Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mahsa Faraji
"Orang-orang di seluruh dunia berperilaku berbeda terhadap makanan yang membuat budaya dan tradisi bangsa-bangsa menganggap makanan baik dalam upacara khusus atau sepanjang tahun. Pola konsumsi makanan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama oleh budaya dan tradisi, geografis tertentu, serta status sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya meliputi jenis kelamin, pilihan makanan, kebiasaan makan, perilaku kompensasi, dan kebiasaan tidur pada mahasiswa universitas Iran di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia di Jakarta, Indonesia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, dimana subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa universitas Iran yang berusia 18-24 tahun yang tinggal di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia yang berusia 18-24 tahun yang tinggal di Jakarta, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam pola konsumsi makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya antara mahasiswa universitas Iran di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia di Jakarta, Indonesia; sedangkan, tidak ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi makanan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

People all around the world behave differently towards food which makes the nationalities’ cultures and traditions regards to food whether in special ceremonies or all over the year. Food consumption patterns can be affected by several factors, particularly by culture and tradition, specific geographic, and social and economic status. This study was concluded to determine the differences in food consumption patterns and its influential factors including gender, food choices, eating habits, compensatory behaviors, and sleeping habits among Iranian college students in Tehran, Iran and Indonesian college students in Jakarta, Indonesia. This research is quantitative with a cross-sectional approach with the subjects in this study are Iranian college students who are aged 18-24 years old who are in Tehran, Iran and Indonesian Iranian college students who are aged 18-24 years old who are in Jakarta, Indonesia. The results show that there are differences in food consumption patterns and its influential factors among Iranian college students in Tehran, Iran and Indonesian college students in Jakarta, Indonesia; while, there is no significant relationship between food consumption patterns and its influential factors."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Liswanda
"Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sumatera Utara yang merupakan provinsi dengan prevalensi IMD tertinggi dan terendah pada Analisis Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder Survei Demografi Indonesia Tahun 2017 dengan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 161 ibu di NTB dan 261 ibu di Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan IMD di kedua provinsi tersebut dan faktor dominannya.

            Berdasarkan hasil analisis univariat, cakupan IMD di NTB sebesar 78,9% dan di Sumatera Utara sebesar 34,5%. Dari hasil analisis bivariat, didapatkan bahwa IMD memiliki hubungan dengan metode persalinan (p-value 0,000 dan OR 7,4), komplikasi kehamilan (p-value 0,031 dan OR 5,7), dan skin-to-skin contact (p-value 0,000 dan OR 6,6) di Provinsi NTB. Sementara di Sumatera Utara, didapatkan bahwa IMD memiliki hubungan dengan tempat persalinan (p-value 0,032 dan OR 0,55) dan metode persalinan (p-value 0,000 dan OR 7,2). Hasil analisis multivariat, didapatkan bahwa metode persalinan menjadi faktor dominan yang berhubungan dengan IMD di Provinsi NTB (p-value 0,002 dan AOR 5,6) dan Sumatera Utara (p-value 0,000 dan AOR 8,1).

.....This study discusses the factors related to the implementation of EIBF in the Provinces of West Nusa Tenggara (NTB) and North Sumatra which are the provinces with the highest and lowest prevalence of EIBF in the Indonesia Demographic and Health Survey (DHS) Analysis 2017. This study uses secondary data from the 2017 Indonesian DHS with a cross sectional research design. The number of samples used were 161 mothers in NTB and 261 mothers in North Sumatra. The purpose of this study was to determine the factors associated with IMD in the two provinces and the dominant factors, so that they can be taken into consideration in making policies by the local government.

