Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Setiadi
Abstrak :
Peningkatan kompetensi karyawan sekarang menjadi isu penting bagi perusahaan untuk menjaga kemampuan berkompetisi guna menghadapi tantangan bisnis dalam era perdagangan babas yang akan segera datang. Undang-undang Ketenagalistrikan (baru) akan mengatur kompetisi antar pelaku bisnis tenaga listrik seperti PT PLN (Persero), swasta, termasuk koperasi dan BUMN yang lain. Melalui pembahasan bersama institusi terkait, maka Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral secara bertahap mempersiapkan standarisasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan. Analisis kompetensi K3 pada Pengawas kegiatan penyediaan tenaga listrik di PT PLN (Persero) bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kompetensi K3 pada Pengawas pada beberapa Unit pengelola instalasi yang dipilih untuk melakukan penelitian yang dapat mewakili kegiatan penyediaan tenaga listrik di PT PLN (Persero), sekaligus untuk menggambarkan tingkat kompetensi pada kegiatan pembangkitan, transmisi dan distribusi tenaga listrik. Dengan menggunakan referensi elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja dari kompetensi K3 umum (generik) untuk Pengawas (NOHSC, Australia) sebagai instrumen penelitian, dilakukan wawancara kepada para Pengawas serta kuisioner kepada para Pelaksana, kelompok kerja pengelola instalasi dan kepada para Pejabat pengelola instalasi, diperoleh bahwa rata-rata tingkat kompetensi K3 pada Pengawas kegiatan penyediaan tenaga listrik di PT PLN (Persero) dapat diklasifikasikan antara "rendah" sampai "kurang dari cukup", di mana pada kegiatan pembangkitan lebih baik dari pada kegiatan transmisi dan pada kegiatan transmisi lebih baik dari pada kegiatan distribusi. Saran pembinaan untuk meningkatkan kompetensi dengan menambah wawasan pengetahuan, ketrampilan dan sikap K3 pada Pengawas, keharusan terdapatnya komitmen yang kuat terhadap K3 dari top manajemen (dukungan manajemen) dan memperhatikan tempat kerja (tantangan kegiatan atau pengaruh lingkungan).
The Analysis on Occupational Safety and Health Competency for Supevisor of Electric Energy Supply in PT PLN (Persero) Employee competency improvement is now becoming the important issues for corporations to maintain its competitive ability to meet business challenges for incoming free trade era. The (new) Electricity Act regulates the competition of electricity business players such as PT PLN (Persero), the private sector including ccoperative and other state owned corporations. Through agreements with related institutions, The Department of Mine and Energy is progressively set the standards to be used for technician competencies in electricity. The analysis on occupational health and safety (OHS) competency for Supervisor of electric energy supply in PT PLN (Persero) aims at identifying the competency level of OHS of Supervisors in a number of units chosen to investigate matters that may represent the activities of electricity supply in PT PLN, while also describing the competency levels in electricity generation, transmission and distribution. With reference to the competency elements and performance criteria for generic OHS c^mnPfencies for Supervisors (NOHSC, Australia) as research tool, interviews were conducted with Supervisors and questionnaires were given to Working groups who directly in charge for instalation maintenance administering installation and the respected Officers. The result obtained indicates that the average competency level of OHS among Supervisor of electric energy supply in PT PLN (Persero) can be classified ranging from "low" to "inadequate", whereas electricity generating activities scored higher than transmission activities, and distribution activities have the lowest score among them. Suggestions to improve competency include supplementary information of OHS knowledge, skill and attitude of Supervisors, need a strong commitment from the top management on OHS (managerial support) and awareness of the work location (in term of challenging activities and or environmental influence).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Primadiati Afifka
Abstrak :
Latar belakang dari penelitan ini yaitu berawal dari sumber daya manusia merupakan salah satu aset yang terpenting di dalam perusahaan yang harus dijaga dalam rangka meningkatkan produktivitas. Salah satu cara adalah dengan menerapkan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh karyawannya, dengan tujuan dapat meminimalisasi bahaya yang ada di tempat kerja serta kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja. PT. LGEDI merupakan pabrik elektronika yang pada awal berdirinya pabrik, keeelakaan kerapkali terjadi dikarenakan kejar target untuk peningkatan produksi sehingga kecepatan dalam bekerja lebih diutamakan daripada faktor keselamatan. Sejak tahun 1998 PT. LGEDI telah menerapkan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh karyawannya agar terciptanya rasa aman dan nyaman dalam bekerja. Berhasil tidaknya penerapan program ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap setiap karyawan mengenai K3. Untuk itulah yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah bagaimana Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan, ditinjau dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap karyawan mengenai K3 yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas. Penelitian ini merupakan penelitian survei deskriptif analitik, yang bertujuan untuk mengungkapkan serta menganalisa hubungan variable independen terhadap variable dependen. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dilengkapi dengan kuantitatif dengan metode peneltian survei. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa Program K3 memiliki pengaruh terhadap peningkatan produktivitas karyawan, karena dengan diterapkannya program K3 kepada karyawan akan membentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik terhadap K3 sehingga dapat mencegah atau mengurangi kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja. ......The Influence of Occupational Health and Safety Program on Emlopyees Productivity in VCR Factory PT. LG Electronics Display Devices IndonesiaThe background of this research is began from human resources as one of important asset for company that should be taking care in pursue to improve productivity. By implemented Occupational Health and Safety Program, accident and occupational disease can be avoided and minimize. PT. LGEDI is an electronics industry , since it was established, working accident were always happen because of the effort in improving productivity, where rapidity of working is more important than safety works. Since 1998 PT. LGEDI has already implementing Occupational Health and Safety (OHS) Program for all their employees to build safety place or safety environment. The program depends on many factors, which are Knowledge, Skill and Attitude (KSA). Based on the situation above, this research treat about the influence KSA of on employees productivity (in perspective of employees KSA to OHS). This research is an analytical descriptive survey, on purpose to explain and analyze the relationship between independent variable and dependent variable. By using quantitave research fit out qualitative and survey reseach methods. The conclusion of this research proved that OHS Program does influence productivity. With implementation of OHS Program build a well employees KSA. Therefore, all the losses that causes from accidents and occupational diseases can be avoided and minimize in order to increasing productivity.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T 11484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martarizal
Abstrak :
Laju perkembangan teknologi pada berbagai sektor industri disadari telah membawa dampak terhadap aspek-aspek yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Tingginya angka kecelakaan kerja yang dilaporkan (reportable accident) dengan kerugian mencapai angka 4% dari produk domestik bruto (PDB), merupakan gambaran bahwa upaya pengelolaan K3 yang dilakukan selama ini belum memadai. Atas dasar fakta tersebut pada tahun 1996 dikeluarkanlah Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.05/Men/1996 tentang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sebagai altematif dalam mengelola K3 melalui pendekatan sistem manajemen, sekaligus sebagai alat ukur kinerja K3 pada dunia industri. Meskipun pemberlakuan Permenaker No.05/Men/1996 tersebut sudah berjalan lebih dari tujuh tahun (1996-2004), dari data kecelakaan di atas menunjukkan bahwa belum adanya korelasi yang positif antara penerapan SMK3 dengan penurunan tingkat kecelakaan yang teijadi di berbagai sektor industri di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, disini peneliti ingin mengevaluasi sejauhmana implementasi SMK3 dan tingkat pemenuhan (compliancy) penerapan SMK3 pada sektor industri manufaktur dan pengolahan di Indonesia berdasarkan hasil audit untuk tingkat lanjutan yang dilakukan oleh badan audit independen dengan jumlah populasi sebanyak 40 perusahaan (kategori besar, tenaga kerja di atas 100 orang) dalam kurun waktu 1999 - 2002. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yang termasuk dalam golongan penelitian evaluasi (evaluation research). Dari hasil penelitian (data primer dan data sekunder) didapatkan bahwa pemenuhan rata-rata terhadap masing-masing elemen SMK3 menunjukkan sebagian besar populasi telah memenuhi persyaratan elemen SMK3 untuk elemen 4, 5, 10 dan elemen 11. Riga didapatkan gambaran bahwa mayoritas perusahaan menganggap penting kinerja outcome sebagai ukuran kinerja K3 perusahaan (consequences measurement) dan belum memberikan prioritas terhadap audit internal SMK3 sebagai bahan evaluasi bagi kinerja K3 perusahaan (control measurement). Faktor kelemahan internal perusahaan yang cukup menonjol adaiah kurangnya kontrol manajemen terhadap upaya tinjauan ulang dan evaluasi penerapan SMK3 perusahaan serta keterlibatan dan konsultasi dengan tenaga kerja, rencana strategic K3 perusahaan, pengendalian desain dan tinjauan ulang kontrak, pengawasan dan kesiapan untuk menangani keadaan darurat, pemantauan lingkungan kerja dan pemantauan kesehatan, penyelidikan kecelakaan kerja dan penanganan masalah, penanganan secara manual dan mekanis serta pengembangan keterampilan dan kemampuan (pelatihan terhadap sumber daya manusia). Untuk itu perlunya peningkatan dalam hal penegakan hukum yang relevan dengan K3 oleh Pemerintah Indonesia sebagai regulator body serta penerapan standar teknis dan pedoman yang memadai dalam upaya meningkatkan penerapan SMK3 ini ke arah yang lebih baik bagi dunia industri.
