Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Witjaksono
"Suatu aliran fluida dapat mempengaruhi suatu benda yang terendam ketika aliran tersebut melewati permukaan benda. Bentuk atau geometri dari suatu benda dapat menimbulkan karakteristik atau pola aliran tertentu saat aliran fluida melewati benda. Hal ini yang menyebabkan terjadinya suatu fenomena aliran fluida. Untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada fluida disekitar benda dapat dilakukan visualisasi terhadap aliran fluida pada benda tersebut. Masalah yang dikaji pada tugas akhir ini adalah mengenai fenomena antara lain separti efek aliran ikut, separasi, dan gaya hambat yang ditimbulkannya pada atap gedung rektorat UI pada saat fluida melintasi permukaan benda. Untuk visualisasi aliran fluida digunakan rnetode smoke-wire. Metode ini adalah salah satu cara yang digunakan untuk memvisulisasikan aliran fluida sehingga terlihat garis alir dari fluida ternebut. Penelitian dilakukan dengan membandingkan eksperimen pada wind tunnel dengan visualisasi foto dengan menggunakan metode smoke wire. Visualisasi smofre..wire menunjukkan streamline fluida, pola aliran fluida yang ditimbulkan, dan fenomena yang terjadi. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap tekanan statik, kecepatan fluida, dan koefisien hamhat, didapat bahwa efek gradien tekanan yang tidak menguntungkan dapat menimbulkan efek wake dan separasi pada kecepatan 2,46 m/s. Gradien tekanan yang tidak menguntungkan juga dapat menyebabkan hambatan yang besar pada kecepatan 4,93 - 17,94 m/s.

Fluid flow can affect immersed body when flow lead through surface of the body. Shape or geometry of body can generate certain characteristic or pattern of fluid flow when flaw lead through body, This matter can cause fluid flow phenomena, To identify the phenomena of fluid, which is enclosing body, we can visualize the fluid of the body. Matter that is discussed in this hook is about the phenomena like effect of wake, separation, and drag force that is developed above the roof of Rektorat Ul building when fluid flow over surface of the body. To visualize the fluid flow, we use smoke wire method. This method is one of the methods to visualize fluid flow, so the fluid streamline is displayed. The examination compares wind runnel experiment with picture visualization using smoke wire method. Smoke-wire visualization show fluid streamline, fluid flow pattern, and existing phenomena From the data that has been gained by experiments, dealing with static pressure. fluid velocily, and drag coefficient, the result is adverse pressure gradient can create wake and separation effect in the velocity of 2,46 m/s. Adverse pressure gradient can also cause high drag in thevelocity of 4,93 - 17,94 m/s."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farel Athallah Aqil
"Kebutuhan energi listrik global pada tahun 2022 mencapai 3,63 MWh per kapita didominasi dari pembangkit listrik batu bara, dan gas,. 61,55% sumber energi listrik di Indonesia berasal dari batu-bara. Transisi menuju energi baru terbarukan disepakati oleh seluruh negara dunia yang tertuang pada paris agreement dan COP 27 dengan target membatasi suhu global hingga 1.5 oC diatas tingkat pra industrialisasi. Indonesia menghadapi tantangan dalam transisi menuju energi baru terbarukan dimana terjadi penurunan penggunaan energi baru terbarukan dari 11,5% pada 2021 menjadi 10,4% pada 2022. Energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan Indonesia salah satunya adalah energi pasang surut. Letak geografis indonesia yang merupakan negara kepulauan menyimpan potensi energi tidal yang sangat besar. Kecepatan arus pasang surut di Indonesia sendiri mencapai 2,8 m/s. Dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mendapatkan turbin tidal yang ideal. Literatur terkait upaya meningkatkan nilai power coefficient turbin tidal membuktikan bahwa profil airfoil NACA 4418 yang dikenal memiliki stall delay dan ketahanan terhadap roughness mampu meningkatkan kinerja dari turbin tidal sumbu horizontal. Selain itu, penggunaan diffuser juga dapat meningkatkan power coefficient turbin dimana semakin besar sudut diffuser yang digunakan maka semakin besar nilai power coefficient yang dapat dihasilkan. Berdasarkan hasil eksperimen dengan variasi sudut diffuser 10,43° dan 15,34° didapatkan power coefficient tertinggi sebesar 34,8%.