Based on the results of univariate analysis, the prevalence of IMD in NTB was 78.9% and in North Sumatra was 34.5%. From the results of bivariate analysis, it was found that EIBF had a relationship with delivery method (p-value 0.000 and OR 7.4), pregnancy complications (p-value 0.031 and OR 5.7), and skin-to-skin contact (p-value 0.000 and OR 6.6) in NTB Province. Meanwhile in North Sumatra, it was found that EIBF had a relationship with the place of delivery (p-value 0.032 and OR 0.55) and method of delivery (p-value 0.000 and OR 7.2). The results of multivariate analysis showed that the method of delivery was the dominant factor associated with EIBF in the Provinces of NTB (p-value 0.002 and AOR 5.6) and North Sumatra (p-value 0.000 and AOR 8.1)."

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganisya Septry Hardinda
"Pubertas adalah fase penting dalam perkembangan remaja, dan menarche merupakan tanda utama pada remaja perempuan. Menarche dini dapat berdampak negatif pada kesehatan, baik jangka pendek maupun panjang. Dalam jangka pendek, remaja dapat mengalami stres, sementara dampak jangka panjang seperti penyakit metabolik. Penelitian cross-sectional ini melibatkan 114 siswa SD dan SMP X di Pondok Aren, Tangerang Selatan, usia 9-14 tahun. Data dikumpulkan secara primer melalui pengukuran status gizi, wawancara food recall, kuesioner aktivitas fisik, usia menarche ibu, dan konsumsi ultra-processed food. Hasil menunjukkan 48,2% responden telah mengalami menarche. Terdapat hubungan signifikan antara status gizi, aktivitas fisik, dan konsumsi ultra-processed food dengan menarche dini (p value < 0.05). Sementara tidak ada hubungan antara asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, dan usia menarche ibu terhadap kejadian menarche dini. Penelitian ini merekomendasikan penambahan variabel keterpaparan media sosial dan peran aktif pemerintah serta sekolah dalam program kesehatan reproduksi.

Puberty is a critical phase in adolescent development, with menarche being a primary milestone in girls. Early menarche can negatively impact health, both in the short and long term. Short-term effects include stress among adolescents, while long-term effects may lead to metabolic diseases. This cross-sectional study involved 114 students from elementary and middle schools in X Pondok Aren, South Tangerang, aged 9-14 years. Primary data collection methods included nutritional status measurements, food recall interviews, physical activity questionnaires, maternal menarche age, and ultra-processed food consumption. Results indicated that 48.2% of respondents had experienced menarche. Significant relationships were found between nutritional status, physical activity, and ultra-processed food consumption with early menarche (p value < 0.05). However, no associations were observed between energy intake, protein intake, fat intake, carbohydrate intake, and maternal menarche age with early menarche occurrence. The study recommends incorporating variables related to social media exposure and emphasizes the active roles of government and schools in reproductive health programs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaitun
"Motivasi pemilihan makanan merupakan salah satu faktor penting karena dapat menentukan pola makan seseorang. Motivasi pemilihan makanan dapat membentuk intervensi yang efisien dan adaptif dalam memodifikasi kebiasaan makan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan, terutama di kalangan pekerja yang merupakan hampir separuh populasi global untuk meningkatkan produktivitas mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi pemilihan makanan pada komunitas bike to work kota Depok. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Total responden pada penelitian ini yaitu 251 anggota komunitas bike to work kota Depok tahun 2024 dengan menggunakan cara total sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan skala likert rentang 1-4 menunjukkan bahwa 8 dari 9 motivasi pemilihan makanan adalah hal yang penting bagi komunitas bike to work kota Depok tahun 2024 dengan rerata tertinggi yaitu pada motivasi kesehatan (mean= 3,45), susasana hati (mean= 3,34), dan kandungan alami (mean= 3,33). Sementara motivasi pemilihan makanan yang kurang penting bagi komunitasi bike to work Kota Depok yaitu perhatian etis (mean= 2,82). Selain itu, faktor usia, jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan, sosial ekonomi, pendidikan, dan tingkat stres memiliki hubungan yang bermakna (p-value <0,05) dengan motivasi pemilihan makanan pada komunitas bike to work kota Depok tahun 2024.

