Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitepu, Agus Wibisono
"ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Qu Qiubai dan Partai Komunis Cina (musim (gugur 1927-musim Panas 1928); serta Latar belakang yang mengawalinya, mendeskripsikan keadaan Partai Komunis Cina pada saat itu. Perjuangan yang berat disertai pemberontakan dan kerjasama dalam bentuk Front Parsatuan dengan Partai Nasionalis Cina Guomindang dimaksudkan untuk mencapai tujuan, menjadikan Cina negara Sosialis di bawah naungan Partai Komunis Cina. Perjuangan Qu Qiubai yang berat dalam periode yang begitu singkat untuk mewujudkan cita-cita Partai Komunis Cina; disertai bayang-bayang dan pengaruh Ko mintern pada saat itu menjadikan dia tokoh yang serba salah dalam mengambil keputusan murni dari dirinya sendiri.

"
1989
S12979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adre Zaif Rahman
"Bisnis etnis Cina di Indonesia telah menjadi salah satu tumpuan dari perekonomian nasional Indonesia sejak lama. Salah satu yang terbesar di antara mereka adalah bisnis dari grup Liem yang diketuai oleh Liem Sioe Liong. Dengan menggunakan penggabungan dari nilai-nilai guanxi ala Cina dan profesionalisme Barat, bisnis dari Liem telah mencapai tingkatan sangat tinggi dan menjadi senjata yang ampuh untuk pengembangan bisnisnya. Penggabungan dari kedua sistem nilai tersebut mengantarkan Liem menjadi salah satu orang terkaya di dunia dan nomor empat terkaya di Indonesia

Abstract
Indonesian_s chinese ethnic has long been an important pillar for the nation_s economy. One of the largest from the lot is the Liem group led by the ingenious Liem Sioe Liong. By using the combination of Chinese style guanxi and western style management, its business has reached an incredibly extensive level and those values has also becomes a weapon in their business development. The combination of those two system had made Liem one of the richest man in the world and number four in Indonesia in this year"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12826
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Nova Marina
"[Skripsi ini membahas perkembangan interpretasi dari masing-masing tokoh di Tiongkok terhadap Zhongguomeng . Dengan pendekatan historis, penelitian dimulai dengan merekonstruksi interpretasi Zhongguomeng dari Konfusius, Sun Yat-sen, Mao Zedong, Deng Xiaoping, Jiang Zemin, Hu Jintao dan Xi Jinping. Hasil penelitian menunjukkan walaupun menghadapi kondisi jaman yang berbeda, mimpi dari satu tokoh dengan tokoh lainnya memiliki hubungan yang tercermin dalam penggunaan jargon khusus dan dalam hal nilai-nilai yang terkandung di dalam mimpi tersebut. Zhongguomeng yang dipromosikan oleh Xi Jinping sejak November 2012 bukanlah hal yang baru, melainkan merupakan hasil formulasi khusus dari mimpi tokoh-tokoh sebelumnya untuk menghadapi tantangan jaman pada masa pemerintahannya.;This paper discusses the development of the interpretation of each important figure in China for Zhongguomeng. With a historical approach, the study begins by reconstructing the Zhongguomeng interpretation of Confucius, Sun Yat-sen, Mao Zedong, Deng Xiaoping, Jiang Zemin, Hu Jintao and Xi Jinping. Results showed despite facing a different era and its condition, the dream of one figure with another has a relationship that is reflected in the use of specialized jargon and in terms of the values ​​contained in their dream. Zhongguomeng promoted by Xi Jinping since November 2012 is not new, but rather is the result of a special formulation of previous figures dream to face the challenges during his reign., This paper discusses the development of the interpretation of each important figure in China for Zhongguomeng. With a historical approach, the study begins by reconstructing the Zhongguomeng interpretation of Confucius, Sun Yat-sen, Mao Zedong, Deng Xiaoping, Jiang Zemin, Hu Jintao and Xi Jinping. Results showed despite facing a different era and its condition, the dream of one figure with another has a relationship that is reflected in the use of specialized jargon and in terms of the values ​​contained in their dream. Zhongguomeng promoted by Xi Jinping since November 2012 is not new, but rather is the result of a special formulation of previous figures dream to face the challenges during his reign.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Huang Shasha
"Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) merupakan organisasi terpenting di kawasan Asia Tenggara. Republik Rakyat Tiongkok dan negara-negara ASEAN merupakan mitra yang akrab. ASEAN dan Tiongkok menjalankan Hubungan Dialog sejak 30 tahun yang lalu sampai masa ini. Interaksi negara anggota ASEAN dan Tiongkok dalam media juga semakin banyak. Penelitian ini menggunakan teori representasi dan teori analisis wacana sebagai kerangka teoritis. Melalui metode kualitatif-analisis, penelitian ini melakukan observasi berita-berita di media “Antara” Indonesia dan “Xinhua” Tiongkok, memilih topik tentang ASEAN, dan menganalisisnya. Pendekatan yang dipakai adalah melalui analisis wacana dan representasi. Temuan pada penelitian ini dapat dirumuskan bahwa kedua media sama-sama paling mementingkan interaksi dalam bidang politik, dan juga bersikap optimis terhadap interaksi ASEAN-Tiongkok. Perbedaannya, Media “Antara” membahas tentang konflik ASEAN-Tiongkok, sedangkan “Xinhua” tidak.  Selain itu, “Antara” lebih cenderung menggunakan kutipan langsung, media “Xinhua” lebih sering menggunakan kutipan tidak langsung. Selain membahas persoalan ekonomi, politik, dan budaya, unsur budaya dan politik kedua negara ditemukan bahwa telah mempengaruhi pemberitaan hubungan ASEAN-Tiongkok, khususnya sepanjang pemberitaan ini diteliti, selama bulan Juni sampai Agustus 2022.