The global electricity demand in 2022 reached 3.63 MWh per capita, dominated by coal and gas power plants. In Indonesia, 61.55% of electricity comes from coal. The transition to renewable energy was agreed upon by all countries as outlined in the Paris Agreement and COP 27, with the goal of limiting the global temperature rise to 1.5°C above pre-industrial levels. Indonesia faces challenges in transitioning to renewable energy, with the share of renewable energy decreasing from 11.5% in 2021 to 10.4% in 2022. One of the renewable energy sources that Indonesia can harness is tidal energy. Indonesia's geographic location as an archipelago holds great potential for tidal energy, with tidal current speeds reaching up to 2.8 m/s. Further studies are needed to develop the ideal tidal turbine. Relevant literature on efforts to increase the power coefficient of tidal turbines shows that the NACA 4418 airfoil profile, known for its stall delay and roughness resistance, can enhance the performance of horizontal-axis tidal turbines. Additionally, the use of diffusers can also improve the power coefficient of the turbine, with larger diffuser angles resulting in higher power coefficients. Based on experimental results with diffuser angles of 10.43° and 15.34°, the highest power coefficient obtained was 34.8%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Larasati
"Berkurangnya jumlah bahan bakar terbarukan pasokan karena sangat tinggi penggunaan transportasi pribadi memimpin banyak peneliti untuk membuat beberapa inovasi untuk meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar. Konsumsi bahan bakar adalah terkait dengan jumlah udara dan menyeret kekuatan yang melewati tubuh bentuk transportasi. Berdasarkan teori yang telah kami pelajari, semakin tinggi tarik kekuatan pada transportasi tubuh lebih tinggi konsumsi bahan bakar, karena jumlah atas kekuatan tarik yang menyebabkan kebutuhan transportasi lebih banyak energi untuk membentuk beberapa daya kecepatan. Salah satu teknologi yang dapat mengurangi aerodinamis tarik kekuatan adalah aplikasi jet sintetis aktuator aliran kontrol aktif sebagai suatu modifikasi sederhana transportasi model untuk mengurangi aerodinamis tarik pada model transportasi. Fokus dari penelitian ini adalah analisis eksperimental variasi diameter lubang efek dari kerucut membentuk rongga sintetis jet aplikasi pada terbalik Ahmed tubuh model. Variabel independen yang diterapkan dalam percobaan ini adalah perubahan yang persegi, segitiga, gelombang sinus frekuensi yang berkisar dari 90 Hz untuk 130 Hz dengan interval frekuensi adalah 10 Hz, dan kecepatan aliran udara angin yang mulai dari 40 km/jam untuk 60 km/jam. Variabel gratis adalah diameter lubang rongga variasi; Ada 3 mm, 5 mm dan 8 mm. Fokus penelitian ini adalah eksperimental metode analisis. Berdasarkan hari percobaan, jenis gelombang persegi dengan frekuensi 110 Hz memiliki tertinggi tarik persentase pengurangan koefisien untuk lubang diameter 3 mm dan 8 mm, persentase pengurangan nilai koefisien drag adalah 9.93 untuk diameter lubang 3 mm dan 8,37 untuk 8 mm diameter lubang. 5 mm diameter lubang memiliki persentase terendah tarik pengurangan; nilai adalah 5,58.

The decreasing number of non renewable fuel supply due to the very high use of private transportation leads many of researcher to make some innovation to improve the fuel consumption efficiency.The fuel consumption is related to the amount of air and drags force that passes through the body shape transportation.Based on the theory that we had learned, the higher drag force on transportation body the higher fuel consumption, since the upper amount of drag force causing the transportation need more energy to form some speed power.One of the technologies which can reduce the aerodynamic drag force is the application of synthetic jet actuator of flow active control as a modification of simple transportation model to reduce the aerodynamic drag on transportation model.The focus of this research is the experimental analysis of the effect orifice diameter variations of the conical shape cavities synthetic jet application on reversed Ahmed Body model.The independent variables that applied in this experiment are the change of the square, triangle, sine wave frequencies that range from 90 Hz to 130 Hz with the frequency interval is 10 Hz, and the wind airflow velocities which ranging from 40 km hr to 60 km hr.The free variable is the orifice diameter of cavity variations there are 3 mm, 5 mm and 8 mm.This research focus is experimental method analysis.Based on the recent experiment, the square wave type with a frequency 110 Hz has the highest drag coefficient reduction percentage for the orifice diameter 3 mm and 8 mm, the value coefficient drag reduction percentage is 9.93 for 3 mm orifice diameter and 8.37 for 8 mm orifice diameter.The 5 mm orifice diameter has the lowest percentage drag reduction the value is 5.58."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqiel Saiful Fatah
