Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sallimar Salim M.
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tersisanya anggaran JPSBK bantuan Pemda DKI tahun 2001 di RSUD Tarakan sebanyak Rp.383.647.977 yang belum sempat dimanfaatkan oleh Keluarga Miskin (Gakin) dan dikembalikan kepada Pemda DKI Jakarta, sementara adanya Rumah Sakit yang mengeluh tentang kurangnya data dalam pelayanan Gakin. Seperti diketahui anggaran JPSBK diturunkan pemerintah ke Rumah Sakit untuk pelayanan keluarga miskin secara cuma-cuma melalui program Kartu Sehat. Ada dua macam anggaran yang diturunkan ke RSUD yakni anggaran JPSBK dari Pemda DKI Jakarta dan anggaran dari APBN berupa anggaran Subsidi BBM dengan prosedur dan waktu pertanggung jawaban yang berbeda. Dibandingkan dengan dua (2) RSUD lainnya yakni RSUD Koja dan RSUD Budhi Asih anggaran tersebut dapat diserap secara penuh. Melihat kenyataan tersebut diatas perlu dilakukan suatu analisis sejauh mana pemanfaatan RSUD Tarakan oleh Gakin bila dikaitkan dengan anggaran JPSBK yang tersedia dengan tujuan mengidentifikasi faktor-faktor dari Rumah Sakit baik dari organisasinya maupun dari providernya serta dari Gakin sendiri. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dari faktor-faktor Rumah Sakit dan penelitian kuantitatif dari 107 orang Gakin yang mempunyai Kartu Sehat dari 3 kelurahan yang berjarak dekat dengan RSUD Tarakan. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan bahwa RSUD Tarakan telah menjalankan fungsi manajerialnya cukup baik dengan pembentukan Tim, Adanya Prosedur Tetap Pelayanan, Kebijakan Direktur tentang pelayanan Gakin. Tersisanya anggaran bantuan JPSBK kemungkinan disebabkan adanya kecenderungan menggunakan anggaran APBN terlebih dahulu yang mempunyai prosedur yang lebih jelas dan fleksibel. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian RSUD Tarakan yang bisa mempengaruhi juga penyerapan anggaran yakni belum meratanya sosialisasi tentang anggaran JPSBK, masih kurangnya koordinasi dengan Dinas Kesehatan Tingkat II dalam rangka sosialisasi anggaran dan sikap dalam pelayanan serta kurangnya fleksibiiitas dalam penerimaan pasien Gakin baru Rawat jalan di Loket penerimaan karena dalam petunjuk pelaksanaan diharuskan ada rujukan dari puskesmas. Hasil penelitian kuantitatif di tiga Kelurahan Kecamatan Tambora kemungkinan juga akan mempengaruhi peayerapan anggaran di RSUD Tarakan karena hanya 49.5 % Gakin yang memanfaatkan kartu sehatnya di RSUD Tarakan sementara yang tidak memanfaatkan sebagian besar disebabkan oleh tidak mengerti dalam penggunaan Kartu Sehat dan memilih menggunakan fasilitas kesebatan lain. Secara statistik ada hubungan yang sangat bermakna antara pengetahuan kartu sehat dengan pemanfaatan pelayanan RSUD Tarakan. Sebanyak 44,4 % (4 orang) yang dirawat inap mengeluh pelayanan kurang baik dengan harapan pelayanan dengan senyum dan ramah. Saran diberikan kepada RSUD Tarakan untuk menindak lanjuti hal-hal yang ditemukan dalam penelitian ini. Perlu intervensi dari Pemda DKI dalam perbaikan kebijakan pertanggungjawaban anggaran JPSBK petunjuk pelaksanaan serta prosedur pengganaannya serta penajaman sasaran Gakin dan perubahan nama Kartu Sehat. Untuk Depkes diperlukan kebijakan sosialisasi anggaran yang berasal dari Subsidi BBM.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T7734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirta Widia
Abstrak :
ABSTRAK Dalam era kompetisi sekarang setiap perusahaan harus mengelola kegiatannya agar efektif dan efisien, begitu juga halnya dengan rumah sakit. Salah satu kegiatan yang perlu dikelola dengan baik adalah obat-obatannya. Penilaian mutu rumah sakit salah satunya ditentukan tersedianya obat-obatan yang cukup dengan harga terjangkau. Pengendalian dan perencanaan obat-obatan yang dianalisis adalah semua obat yang dipakai untuk memenuhi pengobatan pasien. Ini dipilih karena begitu banyaknya jenis dan item obat-obatan sehingga kalau kita kendalikan dan rencanakan lebih baik akan mendatangkan sisa hasil usaha yang lebih baik untuk pengendalian dipakai analisis ABC dan analisis indeks kritis ABC. Dengan analisis ABC diketahui kelompok obat dengan investasi tinggi, sedang dan rendah, serta perputaran dan obat tersebut dalam bentuk jumlah pemakaiannya. Analisis indeks kritis ABC adalah gabungan dari nilai investasi, nilai pemakaian dan nilai kritis. Nilai kritis didapatkan dengan melibatkan dokter spesialis tetap, manajer medik dan wakilnya. Dengan nilai indeks kritis ini kita dapat mengetahui kelompok obat yang perlu mendapat perhatian khusus. Perencanaan dipakai sepuluh model peramalan yang terdapat dalam QSB berupa time series forecasting. Untuk menentukan model yang akan dipakai maka dipilih parameter dengan bias yang terkecil. Dari kesepuluh model peramalan yang terpakai hanya tiga model peramalan. Dengan model ini didapat mengetahui kebutuhan satu tahun kedepan. Dengan mengetahui harga per item, waktu pesan, biaya pesan dan biaya penyimpanan maka EOQ(Economic Order Quantity) dan ROP (Reorder Point) dapat dicari. Hasil perhitungan ini kalau diterapkan langsung di lapangan akan sulit karena order intervalnya sangat bervariasi sekali, yang mengakibatkan pemborosan waktu. Oleh karena jangka waktu perlu dilakukan penyesuaian sesuai kebutuhan rumah sakit. Untuk mengetahui seberapa jauh metode ini dapat diterapkan di Rurnah Sakit Bunda maka dilakukan wawancara dengan Direktur Utama, Direktur Keuangan dan Internal Control. Pada prinsipnya mereka menanggapi positif, tetapi karena ini merupakan metode baru maka diperlukan panduan yang lebih rind dan pelatihan bagi pelaksananya. Setelah semua pelaksana mengerti tentang metode ini diharapkan bisa diterapkan untuk persediaan lain.