Food choice motivation is an important factor because it can determine a person's eating patterns. Food choice motivation can form an efficient and adaptive intervention in modifying eating habits to maintain health and well-being, especially among workers who constitute almost half of the global population to increase their productivity. This study aims to determine the factors related to food choice motivation in the bike to work community in Depok city. This study is a quantitative study with a cross-sectional design. Total respondents in this study were 251 members of the Depok city bike to work community in 2024 with total sampling. The results of this study using a Likert scale ranging from 1-4 show that 8 out of 9 motivations for choosing food are important for the bike to work community in Depok city in 2024 with the highest mean being health motivation (mean= 3.45), mood (mean = 3.34), and natural content (mean= 3.33). Meanwhile, the motivation for choosing food that is less important for the bike to work community in Depok City is ethical concern (mean= 2.82). Age, gender, marital status, employment, socio-economics, education, and stress level have a significant relationship (p-value <0,05) with food choice motivation for the bike to work community in Depok city in 2024."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Shavira
"ABSTRAK
Emotional eating merupakan kecenderungan seseorang untuk makan secara berlebih dalam menanggapi emosi negatif. Kecenderungan emotional eating erat hubungannya dengan konsumsi makanan tinggi gula, garam dan lemak, makanan bertekstur renyah, dan minuman berpemanis. Apabila pola konsumsi ini dilakukan secara terus menerus, akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan Diabetes Mellitus tipe II. Kecenderungan emotional eating dapat terjadi karena berbagai faktor seperti tingkat stres, stresor perkuliahan, status gizi, dan eating dysregulation. Untuk melihat hubungan emotional eating dengan faktor-faktor tersebut dilakukan penelitian cross-sectional pada mahasiswi S1 Reguler FKM UI. Pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan dengan metode stratified random sampling. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu uji chi square dan uji t independen. Hasil uji t independen menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan skor eating dysregulation berdasarkan kecenderungan emotional eating (p value = 0.011). Pada penelitian ini, tidak ada perbedaan proporsi yang signifikan kejadian emotional eating berdasarkan status gizi, namun ditemukan bahwa variabel eating dysregulation juga dapat menjadi variabel confounding yang mempengaruhi hubungan antara status gizi dengan emotional eating (p value = 0.035)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica
"Obesitas memberikan efek yang merugikan mulai dari peningkatan risiko penyakit tidak menular hingga penurunan produktivitas dalam bekerja. Penelitian ini merupakan studi cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan faktor-faktor risiko yang bermakna pada kejadian obesitas kalangan pekerja PT X. Populasi penelitian ini adalah pekerja tetap yang terdaftar di PT X dengan sampel sebanyak 89 yang diperoleh dengan metode simple random sampling. Penelitian ini dilakukan pada 12-24 Mei 2017 dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner, mikrotoa, timbangan digital, dan food models.
Hasil penelitian menunjukkan 50,6 responden mengalami obesitas. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa penelitian ini belum dapat membuktikan adanya perbedaan bermakna antara faktor risiko yang diteliti pada kejadian obesitas kalangan pekerja di PT X. Peneliti menyarankan pada PT X untuk menyediakan sarana olahraga bagi pekerja untuk meningkatkan aktivitas fisik dan memberikan fasilitas untuk melakukan pemantauan status gizi.

Obesity has been associated with an increased risk of non communicable disease to decreased productivity in work. This study is a cross sectional that aims to determine the difference of risk factors towards obesity in worker of PT X 2017. Population of this study are a permanent workers in PT X with 89 samples obtained by simple random sampling. This study was conducted on 12 24 May 2017 using instruments such as questionnaires, microtoa, digital scales and food models.
The results showed 50,6 respondents were obese. Through bivariate analysis research showed that was not proven the difference of risk factors towards obesity among workers in PT X. The researcher suggest that PT X can provide sport facilities for workers to increase physical activity and provide facilities to monitor the nutritional status."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hajar Shofiyya
"ABSTRAK
Pemahaman terhadap informasi nilai gizi pada kemasan harus diperhatikan karena akan memengaruhi pemilihan makanan sehari-hari. Kurangnya pemahaman terhadap informasi nilai gizi akan berdampak pada pemilihan makanan yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pemahaman label informasi nilai gizi. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional pada 210 siswa/i SMA Negeri 2 Depok pada bulan Mei 2017. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan serta pengisian kuesioner secara mandiri. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 61,6 responden memiliki tingkat pemahaman label informasi nilai gizi yang kurang. Berdasarkan analisis bivariate diketahui bahwa terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dan motivasi dalam memilih makanan dengan tingkat pemahaman label informasi nilai gizi.