"Sumber energi terbarukan adalah solusi yang mungkin untuk meningkatnya kekhawatiran energi bahan bakar fosil yang terbatas dan tenggat waktu yang semakin dekat dari Perjanjian Paris. Indonesia sebagai negara kepulauan dapat berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon melalui pemanfaatan energi arus laut untuk listrik. Turbin aliran arus laut telanjang hanya dapat mengubah 59% energi kinetik menjadi energi mekanik. Modifikasi dengan diffuser dapat meningkatkan efisiensinya. Studi ini membandingkan turbin pasang surut diffuser dengan sudut diffuser 10,43 dan 20,04 dari penelitian sebelumnya, dan 28.6° melalui koefisien daya mereka. Studi sebelumnya menemukan korelasi di mana penurunan rasio penyumbatan menyebabkan penurunan deviasi hasil eksperimen dari hasil numerik. Penambahan diffuser ketiga berharap untuk membuktikan fenomena ini. Percobaan dilakukan dalam tangki aliran di mana arus 0,7m / s diinduksi ke turbin pasang surut diffuser augmented. Turbin terhubung ke pengaturan meter torsi di mana torsi yang dihasilkan pada kecepatan rotasi yang berbeda dicatat. Dari sana kita dapat menemukan koefisien daya dalam hal rasio kecepatan tip. Diffuser 28.6° mencapai koefisien daya 0,41 pada rasio kecepatan tip 2,91. Dengan peningkatan rasio penyumbatan menjadi 31% dalam percobaan ini hasilnya menyimpang dari hasil numerik sebesar 9.47%. Selanjutnya koefisien daya maksimum dari diffuser 28.6° memiliki nilai di atas dua diffusers lainnya, tetapi secara numerik harus memiliki nilai yang lebih tinggi. Ada efek rasio penyumbatan terhadap efisiensi. Rasio penyumbatan harus menjadi pertimbangan ketika menerapkan turbin pasang surut diffuser augmented. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan nilai maksimum rasio penyumbatan sehingga efisiensi turbin tidak terlalu terpengaruh.

Renewable energy sources are a probable solution to the growing concern of finite fossil-fuel energy and the approaching deadline of the Paris Agreement. Indonesia as an archipelago nation can contribute to carbon emission reduction through utilizing tidal energy for electricity. A bare tidal stream turbine can only convert 59% of kinetic energy into mechanical energy. Diffuser augmentation can improve its efficiency. This study compared diffuser augmented tidal turbines with diffuser angles of 10.43 and 20.04 of previous studies, and 28.6° through their power coefficient. Previous studies found a correlation where a decrease in blockage ratio caused a decrease in deviation of experimental results from the numerical results. The addition of the third diffuser hopes to prove this phenomenon. The experiment is conducted in a flow tank where a current of 0.7m/s is induced to the diffuser augmented tidal turbine. The turbine is linked to a torque meter setup where the torque produced at different rotational speeds are recorded. From there we can find the power coefficient in regards to tip speed ratio. The 28.6° diffuser attained a power coefficient of 0.41 at a tip speed ratio of 2.91. With the increase in blockage ratio to 31% in this experiment the results deviated from the numerical results by 9.47%. Furthermore the maximum power coefficient of the 28,6 diffuser sits slightly above the two other diffusers, but numerically it should have the higher value. There is an effect of blockage ratio towards the efficiency. Blockage ratio should be a consideration when implementing diffuser augmented tidal turbines. Further study is needed to determine the maximum value of blockage ratio so the efficiency of the turbine is not greatly affected."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Faiz Naufal
"Pengoperasian kereta api cepat menjadi salah satu perhatian dalam penelitian dan pengembangan industri kereta. Kecelakaan kereta yang diakibatkan oleh bencana dan kondisi pengoperasian yang tidak aman harus dicegah. Crosswind adalah salah satu ancaman yang dapat mengakibatkan kecelakan kereta. Crosswind effect dapat membuat kereta cepat terbalik pada saat kereta mengalami beban aerodinamika dikarenakan adanya normal dan tangensial stress pada permukaan kereta. Skripsi ini bertujuan untuk mencari dan menganalisa performa aerodinamika yang paling optimum dari beberapa kereta yang diuji ketika mengalami crosswind effect spesifik pada saat kereta berada dalam kondisi non-elevated. Model kereta yang digunakan adalah model kereta cepat Jakarta-Bandung Railway Project, yaitu kereta CR400 AF Fuxing Train yang telah disederhanakan. Simulasi akan dilakukan menggunakan computational fluid dynamics dan mencari parameter aerodinamika dan aliran pada kereta api cepat pada saat mengalami crosswind dengan menggunakan realizable k-ε turbulence model.

