Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Eka Satriani Sakti
"Pelajar merupakan kelompok berisiko tinggi untuk menyalahgunakan narkoba. Pemakaian narkoba sejak dini akan meningkatkan risiko terjadinya ketergantungan pada usia dewasa. Penyalahgunaan narkoba pada pelajar dipengaruhi oleh berbagai sistem yang melingkupi dirinya baik sistem keluarga, teman sebaya, dan lingkungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan keluarga dan sosial terhadap penyalahgunaan narkoba pada pelajar. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Data bersumber dari Survei Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba pada Kelompok Pelajar dan Mahasiswa tahun 2016 dengan jumlah sampel 30.004 responden. Prevalensi penyalahgunaan narkoba tertinggi adalah pada pelajar SMA (2,4%) dan pelajar laki-laki (3,5%). Berdasarkan faktor perilaku, variabel yang berhubungan signifikan adalah merokok, konsumsi alkohol, dan seks pranikah. Berdasarkan faktor lingkungan sosial, variabel yang berhubungan signifikan adalah status pernikahan orangtua, kekerasan keluarga, dan kondisi lingkungan sosial. Berdasarkan faktor lingkungan yang dirasakan, variabel yang berhubungan signifikan adalah perilaku berisiko keluarga dan kehangatan keluarga. Berdasarkan karakteristik individu, variabel yang berhubungan signifikan adalah jenis kelamin, umur, dan tingkat pendidikan. Determinan yang paling dominan adalah perilaku konsumsi alkohol dengan AOR 7,5 (95% CI: 6,0 – 9,4) setelah dikontrol dengan variabel lainnya. Bagi pemerintah, diharapkan hasil penelitian ini dapat mendorong untuk mengoptimalkan program P4GN di Indonesia dan melakukan intervensi perilaku merokok, konsumsi alkohol, dan seks pranikah di lingkungan pendidikan. Bagi sekolah diharapkan dapat berinovasi dalam mengedukasi dan mensosialisasikan materi kesehatan reproduksi dan perilaku berisiko kesehatan. Bagi orangtua diharapkan mampu membangun komunikasi yang lebih baik dengan anak dan menciptakan keluarga yang harmonis dan kondusif dari perilaku berisiko.
......Students are a high-risk group for drug abuse. Early drug use will increase the risk of dependence in adulthood. Drug abuse in students is influenced by various systems that surround them such as family system, peers, and social environment. The purpose of this study was to determine family and social determinants of drug abuse in students. Research using cross sectional study design. The data source was 2016 Survey on Drug Abuse and Trafficking in Student and Student Groups with a total sample of 30,004 respondents. The highest prevalence of drug abuse is among high school students (2.4%) and male students (3.5%). Based on behavioral factors, the variables that are significantly related are smoking, alcohol consumption, and premarital sex. Based on social environmental factors, variables that are significantly related are parents' marital status, family violence, and social environmental conditions. Based on perceived environmental factors, variables that are significantly related are family risky behavior and family warmth. Based on individual characteristics, variables that are significantly related are gender, age, and level of education. The most dominant determinant is alcohol consumption behavior with an AOR of 7.5 (95% CI: 6.0 – 9.4) after controlled by other variables. For the government, it is hoped that the results of this research can encourage optimizing the P4GN program in Indonesia and conducting interventions on smoking behavior, alcohol consumption, and premarital sex. Schools are expected to be able to innovate in educating and socializing reproductive health and health risk behavior. Parents are expected to be able to build better communication with their children and create a harmonious and conducive family from risky behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Adiwidya
"Pandemi COVID-19 menyebabkan peningkatan perilaku bermain game sebesar 50,8%. Perilaku bermain game berisiko atas terjadinya Internet Gaming Disorder (IGD) yang berpotensi menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan dan psikososial, khususnya pada kelompok remaja. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan telaah literatur secara sistematis mengenai faktor determinan kejadian Internet Gaming Disorder pada remaja selama pandemi COVID-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah literatur sistematis. Penelitian ini mencari literatur berbahasa Inggris atau Indonesia yang terbit dalam kurun waktu 11 Maret 2020 hingga 31 Oktober 2022 dengan memanfaatkan 4 online database yaitu PubMed, ScienceDirect, Scopus, dan ProQuest. Berdasarkan penelusuran terdapat 15 literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan gambaran prevalensi IGD pada remaja yang beragam mulai dari 3,2% di China hingga 22% di Italia. Sebagian besar literatur juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara stres dengan IGD, kecemasan dengan IGD, dan berbagai macam faktor keluarga dengan IGD, namun tidak ditemukan adanya hubungan antara faktor teman dengan IGD pada remaja. Hal tersebut dikarenakan tidak ditemukannya literatur yang sesuai kriteria inklusi terkait hubungan antara faktor teman dengan IGD pada remaja. Untuk itu, dapat dilakukan penelusuran atau penelitian lebih lanjut mengenai hubungan faktor teman dengan IGD pada remaja.