ABSTRACT The Analysis Of Controling And Planning Of Medicine At Bunda Hospital, JakartaIn this competitive era all companies have to manage their activities more effective and efficient, including hospital management. Hospital a company which provide medical service for people has to make sure that the medicine needed are always available. In this case the hospital manager has an important role in controlling and planning the medicine needed. Beside that, the accreditation of hospital is also determined by how the distribution of medicine is organised and the expenditure for medicine minimised. Controlling and planning of medicine which is analysed are all medicine used for patients at Bunda hospital in Jakarta As we all know that the hospital needs lots of and variety of medicine depends on the patient illness. The writer thinks, if we plant and control the medicine effectively, it will improve the profit of the hospital. In term of controlling, ABC analysis and Critical Index ABC analysis is need. By using ABC analysis we will know which medicine- belongs to a group of higher investment, middle investment and low investment, and also the circulation and the usage the medicine as a whole. Critical Index ABC analyses is the combination of investment value, utilisation value and critical value. The critical value is derived from the information given by full time specialist, manager and medical deputy at Bunda hospital. By using this Critical Index Value, we will know the groups of medicine which need special attention. In the planning the medicine needed, ten forecasting models is used. This models are already install in QSB system, such as time series forecasting. In deciding which models to be used, we choose the parameter with minimal bias. We only use 3 forecasting models from 10 models available. They are single exponential smoothing with trend linear, double exponential smoothing with trend linear and winter's model. By using these 3 models we will know the medicine needed for one year ahead, After knowing the needs for one year, the price per item, order time, order cost, holding cost, we could find out The EOQ (Economic Order Quantity) and ROP ( Reorder Point). However the EOQ and ROP can not implement directly because the order interval is varied, and it will waist of time. So that we have to a just the order time according to the hospital needs. In order to know how far this method can be applied at Bunda hospital, an in deep interview has been done with General Director and Internal Control Manager of Bunda hospital. They agree to apply this method, but before that we have to train the staff and provide them with procedure.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mantra Nandini
Abstrak :
Penanganan pasangan ingin anak membutuhkan kesabaran dari pihak medis maupun pasien di samping kemampuan mendiagnosa serta pengobatan yang terarah. RSUP Dr. Hasan Sadikin mempunyai kelompok kerja ART (Assisted Reproduktif Technology) dengan surat keputusan Direktur Nomor: Kp 01.01.1.2.231.P tanggal 20 Nopember 1995, untuk mengembangkan Tim Ahli Bayi Tabung di Seksi Infertilitas SMF Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Kememapuan penangann pasangan infertil di RSUP Dr. Hasan Sadikin masih jauh dari memadai, karena keterbatasan sarana, sedangkan kebutuhan akan pelayanan ART sudah mendesak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh gambaran trend pelayanan infertilitas di RSUP Dr. Hasan Sadikin dan memilih model strategis yang tepat untuk di terapkan. Penelitian ini adalah operasional riset yang dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian dari analisia situasi menggambarkan total jumlah kunjungan pelayanan mengalami penurunan sekitar 19,21% dan dari total jumlah kasus, 87% kasus usia di bawah 35 tahun potensi untuk ditangani tuntas dan 67% kasuss memerlukan tindakan ART, pada periode tahun 1993-1997. Hasil analisis metode Dekamposisi menggambarkan faktor trend kunjungan menurun, sehingga sulituntukmerencanakan sasaran jangka panjang, dan Indeks Musim.memperlihatkan peningkatan hanya pada bulan Januari, Maret, Mai, Juni, Nopember dan Desember, sehingga baru dapat mereucanakan sasaran jangka pendek di pelayananinfertilitas. Hasil analisis metode Delphi menggambarkan derajat pelaksanaan rendah, akselerasi pelayanan lamban, adanya factor pendorong dan penghambat pelaksanaan serta masalah keuangan sebagai faktor kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang Seksi Pelayanan Infertilitas. Hasil analisis matrike SPACE dalam memposisikan strategi sebagai langkah awal pemilihan model strategi, yaitu pada Kuadran I: Agresif adalah pertumbuhan dan perkembangan. Pada penelitian ini dibahas dua strategi alternatif untuk memilih model strategi yang tepat, yaitu strategi umum/bisnis dan strategi operasional. Untuk mengembangkan pelayanan infertilitas di RSUP Dr. Hasan Sadikin saat ini dipilih strategi operasional dengan sasaran elemen kunci pengembangan di bidang pemasaran, keuangan, produksi/operasi, riset dan pengembangan, sumber daya manusia serta konsisten dengan target lahir bayi tabung, sehingga. dapat disusun program kerja berdasarkan pendekatan legislatif, edukatif, ekonomi, administratif dan teknis. ...... Managing couples wishing to have children needs patience from the medical services as well as the patient besides ability to diagnose and well planned medical treatment. Dr. Hasan Sadikin Provincial Hospital developed has an ART (Assisted Reproductive Technology) team work through the Director's Decree: Kp. 01.01.2. 