Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rr. Puti Dira Maslita
Abstrak :
Jumlah muslin di Indonesia berbanding lurus dengan perkembangan pembangunan masjid di Indoneisa. Kini, peruntukkan masjid tidak hanya sebagai sarana ibadah, namun juga membangun masyarakat madani agar tercipta simbiosis mutualisme antara masjid, aktivitas, dan masyarakat untuk saling mendinamisasi kehidupan. Di sisi lain, persepsi visual timbul secara serta merta dari manusia sebagai penerima persepsi tanpa melalui proses kognitif. Hal ini, memungkinkan aktivitas non ibadah memasuki ruang ibadah. Sehingga, terjadi pergeseran makna fungsi ruang ibadah yang berpeluang mengintervensi tingkat kekhusyukan dalam beribadah. Hal ini menjadi penting untuk dibahas karena menunjang kemaslahatan orang banyak.
The quantity of muslin in Indonesia is directly proportional to the development of mosque construction in Indonesia. Now, the designation of the mosque is not only as a means of worship, but also to build a civil society in order to create a symbiotic mutualism between mosques, activities, and communities to mutualize each other 39 s lives. On the other side, visual perception arises instantaneously from human beings as recipients of perception without going through cognitive processes. This, allowing non worship activities to enter the worship space. Thus, there is a shift in the meaning of the function of worship space which has the opportunity to intervene in the worship level. This becomes important to be discussed because it supports the welfare of the people.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Namirah Zahra
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas bagaimana kajian spasial pejalan kaki terhadap kontestasi maknajalan dan fungsi ruang jalan dengan melihat konteks ruang jalan di Tanah Abang.Memahami realita kota Jakarta, khususnya Tanah Abang dengan pendekatan messyurbanism, bahwa kondisi kota dan masyarakatnya tidak jauh berbeda dengan kota GlobalSouth dimana salahsatu kararkteristiknya ruang jalan tidak hanya digunakan untukkendaraan tetapi juga fungsi lain yang melibatkan aktor informal. Jalan Jatibaru menjadiruang pertemuan beragam aktor/kepentingan/pengguna diantaranya; pejalan kaki dari/keStasiun Transit Tanah Abang; PKL; mikrolet. Pergerakan barang, orang dan kendaraanmemberikan kontestasi pemaknaan dan fungsi jalan antar pengguna didukung denganmelihat sejarah jalan sebagai ruang sosial dengan beragam aktor menggunakan ruangjalan. Pembahasan mencakup tentang ruang sosial, messy urbanism, traffic evaporation,jalan sebagai ruang publik, persaingan pejalan kaki dan automobile terhadap ruang jalanpublik. Metode yang digunakan diantaranya etnografi spasial, metode pendekatan emik,dan pemetaan ruang dan waktu serta foto untuk menelusuri praktik spasial penggunaterhadap kontestasi makna dan fungsi ruang Jalan Jatibaru melalui pemetaan penggunadan narasi spasial pejalan kaki. Kepentingan/pengguna yang menjadi fokus pemetaanadalah pejalan kaki, mikrolet, PKL, dan pemerintah.
