu dikaji dalam melaksanakan program P3PT ialah: 1. Tujuan penyelenggaraan program pendidikan pemakai.2. Materi program yang sesuai dengan kebutuhan pemakai.3. Teknik penyampaian materi yang tepat. 4. Pembimbing yang tepat. 5. Fasilitas dan koleksi perpustakaan yang memadai. 5. Fasilitas dan koleksi perpustakaan yang memadai. 6. Tanggapan dan perhatian staf pengajar 7. Hasil akhir dari program ini.Dari hasil evaluasi, nantinya akan diketahui apakah program ini perlu dikembangkan atau ditingkatkan, sehingga program ini dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa untuk mendapatkan informasi yang diperlukan baik selama studi di Perguruan Tinggi, maupun sesudahnya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tien Kartini
"Penelitian mengenai koleksi bahan pustaka KBK telah dilakukan pada 26 anggota jaringan informasi dan dokumentasi bidang KB Nas di tingkat pusat yaitu Jakarta, pada bulan Mei sampai dengan Desember 1987. Penelitian bertujuan antara lain untuk memperoleh gambaran keadaan koleksi bahan pustaka dari perpustakaan anggota jaringan, terutama koleksi bahan pustaka KBK. Pengumpulan data dilakukan melalui koesioner dan wawancara dengan petugas perpustakaan anggota.
Hasilnya adalah jumlah koleksi buku anggota jaringan informasi dan dokumentasi secara keseluruhan jumlahnya cukup besar yaitu 741.972 judul, sedangkan koleksi buku bidang KBK hanya meliputi 6,36% atau 47.255 judul. Dilihat dari segi presentase bandingan antara koleksi buku KBK dengan koleksi buku keseluruhan tiap anggota yang terbesar dimiliki oleh perpustakaan Pusdokinfo PPT-LIPI, perpustakan PKMI, LD-UI, PKBI, BKKPN dan Dirbinkes Keluarga. Koleksi buku bidang KBK terbanyak dimiliki oleh perpustakaan BKKBN, LD-UI, PKMI, PKBI dan perpustakaan Nasional. Pedoman pengolahan bahan buku yang banyak dipakai : AACR2 untuk deskripsi bibliografi. DDC untuk klasifikasi, Tesaurus KBK untuk tajuk subjek. Dari ke-26 anggota jaringan terlihat yang mempunyai pustakawan yang didukung oleh latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan tingkat perguruan tinggi adalah 62% dan selebihnya seperti perpustakaan PKBI, Dirbinkes Keluarga, Deptan, TVRI, Depdagri, Depag, Pertamina, PIN dan Pusdokinfo PPT-LIPI tidak mempunyai pustakawan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moerdaningsih Marsoem
"ABSTRAK
Perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia mempengaruhi kemajuan semua bidang usaha, termasuk bidang ekonomi. Salah satu kegiatan dalam bidang ekonomi yang turut mengalami perkembangan yang sangat pesat adalah bidang perbankan. Di satu pihak perkembangan dalam sistem pelaksanaan kegiatan perbankan yang semakin baik, di pihak lain tenaga yang diperlukan untuk mencukupi dan mengimbangi perkembangan tersebut masih terbatas...

"
1989
S15570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>