231.P date 20'h November 1995. This Team of Experts of Test-tube Babies at the Infertility Division, Obstetrics and Gynecology Department is developing it capability in managing infertile couples at Dr. Hasan Sadikin Provincial Hospital, however it still far from adequate, due to limited facilities, while the need for ART services is already urgently field. This is an operational research study, utilizing quantitative and qualitative analysis, aiming at obtaining the trend of the infertility service demand at Dr. Hasan Sadikin Provincial Hospital, and selecting a correct strategy model to be applied. The situational analysis of this study revealed for that a period of 1993-1997 there was a decrease of around 19,21% in the total number of visits; in which, 87 % of the cases of those under 35 years of age and were potential for complete treatment, while 67% of the cases needed an ART management. Analysis by decomposition method revealed that the trend factor decreased, so that it was difficult to plan for a long term target, and that the season Index showed an increase only in the months of January, March, May, June, November, and December, so that only a short term plan could be planned in the infertility services. Analysis by the Delphi method revealed a low level of implementation, a slow acceleration of service, the presence of enchancing and delaying factors in the implementation, and also financial problems as factors of strength, weakness, threat, and opportunity in the infertility services. Result of SPACE matrix analysis in positioning strategy as an initial step in the selection of a strategy model, is as follows Quadrant I: Aggressive is growth and development. In this study two alternative strategies were analyzed to choose the right strategy model, i.e. general business strategy and operational strategy to develop the infertility services at Dr. Hasan Sadikin Provincial Hospital. At present the operational strategy was selection with the development key element as the target in the aspect of marketing, finance, production/operation, research and development, human resources, and consistent with the birth of test-tube babies as target, so as to allow the compilation of a working program based on a legislative, educative, economic, administrative, and technical approach.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalya Angela
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas early warning score terhadap kejadian henti jantung pasien di instalasi rawat inap rumah sakit tingkat IV TNI AD dr.Bratanata Jambi Tahun 2019. Penelitian dilaksanakan di bulan Desember 2018 sampai April 2019 di instalasi rawat inap dengan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik untuk memperoleh data adalah dengan wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan adanya kejadian yang tidak diharapkan berupa kejadian henti jantung mengarahkan kepada penerapan early warning score yang belum optimal. Ketidakpatuhan terhadap pengisian, pengkajian, dan pengaktifan protokol early warning score di lapangan antara lain dipengaruhi oleh maldistribusi perawat, beban kerja perawat yang tidak sesuai dengan kompetesinya, pengetahuan perawat, dan komunikasi antara perawat dengan dokter. Hambatan penerapan EWS di lapangan antara lain ketidaksesuaian jumlah perawat berbanding dengan pasien, beban kerja perawat di luar pelayanan kesehatan, dan kurangnya pengetahuan dari staf mengenai penurunan kondisi klinis pasien. Hal ini bermuara kepada standar operasional prosedur yang belum lengkap dan penyusunan pola ketenagaan yang masih belum efektif dan efisien, juga monitoring-evaluasi dan pelatihan berkesinambungan yang belum berjalan dengan baik sehingga implementasi early warning score tidak optimal. Rekruitmen pegawai sesuai dengan kompetensi dan profesionalitas, pembuatan kebijakan yang menggabungkan pola kebijakan top-down dan bottom-up, pengaturan ulang penempatan sumber daya perawat, pendidikan dan pelatihan berkelanjutan merupakan upaya yang dapat meningkatkan keberhasilan implementasi early warning score.
This study aims to assess the effectiveness of the application of early warning score on patients cardiac arrest events in the inpatient at installation level IV Army Hospital Dr.Bratanata Jambi in 2019. The study was conducted in December 2018 to April 2019 in inpatient installations with a qualitative approach with a case study method. The technique for obtaining data is through in-depth interviews, document review, and direct observation. The results of the study show that the occurrence of adverse events such as cardiac arrests lead to an unoptimal implementation of an early warning score. Nurses noncompliance in filling, assessing and activating early warning score protocol in the field is influenced by nurses maldistribution, nurses workloads that are not in accordance with their competencies, nurses knowledge, and communication between nurses and doctors. Barriers to the application of EWS in the field include the mismatch of the number of nurses compared to patients, the workload of nurses outside of health services, and the lack of knowledge from staff regarding the decline in the patients clinical condition. This leads to incomplete operational standard procedures and the formulation of work patterns that are still ineffective and inefficient, as well as ongoing evaluations and training that have not run well so that the implementation of an early warning score is not optimal. Employee recruitment in accordance with competence and professionalism, policy making that combines topdown and bottom-up policy patterns, rearranging the placement of nurse resources, continuing education and training is an effort that can increase the success of the implementation of an early warning score.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Eriex Fornando Suka
Abstrak :