......COVID-19 pandemic led to a 50.8% increase in gaming behavior. Gaming behavior is at risk to the occurrence of Internet Gaming Disorder (IGD) which has the potential to cause various kinds of health and psychosocial problems, especially in adolescents. This study aims to systematically review the literature on the determinants of Internet Gaming Disorder in adolescents during the COVID-19 pandemic. The method used in this study is a systematic literature review. This research looks for literature written in English or Indonesian that was published between March 11th 2020 to October 31st 2022 by utilizing 4 online databases, that include PubMed, ScienceDirect, Scopus, and ProQuest. Based on the search, there were 15 literatures that met the inclusion criteria. The results of this study show that the profile of IGD prevalence in adolescents varies from 3.2% in China up to 22% in Italy. Most of the literature shows that there are relationship between stress with IGD, anxiety with IGD, and various family factors with IGD, but no relationship was found between friend factors with IGD in adolescents. This is due to no literature met the inclusion criteria relating to relationship between friend factors with IGD in adolescents. Therefore, further research can be carried out to find out more about the relationship between friend factors with IGD in adolescents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Ngurah
"ABSTRAK
Berdasarkan hasil analisis situasi masalah kesehatan, jumlah kasus diare di
Kabupaten Kebumen dalam lima tahun terakhir menunjukan tren yang
meningkat, dan dilihat dari angka kasus dan CFR diare masih sangat tinggi.
Kemudian dari hasil evaluasi sistem surveilans diare diperoleh bahwa
pelaksanaan sistem surveilans diare di Kabupaten Kebumen belum berjalan
optimal, ini terlihat dari hasil persentase ketepatan waktu laporan mingguan diare
tahun 2009 baru mencapai 20%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan faktor motivasi petugas terhadap timeliness laporan mingguan diare.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel
sebanyak 35 responden (total populasi). Faktor motivasi yang diteliti adalah
motivasi intrinsik (pengetahuan, pendidikan, lama bertugas), dan motivasi
ekstrinsik (insentif, fasilitas, tugas rangkap, sistem pelaporan, kumpulan bidan
desa, SK Tim KLB, dan pelatihan).
Hasil penelitian pada 35 responden diperoleh sebanyak 21 (60%) responden yang
pengiriman laporan mingguan diare dari bulan Januari s/d Juni 2010 tidak tepat
waktu (terlambat). Faktor-faktor motivasi yang berpengaruh terhadap timeliness
laporan mingguan diare adalah beban tugas rangkap (OR=19,06; p=0,015;
CI=1,771-205,139), tingkat pengetahuan (OR=15,92; p=0,02; CI=1,485-
170,750), dan sistem pelaporan (OR=5,72; p=0,064; CI=0,902-36,238).

Abstract
Based on the results of situational analysis of health problems at Kebumen
Distric, the number of cases of diarrhea shows increased at Kebumen in the last
five years. Recently its the morbidity and mortality rate were still high. Mean
while results of diarrhea surveillance system evaluation shows that performance
of diarrhea surveillance system at Kebumen not optimal. Such as timely weekly
reports of diarrhea in 2009 reached 20% (target ≥ 80%). This study aims to
determine the relationship between motivation of surveilance officers and
timeliness in diarrhea surveillance.
This study uses cross sectional study design with a total sample of 35 respondents
(total population). Motivation factors study were group in to intrinsic motivation
(knowledge, education, length of duty), and extrinsic motivation (incentives,
facilities, work loads, the reporting system, midwives meeting, decree of
outbreaks team, and training).
The results shows 21 (60%) respondents are sending weekly reports of diarrhea
from January to June 2010 does not on time . Motivation factors which assosiated
with timeliness diarrhea weekly reports are work loads (OR = 19.06; p=0,015;
CI=1,771-205,139), knowledge (OR = 15.92; p=0,022; CI=1,485-170,750), and
electronic reporting systems (OR=5.72; p=0,064; CI=0,902-36,238)."
2010
T31669
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library