The operation of high-speed trains has become one of the concerns of current railway research and development. Fatal railway accidents, which are catastrophic consequences of unsafe operating conditions, should be prevented. Crosswinds are one of the major threats that can cause fatal railway accidents. Crosswind effect can flip and overturn the high-speed train as the train experiences aerodynamic loads due to the normal and tangential stresses in its surfaces when it cruises. This thesis aims to find and analyze the most optimum aerodynamics performance for the high-speed trains when experiencing crosswind effects from several train models specifically on non-elevated conditions (ground conditions). The train models used the simplified train model of the Jakarta-Bandung Railway Project which is CR400 AF Fuxing Train. The simulation will be conducted using computational fluid dynamics and try to obtain the aerodynamic parameters and flow process of the high-speed trains due to crosswind using realizable k-ε turbulence model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ega Leonar Soekarno
"Ketika kereta api berkecepatan tinggi memasuki ruang terbatas seperti terowongan, udara di dalam terowongan mengalami kesulitan untuk menyebar di sekitarnya karena ruang udara yang terbatas. Oleh karena itu, ia menghasilkan gelombang tekanan yang merambat melalui panjang terowongan ke portal keluar dengan kecepatan suara. Perubahan tekanan udara dan implikasinya terhadap keselamatan pengoperasian kereta api, kenyamanan penumpang, dan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kereta api berkecepatan tinggi yang memasuki terowongan merupakan bagian penting dari aerodinamika kereta api. Ini juga merupakan masalah utama untuk membiarkan kereta berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi. Berbeda dengan di udara terbuka, kereta api yang memasuki terowongan bertindak sebagai piston yang bergerak melawan udara yang menempati ruang terowongan yang dibatasi oleh dinding terowongan dan dengan demikian, "efek piston" dihasilkan. tesisnya bertujuan untuk menjelaskan parameter yang mempengaruhi kecepatan udara dan medan tekanan yang diinduksi, menciptakan efek piston di terowongan. Model kereta api dan terowongan yang berskala dan disederhanakan diikuti dengan simulasi numerik telah dilakukan untuk menganalisis kontur dan amplitudo kecepatan dan tekanan udara yang berfluktuasi di dalam terowongan dan di dalam kereta. Model ini akan menjadi model standar yang digunakan dalam percobaan ini untuk menyelidiki efek aerodinamis. Simulasi menggunakan CFD komputasi dengan tipe analisis transien.

When a high-speed train enters a confined space such as a tunnel, the air inside the tunnel has difficulty diffusing around it because of the restricted airspace. Hence, it generates a pressure wave that propagates through the tunnel’s length to the exit portal at the speed of sound. Air pressure change and its implications on the safe operation of trains, passengers comfort, and environmental impact caused by a high-speed train entering a tunnel are important parts of train aerodynamics. It is also a key issue to let trains run at a higher speed. Unlike the case in the open air, a train that enters a tunnel acts as a piston that moves against the air that occupies the tunnel space which is constrained by the tunnel walls and thus, a “piston effect” is generated. his thesis aimed to explain the parameters affecting the induced air velocity and pressure fields, creating the piston effect in the tunnel. Scaled and simplified model of the train and tunnel followed with numerical simulations have been carried out to analyzed the contour and amplitude of fluctuating air velocity and pressure in the tunnel and on the train. The generic train model to represent the original high-speed train inside a tunnel. This model will be the standard model used in this experiment to investigate the aerodynamic effect. The simulation uses computational CFD with transient analysis type."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athena Anatolia Firdauzi
"Kegiatan praktikum merupakan salah satu wadah pendekatan ilmiah, untuk mengembangkan pemahaman konsep ilmu sains dan teknologi. Perancangan, manufaktur, dan pengujian alat praktikum pengukuran laju aliran fluida berbasis pelat orifice bertujuan untuk mendapatkan serta menganalisis nilai coefficient of discharge dan ketidakpastiannya dengan membandingkan hasil coefficient of discharge yang didapat dengan literatur yang ada. Adapun, pelat orifice yang ada pada alat pratikum akan memberikan perbedaan tekanan pada pada aliran, yang diperlihatkan melalui perbedaan ketinggian pada manometer multitube. Fluida yang akan diuji adalah air dengan batasan memiliki viskositas nol, tidak dapat dimampatkan dan kecepatan yang seragam.