Abstrak

 

Salah satu insiden keselamatan pasien di rumah sakit adalah medication error. Institute of Medicine (IOM) memperkirakan 7000 kematian tiap tahun terjadi di Amerika Serikat berhubungan dengan Medication error. Alur yang menghubungkan keputusan dokter meresepkan obat dengan pasien benar-benar menerima obat terdiri dari beberapa langkah yaitu prescribing, transcribing, dispensing dan administration dimana pada tiap langkah ini dapat terjadi medication error. Resep elektronik direkomendasikan untuk mengurangi medication error pada tahap prescribing dan transcribing. RS Awal Bros Panam Pekanbaru pada tahun 2017 terdapat 1.118 insiden keselamatan pasien dan 1.091 (98%) merupakan medication error. Dari total 1.091 medication error, 1.075 medication error terjadi pada tahap prescribing yang melibatkan resep elektronik. Metode Penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan terhadap  seluruh prescribing error pada resep elektronik yang tercatat oleh petugas  farmasi pada periode 1 Januari - 30 September 2018. Penelitian kualitatif dilakukan dengan telaah dokumen dan wawancara mendalam dengan peresep. Hasil penelitian kuantitatif yaitu insiden prescribing error 0,18%, dengan error paling sering terjadi pada tahapan penginputan dosis (26,64%), identitas obat (26,3%) dan identitas pasien (20,42%). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara diagnosis (p value 0,03) dan penamaan obat (p value 0,021) dengan prescribing error pada resep elektronik. Analisis kualitatif dari wawancara mendalam didapatkan penyebab kesalahan adalah  faktor design sistem resep elektronik  dan alur pelayanan

Kata Kunci: medication error; prescribing error; resep elektronik,

 


Abstract

 