ABSTRACT
Understanding of nutrition label on the packaging should be noticed because it affects daily food selection. Lack of understanding of nutrition label will impact on inappropriate food selection. The aim of this study is to determine factors associated with understanding level of nutrition label. This study used cross sectional design on 210 students of SMA Negeri 2 Depok in May 2017. Data were collected with antropometric measurement weight and height and self administered questionnaire. The results showed 61,6 of respondents have less understanding of nutrition label. According to bivariate analysis, there was a significant association between gender and motivation in choosing food with understanding level of nutrition label."
2017
S69688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Ardi Vantono
"Gizi lebih merupakan masalah kesehatan yang dapat berdampak buruk pada anak sekolah. SD X Jakarta Timur telah memiliki program kesehatan, namun prevalensi gizi lebih tahun 2016 masih tinggi yaitu sebesar 20.
Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya faktor dominan yang berhubungan dengan status gizi lebih pada siswa kelas 4 dan 5 di SD X Jakarta Timur tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 201 responden di SD X Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 58,2 siswa mengalami gizi lebih.
Pada analisis bivariat menunjukkan hubungan antara jenis kelamin dan asupan lemak dengan status gizi lebih. Penelitian ini juga mendapatkan hasil analisis multivariat yaitu jenis kelamin sebagai faktor dominan kejadian gizi lebih pada siswa di SD X Jakarta Timur tahun 2017. Oleh karena itu sekolah diharapkan dapat memberikan edukasi mengenai makanan seimbang, memiliki controller di kantin sekolah serta dapat memperbarui program kesehatan di sekolah.

Overnutrition is health problem that can affect adversely to school children. X Primary School East Jakarta already have health program, but prevalence of overnutrition in 2016 is still high at 20.
General purpose of this research is to know the dominant factor related to overnutrition at 4th and 5th grade student at X Primary School East Jakarta in 2017. This research use cross sectional design. There is 201 respondent of this research at X Primary School East Jakarta.
Result of this research shown that 58,2 students suffer from overnutrition. On bivariate analysis shown relation between gender and fat intake with overnutrition. This research also obtained multivariate analysis result that gender is the dominant factor of overnutrition at X Primary School Student East Jakarta in 2017.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuwaratu Syafira
"Indeks Massa Tubuh IMT memiliki banyak manfaat, termasuk untuk memberikan gambaran obesitas suatu populasi maupun untuk merancang diet pasien di rumah sakit. Namun orang yang memiliki kesulitan menopang berat badannya atau tidak dapat berdiri tegak belum tentu dapat diukur IMT-nya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan metode alternatif menghitung IMT berdasarkan ukuran ekskremitas tubuh pada mahasiswa usia dewasa muda di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan total sampel 132 responden.
Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang sangat kuat antara rasio LiLA/ radic;Panjang Ulna dengan IMT r = 0,926 pada laki-laki dan r = 0,886 pada perempuan dan juga antara LiLA dengan IMT r = 0,913 pada laki-laki dan r = 0,877 pada perempuan . Model prediksi yang paling ideal digunakan adalah IMT laki-laki kg/m2 =1,109 LiLA cm ndash; 9,202 dan IMT perempuan kg/m2 = 0,236 0,825 LiLA cm dengan pertimbangan akurasi yang tinggi serta kemudahan pengaplikasian di lapangan.