ABSTRACT
This thesis discusses how pedestrian defines contestation meaning of street and itspurpose by experiencing it in Tanah Abang. Understanding the realities of Jakarta,particularly Tanah Abang by using messy urbanism approach, that city and its people arenot distant from Global South cities where one of the characteristics is street space notonly used for the automobile but also another function involve informal actor. Jatibarustreet becomes a meeting space by diverse actors user pedestrian from to Tanah Abangtransit station hawkers mikrolet. The movement of goods, people, and vehicle give themeaning and purpose between street user supported by seeing street history as socialspace with diverse actors are using its space. The discussion over social space, messyurbanism, traffic evaporation, street as public space, contestation between pedestrian andautomobile to a public street. Methods are used through spatial ethnography, emicapproach, space time mapping also taking photos for investigating user rsquo s spatial practiceof contesting meaning and function of Jatibaru street through user mapping andpedestrian rsquo s spatial narrative. The interest of objective observation is pedestrian, mikrolet,hawkers, and government authority.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azzahra Melanavitri Ruskanda
Abstrak :
Space adalah produk samping dari interaksi manusia yang dapat termanifestasi sebagai perkara fisik, perkara mental, atau sebagai ide. Terciptanya space konseptual dibentuk oleh proses sosial yang saling terkait dengan manifestasi fisiknya. Secara filosofis, space dihasilkan dan dapat dipersepsi oleh manusia melalui konsep triad spasial Lefebvre; Praktek Keruangan, Representasi Ruang, dan Ruang Representasi. Praktek Keruangan adalah gagasan tentang bagaimana ruang secara aktif diproduksi dalam praktik manusia dan bergantung dan berkaitan dengan konteks politik, praktik sosial, dan realitas fisik. Dalam skripsi ini, produksi space melalui praktik spasial dalam gerakan sosial dibahas dengan menganalisis pendudukan spasial yang terjadi pada saat terjadinya gerakan sosial oleh penduduk Kapuk Poglar pada Februari 2018. ......Space is a by-product of human interaction that can manifest as a physical substance, a mental substance, or even an idea. The existence of conceptualized space is formed by social processes that interrelates with its physical manifestation. Philosophically, space is produced and can be perceived through Lefebvre’s spatial triad; Spatial Practice, Representations of Space, and Representational Space. Spatial Practice is an idea of how space is actively produced within human practices (actions) that networks between politics, social practices, and physical reality. This thesis investigates how the production of space through spatial practice occurs in a social movement by analyzing the spatial occupation of the resistance by the inhabitants of Kapuk Poglar in February 2018.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Fatma Annisa
Abstrak :
ABSTRAK Desain industri berawal dari pemisahan proses desain menjadi mental dan manual pada tahun 1700-an. Pemisahan ini bertujuan untuk memudahkan produksi barang dalam jumlah banyak dan bentuk yang seragam. Seiring perkembangan teknologi manufaktur pada industri, penyediaan produk massa menjadi semakin mudah. Dengan industri manufaktur dan keinginan konsumsi masyarakat, Barcelona Chair sebagai sebuah karya otentik dan bernilai intelektual tidak luput dari produksi massa. Masyarakat sebagai konsumen memiliki peran penting dalam produksi massa Barcelona Chair karena keinginannya yang selalu ingin dipuaskan. Sementara, industri yang bertujuan meraih keuntungan komersial bertanggungjawab pada pengarahan preferensi masyarakat melalui metode individualisasi desain dan fetishization. Pengarahan preferensi ini dilakukan untuk membuat masyarakat mendambakan Barcelona Chair dan akhirnya melakukan konsumsi. Akibat produksi massa, nilai-nilai intelektual atau aura Barcelona Chair sebagai high art terstandardisasi dan terendahkan. Proses desain Mies van der Rohe, sejarah penggunaan material, dan seluruh elemen yang melatarbelakangi lahirnya Barcelona Chair sebagai high art menjadi disepelekan akibat penyesuaian produksi massa yang dilakukan industri. Pemisahan Barcelona Chair dari konteksnya hingga perubahan material membuat Barcelona Chair tidak lagi unik dan otentik, melainkan hanya menjadi sebuah komoditas yang dapat dinikmati siapa saja dan dalam kondisi apa saja.