One of patient safety incident in hospital is medication error. Institute of n (IOM) predicting 7000 death every year in United State of America associated with medication error. The pathway  connecting clinician’s decision to prescribe a medication and the patient  consists of several steps : ordering, transcribing, dispensing, administration, where areas each stage can make medication error. Electronic receipts is recomended to reduce medication error in prescribing and transcribing stages. RS Awal Bros Panam Pekanbaru in 2017 have 1.118 patient safety incident and 1.091 (98%) is medication error. From 1.091 medication error, there are 1.075 medication error occur at prescribing stage involving electronic receips.The method of research conducted with a quantitative and qualitative approach. Quantitative research conducted to all prescribing error in electronic receipt that collected by pharmacist in 1 January – 30 September 2018. Qualitative research conducted with document review and depth interview with precriber. The result of quantitative research are the incident of prescribing error 0,18% with the  most errors at  the dose input stage (26,64%), drug identity (26,3%) and  patient identity (20,42%). The result of Statistical test show a significant correlation between diagnosis  (p value 0,03) dan drug naming (p value 0,021) with prescribing error  in electronic receipt. Qualitative analysis from depth interview show the cause of errors are electronic receipt design system factor and servis flow.

 

Keywords : medication error; prescribing error; electronic receipt,

2019
T53861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Kartika Anitasari
Abstrak :
Penyebaran penyakit di rumah sakit dapat melalui berbagai macam media, diantaranya penyebaran melalui udara yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah istilah untuk infeksi yang berkembang di lingkungan rumah sakit. Tempat ataupun ruangan yang sangat berpotensi untuk terjadinya penularan antara lain ialah kamar operasi. Kamar operasi adalah fasilitas yang mempunyai banyak persyaratan. Fasilitas ini dipergunakan bagi pasien-pasien yang membutuhkan penanganan operasi kecil maupun operasi besar. Di kamar operasi inilah dilakukannya tindakan pembedahan yang memiliki potensi tinggi terjadinya infeksi. Dalam Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Ruang Operasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Tahun 2012. Ventilasi di ruang operasi harus pasti merupakan ventilasi tersaring dan terkontrol. Pertukaran udara dan sirkulasi memberikan udara segar dan mencegah pengumpulan gas-gas anestesi dalam ruangan. Sistem Instalasi tata udara pada Bangunan Rumah Sakit harus dirancang terpisah dan tidak menyebabkan terjadinya penularan penyakit (infeksi nosocomial). Melihat permasalahan tersebut di atas peneliti melihat pentingnya dilakukan pengaruh tata udara terhadap partikel pembawa bakteri di critical area rumah sakit dengan menggunakan perhitungan dan data analysis dilakukan dengan pendekatan metode Computational Fluid Dynamic ( CFD ) dan visual. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif case study experimental dengan pemodelan simulasi dengan aplikasi Computational Fluid Dynamic ( CFD ). Dilakukan penelitian awal dengan melihat kondisi eksisting bangunan dan sarana prasarana pendukung, dilanjutkan dengan simulasi, kemudian hasil perhitungan simulasi disandingkan dengan ketentuan persyaratan bangunan dan sarana prasarana rumah sakit.
The spread of disease in hospitals can be through a variety of media, including spread through the air which can cause nosocomial infections. Nosocomial infection is a term for infection that develops in a hospital environment. Places or rooms that have the potential for transmission are operating rooms. Operating room is a facility that has many requirements. This facility is used for patients who need to handle small operations or large operations. In this operating room, surgery is performed that has a high potential for infection. In the Technical Guidelines for Hospital Operating Room Buildings issued by the Directorate of Medical Support Services and Health Facilities at the Directorate of Health Efforts, Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2012. Ventilation in the operating room must be a filtered and controlled ventilation. Air exchange and circulation provide fresh air and prevent the collection of anesthetic gases in the room. The air system installation in the Hospital Building must be designed separately and not cause disease transmission (nosocomial infection). Seeing the problems mentioned above, researchers see the importance of the effect of the air system on bacterial carrier particles in critical areas of the hospital using calculations and data analysis carried out with the Computational Fluid Dynamic (CFD) and visual approach. This research is a quantitative case study experimental study with simulation modeling with the Computational Fluid Dynamic (CFD) application. Initial research was carried out by looking at the condition of the existing buildings and supporting infrastructure, followed by simulations, then the results of the simulation calculations were juxtaposed with the provisions of the building requirements and hospital infrastructure.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T54740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Jundi Khalifatullah
Abstrak :