Body Mass Index BMI serves various purposes, including to measure the prevalence of obesity in a population, and also in formulating a patient rsquo s diet at a hospital. However, the BMI of an individual with difficulties in carrying their own weight or standing up straight can not necessarily be measured. The aim of this study was to form a prediction model for the BMI of young adult students of Public Health Faculty of University of Indonesia. This study used a cross sectional design, with a total sample of 132 respondents.
Results of this study showed that there is a very strong correlation between MUAC radic Ulna Length and BMI r 0,926 for males and r 0,886 for females, and also between MUAC and BMI r 0,913 for males and r 0,877 for females. The prediction model considered most ideal to be used is Male BMI kg m2 1,109 MUAC cm ndash 9,202 and Female BMI kg m2 0,236 0,825 MUAC cm, based on the high accuracy levels and the convinience of application on the field.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bertri Maulidya Masita
"Tinggi badan, berat badan dan IMT merupakan ukuran antropometri yang penting dalam tindak lanjut medis, asuhan gizi dan dalam menggambarkan prevalensi faktor risiko di masyarakat. Namun seseorang dengan disabilitas, pasien tirah baring dan dewasa obesitas tidak dapat dilakukan pengukuran langsung sehingga dibutuhkan alternatif pengukuran antropometri yang lebih aplikatif menggunakan bagian tubuh yang lain. Indonesia memiliki 250 suku dengan masing-masing karakteristiknya, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model prediksi TB, BB dan IMT pada dewasa muda Suku Jawa, Suku Madura dan Suku Using.
Desain studi yang digunakan adalah cross sectional pada 202 responden usia 20 ndash; 40 tahun terdiri dari 73 laki-laki dan 129 perempuan, dengan 66 Suku Jawa berasal dari Kabupaten Jember, 68 Suku Madura berasal dari Kab Jember dan Situbondo dan 68 Suku Using berasal dari Kab Banyuwangi. Data yang terkmpul dianalisis menggunakan uji korelasi dan regresi linier ganda.
Hasil menunjukkan bahwa seluruh bagian tubuh yang digunakan dalam penelitian ini berkorelasi sedang ndash; sangat kuat dengan TB, BB dan IMT. Bagian tubuh yang berkorelasi sangat kuat yaitu tinggi lutut kanan r = 0,879 dengan tinggi badan, LiLA kiri sangat kuat r = 0,899 dengan berat badan dan sangat kuat r = 0,894 dengan IMT. Ketika variabel suku tidak dimasukkan dalam analisis menghasilkan model prediksi TB, BB dan IMT yang memiliki selisih rata-rata kecil dibandingkan dengan aktual sehingga model prediksi tanpa memerhatikan variabel suku lebih aplikatif penggunaannya di lapangan.

Body height, weight and BMI are three important anthropometric components in medical fields, nutritional care and in describing the prevalence of risk factors in the population. However, a person with disabilities, bed rest patient and obesity adult can rsquo t be measured directly so that another anthropometric measurements alternatives are needed using other body parts. Indonesia has 250 ethnics with different characterictics and research on prediction models based on Indonesian ethnics are still limited. Therefore the aim of this research is to produce prediction models of height, weight and BMI in young adults Javanese, Madurese and Using.
The research design used was cross sectional on 202 respondents aged 20 ndash 40 years consisting of 73 men and 129 women, with 66 Javanese from Jember district, 69 Madurese from Jember and Situbondo district and 68 Using from Banyuwangi district.
The result showed that body parts that used on this research have moderate ndash very strong correlation with height, weight and BMI. The body part correlated srongly is the right knee height r 0,879 with the height, the left MUAC r 0,899 with the weight and r 0,894 with BMI. When the ethnic variables are not included in the analysis, it produces prediction models of height, weight and BMI with small mean difference compared to the actual value so that the prediction models regardless of ethnic variabels are more applicable on the field.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>