Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Giri Cahyono
"ABSTRAK
Distribusi potensial pada daerah antar fase padat-cair telah banyak dipelajari dan telah melahirkan beberapa model distribusi potensial. Pengamatan yang dilakukan meliputi penataan muatan di dalam daerah antar fase dan pertukaran muatan dengan muatan yang berasal dari dalam badan cairan. Distribusi potensial dipengaruhi oleh elektrolit, suhu, permitivitas medium, gejala retardasi, dan relaksasi. Interaksi oksida logam denga fase air merupakan interaksi yang menarik, karena distribusi potensialnya dipengaruhi oleh harga pH.
Salah satu jenis oksida logam adalah aluminiun oksida atau alumina. Alumina biasanya diperoleh dari pemurnian bauksit yang banyak ditemui di Bintan, Bangka, dan Kalimantan Barat. Alumina juga dapat diperoleh dari kaolin yang bisa didapat di Belitung dan Bangka.
Tujuan penelitian ini adalah mencoba mendapatkan model distribusi potensial beberapa alumina. Model tersebut diperoleh setelah mendapatkan data potensial permukaan, potensial bidang Helmholtz dalam, potensial bidang Helmholtz luar dan potensial zeta. Nilai Potensial zeta tidak dapat diperoleh karena kondisi percobaan yang diasumsikan tidak terpenuhi.
Model distribusi potensial yang diperoleh bervariasi untuk setiap alumina dan dapat digunakan untuk menentukan kemampuan setiap alumina untuk adsorpsi, koagulasi, dan flotasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Susana
"ABSTRAK
Alumina, A1203 banyak digunakan dalam penanganan masalah limbah yaitu sebagai adsorben dan telah banyak dilakukan penelitian mengenai kegunaan A1203 untuk mengadsorpsi senyawa-senyawa kimia. A1203 biasanya diperoleh dari mineral bauksit. Bahan mineral lain yang juga mengandung senyawaan aluminium adalah kaolin. Kaolin merupakan bahan mineral lempung (clay), banyak digunakan di industri kertas, industri karet, industri keramik dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh A1203 dari bahan baku kaolin dan kemudian digunakan untuk mengadsorpsi ion Cu2+ dalam larutan Cu amoniakal dan ion
H2F04.
Proses yang digunakan untuk memperoleh A1203 dan kaolin adalah proses asam dan asam yang digunakan adalah HC1. Kaolin direfluks selama 2 jam, filtratnya kemudian dipisahkan dari pengotor lalu dijenuhkan sampai terbentuk kristal PlC131 Kristal mi setelah direkristalisasi kemudian dikalsinasi pada suhu 600 0 C dan 900°C dan didapatkan A1203 dengan struktur kristal yang berbeda.
A1203 pada pemanasan 600°C berbentuk amorf sedangkan A1203 pada pemanasan 900°C terdiri dari η-Al203 keduanya mampu mengadsorpsi ion Cu 2+ dalam larutan Cu amoniakal dan ion H 2PO 4 . dsorpsi maksimum Al203 600°C untuk ion Cu 2 terjadi pada pH 11 sebesar 68,94 7. dan 12O3 900 0 E pada pH 7 sebesar 76,47 7.. Sedangkan untuk ion H 2PO 4 , adsorpsi maksimum Al2O3 600°C berada pada pH 3 sebesar 99,2 7. dan 70,8 7. dengan Al 2 O 3 900°C.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wellya Primawaty
1993
S29840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Widayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi reaksi Pembakaran yaitu pada suhu berapa dan dalam waktu berapa lama senyawan aluminium dibakar menjadi alumina yang baik untuk adsorben pada TLC, dalam hal ini adalan y-alumina. Pada penelitian ini dilakukan pembakaran pada suhu yang sama yaitu suhu 900 derajat C berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan analisis TS-DTA dari kedua Jenis senyawaan aluinunium Sedangkan waktu pambakaran yang diakukan divariasi untuk kedua senyawaan aluminium, dimana Untuk ammonium alum di lakukan pembakaran yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan aluminium hidroksida. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Widyaningsih
"Salah satu aplikasi lapisan TiOa yaitu untuk menghilangkan
iemak/minyak dan kotoran {seif cleaning) pada suatu permukaan benda dan
untuk mencegah kaca berkabut {anti fogging) akibat penguapan air.
Penggunaan TiOa tersebut berkaitan dengan saiah satu sifat khas TiOa yaitu
superhidrofilik, dimana sebagai parameter ditunjukkan dengan kecilnya sudut
kontak antara suatu permukaan benda dengan cairan (<10°). Pada penelitian
ini Ti02 diiapiskan pada permukaan kaca dengan metode so!-gei, kemudian
disinari lampu uitravioiet (10 VV, 30 W, dan 36 W) dengan vanasi waktu
penyinaran. Permukaan hidrofiiik pada kaca yang diiapisi TiOa dapat diperoleh
waiaupun intensitas cahaya UV yang.diberikan sangat kecii. Diamati semakin
besar intensitas cahaya UV, maka semakin cepat permukaan hidrofiiik Ti02
tercapai, terbukti dengan sudut kontak yang lebih cepat mengecii.
Jika pelapisan hanya terdiri dari Ti02 keadaan superhidrofilik ini akan hiiang
jika cahaya UV yang diberikan pada permukaan Ti02 dihentikan. Oleh karena
itu Ti02 diiapiskan pada kaca yang telah diiapiskan Si02. Seiain berfungsi
untuk menahan air pada strukturnya, SiOa juga berfungsi menahan terjadinya
difusi ion Na dari kaca ke iapisan Ti02 yang dapat mengurangi aktivitas Ti02.
Terbukti dari hasii penelitian bahwa perubahan hidrofiiik menjadi hidrofobik
kaca yang diiapisi Si02-Ti02 iebih lama dibandingkan kaca yang hanya diiapisi
TiO-,, *
Studi Fenomena..., Muthia Widyaningsih, FMIPA UI, 2003
Pada penelitian ini pelapisan TiOa pada kaca dilakukan dengan metode sol-gel,
dimana iarutan prekursor diratakan pada permukaan kaca dengan teknik
pencetakkan. Ti02 yang dihasilkan diketahui strukturnya dengan XRD,
sedangkan keadaan superhidrofilik dik"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
V. Sunarwati S.
1992
S29863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library