Evaluation Study of Level Compliancy HSE Management System Based On Permenaker No.05/Men/1996 At Manufacturing and Processing Industry In IndonesiaTechnological progress has brought with it new, even more incident risks that leading work related diseases and injuries, and environmental impact. Increasing the number of reportable accident, consequently loss of 4% of PDB (ILO, 2000) seems that HSE has been managed improperly. Safety audit are a diagnostic tool, which has been used for many years to assess and evaluate the state of safety and health activities in a workplace. Audits can monitor the effects of changes to the safety program to make the workplace safer_ Audits allow us to undertake regular safety program reviews to ensure these is continuous improvement in safety activities. In 1996, Minister of Labour RI issued Permenaker Nu.051Men11996, a regulation concerning HSE Management System that to be complied in order to evaluate HSE performance for industries in Indonesia. Unfortunately, although that regulation already implemented almost 8 years, there were no positive correlation between implementation of HSE Management System and decreasing of accident rate in many sector of industries in Indonesia. Based on these facts, Researcher encourages to evaluate how far the implementation of HSE management system and level of compliancy in 40 companies of manufacturing and processing industries in Indonesia compare to audit results (advanced level) from independent audit body during 1999-2002. The companies categorized as a big company with employed more than 100 personnel. Researcher used evaluation research model as a method in this research. The result were the level of compliancy average each of element, show that most of population complied in element 4, 5, 10 and element 11. It means that most of companies give attention to outcomes performance as HSE performance indicator and did not give priority to HSE internal audit as an evaluation tool for company HSE performance indicator. Internal factors that need to consider are lack of management control in review and evaluation of company HSEMS & employee involvement, HSE strategic plan, design control & contract review, supervison & emergency responce plan, monitoring of environment & health surveillance, incident investigation and problem solving, manual and mechanic handling, and training. To improve the implementation of the HSEMS according to Pennenaker No.05IMen11996, it is important to continue law enforcement by the Indonesia's government as a regulator body and develop relevant standards and guidelines which more practicable in implementing these system.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T 12837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wayne Satria
Abstrak :
Salah satu Cara penurunan kecelakaan kerja di sektor konstruksi yaitu dengan meningkatkan keterlibatan pekerja dalam program K3. Keterlibatan pekerja di sini dilihat dari sikap, tindakan dan keterampilan yang dimiliki oleh pekerja disektor konstruksi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan deskriktif analitik. Populasi penelitian diambil dan 3 proyek PT. TBP yang ada di Jakarta, sampel diambil secara acak sebanyak 40 sampel untuk tiap-tiap proyek dan ditambah 20 sampel dari pihak manajemen yang ada di kantor pusat sehingga jumlah sampel keseluruhan sebanyak 140 sampel, pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan melalui kuesioner, wawancara dan observasi terhadap data-data sekunder. Analisa dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Univariat dan uji Bivariat. Dari analisa data disimpulkan bahwa pekerja masih memiliki sikap yang kurang baik terhadap program K3, sementara tindakan sudah lebih baik terhadap program K3, begitu juga dengan keterampilan yang dimiliki diri pekerja sudah lebih baik. Hubungan antara keterlibatan pekerja dengan penurunan angka kecelakaan kerja tidak terbukti, karena penelitian dilakukan pada awal proyek dan angka kecelakaan tidak signfikan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan, untuk penelitian lanjut terhadap penurunan angka kecelakan kerja pada bidang sektor kontruksi. Bagi pihak perusahaan masih perlu memperbaiki Sistem Manajemen K3 yang dijalankan selama ini. Perlu peningkatan pendidikan dan pelatihan K3 yang diberikan kepada pekerja, serta perlu penegakan dan pengawasan terhadap pelaksanaan regulasi yang mengatur tentang perlindungan terhadap pekerja bangunan . Bahan Bacaan : 18 (1950 -2003)
Roles of Workers Involvement in Safety Program to Reduce Accident in Construction Company PT. Total Bangun PersadaIncreasing workers involvement in Safety program is one of the methods to decrease number of accident in construction sector. The workers involvement could be observed from their attitude, behavior and skills of the workforce in this sector. This research conducted by using descriptive analytic planning method. Population of sample for this research are taken from 3 projects of PT. TBP in Jakarta; Samples are taken randomly 40 samples from each project plus 20 samples from management of the head office. Total of samples are 140. Data collected by distributing questioner, interview and observation of secondary data. Analysis of this research is conducted by using univariat and bivariat test. Result from this analysis indicated that workers still have negative attitude towards the Safety program, behavior and skills showed positive results. Relationship between workers involvement and accident rate was not shown, this due to the research was conducted in the early stages of the project and the numbers of accident was not significant. Results from this research can be used as input fpr further research to reduce accident rate in the construction company. For the Company it is necessary to improve its safety management system, safety training and safety rules and regulations implementation. Bibliography: 18 (1950 - 2003)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 12745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library