Berdasarkan pengujian ini, data berupa perbedaan ketinggian akan diolah menggunakan persamaan-persamaan empiris sehingga didapatkan hasil yakni nilai laju aliran teoretis, coefficient of discharge, serta bilangan Reynolds (Re). Visualisasi hasil pengolahan akan dituangkan dalam grafik hubungan antara bilangan Re dengan coefficient of discharge. Nilai coefficient of discharge pada alat praktikum pengukuran debit aliran dengan menggunakan pelat orifice adalah sebesar 0.66.

Practical activities are one of the methods in science teaching to develop an understanding of the concepts of science and technology. The aim of developing a practical tool for calculating fluid flow rates based on orifice plates is to obtain and analyze the value of discharge coefficient and its uncertainty and comparing the value of the results obtained with the existing literature. An orifice plate on the practical instrument will create a differential pressure in the flow, which will be shown on the multitube manometer as a differential height. The fluid utilizied is water, and some of the parameters for this tool are that the stream’s viscosity is zero, not compressed, and it has a uniform velocity.
Based on the results of the test, the data obtained in the form of differential height will be processed further using empirical equations derived from the processing outcomes. The findings will be shown by a graph depicting the relationship between the Reynolds number and the discharge coefficient. The practical tool for measuring flowrate utilizing orifice plate has a discharge coefficient of 0.66.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkyawan Wibawa
"ABSTRAK
Proses dehumidifikasi udara merupakan proses yang sangat penting dengan aplikasi yang cukup beragam. Sebagai contoh, pemanfaatan udara kering sebagai hasil dari proses tersebut dapat dilihat pada industri proses makanan. Di dalam industri tersebut, bahan makanan sebagai material basah dikeringkan menggunakan udara hasil dehumidifikasi, umumnya dengan tujuan pengawetan. Proses dehumidifikasi udara dapat dilakukan dengan banyak cara, dan pada skala industrial, salah satu cara yang cukup umum adalah dengan menggunakan material silica gel sebagai medium perpindahan air dari udara. Untuk alat yang digunakan pada skala industrial, salah satu tipe pengering yang cukup umum digunakan adalah packed bed dryer. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan bagaimana variasi pada laju aliran massa dan temperatur dari udara yang akan diproses dapat mempengaruhi laju pengeringan dari udara pada fase adsorpsi dari proses dehumidifikasi udara. Simulasi tersebut dilakukan melalui pendekatan numerik menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Data yang didapatkan berupa perubahan nilai setiap parameter keluaran terhadap waktu. Hasil dari penelitian tersebut mengindikasikan bahwa laju aliran massa dan temperatur udara masuk memiliki hubungan berbanding lurus dengan laju pengembunan.

ABSTRACT
Air dehumidification process is one of the very important processes with a wide range of application. For example, usage of dehumidified air is quite dominant in the food processing industry, in which food as a wet material is dried using dehumidified air for preservation purposes. Air dehumidification process can be achieved through many means, and in an industrial scale, one of the most common means is using silica gel as a water transfer medium. As for the drying system, one of the most commonly used dryer in an industrial scale is packed bed dryer. This research aims to simulate how varying mass flow rates and temperatures of inlet process air can affect the drying rate of the air during the adsorption phase in the air dehumidification process. The simulation is done through a numeric approach using Microsoft Excel. The acquired data are the change in values of output parameters with time. The results indicate that inlet air mass flow rate and temperature is directly proportional to the drying rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mu`adz Syawali