Pendahuluan: Pemerintah Prvinsi Jawa Barat telah mengeluarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 443/Kep.350-BUMD DAN INVESTASI/2021 Tentang Pos Komando Oksigen. Pos komando oksigen dibentuk untuk mengatasi kedaruratan oksigen pada puncak covid-19 varian delta di Jawa Barat Juli-September 2021. Evaluasi menjadi sangat penting sebagai pembelajaran dalam rangka mempersiapkan penanganan kebutuhan darurat oksigen medis dimasa depan. Tujuan: Mengevaluasi implementasi pelaksanaan pos komando oksigen berdasarkan tugas yang tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.350-BUMD DAN INVESTASI/2021 tentang Pos Komando oksigen khususnya pada puncak varian delta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan metode kualitatif pendekatan studi kasus yang diharapkan dapat menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori Model Implementasi Kebijakan George C. Edward III dan Evaluasi Keputusan Teoritis William Dunn. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara mendalam kepada informan dan telaah dokumen. Hasil: Penelitian menunjukkan pos komando oksigen menjalankan tugas dengan baik namun belum optimal. Aspek komunikasi, sudah terbangun komunikasi yang baik didalam pos komando oksigen, diperlukan komunikasi yang lebih konsisten dengan mitra di luar posko. Aspek sumber daya, sudah terpenuhi staf dan diberikan kewenangan, anggaran yang tersedia cukup memenuhi kebutuhan fasilitas dilapangan. Aspek struktur birokrasi berjalan cukup optimal, mekanisme yang dibuat sangat detail dan koordinasi rutin. Aspek disposisi diimplementasikan dengan baik. Pada evaluasi tugas penyusunan rencana kebutuhan yang berjalan sudah cukup baik dilihat dari ketersediaan data untuk menyusun rencana kebutuhan, pengendalian pendistribusian dengan menunjuk BUMD adalah pilihan tepat dengan hasil 12,44 ton/hari oksigen cair dan kepemilikan 1.634 tabung oksigen. Pengkoordinasian dan pensikronan yang dilakukan harus membangun kesamaan pemahaman tentang oksigen sehingga tidak terjadi kesalahan komunikasi yang menghambat koordinasi. Pos komando membentuk sekretariat/gudang dengan pengelolaan informasi terpusat pada layanan Pikobar Provinsi Jawa Barat sudah tepat sesuai dengan amanat peraturan gubernur. Monitoring yang dilakukan juga cukup baik dan sebaiknya melibatkan mitra diluar pos komando oksigen agar juga dapat mengetahui situasi dan kondisi terkini kedaruratan oksigen. Sehingga dapat disimpulkan pos komando oksigen melaksanakan tugas dengan baik. ......Introduction: The Provincial Government of West Java has issued Governor of West Java Decree Number: 443/Kep.350-BUMD DAN INVESTASI/2021 concerning Oxygen Command center. An oxygen command center was formed to deal with oxygen emergencies at the peak of the Covid-19 variant of the delta in West Java July-September 2021. Evaluation is very important as lesson learning to prepare for handling emergency medical oxygen needs in the future. Purpose: Evaluate the implementation of the implementation of the oxygen command post based on the tasks contained in the Decree of the Governor of West Java Number 443/Kep.350-BUMD AND INVESTASI/2021 concerning the oxygen command post, especially at the peak of the delta variant. Methods: This research is a non-experimental research with a qualitative case study approach which is expected to answer research questions. This study uses the theoretical approach of George C. Edward III's Policy Implementation Model and William Dunn's Theoretical Decision Evaluation. The methods used in data collection were in-depth interviews with informants and document review. Result: The research shows that the oxygen command center does its job well but not optimal. In the aspect of communication, good communication has been established within the oxygen command center, more consistent communication is needed with partners outside the command center. In the aspect of resources, staff have been fulfilled and given authority, the available budget is sufficient to meet the needs of facilities in the field. The aspect of the bureaucratic structure runs optimally, the mechanism is made very detailed and routine coordination. The disposition aspect is well implemented. In evaluating the task of preparing a needs plan that is running well enough, seen from the availability of data to prepare a needs plan, distribution control by appointing a BUMD is the right choice with a yield of 12.44 tons/day of liquid oxygen and ownership of 1,634 oxygen cylinders. The coordination and synchronization that is carried out must build a common understanding of oxygen so that there are no communication errors that hinder coordination. The command center to form a secretariat/warehouse with centralized information management on the West Java Province Pikobar service is appropriate in accordance with the mandate of the governor's regulations. The monitoring carried out is also quite good and it is better to involve partners outside the oxygen command center so that they can also find out the current situation and condition of oxygen emergencies. So it can be concluded that the oxygen command center carried out its duties properly.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaili Maya Ramadhanty
Abstrak :
Kualitas pelayanan yang baik merupakan hal krusial bagi Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih. Selain melalui aspek pengobatan, aspek lain yang dapat  memengaruhi persepsi kualitas layanan adalah lingkungan fisik. Pasien akan menilai kualitas jasa rumah sakit yang tidak berwujud melalui lingkungan fisik yang konkret. Maka dari itu perhatian pada dimensi lingkungan fisik terbilang penting, mengingat pengaruhnya pada pembentukan persepsi kualitas layanan.

Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan lingkungan fisik dan dimensi-dimensinya terhadap persepsi kualitas layanan di rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih.

Metodologi penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional (potong lintang). Data primer diperoleh dari pengisian kuisoner sebanyak 200 orang. Lingkungan fisik dinilai dengan aspek kondisi lingkungan, tata letak fungsionalitas, tanda symbol, desain dan kebersihan, dan persepsi kualitas layanan dinilai dengan kualitas fungsional dan teknikal

Hasil penelitian : Hasil analisis menunjukan terdapat korelasi sedang antara lingkungan fisik dengan persepsi kualitas layanan, dimana aspek lingkungan fisik yang paling berhubungan dengan persepsi kualitas layanan adalah kondisi lingkungan. Sedangkan desain dan tanda symbol tidak terdapat hubungan.

Kesimpulan : Peningkatan lingkungan fisik melalui peningkatan kondisi lingkungan, tata letak ruang dan fungsionalitas dan kebersihan dapat membantu membangun hubungan yang kuat terhadap persepsi kualitas layanan, oleh karena itu perlu untuk meningkatkan lingkungan fisik melalui peningkatan pengelolaan fasilitas yang telah. ......Background: Achieving good service quality is crucial for the Prabumulih General Hospital. Apart from the treatment, another aspect that can influence the perception of service quality is the servicescape. Patients will assess the quality of intangible hospital services through the concrete physical environment. Therefore, attention to the dimensions of the servicescape is important, considering its influence on the formation of perceived service quality.

Objective: This study aims to examine the relationship between the servicescape and its dimensions on the perceived service quality in inpatient unit at the Prabumulih General Hospital.

Methods: This study uses a quantitative approach with a cross-sectional design. Primary data was collected from a questionnaire filled out by 200 individuals. The physical environment was assessed based on environmental conditions, functional layout, symbols, design and cleanliness, and the perception of service quality was evaluated in terms of functional and technical quality.

Results: Based on statistical tests, it was found that the servicescape had a significant correlation between the physical environment and the perception of service quality, with environmental conditions being the physical aspect most associated with the perception of service quality. Meanwhile, there is no correlation found between design and symbols and the perception of service quality.

Conclusion : Improving the physical environment through the enhancement of environmental conditions, spatial layout, functionality, and cleanliness can help build a strong relationship with the perception of service quality. Therefore, it is necessary to improve the physical environment by enhancing the management of existing facilities