ABSTRACT Industrial design started from the separation of the design process into mental and manual processes in the 1700s. This separation aims to facilitate the production of goods in large quantities and a uniform form. Along with the development of manufacturing technology in the industry, the provision of mass products becomes easier. With the manufacturing industry and people 39 s consumption intentions, Barcelona Chair as an authentic and intellectually valued work did not escape the mass production. Society as a consumer has an important role in the mass production of Barcelona Chair because of their desire that always wants to be satisfied. Meanwhile, industries which aim at achieving commercial profit are responsible for the direction of community preference through the method of design individualization and fetishization. The direction of this preference is made to make people crave Barcelona Chair and finally do the consumption. Due to mass production, the intellectual values or aura of Barcelona Chair as a high art is standardized or degraded. Mies van der Rohe rsquo s design process, the history of material use, and all the elements behind the birth of Barcelona Chair as a high art become underestimated due to the adjustment of mass production by the industry. The separation of Barcelona Chair from its context to material change makes the Barcelona Chair no longer unique and authentic, but merely becomes a commodity that anyone under any circumstances can enjoy.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidya Dwina Adianti
Abstrak :
ABSTRAK Film merupakan sebuah media yang memperlihatkan mentalitas masyarakat, sehingga seringkali menjadi penyampai aspirasi, salah satunya melalui konsep utopia. Arsitektur dan kota sebagai bagian dari mise-en-sc ne dalam film, menjadi salah satu cara untuk memberikan wujud fisik terhadap konsep utopis yang ingin direpresentasikan dalam film. Skripsi ini membahas seperti apa representasi utopia kota Jakarta yang digambarkan dalam film, serta perbandingan kota sebenarnya dengan kota dalam film. Pseudo-Jakarta dalam film ldquo;Supernova: Ksatria, Putri, Bintang Jatuh rdquo; menjadi studi kasus untuk melihat seperti apa representasi utopia Jakarta. Kemudian diketahui bahwa kota fiktif tersebut merepresentasikan Jakarta utopis yang serupa dengan visi dari kalangan tertentu mengenai pembangunan Jakarta sejak zaman pasca-kemerdekaan. Melalui sifat selektif dan parsial ditambah dengan unsur fisik dan non-fisik, film tersebut dapat membangun sebuah representasi kota yang utopis dalam satu narasi yang utuh.
ABSTRACT Film is a media that portrays the mentality of society, thus it often pictures utopian concept as a way to deliver aspirations. Architecture and the city, as a part of film rsquo s mise en sc ne, become one of the ways to provide a physical form to represent a utopian concept in the film. This thesis discusses about how utopian Jakarta representation pictured in the film, and about the comparison between the real city and the city that exists in the film. Pseudo Jakarta in ldquo Supernova Ksatria, Putri, Bintang Jatuh rdquo film is the case study chosen to see how the utopian Jakarta represented in the film. It was found that the said fictional city represents utopian Jakarta which holds the same images as Jakarta rsquo s development visions that has been existed since post independent era, which came from a certain group of people. Through film rsquo s selective and partial characteristics, added with its physical and non physical elements, the film constructs a utopian city representation in one intact narrative.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasya Lillah
Abstrak :
ABSTRAK
Suatu ruang tinggal dalam perkembanganya akan selalu mengalami perubahan ruang akibat penyesuaian antara aktivitas pengguna dengan kebutuhannya. Perubahan penggunan ruang yang terjadi merupakan transformasi ruang. Skripsi ini membahas mengenai proses transformasi ruang yang terjadi dengan cara adaptasi pada pemukiman padat penduduk dan faktor yang memengaruhinya. Proses transformasi dipahami dari pendekatan teori produksi ruang Lefebvre, 1991 dengan menggunakan adaptasi sebagai metode yang digunakan untuk melihat transformasi. Studi kasus dilakukan pada ruang tinggal di pemukiman padat penduduk. Hasil yang ditemukan dalam proses transformasi ruang yang terjadi dengan cara adaptasi yakni peran waktu memengaruhi perubahan aktivitas yang terjadi. Aktivitas akan berubah ketika terdapat peran elemen dan cara yang bekerja. Waktu, aktivitas, cara dan elemen saling berhubungan dengan cara adaptasi yang akhirnya mentransformasi ruang.