"Menteri ESDM Indonesia menyatakan bahwa 2% dari total seluruh penduduk Indonesia atau sekitar 5.2 juta penduduk Indonesia tidak memiliki akses listrik. Padahal Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan yang cukup besar, salah satunya adalah energi air. Potensi energi air di Indonesia sebesar 46 GW yang terbagi menjadi 3 kelas yaitu kapasitas besar, medium, dan kecil. Tipe kapasitas kecil terbagi menjadi mini, mikro, dan piko dan sangat cocok untuk dipasang di wilayah terpencil Indonesia dikarenakan ruang yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Proses konversi energi air menjadi energi listrik dilakukan dengan menggunakan turbin air. Salah satu contoh turbin air adalah turbin vorteks. Turbin vorteks merupakan jenis turbin piko hidro baru dengan memanfaatkan basin/saluran untuk membentuk fenomena vorteks secara natural. Energi vorteks dari air dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dengan memutar turbin vorteks. Studi ini berfokus pada penjelasan secara detail mengenai pengaruh diameter orifice dan letak pemasangan sudu tipe lurus terhadap unjuk kerja turbin vorteks secara numerik. Studi numerik dilakukan dengan memberikan 5 variasi rasio diameter orifice terhadap basin (0.14, 0.15, 0.16, 0.17, dan 0.18) dan 3 variasi rasio kedalaman pemasangan sudu turbin (0.1Ht, 0.2Ht, dan 0.3Ht) dengan variasi putaran turbin sebesar 150, 200, 250, 300, dan 400 rpm. Ditemukan bahwa efisiensi optimal dan juga maksimum sebesar 56% didapat ketika rasio diameter orifice terhadap basin sebesar 0.14 dengan putaran turbin sebesar 300 rpm. Selain itu, untuk letak kedalaman pemasangan sudu, rasio 0.1Ht dan putaran turbin sebesar 300 rpm memberikan nilai efisiensi maksimum sebesar 58%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjokorda Gde Satya Yoga
"Kemajuan teknologi semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Dan salah satu teknologi yang terus berkembang adalah bidang pengeringan. Dimana inovasi untuk proses pengeringan sangat dibutuhkan pada daerah tropis yang memiliki tingkat kelembaban udara relatif tinggi. Perubahan drastis tingkat kelembaban terjadi pada saat memasuki musim hujan dan musim kemarau. Berbeda dengan di luar ruangan outdoor, tingkat kelembaban didalam ruangan lebih mudah berubah, tergantung dari aktivitas yang dilakukan. Selain itu, tingkat kelembaban udara udara yang tepat juga penting bagi kenyamanan dan kesehatan. Idealnya, kelembaban udara harus dijaga dalam kisaran 45% - 65% (RH). Dalam penelitian ini, dikembangkan sistem dehumidifikasi udara dengan memanfaatkan silica gel sebagai desiccant. Desain dan optimisasi sistem dilakukan melalui simulasi menggunakan software Ms. Excel. Penelitian ini menggunakan alat Packed Bed Dryer karena dikenal dapat menghasilkan panas yang tinggi dan perpindahan massa yang tinggi. Pada penelitian ini dilakukan variasi kelembaban relative humidity atau RH dan temperatur pada udara masuk dengan mengasumsikan kecepatan aliran massa udara dan dimensi partikel desiccant konstan selama simulasi. Data yang dihasilkan berupa perubahan dari moisture content pada silica gel terhadap waktu, dan perubahan temperatur udara keluar terhadap waktu, yang berikutnya data dari hasil simulasi tersebut dianalisis. Berdasarkan 56 variasi temperatur udara masuk Tai dan kelembaban udara masuk (RH) didapatkan nilai dari setiap kenaikan desiccant moisture content X dan penurunan temperatur udara keluar Tao selama 11 detik. Sehingga berdasarkan penelitian diketahui bahwa kelembaban dan temperatur udara berpengaruh pada sebuah laju pengeringan. Dan udara yang sudah melalui proses dehumidifikasi bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.

Technological advancements have progressed over time. And one technology that continues to develop is the field of drying. Where innovation for the drying process is needed in the tropics that have relatively high levels of humidity. Drastic changes in humidity levels occur when entering the rainy season and the dry season. Unlike the outdoors, the level of humidity in the room is more easily changed, depending on the activities carried out. In addition, the right level of air humidity is also important for comfort and health. Ideally, humidity should be maintained in the range of 45% - 65% (RH). In this study, an air dehumidification system was developed by utilizing silica gel as a desiccant. System design and optimization is done through simulation using Ms. Excel software. This study uses a Packed Bed Dryer tool because it is known to produce high heat and high mass transfer. In this study, the variation of humidity (relative humidity or RH) and the temperature of the inlet air, assume the air mass flow velocity and dimensions of the desiccant particles are constant during the simulation. The data generated in the form of changes in moisture content in silica gel with respect to time, and changes in the temperature of the air out with time, the next data from the simulation results are analyzed. Based on 56 variations of air inlet temperature (Tai) and air inlet humidity, values are obtained from each increase in desiccant moisture content X and decrease in the air outlet temperature Tao for 11 seconds. So based on research it is known that humidity and air temperature affect the drying rate. And the air that has gone through the dehumidification process can be utilized as needed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>