The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) is the most important organization in the Southeast Asian region. ASEAN countries and The People's Republic of China have a close friendship, the Dialogue Relations between China and ASEAN has been established for 30 years. The interaction between ASEAN countries and China in the media is also increasing. In this research, the researcher will use representation theory and discourse analysis theory as the theoretical framework. Through a qualitative-analytic method, this research observes the news in the media “Antara”in Indonesia and “Xinhua” in China, chooses topics about ASEAN, then analyzes them. The approach used is discourse analysis and representation. This study finds that two media both lay emphasis on interaction in the political field, and are both optimistic about ASEAN-China interaction. The difference is, the Indonesian media “Antara” also discusses the ASEAN-China conflicts, however “Xinhua” doesn’t. Besides, “Antara” tends to use direct quotes, “Xinhua” often uses indirect quotes. In addition to discussing economic, political and cultural issues, the culture and politic of the two countries influenced reporting on ASEAN-China interaction, especially as long as this news was observed, during June to August 2022."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Titus Agung Adiyatma
"Penelitian ini memaparkan mengenai pengaruh karakteristik kepemimpinan Mao Zedong dalam terlaksananya Mars Panjang oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Penelitian ini bertujuan memberikan pengetahuan mengenai bagaimana karakteristik kepemimpinan Mao Zedong memungkinkan PKT untuk berhasil melaksanakan Mars Panjang. Metode penelitian yakni studi pustaka dengan membaca, menggabungkan, dan menganalisa sumber-sumber sejarah primer dan sekunder yang telah dikumpulkan. Kesimpulan atas penelitian ini adalah dengan karakteristik yang Mao Zedong miliki sebagai seorang pemimpin, PKT dapat menyelesaikan Mars Panjang dan memperoleh keuntungan yang dapat menutupi kerugian atas pelaksanaan Mars Panjang sebelum dipimpin oleh Mao Zedong.