ABSTRACT
A living space in its development will always changed by the user 39 s activities to adjust their needs. Space change is the transformation of space. This thesis will discuss the process of space transformation through adaptation in densely populated settlements and which factors affect it. I used theory production of space Lefebvre 1991 to understand the process of space transformation by using adaptation as the method. Case studies were held in densely populated settlements. This thesis found that time affects activity that will happen. Activity will change when there are work of elements and mechanisms. Time, activity, mechanism and elements are interconnected each other through adaptation and finally transform the space.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Talitha Rachma Suhendro
Abstrak :
Trotoar berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pejalan kaki. Pada setiap trotoar, terdapat elemen-elemen ruang yang memiliki peran berbeda sebagai stimulus, seperti; furnitur jalan, pedagang kaki lima, hingga pejalan kaki dari arah lain. Setiap elemen ruang ini memiliki peran tersendiri dalam mengubah alur pergerakan pejalan kaki. Pengambilan data dilakukan di kawasan Sudirman ndash; Bundaran HI dengan mengambil beberapa foto untuk menganalisis alur pergerakan pejalan kaki yang melewati trotoar. Dari analisis yang dilakukan, perubahan alur gerak terjadi karena elemen ruang, kondisi trotoar, dan pengguna trotoar tersebut. ......Sidewalks has important roles for pedestrians. On each sidewalk, there exist spatial elements with different effects on pedestrians, as stimulus street furniture, hawkers, and other pedestrians. Each of these elements has their own effect on changing pedestrians 39 path. This phenomenon is further inspected in Sudirman Bundaran HI by taking multiple pictures to analyze pedestrians 39 path on sidewalks. Based on the case study, pedestrians 39 path changes due to spatial elements, condition, and the users of the sidewalks.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindikia Putri Kurniasari
Abstrak :
Pada masa kini pasar berkembang dan hadir dengan konsep-konsep yang baru khususnya dalam segi perancangan yang sering disebut sebagai pasar modern. Namun, hal ini tidak menurunkan minat masyarakat untuk tetap berbelanja di pasar tradisional. Secara fisik pasar tradisional sering dianggap chaotic oleh pengunjung yang datang. Chaotic tersebut hadir dari latar yang dibentuk oleh tiap pedagang yang tidak beraturan dan cenderung acak. Latar tersebut dapat mendukung susunan arsitektur yang telah dirancang sebelumnya, maupun melawan susunan tersebut. Hal ini yang disebut sebagai perilaku doing dan un Doing the Architecture. Perilaku ini terjadi berdasarkan proses tiap-tiap individu dalam membaca ruang yang ditempatinya. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang perlawanan yang dilakukan oleh pedagang dalan pembentukan latar melalui perilaku un Doing the Architecture. Perilaku ini menghasilkan suatu susunan order baru yang berkontribusi dalam terciptanya chaotic pada pasar tradisional. ......Nowadays, market is growing and coming up with new concepts, especially in terms of design that is often referred as a modern market. However, this does not reduce the interest for people to keep shopping at traditional markets. Physically traditional markets are considered as chaotic place for visitors. Chaotic is present due to the setting formed by every trader who build their setting irregularly. The setting believed as a chaotic through an arrangement designed before, or on the contrary disobeyed the arrangement itself. The later phenomenon is called as doing and un Doing the Architecture. This behavior occurs based on the process of each individual in reading the space he occupies. This case study will further discuss about the formation of the setting made by traders through un Doing the Architecture in order to produce an new arrangement and formed as a desired space that trigger the creation of chaos in traditional markets.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Rumaisyah
Abstrak :
ABSTRACT
Ruang transisi tidak hanya berfungsi sebagai ruang untuk bersikulasi. Akan tetapi, menurut teori Boettger 2014, ruang transisi juga dapat berperan sebagai ruang pameran. Oleh karena itu, penulisan skripsi ini ingin melihat peran elemen ruang transisi sebagai sarana pameran. Pendekatan masalah pada skripsi ini menggunakan studi literatur mengenai ruang transisi dan ruang pameran dan mengaitkanya dengan studi kasus di Kampung Bekelir, Tangerang yang merupakan kampung wisata mural. Pada bagian akhir, skripsi ini menemukan bahwa elemen ruang transisi berperan dalam memfasilitasi berbagai aspek yang seharusnya terdapat pada ruang pameran.
ABSTRAK
The transitional space is not only serves as a space for circulation. However, according to Boettger 39 s theory 2014, the transitional space can also serves as an exhibition space. Therefore, this thesis would like to see the role of transitional space elements as a medium of exhibition. This thesis uses literature study about transitional space and exhibition space and relate it with case study in Kampung Bekelir, Tangerang which is mural tourism kampung. In the final section, this thesis finds that the elements of transitional space play a role in facilitating various aspects that should be in the exhibition space.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library