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gracia Risnawaty
Abstrak :
Perjalanan ke luar negeri untuk tujuan kesehatan, yang akrab disebut sebagai medical tourism khususnya perjalanan medis, kini sedang menjadi hal yang menarik minat banyak individu yang mencari layanan perawatan medis berkualitas di luar negeri. Malaysia menjadi salah satu destinasi terkenal bagi masyarakat Indonesia yang mencari pelayanan kesehatan internasional, dan Pulau Penang menjadi tujuan utama warga Indonesia. Sejak pandemi COVID-19 telah terjadi penurunan yang signifikan kunjungan medis ke Penang dikarenakan lock down. Namun setelah dibukanya kembali kunjungan medis di Malaysia, terjadi peningkatan yang signifikan dan hal tersebut membawa dampak kerugian nilai valuta asing yang cukup besar bagi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi kasus pemanfaatan pelayanan kunjungan medis Warga Negara Indonesia (WNI) ke Penang. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan design penelitian cross sectional. Lokasi di wilayah Indonesia dengan jumlah sampel penelitian sebesar 97 responden dengan instrumen penelitian menggunakan data primer (kuesioner). Hasil penelitian menyatakan bahwa mayoritas responden melakukan pemanfaatan pelayanan kunjungan medis berulang dan rata-rata sebanyak dua kali, dengan persepsi terhadap kualitas pelayanan yang baik. Umur, pekerjaan, pendapatan dan riwayat Penyakit memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan kunjungan medis ke Penang. Dimana variabel yang paling besar peranannya dalam mempengaruhi terhadap pemanfataan pelayanan kesehatan kunjungan medis ke Penang adalah pendapatan, meskipun memiliki kartu BPJS. Dari hasil penelitian tersebut, alasan utama adalah persepsi atas ketepatan diagnosa, biaya yang murah dan kualitas layanan. Pelayanan kesehatan di dalam negeri di masa depan harus meningkatkan kualitas pelayanan dan efisien untuk mengurangi biaya dalam pengobatan. Penelitian ini mengusulkan agar mengutamakan kepentingan pasien, ketepatan dalam pengobatan, meningkatkan pelayanan dokter, perawat dan staf yang ramah dan cekatan, dan memberikan kenyamanan fasilitas pelayanan. ......The journey abroad for health purposes, commonly known as medical tourism, especially medical travel, is currently gaining interest among individuals seeking quality medical care services overseas. Malaysia has become a renowned destination for Indonesian citizens seeking international healthcare services, and Penang Island is a primary destination for Indonesian residents. Since the COVID-19 pandemic, there has been a significant decline in medical visits to Penang due to lockdown measures. However, with the reopening of medical visits in Malaysia, there has been a significant increase, leading to a substantial impact on Indonesia's foreign exchange losses. This study aims to investigate a case study of the utilization of medical visit services by Indonesian citizens in Penang. The research adopts a quantitative approach with a cross-sectional research design. The study is conducted in Indonesia with a sample size of 97 respondents, and the research instrument utilizes primary data (questionnaires). The findings indicate that the majority of respondents utilize medical visit services repeatedly, averaging twice, with a perception of good service quality. Age, occupation, income, and medical history have a significant relationship with the utilization of medical visit services to Penang. The variable with the most significant role in influencing the utilization of medical visit services to Penang is income, even though respondents have BPJS cards. The main reasons for utilizing medical visit services are perceived accuracy of diagnosis, affordability, and service quality. Future domestic healthcare services should focus on improving service quality and efficiency to reduce treatment costs. The study proposes prioritizing patient interests, accuracy in treatment, enhancing the services of doctors, nurses, and friendly and efficient staff, and providing comfortable facilities.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fajrina
Abstrak :
Pengelolaan limbah merupakan kegiatan manajemen kesehatan lingkungan di rumah sakit. Manajemen kesehatan lingkungan membutuhkan evaluasi agar setiap kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam melakukan pengolahan limbah cair, RS “X” mengalami peningkatan kadar indikator pengukuran kualitas limbah cair. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi proses pengelolaan limbah cair di unit K3KL RS “X” tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif – analitik dengan pendekatan penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah staf unit K3KL RS “X”. Penelitian ini dimulai dari bulan April – Juni 2019 di unit K3KL RS “X”. Sumber data berasal dari data sekunder dan data primer. Data tersebut kemudian di analisa sehingga mendapatkan hasil perencanaan kegiatan pengolahan limbah cair dilihat dari segi sumber daya manusia, pembiayaan, metode, sarana dan prasarana, serta material, proses pengolahan limbah cair, kegiatan evaluasi dan tindak lanjut yang dilakukan di unit K3KL RS “X” dalam pengolahan limbah cair. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu aspek SDM unit K3KL masih membutuhkan peningkatan pelatihan dan pengembangan terkait IPAL dan kesehatan lingkungan, perbaikan SOP, melakukan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana pengolahan limbah cair rumah sakit serta masih ada beberapa indikator yang tidak sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan.


Kata Kunci : Evaluasi Proses, Pengelolaan Limbah Cair, Rumah Sakit ......Waste management is a health management activity in a hospital. Environmental Health Management requires evaluation so that each activity runs in accordance with the intended purpose. In conducting wastewater treatment, "X" Hospital increase the level of indicators for measuring the quality of liquid waste. The purpose of this study was to research the process of managing wastewater in the K3KL unit of the "X" Hospital in 2019. The research method used was a descriptive-analytic study with qualitative research. The informants in this study were staff of the K3KL unit of the "X" Hospital. This research began from April - June 2019 in the K3KL unit "X" Hospital. Data sources are taken from secondary data and primary data. The data is then analyzed so that the results of waste management planning are seen in terms of human resources, financing, methods, facilities and infrastructure and materials, wastewater treatment processes, evaluation activities and follow-up carried out in the K3KL unit of the "X" Hospital in processing liquid waste. The conclusion of this study is that the human resources aspect of the K3KL unit still requires an increase in training and development related to WWTP and environmental health, improvement of SPOs, maintenance and repair of facilities and infrastructure for hospital wastewater treatment and there are still several indicators that are in accordance with the supplies provided.


Keyword : Process Evaluation, Wastewater Management, Hospital

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>