This study describes the influence of Mao Zedong's leadership characteristics in the execution of the Long March by the Chinese Communist Party (CCP). This study aims to provide insight into how Mao Zedong's leadership characteristics enabled the CCP to successfully carry out the Long March. The research method is literature study by reading, combining, and analyzing primary and secondary historical sources that have been collected. The conclusion of this study is that with the characteristics that Mao Zedong had as a leader, the CCP was able to complete the Long March and gain profits that could cover the losses from carrying out the Long March before being led by Mao Zedong."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmaudina Hidyanissa
"Film merupakan sebuah media komunikasi massa yang menampilkan cerita dalam bentuk audio visual. Mulan (2020) merupakan film hasil karya Disney yang diadaptasi dari cerita rakyat Cina. Film Mulan (2020) mengisahkan perjuangan seorang perempuan bernama Hua Mulan yang harus menyamar sebagai laki-laki untuk menggantikan posisi ayahnya dalam berperang melawan suku Rouran. Sebagai seorang perempuan yang menyamar menjadi laki-laki, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Mulan. Penolakan yang didapat Mulan setelah menunjukkan identitas dirinya sebagai seorang perempuan di dalam pasukan mencerminkan adanya konsep patriarki. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan konsep patriarki di Cina dalam film Mulan (2020) dan untuk menunjukkan sejauh mana kesesuaian interpretasi sineas barat terhadap konsep patriarki di Cina dalam film Mulan (2020). Penelitian ini menggunakan teknik analisis semiotika John Fiske. Semiotika adalah cabang ilmu yang berhubungan dengan tanda-tanda. Melalui teknik analisis The Code of Television dari John Fiske yang terdiri dari level realitas, level representasi dan level ideologi, ditemukan tiga variabel patriarki menurut Kamla Bhasin yang paling menonjol dalam film yaitu kontrol atas tenaga kerja perempuan, kontrol atas seksualitas perempuan dan kontrol atas gerak perempuan. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya kesesuaian interpretasi sineas barat (Disney) terhadap konsep patriarki di Cina.

Film is a medium of mass communication that shows stories in audio visual form. Mulan (2020) is a Disney film that is adapted from the Chinese Folk Tales. Mulan (2020) tell the story about the struggle of a woman named Hua Mulan who must disguise as a man to replace her father's position in the war against the Rouran tribe. As a woman who is disguised as a man, many challenges has to face by Mulan. The rejection that Mulan received after show her identity as a woman in the army reflects the concept of patriarchy. This study aims to show the patriarchy concept in China in Mulan (2020) and to show how far suitability of western filmmaker interpretation of the concept of patriarchy in China in the Mulan movie (2020). This study uses the semiotic analysis technique of John Fiske. Semiotics is a branch of science that associated with signs. Through the analysis technique The Code of Television by John Fiske which consist of levels of reality, level of representation and level of ideology, three patriarchy variables according to Kamla Bhasin's which most prominent were found in the film is control of women's labour power, control of women's sexuality and control of women's mobility. The results of the study also show that there is a suitability of the interpretation of western filmmaker (Disney) with the concept of patriarchy in China."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haya Ramadhani Putri
"Penelitian ini membahas tentang penyimpangan yang dilakukan oleh para kader PKC selama berlangsungnya Gerakan Lompatan Jauh ke Depan di Cina yang menjadi latar belakang terjadinya Bencana kelaparan besar Cina 1959-1961. Tujuan dari penelitian ini adalah memperlihatkan peran kader PKC dalam sistem komune, dan mengungkapkan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh kader PKC selama periode tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan ilmu sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya pengawasan partai selama berjalannya Gerakan Lompatan Jauh ke Depan menyebabkan kader PKC banyak melakukan penyimpangan dalam melaksanakan tanggung jawabnya dalam komune. Penyimpangan yang banyak terjadi adalah pemberian informasi palsu dan penyiksaan. Penyimpangan tersebut berakibat langsung kepada kehidupan dari para anggota komune pada saat itu dan menjadi latar belakang terjadinya Bencana Kelaparan Cina.

This research discusses the aberrations committed by CCP cadres during the Leap Forward Movement in China that became the cause of the Great Chinese Famine of 1959-1961. The purpose of this study is to expose the role of CCP cadres in the commune system and reveal the deviations committed by CCP cadres during this period. The method used in this research is a qualitative method with a historical science approach. The results show that the lack of party supervision during the Leap Forward Movement led many CCP cadres to commit irregularities in their responsibilities in the commune. The most common was the provision of false information and torture. These actions of CCP cadres had a direct impact on the lives of commune members at the time and became the cause of the Chinese Famine that occurred shortly after the start of the Great Leap Forward Movement."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Maulida Safitri
"Budaya Asia Timur tak lepas dari ritual untuk menghormati eksistensi Dewa. Ritual yang ada di Asia Timur contohnya adalah Festival Bintang yang dilaksanakan di musim panas. Festival ini berasal dari Tiongkok, bernama Festival Qixi. Kemudian masuk ke Korea dan dikenal dengan festival Chilseok. Dari Korea, kemudian masuk ke Jepang dan kemudian dinamakan festival Tanabata. Persamaan dalam tiga festival tersebut adalah sama-sama menjadikan bintang altair dan vega sebagai simbol dalam festival tersebut. Selain bintang, dalam festival Tanabata terdapat beberapa simbol lainnya yang disebut dalam nanatsu no kazari. Simbol tersebut bukan hanya sebagai ornamen atau pajangan, melainkan memiliki arti dan makna tersendiri sehingga wajib ada dalam perayaannya.

East Asian culture cannot be separated from rituals to honor the existence of Gods. Rituals in East Asia, for example, are the Star Festival which is held in the summer. This festival originates from China, named Qixi Festival. Then it entered Korea and became known as the Chilseok Festival. From Korea, then entered Japan and was then called the Tanabata Festival. The similarities in the three festivals are that they both make the stars Altair and Vega the symbols of the festival. Apart from stars, in the Tanabata festival there are several other symbols which are mentioned in nanatsu no kazari. This symbol is not only an ornament or display, but has its own meaning and significance so that it must be present in the celebration."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Salsabila
"Sengketa Laut Cina Selatan telah menjadi konflik kepentingan di antara negara-negara kawasan tersebut. Republik Rakyat Tiongkok (RRT) mengklaim sekitar 90 persen wilayah Laut Cina Selatan melalui penggunaan peta sembilan garis putus-putus namun klaim ini bertentangan dengan klaim kedaulatan negara lain, termasuk Filipina. Hal itulah yang menjadi pokok bahasan dalam artikel ini. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor utama yang mendorong Tiongkok tetap mempertahankan klaimnya terhadap Laut Cina Selatan dan untuk mengetahui seberapa efektif peta nine-dashed line untuk mempertahankan Laut Cina Selatan terutama dalam sengketanya dengan Filipina. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah metode kualitiatif dengan pendekatan ilmu sejarah. Adapun tahap penelitian mencakup heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun RRT menggunakan peta dengan nine dashed line sebagai dasar klaim di Laut Cina Selatan namun ternyata hal itu kurang efektif untuk mendukung klaimnya atas Laut Cina Selatan.

The South China Sea dispute has become a conflict of interest among the countries of the region. The People's Republic of China (PRC) claims about 90 percent of the South China Sea through the use of the nine-dash line map but this claim conflicts with the sovereignty claims of other countries, including the Philippines. That is the subject of discussion in this article. The main objective of this research is to find out the main factors that encourage China to maintain its claim to the South China Sea and to find out how effective the nine-dashed line map is in defending the South China Sea, especially in its dispute with the Philippines. The research method used in this article is a qualitative method with a historical science approach. The research stages include heuristics, verification, interpretation, and historiography. The results of the study show that even though the PRC uses a map with nine dashed lines as the basis for claims in the South China Sea, it turns out to be less effective in supporting its claims over the South China Sea."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Pratiwi
"Komik web merupakan salah satu jenis komik yang kepopulerannya semakin meningkat sejak dirilisnya aplikasi Line Webtoon secara internasional pada tahun 2014. Perkembangan komik web pun membuka peluang bagi para penerjemah. Supaya pembaca dapat menikmati komik-komik dari berbagai negara yang ditulis dalam bahasa asing, maka perlu dilakukan penerjemahan terhadap komik-komik tersebut. Namun kegiatan penerjemahan bukanlah semata-mata menggantikan teks dari suatu bahasa ke bahasa lain, tetapi perlu dilakukan pergeseran bentuk dan makna. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis pergeseran makna yang terjadi pada penerjemahan Webtoon Godly Idol (C位成神 C Wèi Chéng Shén) dari bahasa Mandarin ke bahasa Indonesia, serta faktor-faktor yang mengakibatkan pergeseran makna tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori pergeseran makna Newmark (1988) yang dirujuk oleh Machali (2009).

Web comics are one of the comic types whose popularity has been increasing since the international release of Line Webtoon application in 2014. In order for readers to be able to enjoy comics from various countries that are written in foreign languages, comic translation is necessary. However, translation activities involve more than just replacing text from one language to another, there is a need for shifts in form and meaning. This study analyzes the shifts in meaning (modulation) that occur in the translation of Godly Idol (C位成神 C Wèi Chéng Shén) webtoon from Mandarin to Indonesian, as well as the factors that cause these shifts. This study is a descriptive qualitative study that uses Newmark's (1988) theory of modulation, which is referenced by Machali (2009)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>